Claim Missing Document
Check
Articles

Found 7 Documents
Search

Numerical Analysis of Tensile Strength on Welding Joints Using Solidworks Software Iqbal Tanjung; Khairul Umurani
R.E.M. (Rekayasa Energi Manufaktur) Jurnal Vol 7 No 1 (2022): June
Publisher : Universitas Muhammadiyah Sidoarjo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21070/r.e.m.v7i1.1630

Abstract

Objektif dari penelitian ini adalah untuk mengamati kekuatan tarik dan distribusi tegangan pada plat baja karbon rendah yang disambung menggunakan pengelasan Menggunakan Software Solidworks ®.Pada studi ini jumlah spesimen yang akan uji berjumlah tiga spesimen.Spesimen uji merupakan lembaran plat baja karbon rendah tebal 1,6 mm yang disambung menggunakan pengelasan dengan jenis SMAW. Sebelum dilakukan proses pembentukan material spesimen terlebih dahulu diuji komposisinya menggunakan Optical Emission Spectroscopy (OES).Geometri spesimen uji pada studi ini merujuk pada standar ASTM E8. Pengujian Tarik specimen dilakukan menggunakan UTM (universal testing machine) dangan spesifikasi hidrolik 5000 kgf.Selanjutnya pemodelan spesimen dibangun dan dimeshing menggunakan software solidworks 2020.Pada penelitian ini jenis elemen yang digunakan adalah elemen segitiga dan dilakukan proses adaptif mesh pada model spesimen. Proses meshing dilakukan dengan beberapa variasi panjang sisi elemen.Hasil pengujian tarik menunjukkan ketiga spesimen memiliki nilai kekuatan tarik yang tidak jauh berbeda pada kisaran ± 46.19 kgf/mm2. Hasil pengujian menunjukkan kerusakan spesimen terjadi pada area yang berdekatan dengan sambungan pengelasan.Hasil simulasi menunjukkan tegangan yang terjadi pada setiap variasi panjang sisi elemen memiliki trend nilai yang menurun, namun penurunan nilai ini tidak signifikan dan cendrung memiliki nilai yang konstant pada rentang 2,45 sampai 2,49 N/m2. Dari hasil simulasi didapat panjang sisi elemen 2 dan 4 memimiliki nilai yang paling mendekati hasil experimen. Hasil ini sesuai dengan kaidah yang berlaku dimana daerah yang disambung dengan pengelasan memiliki ketaguhan yang lebih baik dari area lainnya.
Investigasi pengaruh jumlah elemen anoda terhadap distribusi potensial korosi pada beton bertulang menggunakan BEM 3D Iqbal Tanjung; Affandi Affandi; Syifaul Huzni; Syarizal Fonna
Rekayasa Material, Manufaktur dan Energi Vol 3, No 1: Maret 2020
Publisher : Fakultas Teknik UMSU

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (921.532 KB) | DOI: 10.30596/rmme.v3i1.4529

Abstract

Beberapa kasus kerusakan struktur beton ialah disebabkan oleh korosi. Upaya dalam pencegahan korosi dibeton bertulang ialah dengan mengaplikasikan sistem proteksi katodik anoda korban. Metode ini secara luas telah diaplikasikan dan telah berhasil dalam mencegah korosi di beton bertulang. Akan tetapi sistem ini memiliki beberapa kelemahan, diantaranya hasil dari sistem ini hanya dapat diketahui setelah sistem ini diaplikasikan. Sehingga untuk mengatasi hal ini peneliti dan ilmuan tertarik menggunakan, dan mengembangkan BEM sebagai sebuah solusi dalam rekayasa korosi. Oleh karna itu optimasi BEM merupakan hal yang sangat penting untuk meningkatkan kinerja BEM dalam menyelesaikan rekayasa korosi. Penelitian ini bertujuan untuk melakukan optimasi terhadap BEM dengan mengamati pengaruh ukuran mesh anoda terhadap distribusi potensial di baja tulangan pada simulasi sistem proteksi katodik anoda korban beton bertulang menggunakan BEM 3D. Hasil simulasi menunjukkan anoda korban aktif melakukan proteksi pada setiap variasi, anoda memiliki nilai potensial yang tidak jauh berbeda pada setiap variasi, dengan nilai potensial direntang -1124,92 mV sampai -1124,90 mV. Kemudian baja tulangan pada setiap variasi juga dalam kondisi terproteksi dengan baik dari ancaman korosi, Baja tulangan memiliki nilai potensial direntang -920,07 mV sampai -918,19 mV. Berdasarkan hasil simulasi didapat semakin banyak jumlah elemen yang digunakan dalam simulasi menghasilkan nilai selisih potensial pada baja tulangan dan beton yang semakin kecil. Akan tetapi masih dapat ditoleransi berdasarkan kriteria proteksi. Namun jumlah elemen tersebut sangat mempengaruhi waktu komputasi yang dilakukan.
Rancang Bangun Tungku Heat Treatment Pandai Besi Untuk Peningkatan Produksi Pandai Besi di Kec.Brandan Barat Arya Rudi Nasution; Khairul Umurani; Iqbal Tanjung; Affandi A
ABDI SABHA (Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat) Vol. 2 No. 2 (2021): Juni
Publisher : CERED Indonesia Publishing

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53695/jas.v2i2.459

Abstract

Keselamatan dan kesehatan kerja pada pekerja merupakan salah satu factor terpenting dalam pekerjaan. Kesehatan dan keselamatan kerja yang aman, nyaman dan sehat serta ramah lingkungan dapat mendorong efisiensi produktifitas yang berujung kepada kesejahteraan semua pihak, baik pengusaha maupun pekerja. Di Keluran Sei Tualang, Kecamatan Brandan Barat, Kabupaten Langkat terdapat usaha rumah tangga yaitu usaha pandai besi yang terdiri dari 2 sampai 3 orang pekerja termasuk didalamnya adalah pemilik usaha tersebut. Daerah ini adalah mayoritas masyarakatnya adalah penati kelapa sawit dan petani padi sehingga kebutuhan alat pertanian dan alat rumah tangga sangatlah melonjak. Permasalahan mitra adalah belum mampunya memperoduksi alat bantu masyarakat dan alat pertanian sesuai dengan pemesanan dalam kurun waktu yang ditentukan. Tujuan dari program ini ialah membuat alat tunggku heat treatment dan pelatihan serta pendampingan penggunaan alat agar nantinya mitra mampu menambah hasil produksinya atau mampu memenuhi pemesanan masyarakat dalam kurun waktu yang ditentukan. Dengan alat ini mitra diharapkan mampu mengoperasikan dan mendambah jumlah hasil produksi perharinya. 
Edukasi Cara Menempa Besi Berstandart SNI Untuk Peningkatan Produksi Pandai Besi di Kecamatan Brandan Affandi A; Khairul Umurani; Arya Rudi Nasution; Iqbal Tanjung
ABDI SABHA (Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat) Vol. 2 No. 3 (2021): Oktober
Publisher : CERED Indonesia Publishing

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53695/jas.v2i3.572

Abstract

Pengrajin pandai besi di Desa Sei Tualang Kecamatan Brandan Barat sangat bergantung pada bahan baku bekas seperti per mobil bekas atau cakram mobil untuk pembuatan alat potong keperluan rumah tangga dan perkebunan, dikarenakan harganya yang cukup terjangkau. Kurangnya pengetahuan tentang ilmu material teknik dan metalurgi membuat produk yang dihasilkan oleh pandai besi tradisional di Desa Sei Tualang berkualitas rendah dan kurang bersaing serta tidak berstandart SNI. Namun kuailtas alat potong buatan pandai besi tradisional dapat ditingkatkan dengan pentingnya tentang pemilihan bahan dan proses penempaan serta proses finishing yang tepat. Karena bahan yang digunakan dalam pembuatan alat-alat potong ikut mempengaruhi karakteristik dan kualitas pemotongan yang dihasilkan. Hasil dari edukasi tersebut diharapkan mitra sudah memahami tentang bagaimana melakukan penempaan dan pemilihan bahan baku dengan baik dan berstandart SNI.
INVESTIGASI LAJU KOROSI ATMOSFERIK BAJA KARBON RENDAH PROFIL SEGIEMPAT DI KAWASAN INDUSTRI MEDAN Affandi; Iqbal Tanjung; Arya Rudi Nasution; Syarizal Fonna; Syifaul Huzni
Jurnal Teknologika Vol 10 No 1 (2020): Jurnal teknologika
Publisher : Sekolah Tinggi Teknologi Wastukancana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (463.278 KB)

Abstract

Korosi merupakan proses penurunan mutu logam akibat interaksi logam tersebut dengan lingkungannya. Kawasan Industri Medan (KIM) merupakan salah satu pusat perindustrian yang berada di kota Medan Sumatera Utara. Besarnya tingkat pembuangan hasil limbah industri mengakibatkan tingginya tingkat potensial terjadinya korosi atmosferik disekitar kawasan industri tersebut. Sehingga diperlukannya investigasi untuk melihat laju korosi atmosferik di KIM. Penelitian ini menceritakan investigasi laju korosi atmosferik baja karbon rendah profil segiempat di KIM. Spesimen uji dan proses pengukuran laju korosi mengikuti standard ASTM G-50 dan ASTM G-1. Pengukuran laju korosi dilakukan selama enam bulan dengan metode pemaparan secara langsung di lima titik lokasi yaitu KIM 1, 2, 3, 4 dan 5. Hasil investigasi menggambarkan laju korosi rata-rata baja karbon rendah profil segiempat selama enam bulan sebesar 0,308 mpy. Laju korosi tertinggi terjadi di lokasi KIM 3 dan KIM 5 dengan laju korosi rata-rata sebesar 0,382 mpy dan 0,564 mpy. Sehingga dapat disimpulkan laju korosi baja karbon rendah profil segiempat di lingkungan Kawasan Industri Medan dalam kategori outstanding (< 1 mpy) dan sangat aman digunakan untuk kebutuhan konstruksi pada lokasi tersebut.
ANALISA KOROSI ATMOSFERIK BAJA KARBON RENDAH DI KECAMATAN MEDAN BELAWAN affandi affandi; Syifaul Huzni; Ahmad Marabdi Siregar; Chandra A Siregar; Arya Rudi Nasution; Iqbal Tanjung; Syarizal Fonna
MULTITEK INDONESIA Vol 14, No 2 (2020): Desember
Publisher : Universitas Muhammadiyah Ponorogo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24269/mtkind.v14i2.2841

Abstract

ABSTRAK Korosi atmosferik sangat dipengaruhi oleh kondisi topografi dan iklim atau lingkungan, seperti temperatur, kelembaban, dan kandungan bahan kimia dalam udara sangat menentukan laju korosi. Kecamatan Medan Belawan adalah daerah pesisir Kota Medan  yang berbatasan langsung pada Selat Malaka. Kecamatan Medan Belawan akan difokuskan sebagai kawasan industri (industrial park) dan juga jasa penunjang aktivitas pelabuhan seperti pergudangan, pusat perkantoran, galangan kapal, dan industri perikanan.. Saat ini jembatan dan bangunan-bangunan konstruksi atau komponen logam seperti seng, tembaga serta besi-baja sudah terserang oleh korosi. Objektif dari penelitian ini adalah untuk melakukan analisis laju korosi atmosferik baja karbon rendah di kecamatan medan belawan di tiga titik lokasi dengan notasi yaitu  A, B, dan C. Spesimen uji yang digunakan pada penelitian ini adalah baja bentuk strip, baja segi empat, dan baja tulangan dengan proses pengukuran laju korosi mengikuti standart ASTM G-50 dan ASTM G-1. Pengukuran laju korosi dilakukan selama dua belas bulan, adapun hasil pengukuran laju korosi rata-rata di lokasi A : 0,573 mpy, laju korosi rata-rata di lokasi B : 0,604 mpy, dan laju korosi rata-rata lokasi C : 0.262 mpy. Maka dapat disimpulkan laju korosi baja karbon rendah di Kecamatan Medan Belawan dalam kategori outstanding dan sangat aman digunakan untuk kebutuhan konstruksi di lokasi tersebut. ABSTRACT Atmospheric corrosion is highly influenced by topographical and climatic conditions or environments, such as temperature, humidity, and chemical content in the air strongly determines the rate of corrosion. Medan Belawan Sub-district is a coastal area of Medan that borders directly on the Straits of Malacca. Medan Belawan Sub-district will be focused on an industrial park and also support services such as warehousing, office centers, shipyards, and fishery industries. Currently, bridges and construction buildings or metal components such as zinc, copper, and iron-steel have been attacked by corrosion. The objective of this research is to analyze the atmospheric corrosion rate of low carbon steel in the sub-district of Medan Belawan at three location points with the notation A, B, and C. Test specimens used in this study were strip-shaped steel, rectangular steel, and reinforcing steel with the corrosion rate measurement process follows the ASTM G-50 and ASTM G-1 standards. The measurement of corrosion rate was carried out for twelve months, As for the results of the measurement of the average corrosion rate of location A: 0.573 mpy, the average corrosion rate of locationt B: 0.604 mpy, and the average corrosion rate of location C: 0262 mpy. It can be concluded low carbon steel corrosion rate in Medan Belawan Sub-district in the outstanding category and very safe to used for construction needs in the location.  
ANALISIS MORFOLOGI SERAT DAN KEKUATAN IMPAK BAHAN KOMPOSIT BERPENGUAT SERAT PINANG (ARECA CATECHU) YANG TELAH DILAKUKAN PERBAIKAN SIFAT FISIK Iqbal Tanjung
VOCATECH: Vocational Education and Technology Journal Vol 4, No 1 (2022): Oktober
Publisher : Akademi Komunitas Negeri Aceh Barat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.38038/vocatech.v4i1.108

Abstract

Teknologi modern saat ini membutuhkan material dengan sifat mekanik tinggi yang tidak dihasilkan pada material konvensional seperti logam, keramik, dan polimer. Salah satu material yang berpotensi dapat memenuhi beberapa kriteria dari sifat mekanik tersebut dapat ditemui pada material komposit. Material komposit merupakan kombinasi dari dua atau lebih material memalui sebuah proses pecampuran yang tidak homogen, hasil pencampuran ini menghasilkan sifat mekanik dan karakteristik dari masing masing material pembentuknya.  Secara umum terdapat dua kategori material penyusun komposit yaitu matriks dan reinforcement (penguat). Secara umum penguat yang sering digunakan adalah serat (fiber). Bahan penguat serat ini terbagi menjadi beberapa jenis yaitu serat sintetis dan serat alam.  Sejak tahun 1970 serat sintetis seperti serat kaca dan serat karbon lebih banyak dipakai karena memiliki sifat mekanik yang bagus. Namun, serat sintetis memiliki sifatnya tidak ramah lingkungan. Berdasarkan permasalahan tersebut penggunaan serat alam sebagai penguat bahan komposit merupakan solusi prospektif dimasa mendatang. Salah satu serat alam yang berpotensi untuk menggantikan serat sintesis adalah serat Pinang (areca catechu). Pinang sangat banyak dijumpai pada perkebunan di Indonesia terutama di Sumatera Utara. Meskipun ketersediannya melimpah di alam dan terbarukan, namun potensinya masih kurang dimanfaatkan dibandingkan dengan serat-serat alam lainnya. Sehingga pengembangan bahan komposit berpenguat serat alam buah pinang menjadi salah satu topik penelitian yang menjanjikan. Adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengembangkan bahan komposit berpenguat serat pinang dan mempelajari karakteristik bahan komposit berpenguat serat pinang dengan pendekatan eksperimental. Berdasarkan hasil yang didapat perbaikan alkali berhasil memperbaiki permukan serat pinang. Perlakuan alkali berhasil membuat kekasaran permukaan pada serat pinang dan menjadi lebih bersih. Selanjutnya perbaikan sifat fisik menggunakan perlakuan alkali NaOH berhasil meningkatkan kekuatan impak bahan komposit berpenguat serat pinang sebesar 40%. Kekuatan impak material komposit dengan Perlakuan alkali durasi 3 dan 5 jam memiliki nilai kekuatan impak tertinggi sebesar 7,561 KJ/m2 dan 8,225 KJ/m2. Komposit memiliki kompatibilitas antarmuka yang baik, beban impak yang diterima oleh matriks epoksi dapat ditransfer ke serat. Oleh karena itu, serat memainkan peran utama sebagai penguat matriks.