Widhiyatna, Denni
Unknown Affiliation

Published : 11 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 11 Documents
Search

PENENTUAN DAERAH PROSPEK MINERALISASI MENGGUNAKAN METODE GEOKIMIA TANAH, DAERAH NANGA BANGIK, KECAMATAN BOYAN TANJUNG, KABUPATEN KAPUAS HULU, PROVINSI KALIMANTAN BARAT: DETERMINATION OF MINERALIZATION PROSPECTS BY SOIL GEOCHEMISTRY METHOD IN NANGA BANGIK AREA, BOYAN TANJUNG DISTRICT, KAPUAS HULU REGENCY, WEST KALIMANTAN PROVINCE Sulaeman; Ernowo; Widhiyatna, Denni
Buletin Sumber Daya Geologi Vol. 16 No. 3 (2021): Buletin Sumber Daya Geologi
Publisher : Pusat Sumber Daya Mineral Batubara dan Panas Bumi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47599/bsdg.v16i3.334

Abstract

The tropical climate of Indonesia causes rock weathering. Soil from weathered rocks can be analyzed to determine the anomalies element to define the mineralization prospect areas using the geochemical methods. This study was carried out in the Nanga Bangik area with geological conditions favorable for mineralization. A total of 135 soil samples were collected from horizon B along ridge and spurs with sample intervals 75 - 100 meters. All samples were analyzed at the laboratory of the Center for Mineral Coal and Geothermal Resources in Bandung. Geochemical analysis was conducted using the Atomic Absorption Spectroscopy method, for the elements of Cu, Pb, Zn, Fe, Mn, Ag, and Au. Statistical distribution analysis, threshold calculation using mean+2SDEV and Median+2MAD and correlation between Factor Analysis were combined to determine the anomalies areas. Based on the calculation of the threshold using two different statistical methods, several anomalous values and groups of three factors were obtained: Factor 1: Pb-Fe-Zn-Ag Factor 2: Mn-Cu and Factor 3 in the form of element Au which was interpreted by the presence of metal mineralization. Three mineralization prospect areas were found in Bukit Empajak, Bukit Pirang and Bukit Limau.
ANALISIS ALTERASI DAN MINERALISASI BERDASARKAN PENGAMATAN MEGASKOPIK DAN MIKROSKOPIK PADA DAERAH PROSPEK X KABUPATEN BOLAANG MONGONDOW, SULAWESI UTARA: ALTERATION AND MINERALIZATION ANALYSIS BASED ON OBSERVATION OF MEGASCOPIC AND MICROSCOPIC ON PROSPECT "X" IN BOLAANG MONGONDOW REGENCY AT NORTH SULAWESI Christi, Gita Dela; Sulistiyono, Sulistiyono; Handayani, Tatik; Widhiyatna, Denni
Buletin Sumber Daya Geologi Vol 19 No 1 (2024): Buletin Sumber Daya Geologi
Publisher : Pusat Sumber Daya Mineral Batubara dan Panas Bumi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47599/bsdg.v19i1.436

Abstract

The North Arm of Sulawesi Island is a gold-rich metallogenic belt. The study area is located in Bakan Village, Bolaang Mongondow Regency, North Sulawesi in the IUP area of PT J Resources Bolaang Mongondow. Exploration to obtain new prospect areas is still being carried out. Therefore, research on alteration and mineralisation characteristics is expected to be a reference for the discovery of new prospects. The research was conducted by identifying surface and subsurface data megascopically and microscopically. Microscopic observations with petrography and mineragraphy. To obtain surface data, alteration observations, channel sampling and grab sampling were carried out, while subsurface data were obtained from core drilling. The purpose of the study was to determine the alteration, mineralisation, oxidation, and deposits type. The study area has lithologies of hydrothermal breccia, diatreme breccia, fault breccia, and tuff breccia. Alteration developed in the form of vuggy sillica, massive sillica, advanced argillic, and argillic. Mineralisation includes gold and silver and sulphide minerals such as pyrite, chalcopyrite, sphalerite, enargite, covellite, and oxide minerals such as goethite, jarosite and hematite. The epithermal high sulphidation deposit type was formed at medium depth, with oxide-type ore.
SEBARAN UNSUR DAN ASOSIASI UNSUR Fe LATERIT BESI DAERAH BLOK X, PT SILO, PULAU SEBUKU, KALIMANTAN SELATAN: ELEMENTAL DISTRIBUTION ANALYSIS AND ELEMENTAL ASSOCIATION OF Fe LATERITC IRON, BLOCK X AREA, PT SILO, SEBUKU ISLAND, SOUTH KALIMANTAN Andri B Situmorang; Suprapto, Sabtanto Joko; W, A. Djumarma; Widhiyatna, Denni; Mutia, Sarah; Cahyadi, Andhi
Buletin Sumber Daya Geologi Vol 19 No 1 (2024): Buletin Sumber Daya Geologi
Publisher : Pusat Sumber Daya Mineral Batubara dan Panas Bumi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47599/bsdg.v19i1.475

Abstract

The study area is located in Blok X, PT SILO, Sebuku Island, South Kalimantan. The geology of the study area is dominated by serpentinized ultramafic rocks, which have a high potential for the formation of lateritic iron minerals. The aim of the investigation of the area was to determine the vertical and horizontal distribution of the element contents and the association of the iron elements. Drilling, sample analyses using XRF, petrography and statistical analyses of correlation matrices and dendrograms were carried out. Fe, Ni, P, Co, Si, Mg, Cr, Al, Mn, Ca, Na, K and Ti were analyzed in 5.150 samples using the XRF method. The high iron content is found in the red limonite zone with 40-55% and in the yellow limonite zone with 40-52%. The lithology of the area with high iron content is ophiolitic ultramafic rock. In the vertical distribution profile, the high iron content is also found in the red limonite - yellow limonite zone. Based on the dendrogram analysis and the correlation matrix, the correlation of the Fe elements in the study area shows that the Fe elements are strongly correlated with the Co, Cr and Mn elements and generally with the Ni elements. Elemental iron is strongly negatively correlated with the elements Si and Mg.
KARAKTERISTIK REKAHAN BATUBARA PADA EKSPLORASI GAS METANA BATUBARA DI CEKUNGAN OMBILIN, PROVINSI SUMATERA BARAT Ibrahim, Muhammad Abdurachman; Widhiyatna, Denni
Buletin Sumber Daya Geologi Vol 12 No 1 (2017): Buletin Sumber Daya Geologi
Publisher : Pusat Sumber Daya Mineral Batubara dan Panas Bumi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47599/bsdg.v12i1.19

Abstract

Eksplorasi coal bed methane (CBM) dilakukan di Kota Sawahlunto, Provinsi Sumatera Barat oleh Pusat Sumber Daya Geologi tahun 2009. Daerah ini termasuk dalam Cekungan Ombilin. Pengeboran gas metana batubara mencapai kedalaman 451 meter, menembus Formasi Sawahlunto sebagai formasi pembawa batubara yang diendapkan pada lingkungan delta. Terdapat lima lapisan batubara, yaitu lapisan batubara A, B, C, D, dan E.Salah satu karakteristik yang dapat diamati adalah rekahan batubara (cleat). Analisis microcleat digunakan untuk melihat kenampakan maseral, mineral lain, bukaan rekahan (aperture), dan spasi rekahan (spacing). Analisis microcleat juga memberikan gambaran porositas dan permeabilitas, serta kandungan gas, berdasarkan ciri fisik bukaan dan spasi rekahan batubara.Analisis microcleat memberikan gambaran bahwa semakin dalam batubara, maka akan semakin buruk permeabilitasnya, kandungan gas akan baik bila bukaan lebar, menerus, dan tidak terisi mineral, serta semakin bersih batubara dengan kilap gelas maka akan memberikan rekahan yang banyak dan memiliki komposisi gas metana yang baik.
PROSPEK MINERALISASI EMAS DAN PERAK TIPE HIDROTERMAL DI PULAU JAWA BAGIAN BARAT DENGAN PENDEKATAN ANALISIS SPASIAL LIKELIHOOD RATIO Widhiyatna, Denni; Oktaviani, Penny
Buletin Sumber Daya Geologi Vol 8 No 2 (2013): Buletin Sumber Daya Geologi
Publisher : Pusat Sumber Daya Mineral Batubara dan Panas Bumi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47599/bsdg.v8i2.81

Abstract

Indonesia memiliki rangkaian busur magmatik yang merupakan jalur mineralisasi logam. Untuk mendelineasi daerah prospek mineral emas-perak di daerah potensial tersebut, dapat digunakan metode pemetaan potensi sumberdaya mineral yang diolah dengan Sistem Informasi Geografis (SIG). Kajian ini bertujuan untuk menganalisis hubungan antara deposit emas (Au) - perak (Ag) tipe hidrotermal dengan faktor-faktor yang berhubungan dan mengintegrasikan hubungan tersebut menggunakan model likelihood ratio yang merupakan salah satu model dalam metode probabilitas. Kajian ini menggunakan SIG sebagai alat untuk mendelineasi area-area yang berpotensi dan belum tersentuh kegiatan eksplorasi secara langsung. Pendekatan empiris ini berdasarkan asumsi bahwa semua deposit mempunyai genesa yang sama, dan mencakup tiga langkah utama yaitu identifikasi hubungan spasial, penghitungan dan integrasi hasil penghitungan dari berbagai faktor yang berhubungan. Untuk itu diperlukan basis data spasial yang terdiri dari lokasi mineralisasi, litologi, sesar, geokimia, dan geofisika pada lokasi kajian untuk dikompilasi, dievaluasi, dan diintegrasikan menggunakan model likelihood ratio sehingga menghasilkan peta indeks potensi mineral di Pulau Jawa Bagian Barat. Peta indeks potensi mineral yang dihasilkan kemudian diverifikasi secara statistik yaitu membandingkan hasil dengan titik lokasi cebakan mineral yang telah ada dimana hasilnya berupa besaran akurasi untuk model likelihood ratio. Kemudian setelah diperoleh beberapa lokasi yang memiliki  nilai indeks tinggi selanjutnya dilakukan uji petik lapangan pada daerah terpilih untuk membandingkan dengan kondisi sebenarnya di lapangan.
PEMBANGUNAN DATABASE SUMBER DAYA MINERAL DAN ENERGI BERBASIS ELEKTRONIK Gurusinga, Calvin; Widhiyatna, Denni; Sukmayana, Indra; Qomariah, Qomariah
Buletin Sumber Daya Geologi Vol 4 No 3 (2009): Buletin Sumber Daya Geologi
Publisher : Pusat Sumber Daya Mineral Batubara dan Panas Bumi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47599/bsdg.v4i3.187

Abstract

Mineral merupakan salah satu kebutuhan penting dalam kehidupan modern saat ini. Indonesia dan negara-negara ASEAN (Association of South East Asian Nations) lainnya masih mengandalkan bahan tambang sebagai sumber utama devisa negara sehingga ada kecenderungan untuk mengeksplorasi dan mengeksploitasi bahan tambang tersebut. Bidang pertambangan juga memberikan dampak bagi pembangunan ekonomi dan sosial terutama di negara-negara berkembang seperti Indonesia dan negara anggota ASEAN lainnya. Kegiatan pertambangan sebagai salah satu sumber devisa sebaiknya dikelola dengan baik agar dapat memberikan kontribusi yang berkelanjutan sehingga diperlukan data cadangan mineral yang akurat. Dengan semakin berkembangnya teknologi dan kebutuhan mineral di dunia, diperlukan informasi mengenai keterdapatan mineral beserta sumberdaya dan cadangannya yang mana diperlukan suatu sistem informasi dan database mineral yang terintegrasidan mudah didapatkan. Pusat Sumber Daya Geologi sebagai instansi yang bertanggung jawab mengelola data dan informasi sumber daya mineral di Indonesia, melihat pentingnya hal tersebut di atas dan perlu ditindak lanjuti. Sebagai bentuk konkrit, Pusat Sumber Daya Geologi telah mengembangkan Aplikasi Sumber Daya Geologi untuk menampung data-data hasil kegiatan inventarisasi dan Aplikasi SIGNAS Sumber Daya Geologi untuk menampung data-data sumber daya geologi yang dimiliki daerah yang belum terdatadi Pusat Sumber Daya Geologi. Untuk tingkat ASEAN juga telah dikembangkan Aplikasi Database Mineral Asean, sesuai kesepakatan ASEAN untuk mengadakan kerjasama dalam pengembangan database mineral yang dimaksudkan untuk dapat menampung data potensi mineral di negara anggota ASEAN. Adanya aplikasi-aplikasi database yang berbasis web tersebut akan memudahkan dalampengumpulan data dan menginformasikan data potensi sumber daya mineral dan energi kepada masyarakat yang memerlukan melalui internet yang sekaligus mempromosikan potensi geologi di daerah tersebut.
UPAYA KONSERVASI BAHAN GALIAN DALAM PENGELOLAAN EMAS ALUVIAL DENGAN CARA PERTAMBANGAN SEKALA KECIL DI KABUPATEN NABIRE, PROVINSI PAPUA Widhiyatna, Denni
Buletin Sumber Daya Geologi Vol 2 No 1 (2007): Buletin Sumber Daya Geologi
Publisher : Pusat Sumber Daya Mineral Batubara dan Panas Bumi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47599/bsdg.v2i1.199

Abstract

Kegiatan penambangan/pendulangan emas aluvial di Kabupaten Nabire dilakukan oleh masyarakat Papua dan suku pendatang pada tanah residual, endapan aluvial tua dan endapan sungai aktif (aluvial muda). Besarnya potensi cebakan emas aluvial ditunjukkan dengan tersebarnya lokasi penambangan emas antara lain di Topo, Kilo, Centrico, Siriwo, Musairo-Legare, Wanggar,Siriwini dan Wapoga. Secara umum, metode penambangan emas aluvial dilakukan berdasarkan kondisi endapan aluvialnya, antara lain :a. Pendulangan pada endapan sungai aktif (aluvial muda) yang dilakukan pada badan badan sungai dengan menggunakan peralatan sederhana seperti dulang atau wajan,linggis, sekop, cangkul dan ayakan.b. Metode tambang bawah tanah berupa sumuran dan lubang terowongan mirip lubang tikus atau sistem “gophering” untuk mengambil material aluvial tua atau tanah yang dekat dengan batuan dasar yang diperkirakan merupakan lapisan mengandung emas. Selanjutnya material yang diperoleh didulang di sekitar lokasi lubang tambang.c. Metode tambang semprot yang menggunakan mesin berkekuatan 5,5 PK/unit untuk menambang emas pada aluvial tua atau tanah lapukan, selanjutnya material tersebut diolah ke dalam “sluice box” yang kemudian mineral-mineral berat yang tertinggal dalam sluice box di dulang untuk memperoleh emasHasil perhitungan sumber daya hipotetik emas aluvial di beberapa lokasi antara lain endapan sungai aktif di Sungai Topo sebanyak 3,101 kg, pada endapan aluvial tua Blok Kilo 62-64 sebanyak 7,001 kg, endapan sungai aktif Sungai Jernih 1,057 kg, endapan sungai aktif Sungai Musairo 2,703 kg, endapan aluvial tua di daerah Palang sebanyak 2,74 kg dan pada endapan aluvial tua di daerahSungai Musairo 16,44 kg Pertambangan Sekala Kecil merupakan cara pengelolaan yang dapat diterapkan di daerah ini dengan melakukan penyempurnaan pada sistem penambangan dan pengolahan yang telah ada,kondisi ini disebabkan karena potensi sumber daya hipotetik emas aluvial di daerah kegiatan memiliki dimensi yang relatif kecil, infrastruktur yang belum mendukung, jenis endapan dangkal sebaiknya dikelola oleh masyarakat sehingga dengan cara penambangan yang telah ada dan sederhana dapat melibatkan masyarakat di sekitarnya dan lebih ekonomis. Penyelidikan lebih rinci perlu dilakukan di daerah ini karena adanya endapan sekunder umumnya disebabkan oleh keberadaan cebakan primer yang besar yang mengalami pelapukan dan tertransportasi. Selain itu dengan melakukan penyelidikan lebih rinci akan dapat diketahui potensi sumber daya mineral secara lebih detil dengan tingkat kepercayaan yang lebih tinggi.
TINJAUAN KONSERVASI SUMBER DAYA ASPAL BUTON Widhiyatna, Denni; Hutamadi, Rahardjo; Sutrisno, Sutrisno
Buletin Sumber Daya Geologi Vol 2 No 3 (2007): Buletin Sumber Daya Geologi
Publisher : Pusat Sumber Daya Mineral Batubara dan Panas Bumi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47599/bsdg.v2i3.218

Abstract

Aspal Buton merupakan satu-satunya cebakan aspal alam di Indonesia. Aspal Buton telah ditambang oleh PT. Sarana Karya, namun dalam perkembangannya bahan galian ini menghadapi kendala pemasaran, antara lain akibat adanya produk aspal residu dari pengolahan minyak bum. Jenis ini lebih mudah diperoleh dan murah sehingga memiliki keunggulan dalam pengunaannya.Cadangan aspal buton yang masih tertinggal tercatat sebanyak 179,1 juta ton dengan sumber daya hipotetik minyak dalam aspal sebesar 10.577.646.000 liter. Upaya memodifikasi produk telah dilakukan oleh pihak terkait seperti membuat BGA (Buton Granule Agregat) dalam beberapa ukuran tertentu, namun belum belum berhasil meningkatkan daya saing aspal buton di pasaran.Batugamping sebagai batuan induk dari endapan aspal buton merupakan bahan galian lain yang perlu dikaji lebih jauh kuantitas dan kualitasnya selama kegiatan penambangan aspal. Upaya penanganan batugamping perlu Direncanakan dengan baik dalam rangka mengoptimalkan pemanfaatan seluruh potensi cebakan yang ada.
MEMBANGUN APLIKASI ASEAN MINERAL TRADE DATABASE Qomariah, Qomariah; Widhiyatna, Denni
Buletin Sumber Daya Geologi Vol 5 No 3 (2010): Buletin Sumber Daya Geologi
Publisher : Pusat Sumber Daya Mineral Batubara dan Panas Bumi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47599/bsdg.v5i3.265

Abstract

ASEAN Mineral Trade Database Aplication atau Aplikasi Basis Data Perdagangan Mineral ASEAN merupakan bagian dari aplikasi ASEAN Minerals Database and Information System yang terdiri dari aplikasi ASEAN Mineral Resources Database dan ASEAN Mineral Trade Database. Aplikasi ASEAN Mineral Resources Database sudah dikembangkan oleh Pusat Sumber Daya Geologi, Badan Geologi sejak Tahun 2007.  Dalam topologi jaringan mineral ASEAN terdapat 6 macam konten yaitu : sumber daya mineral, direktori perusahaan, legislasi pengembangan mineral dan lingkungan, ekspor impor mineral, persediaan dan permintaan, direktori bisnis penelitian dan pengembangan. Database sumber daya mineral menjadi satu sub database tersendiri, sedangkan sisanya digabung kedalam database  perdagangan mineral ASEAN.Dengan tersedianya aplikasi ini diharapkan negara-negara anggota ASEAN akan lebih mudah mempublikasikan informasi potensi mineral dan perdagangannya ke seluruh dunia secara efisien dan efektif apabila dimanfaatkan dengan pengisian data terkait secara berkesinambungan.
ANALISIS ALTERASI DAN MINERALISASI BERDASARKAN PENGAMATAN MEGASKOPIK DAN MIKROSKOPIK PADA DAERAH PROSPEK X KABUPATEN BOLAANG MONGONDOW, SULAWESI UTARA: ALTERATION AND MINERALIZATION ANALYSIS BASED ON OBSERVATION OF MEGASCOPIC AND MICROSCOPIC ON PROSPECT "X" IN BOLAANG MONGONDOW REGENCY AT NORTH SULAWESI Christi, Gita Dela; Sulistiyono, Sulistiyono; Handayani, Tatik; Widhiyatna, Denni
Buletin Sumber Daya Geologi Vol 19 No 1 (2024): Buletin Sumber Daya Geologi
Publisher : Pusat Sumber Daya Mineral Batubara dan Panas Bumi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47599/bsdg.v19i1.436

Abstract

The North Arm of Sulawesi Island is a gold-rich metallogenic belt. The study area is located in Bakan Village, Bolaang Mongondow Regency, North Sulawesi in the IUP area of PT J Resources Bolaang Mongondow. Exploration to obtain new prospect areas is still being carried out. Therefore, research on alteration and mineralisation characteristics is expected to be a reference for the discovery of new prospects. The research was conducted by identifying surface and subsurface data megascopically and microscopically. Microscopic observations with petrography and mineragraphy. To obtain surface data, alteration observations, channel sampling and grab sampling were carried out, while subsurface data were obtained from core drilling. The purpose of the study was to determine the alteration, mineralisation, oxidation, and deposits type. The study area has lithologies of hydrothermal breccia, diatreme breccia, fault breccia, and tuff breccia. Alteration developed in the form of vuggy sillica, massive sillica, advanced argillic, and argillic. Mineralisation includes gold and silver and sulphide minerals such as pyrite, chalcopyrite, sphalerite, enargite, covellite, and oxide minerals such as goethite, jarosite and hematite. The epithermal high sulphidation deposit type was formed at medium depth, with oxide-type ore.