Claim Missing Document
Check
Articles

Found 13 Documents
Search

RANCANG BANGUN INSTRUMENT UNTUK MENGUKUR GAYA POTONG, KECEPATAN, DAN TEMPERATUR SPESIMEN PADA MESIN BUBUT umurani, khairul
JOURNAL OF MECHANICAL ENGINEERING, MANUFACTURES, MATERIALS AND ENERGY Vol 1, No 1 (2017): EDISI JUNI
Publisher : JOURNAL OF MECHANICAL ENGINEERING, MANUFACTURES, MATERIALS AND ENERGY

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (274.979 KB)

Abstract

Proses pengerjaan atau pembuatan komponen-komponen  pada mesin- mesin, tidak lepas dari pada mesin-mesin produksi seperti mesin bubut. Mesin bubut banyak digunakan pada industri maupun laboratorium namun tidak banyak mesin bubut yang menggunakan instrument untuk mengukur parameter pembubutan. Pengaruh pahat potong, material benda kerja, dan kondisi pemotongan (kecepatan potong, kedalam potong dan gerak makan) terhadap keausan pahat bubut. Kecepatan potong (cutting speed) tidak dapat dipilih sembarangan karena akan mempengaruhi kualitas produk dan biaya. Konsep desain dilakukan terlebih dahulu  dengan mempersiapkan  loadcell dan pahat kemudian merekayasa bentuk dudukan loadcell dan pahat yang akan dibuat dengan menggambar manual diatas kertas. Pada  proses pembuatan alat instrument mesin bubut  ini terbagi menjadi dua kelompok yaitu, pembuatan  alat dan rangkaian  sensor–sensor yang diperlukan. Instrument ini mampu mengukur gaya potong, kecepatan dan temperature spesimen pada proses pembubutan yang sedang berlangsung secara bersamaan.
RANCANG BANGUN INSTRUMENT UNTUK MENGUKUR GAYA POTONG, KECEPATAN, DAN TEMPERATUR SPESIMEN PADA MESIN BUBUT khairul umurani
JOURNAL OF MECHANICAL ENGINEERING MANUFACTURES MATERIALS AND ENERGY Vol 1, No 1 (2017): EDISI JUNI
Publisher : Universitas Medan Area

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31289/jmemme.v1i1.1199

Abstract

Proses pengerjaan atau pembuatan komponen-komponen  pada mesin- mesin, tidak lepas dari pada mesin-mesin produksi seperti mesin bubut. Mesin bubut banyak digunakan pada industri maupun laboratorium namun tidak banyak mesin bubut yang menggunakan instrument untuk mengukur parameter pembubutan. Pengaruh pahat potong, material benda kerja, dan kondisi pemotongan (kecepatan potong, kedalam potong dan gerak makan) terhadap keausan pahat bubut. Kecepatan potong (cutting speed) tidak dapat dipilih sembarangan karena akan mempengaruhi kualitas produk dan biaya. Konsep desain dilakukan terlebih dahulu  dengan mempersiapkan  loadcell dan pahat kemudian merekayasa bentuk dudukan loadcell dan pahat yang akan dibuat dengan menggambar manual diatas kertas. Pada  proses pembuatan alat instrument mesin bubut  ini terbagi menjadi dua kelompok yaitu, pembuatan  alat dan rangkaian  sensor–sensor yang diperlukan. Instrument ini mampu mengukur gaya potong, kecepatan dan temperature spesimen pada proses pembubutan yang sedang berlangsung secara bersamaan.
Tensile strength of welded joints in low carbon steel using metal inert gas (MIG) welding Hendri Nurdin; Purwantono Purwantono; Khairul Umurani
invotek Vol 21 No 3 (2021): INVOTEK: Jurnal Inovasi Vokasional dan Teknologi
Publisher : Universitas Negeri Padang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24036/invotek.v21i3.934

Abstract

The development of technology that has penetrated the industrial sector is very rapid. Many industrial fields apply the use of MIG (Metal Inert Gas) welding for various jobs in steel construction, especially mild carbon steel. MIG welding has good welding results and fast welding time efficiency. The purpose of this study is to analyze the tensile strength of welded joints on low carbon steel using MIG welding. The experimental method used in this study is to perform MIG welding on low-carbon steel plate profiles. The welded carbon steel is used as a test specimen and is formed according to the ASTM E8-M standard. Tensile testing is performed using a Shimadzu UH-300 kN type tensile testing machine. From this study, the tensile strength value of the test specimen welded by MIG (Metal Inert Gas) welding is higher than the tensile strength of the parent metal (low carbon steel), so this shows the strength of the weld joint. The average value of tensile strength on the test specimen is (σ) 507.40 N/mm2 and average strain (ɛ) 3.63%. The MIG welding process, between the base metal and filler metal with different chemical compositions, can cause mixing and a dilution effect of two compositions.
PENGARUH JENIS KATODA TERHADAP GAS HIDROGEN YANG DIHASILKAN DARI PROSES ELEKTROLISIS AIR GARAM Munawar Alfansury Siregar; Khairul Umurani; Wawan Septiawan Damanik
Media Mesin: Majalah Teknik Mesin Vol 21, No 2 (2020)
Publisher : Program Studi Teknik Mesin, Universitas Muhammadiyah Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23917/mesin.v21i2.10386

Abstract

Produksi hidrogen dengan bahan baku air yang sedang dikembangkan ialah proses  elektrolisis. Tetapi karena proses elektrolisis membutuhkan energi listrik sebagai pemicu terjadinya  reaksi, sehingga proses ini memberikan  efisiensi yang relative rendah. Proses elektrolisis dapat dijalankan jika ketrsediaan akan sumber energi listrik yang murah lagi mudah didapatkan. Upaya menurunkan jumlah pemakaian energi listrik pada proses elektrolisis seperti pengujian dengan pariasi jarak katoda dan anoda, campuran elektrolit dan jenis elektroda yang digunakan terus dikembangkan agar dapat diterapkan dalam kehidupan bermasyarakat, tetapi belum menuai hasil yang memuaskan. Oleh sebab itu penulis merasa perlu melakukan penelitian tentang pengaruh jarak katoda dan anoda terhadap tekanan gas yang di hasilkan pada proses elektrolisis air garam. Penelitian ini menggunakan sumber arus baterai 12V, dan jarak yang telah ditetapkan pada katoda dan anoda ialah 80 mm,120 mm dan 200 mm. Jenis elektroda yang digunakan Stainless steel, Aluminium dan Tembaga, dengan jumlah campuran garam yang terlarut dalam air ialah 250 gram dalam lima liter air, atau sekitar 50 gram perliter air. Hasil dari pengujian tekanan gas yang dihasilkan oleh elektroda yang berbahan stainless steel lebih tinggi dibandingkan oleh elektroda yang berbahan aluminium dan tembaga  dan semakin dekat jarak elektroda maka tekanan gas yang dihasilkan semakin tinggi. Dengan menggunakan manometer tabung U tekanan gas hidrogen diukur pada elektroda stainless steel pada sisi katoda jarak 80 mm sebesar 9733 Pa, tekanan klorin pada sisi anoda 9246 Pa, jarak 120 mm tekanan hydrogen pada sisi katoda 7884 Pa, tekanan klorin pada sisi anoda 7838 Pa, pada jarak 200 mm tekanan hydrogen pada sisi katoda  5937 Pa, tekanan klorin pada sisi anoda 6326 Pa. Sedangkan tekanan hydrogen pada elektroda Aluminium pada sisi katoda  9246.8 Pa, tekanan klorin pada sisi anoda  9052 Pa,  dan tekanan hidrogen pada elektroda Tembaga tekanan pada sisi katoda  6034 Pa, dan tekanan klorin pada sisi 5840 Pa. Hasil menunjukkan perbandingan tekanan pada jarak yang telah di tetapkan dan perbandingan tekanan pada setiap jenis elektroda
Numerical Analysis of Tensile Strength on Welding Joints Using Solidworks Software Iqbal Tanjung; Khairul Umurani
R.E.M. (Rekayasa Energi Manufaktur) Jurnal Vol 7 No 1 (2022): June
Publisher : Universitas Muhammadiyah Sidoarjo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21070/r.e.m.v7i1.1630

Abstract

Objektif dari penelitian ini adalah untuk mengamati kekuatan tarik dan distribusi tegangan pada plat baja karbon rendah yang disambung menggunakan pengelasan Menggunakan Software Solidworks ®.Pada studi ini jumlah spesimen yang akan uji berjumlah tiga spesimen.Spesimen uji merupakan lembaran plat baja karbon rendah tebal 1,6 mm yang disambung menggunakan pengelasan dengan jenis SMAW. Sebelum dilakukan proses pembentukan material spesimen terlebih dahulu diuji komposisinya menggunakan Optical Emission Spectroscopy (OES).Geometri spesimen uji pada studi ini merujuk pada standar ASTM E8. Pengujian Tarik specimen dilakukan menggunakan UTM (universal testing machine) dangan spesifikasi hidrolik 5000 kgf.Selanjutnya pemodelan spesimen dibangun dan dimeshing menggunakan software solidworks 2020.Pada penelitian ini jenis elemen yang digunakan adalah elemen segitiga dan dilakukan proses adaptif mesh pada model spesimen. Proses meshing dilakukan dengan beberapa variasi panjang sisi elemen.Hasil pengujian tarik menunjukkan ketiga spesimen memiliki nilai kekuatan tarik yang tidak jauh berbeda pada kisaran ± 46.19 kgf/mm2. Hasil pengujian menunjukkan kerusakan spesimen terjadi pada area yang berdekatan dengan sambungan pengelasan.Hasil simulasi menunjukkan tegangan yang terjadi pada setiap variasi panjang sisi elemen memiliki trend nilai yang menurun, namun penurunan nilai ini tidak signifikan dan cendrung memiliki nilai yang konstant pada rentang 2,45 sampai 2,49 N/m2. Dari hasil simulasi didapat panjang sisi elemen 2 dan 4 memimiliki nilai yang paling mendekati hasil experimen. Hasil ini sesuai dengan kaidah yang berlaku dimana daerah yang disambung dengan pengelasan memiliki ketaguhan yang lebih baik dari area lainnya.
Perancangan Mesin Pengaduk Bumbu Kripik Ubi Untuk Peningkatan Produksi Industri Rumah TanggaDi Desa Sidodadi Ramunia Kecamatan Beringin Affandi Affandi; Khairul Umurani; Chandra Amirsyah Putra Siregar
IHSAN : JURNAL PENGABDIAN MASYARAKAT Vol 2, No 2 (2020): Jurnal Ihsan (Oktober)
Publisher : University of Muhammadiyah Sumatera Utara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30596/ihsan.v2i2.5324

Abstract

Program pengabdian masyarakat perancangan mesin pengaduk bumbu kripik ubi untuk peningkatan produksi industri rumah tangga di Desa Sidodadi Ramunia Kecamatan Beringin Kabupaten Deli Serdang berlangsung selama 6 bulan. Program ini dimulai dari bulan November sampai dengan Juni 2020. Kendala yang dihadapi mitra adalah dalam proses pengadukan bumbu kripik ubi yang dilakukan secara manual Proses pengadukan tersebut membutuhkan waktu yang cukup lama serta tidak efisien terhadap waktu. Sehingga juga berimbas terhadap jumlah produksi yang dihasilkan. Tujuan program ini adalah untuk menbuat mesin pengaduk bumbu kripik serta pelatihan dan pendampingan pengoperasian mesin kepada mitra agar mahir dalam teknologi proses mesin. Setelah selesai program pengabdian perancangan mesin pengaduk bumbu kripik ubi ini, maka diharapkan mitra  mampu menggunakan mesin pengaduk dan dapat meningkatkan produksi kripik ubi.
Desain Dan Pembuatan Mesin Pengaduk Srikaya Guna Membantu Meningkatkan Produktivitas Usaha Toko Roti di Kota Berastagi Sumatera Utara Ahmad Marabdi Siregar; Chandra Amirsyahputra Siregar; Khairul Umurani; Chairul Arif Gunawan Surbakti
IHSAN : JURNAL PENGABDIAN MASYARAKAT Vol 4, No 1 (2022): Ihsan: Jurnal Pengabdian Masyarakat (April)
Publisher : University of Muhammadiyah Sumatera Utara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30596/ihsan.v4i1.9970

Abstract

Sesuai hasil survey di UKM produksi roti di daerah Berastagi, bahwa proses pemasakan dan pengadukan selai srikaya masih secara manual. Hal ini menjadikan proses produksi relatif lama untuk 10 kg butuh waktu 10 jam. Selain itu selai srikaya sering pecah pada saat proses pengadukan berlangsung dan tekstur akhir kurang bagus. Untuk solusinya pada penelitian ini dirancang Mesin Pengaduk Selai Srikaya yang bertujuan untuk membantu proses pembuatan selai srikaya, agar lebih efektif dan efisien. Metode yang akan dilakukan, mesin ini didesain menggunakan software solidwork, pengadukannya menggunakan penggerak motor listrik dan pemanasan kompor LPG. Selain itu untuk mencegah terjadinya kegosongan selai srikaya, tabung pemasakan didesain model double jacket agar tidak bersentuhan langsung dengan api. Hasil uji kinerja mesin pengaduk selai srikaya didapatkan kapasitas produksi 30 kg dalam 8 jam. Hasil kualitas selai srikaya tidak pecah dan teksturnya bagus. Proses pengadukan menggunakan motor listrik sehingga mudah cara pengoperasiannya.
Desain Dan Simulasi Suspensi Sepeda Motor Dengan Solidwork 2012 Khairul Umurani Khairul Umurani; Taufik Amri
Rekayasa Material, Manufaktur dan Energi Vol 1, No 1: September 2018
Publisher : Fakultas Teknik UMSU

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (895.206 KB) | DOI: 10.30596/rmme.v1i1.2435

Abstract

Motorcycle is one of the means of transportation that is widely used today. The comfort and stability of a motorcycle is determined by the design of the suspension system used in the vehicle. On a motorcycle the suspension system consists of the front and rear suspension which has the same function, which is to reduce vibration due to road field irregularities. In the rear suspension there are two types of suspension systems, this suspension includes double suspension and single suspension or commonly called monoshock. The monoshock suspension system has one spring and one damper in the middle of the Swing Arm and is directly connected to the vehicle body. This suspension system is mostly found on motorbikes with large cc, because the work of the motorcycle suspension system is quite heavy. In the design process of the monoshock suspension system using 2012 solidwork. By using the 2012 solidwork suspension system a suspension design and simulation of the coil spring with several variations of Pitch and Revolution were made to obtain stress, displacement, and strain results with a predetermined load of 1200N. The results of the monoshock suspension simulation are coil springs with Pitch and Revolution, where the lower part of the coil is spongy and the top of the joint has the appropriate stress, displacement and strain values.
Perpindahan Panas Dan Penurunan Tekanan Pada Saluran Segiempat Dengan Rusuk V 90 Derajat Khairul Umurani; Arya R. Nasution; D Irwansyah
Rekayasa Material, Manufaktur dan Energi Vol 4, No 1: Maret 2021
Publisher : Fakultas Teknik UMSU

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30596/rmme.v4i1.6694

Abstract

The augmentation of the heat transfer surface using ribs is often used in heat exchanger equipment, aiming to increase heat transfer between the main surface and its fluid. This study uses a rectangular channel with testing on the specimen the number of ribs V 2 with three lengths of 200 mm, a width of 150 mm, and plate thickness of 1 mm. Rectangular air duct consisting of a rectangular duct with dimensions of 150 mm x 75 mm and a length of 2000 mm, suction fan, plate-type electric heater, airflow straightener, U monometer, anemometer, ampere meter, voltmeter, speed controller, and thermocouple. The parameters varied were the incoming airflow velocity, namely 1 m / s, 2m / s, 3 m / s, 4 m / s, and 5m / s. The experimental results heat transfer coefficient at tighter ribs provides better heat transfer. The pressure drop in Pa at the tight rib distance is higher than the pressure drop at the spaced rib spacing
Analisa numerik pengaruh diameter perforate terhadap perpindahan panas dan penurunan tekanan pada saluran segi empat 4:1 menggunakan perforated groove v- rib Khairul Umurani; Arya Rudi Nasution
Jurnal Teknik Mesin Indonesia Vol. 17 No. 2 (2022): Jurnal Teknik Mesin Indonesia
Publisher : Badan Kerja Sama Teknik Mesin Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36289/jtmi.v17i2.299

Abstract

In the internal cooling ducts of the gas turbine blades, the rib structure is widely used to enhance convective heat transfer with the flow of coolant passing through the rib surface. This research concentrates on the perforated V-rib with grooved in the cooling channel with a rectangular cross-section. This research analyzes the heat transfer and pressure drop in the rectangular channel with a perforated groove v-rib to provide the cooling blade gas turbine solution. This research was conducted by numerical analysis. Several models were created and analyzed using Solidworks Flow Simulation, a commercial computational fluid dynamics (CFD) based on the finite volume method. Solidworks Flow Simulation Solver to analyze laminar and turbulent flow using the Reynolds averaged Navier-Stokes equation. Using the same transport equations for laminar and turbulent flows provides flexibility. Turbulence in the flow is treated using turbulent kinetic energy (k) and turbulence dissipation rate (ꞷ) using the standard k-ꞷ turbulence model. The Reynolds numbers 2000, 4000, 6000, 8000, 10000,12000,14000. By giving 1000 Watts of heat at the bottom of the channel, the air condition at the inlet temperature is 30 oC and a pressure of 1 atm. In the flow regime of 2000 < Re < 20,000, perforated rib construction significantly increases the Nusselt number compared to no rib. The coefficient of friction for the solid rib configuration is higher than for the rib with holes.