Claim Missing Document
Check
Articles

Numerical Analysis of Low Carbon Steel Tensile Strength Using Software (SolidWorks) Arya Rudi Nasution; Edi Widodo
R.E.M. (Rekayasa Energi Manufaktur) Jurnal Vol 7 No 1 (2022): June
Publisher : Universitas Muhammadiyah Sidoarjo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21070/r.e.m.v7i1.1629

Abstract

Pengujian tarik merupakan suatu mesin pengujian bahan yang paling mendasar. Pengujian merusak adalah salah satu pengujian untuk melihat kekuatan dan ketangguhan dari material. Pengujian ini sangat sederhana, tidak mahal dan sudah mengalami standarisasi di seluruh dunia, misalnya di Amerika dengan ASTM E-8 dan Jepang dengan JIS 2241. Penelitian ini ingin melihat besaran kekuatan bahan menggunakan metode elemen hingga. Metode elemen hingga (finite element method) merupakan metode numerik yang digunakan untuk menyelesaikan permasalahan dalam bidang rekayasa. Untuk meganalisa numerik menggunakan software SolidWorks. Material yang digunakan baja karbon rendah dan dibentuk geometrinya sesuai ASTM E8. Untuk melihat komposisi material digunakan microskop optical emission spectroscopy. Pengujian tarik eksperimen menggunakan mesin uji tarik Universal Test Machine dengan kapasitas maksimal 50 kN. Hasil pengujian eksperimental dan hasil pengamatan komposisi pada material dimasukkan kedalam software SolidWorks dan selanjutnya melakukan simulasi untuk mendapatkan/mengetahui besarnya nilai kekuatan dari material. Sebelum dilakukan simulasi setiap geometri spesimen dibedakan/divariasikan berdasarkan panjang mesh. Variasi mesh 2, 4, 6, 8 dan 10. Dari hasil pengujian eksperimen nilai tegangan (stress) yang diperoleh 2.451E+09N/m2. Hasil dari simulasi numerik, nilai tegangan pada material disetiap variasi berbeda – beda, ini menunjukkan bahwa silmulasi berjalan dengan baik. Nilai tegangan yang didapat pada eksperimental tidak begitu jauh besarnya dengan hasil simulasi. Hasil simulasi dengan panjang mesh 2 dan 4 sangat mendekati nilai dari eksperimen. Semakin besar mesh akan mempengaruhi nilai hasil simulasi.
Mamfaatkan Limbah Skrap Aluminium Untuk Knalpot Sepeda Motor Vega ZR Tahun 2011 Guna Mengurangi Polusi Udara Arie Pranata; Ahmad Marabdi Siregar; Budi Dharma; Wawan Septiawan Damanik; Arya Rudi Nasution
Rekayasa Material, Manufaktur dan Energi Vol 4, No 2: September 2021
Publisher : Fakultas Teknik UMSU

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30596/rmme.v4i2.8077

Abstract

The number of motorized vehicles increases from year to year, the exhaust gases generated from these motorized vehicles cause air pollution by 70 to 80 percent, so efforts need to be made to control exhaust gas emissions. Considering the danger of exhaust gas emissions, the effort that needs to be made to control and reduce air pollution is the engineering and modification of the exhaust gas lines. Engineering and modification of exhaust gas lines, namely by innovating the exhaust by adding aluminum scrap. Researchers will conduct experiments and manufacture of tools and initial testing on motorized vehicles to see and observe the composition of exhaust gases produced from standard exhausts. The elements to be observed are the CO value, HC value, and CO2 value as comparison data. The tool that will be used to observe and see these elements is the Gas Analyzer. From the results of testing and analysis, data on exhaust emission tests with an average engine speed of 4000 rpm, and with an exhaust pipe temperature of 40 oC to 45 oC, were obtained. After testing the standard exhaust, then testing the modified exhaust and the addition of scrap 60 gr, 70 gr, and 80 gr aluminum obtained the best conclusion to reduce the danger of exhaust emissions from the modified exhaust added 60 gr aluminum scrap and when compared to the exhaust. the standard CO yield fell to 11.7%, HC fell to 4.26%, and CO2 fell to 1.59%.
Analisis Kekasaran Permukaan Cast Iron Menggunakan Cairan Pendingin Berbasis Nabati Pada Proses Face milling Arya Rudi Nasution; Affandi Affandi; Khairul Umurani; Ahmad Marabdi Siregar
Rekayasa Material, Manufaktur dan Energi Vol 4, No 2: September 2021
Publisher : Fakultas Teknik UMSU

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30596/rmme.v4i2.8073

Abstract

The machining process is a major activity in the industry, especially in the automotive industry. The machining process is inseparable from the coolant (coolant), where the role of the coolant in the machining process is to act as cool working conditions, material cleaning, and corrosion prevention. The use of cutting fluid has a negative impact when waste management is not carried out properly, and it will be damaging to the environment and public health. In order to reduce environmental and health damage, development and research have now been carried out for the use of vegetable-based cutting fluid. cutting fluid vegetable-based are biodegradable, eco-friendly, odorless, and non-toxic. This study wants to compare the value of surface roughness using CO (coconut oil) and dromus in face milling machining. The machine used in this research is the conventional Emco F3 milling machine and the tools used are the TPKN 22VC2 series carbide insert tools and the workpiece material used is cast iron (gray cast iron). the value of surface roughness by measuring the roughness using the TR200 surface roughness tool. The results of roughness observations show that the surface roughness value using CO cutting fluid at a cutting speed of 60 mm/min is 1,297 Ra, at a cutting speed of 70 mm/min the roughness value is 0.877 Ra and at a cutting speed of 80 mm/min, it is 0.429 Ra. While the results of measuring surface roughness on the material using a coolant dromus, cutting speed of 60 mm/min are 0.811 Ra, at a cutting speed of 70 mm/min the surface roughness value is 0.804 and at a cutting speed of 80 mm/min the surface roughness value is 0.698 Ra. So can the conclusion be that cutting fluid CO is good to use as a coolant at high cutting speeds.
Pengaruh Cairan Pendingin Terhadap Kekasaran Permukaan Benda Kerja Pada Proses Face Milling Arya Rudi Nasution; Affandi .; Z. Fuadi
Rekayasa Material, Manufaktur dan Energi Vol 3, No 1: Maret 2020
Publisher : Fakultas Teknik UMSU

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (683.646 KB) | DOI: 10.30596/rmme.v3i1.4524

Abstract

Coolant is one of the factors that affects the quality of the workpiece. The selection of coolant is useful to lower the surface roughness of the workpiece. In addition, coolant should be easily degradable in the environment so that the environment is not polluted. Example coconut oil is an oil that can be degraded in the environment. This research is aimed to observe the influence of coconut oil for cooling to the surface roughness obtained during face milling process. In the experimental tests, conventional milling machine was used and the milling tests were performed under various machining parameters, namely spindle rotational speed was 360 and 490 rpm, feeding speed was 60 mm/min and 70mm/min. Based on the result, the surface for spindle rotational speed of 360 rpm and feeding speed 60 mm/min was more rough than one in spindle rotational speed of 360 rpm and feeding speed 70 mm/min. Besides, the surface roughness for spindle rotational speed of 490 rpm and feeding speed of 60 mm/min was also more rough than one in spindle 490 rpm and 70 mm/min.
Rancang Bangun Tungku Heat Treatment Pandai Besi Untuk Peningkatan Produksi Pandai Besi di Kec.Brandan Barat Arya Rudi Nasution; Khairul Umurani; Iqbal Tanjung; Affandi A
ABDI SABHA (Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat) Vol. 2 No. 2 (2021): Juni
Publisher : CERED Indonesia Publishing

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53695/jas.v2i2.459

Abstract

Keselamatan dan kesehatan kerja pada pekerja merupakan salah satu factor terpenting dalam pekerjaan. Kesehatan dan keselamatan kerja yang aman, nyaman dan sehat serta ramah lingkungan dapat mendorong efisiensi produktifitas yang berujung kepada kesejahteraan semua pihak, baik pengusaha maupun pekerja. Di Keluran Sei Tualang, Kecamatan Brandan Barat, Kabupaten Langkat terdapat usaha rumah tangga yaitu usaha pandai besi yang terdiri dari 2 sampai 3 orang pekerja termasuk didalamnya adalah pemilik usaha tersebut. Daerah ini adalah mayoritas masyarakatnya adalah penati kelapa sawit dan petani padi sehingga kebutuhan alat pertanian dan alat rumah tangga sangatlah melonjak. Permasalahan mitra adalah belum mampunya memperoduksi alat bantu masyarakat dan alat pertanian sesuai dengan pemesanan dalam kurun waktu yang ditentukan. Tujuan dari program ini ialah membuat alat tunggku heat treatment dan pelatihan serta pendampingan penggunaan alat agar nantinya mitra mampu menambah hasil produksinya atau mampu memenuhi pemesanan masyarakat dalam kurun waktu yang ditentukan. Dengan alat ini mitra diharapkan mampu mengoperasikan dan mendambah jumlah hasil produksi perharinya. 
Edukasi Cara Menempa Besi Berstandart SNI Untuk Peningkatan Produksi Pandai Besi di Kecamatan Brandan Affandi A; Khairul Umurani; Arya Rudi Nasution; Iqbal Tanjung
ABDI SABHA (Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat) Vol. 2 No. 3 (2021): Oktober
Publisher : CERED Indonesia Publishing

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53695/jas.v2i3.572

Abstract

Pengrajin pandai besi di Desa Sei Tualang Kecamatan Brandan Barat sangat bergantung pada bahan baku bekas seperti per mobil bekas atau cakram mobil untuk pembuatan alat potong keperluan rumah tangga dan perkebunan, dikarenakan harganya yang cukup terjangkau. Kurangnya pengetahuan tentang ilmu material teknik dan metalurgi membuat produk yang dihasilkan oleh pandai besi tradisional di Desa Sei Tualang berkualitas rendah dan kurang bersaing serta tidak berstandart SNI. Namun kuailtas alat potong buatan pandai besi tradisional dapat ditingkatkan dengan pentingnya tentang pemilihan bahan dan proses penempaan serta proses finishing yang tepat. Karena bahan yang digunakan dalam pembuatan alat-alat potong ikut mempengaruhi karakteristik dan kualitas pemotongan yang dihasilkan. Hasil dari edukasi tersebut diharapkan mitra sudah memahami tentang bagaimana melakukan penempaan dan pemilihan bahan baku dengan baik dan berstandart SNI.
INVESTIGASI LAJU KOROSI ATMOSFERIK BAJA KARBON RENDAH PROFIL SEGIEMPAT DI KAWASAN INDUSTRI MEDAN Affandi; Iqbal Tanjung; Arya Rudi Nasution; Syarizal Fonna; Syifaul Huzni
Jurnal Teknologika Vol 10 No 1 (2020): Jurnal teknologika
Publisher : Sekolah Tinggi Teknologi Wastukancana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (463.278 KB)

Abstract

Korosi merupakan proses penurunan mutu logam akibat interaksi logam tersebut dengan lingkungannya. Kawasan Industri Medan (KIM) merupakan salah satu pusat perindustrian yang berada di kota Medan Sumatera Utara. Besarnya tingkat pembuangan hasil limbah industri mengakibatkan tingginya tingkat potensial terjadinya korosi atmosferik disekitar kawasan industri tersebut. Sehingga diperlukannya investigasi untuk melihat laju korosi atmosferik di KIM. Penelitian ini menceritakan investigasi laju korosi atmosferik baja karbon rendah profil segiempat di KIM. Spesimen uji dan proses pengukuran laju korosi mengikuti standard ASTM G-50 dan ASTM G-1. Pengukuran laju korosi dilakukan selama enam bulan dengan metode pemaparan secara langsung di lima titik lokasi yaitu KIM 1, 2, 3, 4 dan 5. Hasil investigasi menggambarkan laju korosi rata-rata baja karbon rendah profil segiempat selama enam bulan sebesar 0,308 mpy. Laju korosi tertinggi terjadi di lokasi KIM 3 dan KIM 5 dengan laju korosi rata-rata sebesar 0,382 mpy dan 0,564 mpy. Sehingga dapat disimpulkan laju korosi baja karbon rendah profil segiempat di lingkungan Kawasan Industri Medan dalam kategori outstanding (< 1 mpy) dan sangat aman digunakan untuk kebutuhan konstruksi pada lokasi tersebut.
ANALISA KOROSI ATMOSFERIK BAJA KARBON RENDAH DI KECAMATAN MEDAN BELAWAN affandi affandi; Syifaul Huzni; Ahmad Marabdi Siregar; Chandra A Siregar; Arya Rudi Nasution; Iqbal Tanjung; Syarizal Fonna
MULTITEK INDONESIA Vol 14, No 2 (2020): Desember
Publisher : Universitas Muhammadiyah Ponorogo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24269/mtkind.v14i2.2841

Abstract

ABSTRAK Korosi atmosferik sangat dipengaruhi oleh kondisi topografi dan iklim atau lingkungan, seperti temperatur, kelembaban, dan kandungan bahan kimia dalam udara sangat menentukan laju korosi. Kecamatan Medan Belawan adalah daerah pesisir Kota Medan  yang berbatasan langsung pada Selat Malaka. Kecamatan Medan Belawan akan difokuskan sebagai kawasan industri (industrial park) dan juga jasa penunjang aktivitas pelabuhan seperti pergudangan, pusat perkantoran, galangan kapal, dan industri perikanan.. Saat ini jembatan dan bangunan-bangunan konstruksi atau komponen logam seperti seng, tembaga serta besi-baja sudah terserang oleh korosi. Objektif dari penelitian ini adalah untuk melakukan analisis laju korosi atmosferik baja karbon rendah di kecamatan medan belawan di tiga titik lokasi dengan notasi yaitu  A, B, dan C. Spesimen uji yang digunakan pada penelitian ini adalah baja bentuk strip, baja segi empat, dan baja tulangan dengan proses pengukuran laju korosi mengikuti standart ASTM G-50 dan ASTM G-1. Pengukuran laju korosi dilakukan selama dua belas bulan, adapun hasil pengukuran laju korosi rata-rata di lokasi A : 0,573 mpy, laju korosi rata-rata di lokasi B : 0,604 mpy, dan laju korosi rata-rata lokasi C : 0.262 mpy. Maka dapat disimpulkan laju korosi baja karbon rendah di Kecamatan Medan Belawan dalam kategori outstanding dan sangat aman digunakan untuk kebutuhan konstruksi di lokasi tersebut. ABSTRACT Atmospheric corrosion is highly influenced by topographical and climatic conditions or environments, such as temperature, humidity, and chemical content in the air strongly determines the rate of corrosion. Medan Belawan Sub-district is a coastal area of Medan that borders directly on the Straits of Malacca. Medan Belawan Sub-district will be focused on an industrial park and also support services such as warehousing, office centers, shipyards, and fishery industries. Currently, bridges and construction buildings or metal components such as zinc, copper, and iron-steel have been attacked by corrosion. The objective of this research is to analyze the atmospheric corrosion rate of low carbon steel in the sub-district of Medan Belawan at three location points with the notation A, B, and C. Test specimens used in this study were strip-shaped steel, rectangular steel, and reinforcing steel with the corrosion rate measurement process follows the ASTM G-50 and ASTM G-1 standards. The measurement of corrosion rate was carried out for twelve months, As for the results of the measurement of the average corrosion rate of location A: 0.573 mpy, the average corrosion rate of locationt B: 0.604 mpy, and the average corrosion rate of location C: 0262 mpy. It can be concluded low carbon steel corrosion rate in Medan Belawan Sub-district in the outstanding category and very safe to used for construction needs in the location.  
Pengaruh Variasi Putaran Spindel Terhadap Gaya Potong pada Proses Pemesinan Arya Rudi Nasution; Rahmatullah Rahmatullah; Jagodang Harahap
VOCATECH: Vocational Education and Technology Journal Vol 2, No 2 (2021): April
Publisher : Akademi Komunitas Negeri Aceh Barat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.38038/vocatech.v2i2.56

Abstract

Abstract This study aims to see the cutting force that occurs during the lathe machining process using two different types of aluminum specimens. The research data collection method uses sensor aids; there are three sensors: a load cell sensor for cutting force, a photoelectric counter module for rotation (rpm), and a thermocouple for feeding temperature. The results showed that each specimen tested had a different value in each test, such as testing on Pure Aluminum (Al 1100) specimens with a depth of cut of 0.3 mm and variations in rotation. It can be seen that the DCMT tool blade is greater than the cutting force DCGT chisel. The cutting force produced on the DCMT tool blade is 9.91N with a rotation of 90 rpm, and at 190 rpm the DCMT tool gets a force of 6.83N. Whereas in the Al 2024 specimen using the DCMT chisel, the highest cutting force was at 90 rpm rotation of 8.34N, and there was a decrease at 190 rpm rotation of 4.56N. For DCGT chisels using Al 1100 specimens, the highest cutting force results at 90 rpm rotation of 4.22N and a decrease in cutting force at 190 rpm rotation of 2.9N, and for the highest cutting force in Al 2024 specimens at 90 rpm rotation of 3.84N, experienced a decrease in cutting force at 190 rpm rotation of 3.2N. It can be concluded that the decrease in cutting force is influenced by the amount of rpm used because the vibration that occurs is also large. Keywords: Spindle speed, Cutting force, Tool insert. __________________________ Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk melihat gaya potong yang terjadi pada saat proses pemesinan bubut dengan menggunakan 2 jenis spesimen aluminium yang berbeda. Metode pengambilan data penelitian menggunakan alat bantu sensor, ada tiga sensor yaitu sensor load cell untuk gaya potong, photoelectric counter module untuk putaran (rpm) dan thermocouple untuk temperatur pemakanan. Hasil penelitian menunjukan bahwa setiap spesimen yang di uji memiliki nilai yang berbeda disetiap pengujian, seperti pengujian pada spesimen Alumunium Murni (Al 1100) dengan kedalaman pemakanan (depth of cut) sebesar 0,3 mm dan variasi putaran, dapat diketahui pada mata pahat DCMT lebih besar gaya potong yang terjadi dibandingkan dengan pahat DCGT. Gaya potong yang dihasilkan pada mata pahat DCMT sebesar 9,91N dengan putaran 90 rpm dan pada putaran 190 rpm pahat DCMT mendapat gaya sebesar 6,83N. Sedangkan pada spesimen Al 2024 menggunakan pahat DCMT gaya potong yang tertinggi pada putaran 90 rpm sebesar 8,34N dan terjadi penurunan pada putaran 190 rpm sebesar 4,56N. Untuk pahat DCGT menggunakan spseimen Al 1100 hasil gaya potong yang tertinggi pada putaran 90 rpm sebesar 4,22N dan terjadi penurunan gaya potong pada putaran 190 rpm sebesar 2,9N, dan untuk gaya potong yang tertinggi pada spesimen Al 2024 pada putaran 90 rpm sebesar 3,84N, mengalami penurunan gaya potong pada putaran 190 rpm sebesar 3,2N. Dapat disimpulkan bahwasanya penurunan gaya potong dipengaruhi oleh besarnya rpm yang digunakan, karena getaran yang terjadi juga besar. Kata Kunci: Spindle speed, Gaya potong, Tool insert. __________________________
MESIN PENGGILING BUNGA TELANG KERING UNTUK MENINGKATKAN PRODUKTIVITAS UKM ALJANNAH’S FARM & KITCHEN Yayuk Hayulina Manurung; Arya Rudi Nasution; Yudha Andriansyah Putra
Martabe : Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol 5, No 10 (2022): Martabe : Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat
Publisher : Universitas Muhammadiyah Tapanuli Selatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31604/jpm.v5i10.3715-3722

Abstract

Masih rendahnya produktivitas pekerja dalam penggilingan bunga telang kering menjadi serbuk dikarenakan proses produksi masih menggunakan chopper dengan kapasitas mesin yang terbatas dengan hanya 50 gram/proses dan serbuk bunga telang yang dihasilkan tidak halus merata ditambah lagi mesin chopper cepat panas yang mengakibatkan mitra dalam hal ini UKM Aljannah’s Farm & Kitchen belum dapat memenuhi permintaan pasar. Mitra juga masih sangat membutuhkan ketrampilan dalam pengolahan bunga telang menjadi sejumlah makanan olahan yang memiliki inovasi tinggi sehingga seluruh hasil panen bunga telang dapat terserap dengan maksimal. Tujuan kegiatan ini adalah untuk meningkatkan produktivitas UKM Aljannah’s Farm & Kitchen dengan menyediakan mesin penggiling bunga telang kering dengan kapasitas besar yaitu menghasilkan 5 kg/ jam dan memberikan pelatihan tentang berbagai olahan produk berbasis bunga telang yang inovatif. Kegiatan ini dilaksanakan di Jl. Asrama Gg. Jayak LK XIV No. 44, Medan dengan peserta kegiatan merupakan pemilik UKM dan karyawan sejumlah 7 orang. Hasil dari program ini adalah menghasilkan mesin penggiling bunga telang kering berkapasitas tinggi (5kg/jam) yang menghasilkan serbuk halus merata dan mesin tidak hanya dapat digunakan untuk menghasilkan serbuk bunga telang saja namun juga serbuk bunga Rosella dan Tin sebagai produk lain dari mitra serta meningkatnya ketrampilan mitra dalam pengolahan makanan dan minuman berbasis bunga telang yang inovatif
Co-Authors A, Affandi Abd Rahman Bin Dullah Ade Faisal, Ph.D Adly Zulqarnain bin Mohamad Affandi Affandi Affandi . Affandi Affandi Ahmad Marabdi Siregar Ahmad Syuhada Al-Khowarizmi, AK Arie Pranata Asfiati, Sri Bintoro, Suryanto Agung Br. Sembiring, Adelia Febrina Budi Dharma Chandra A Siregar Edi Widodo F, Fadhlurrohman Fahrizal Zulkarnain Fajar Ramadhan, Fajar Fetra Vanny Riza Fonna, Syarizal FRAPANTI, SRI FRAPANTI,ST,MT Gustina Siregar Habib Satria Hadi Sucipto, Hadi Harahap, Jagodang Harahap, Muhammad Alwi Ripay Harahap, Partaonan Hasanul Arifin Hayulina Manurung, Yayuk Hermansyah Hermasnyah Huzni , Syifaul Iqbal Tanjung khairul umurani Khairul Umurani Khairul Umurani Khairul Umurani Lila Bismala Lubis , ‪Riadini Wanty Mahjudin, Mahyunirsyah Muhammad Refan Munawar Alfansury Airegar Mustar, Muhamad Yusvin Nurdin Hendri Oktrialdi, Benny Pratama, Riza Fauzi Putera, Tondi Amirsyah Putra, Mhd Irwansyah Putra, Teuku Edisah Putra, Yudha Andriansyah R, Rohana Rahmadiawan, Dieter Rahmatullah . Rahmatullah . Rahmatullah Rahmatullah Refan, Muhammad Rizki Ananda Rohana Rohana Rudi Kurniawan Ruztamreen Bin Jenal S, Dendi Saputra, Andrea Saragi, Jandri Fan HT Siregar, Chandra A Siregar, Chandra Amirsyah Putra Siregar, Rahmat Fauzi Sudirman Lubis Syaiful Amri Saragih Syarizal Fonna Syifaul Huzni Tanjung, Iqbal Tanjung, Iqbal Tino Hermanto Umurani, Khairul Wahyudi, Fauzi S Wawan Septiawan Damanaik Wawan Septiawan Damanik Yayuk Hayulina Manurung Yopan Rahmad Aldori Yudha Andriansyah Putra Z. Fuadi Zahrul Fuadi Zufri, M Sayid Zulfani, M