Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Palace traditions and culture form; the spatial structure of the Baluwarti settlement “Manunggaling Kawula Ian Gusti” Hartanto, Tri; Dharoko, Tony Atyanto; Subroto, Tarcicius Yoyok Wahyu
ARTEKS : Jurnal Teknik Arsitektur Vol 9 No 2 (2024): ARTEKS : Jurnal Teknik Arsitektur | Mei 2024 ~ Agustus 2024
Publisher : Program Studi Arsitektur Fakultas Teknik Universitas Katolik Widya Mandira

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30822/arteks.v9i2.3141

Abstract

According to Paku Buwana I, Radya Laksana is a form and core image of the culture of the Surakarta Palace. The literal meaning is physical and mental behavior to uphold the country. Its elements consist of the king, Sentana's son, courtiers, people, the physical building, government, and region. The Surakarta palace's culture is Islamic, but when it pertains to rituals and palace traditions, it has remained inextricably associated with Hindu culture. This is the belief in reciprocal relationships and parallels between the macrocosm and microcosm, where the king, as the center of the microcosm, gave rise to numerous traditional ceremonies that are practiced in the palace, including Grebeg, Kirab-Jamasan Pusaka, Labuan, Malem Selikuran, Mahesalawung, Tingalan Jumenengan Dalem, Tingalan Dalem, and Pasowanan Ngabekten. The Surakarta Palace region includes the Baluwarti village. Most of the individuals are courtiers for the king, who have the expertise required by the king and palace. The phases of the past and present are examined in this study method. Investigations into past lives are conducted through historical reading research. The data is collected through interviews with the public and observation. The results of the research show that the spatial structure of settlement forms a system of manunggaling Kawula lan Gusti.
FAKTOR - FAKTOR PENENTU TINGKAT PENGELUARAN (SPENDING RATE) WISATAWAN DAN DAMPAKNYA TERHADAP PENDAPATAN PENGELOLA DESTINASI WISATA PANTAI LASIANA Lazarus, William; Subroto, Tarcicius Yoyok Wahyu
Jurnal Pariwisata Tawangmangu Vol 2 No 3 (2024): Desember 2024
Publisher : Institut Teknologi dan Bisnis Kristen Bukit Pengharapan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.61696/juparita.v2i3.495

Abstract

Pantai Lasiana merupakan salah satu destinasi wisata utama di Kota Kupang dan sering dikunjungi wisatawan, Pemerintah telah menjalankan berbagai program untuk meningkatkan atraksi dan fasilitas di pantai ini, pendapatan wisata Pantai Lasiana tidak mencapai target yang diharapkan. Pada tahun 2022, pendapatan hanya terealisasi 44,98% dari target, meskipun jumlah kunjungan wisatawan meningkat pesat. Hingga Juli 2024, pendapatan masih di bawah target tahunan yang ditetapkan. Penelitian ini menggunakan metode deduksi kualitatif dengan teori spending rate sebagai instrumen analisis, serta metode Person-Centered Mapping (PCM) untuk memetakan aktivitas pengunjung di Pantai Lasiana. Berdasarkan analisis terhadap beberapa zona di pantai, ditemukan bahwa Zona 08 dan Zona 09, yang memiliki fasilitas hiburan dan jam operasional yang luas, memiliki potensi spending rate yang tinggi. Sebaliknya, zona yang kurang fasilitas seperti Zona 01, 03, dan 05, menunjukkan potensi pengeluaran yang lebih rendah karena keterbatasan fasilitas kenyamanan. Temuan ini menunjukkan bahwa peningkatan fasilitas dan pengelolaan zona yang lebih seimbang dapat membantu memaksimalkan pendapatan wisata. Maka dari itu peningkatan fasilitas di zona dengan potensi rendah untuk meningkatkan pengeluaran wisatawan