Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Terapi Murottal Terhadap Nyer Pasien Ulkus Diabetes Melitus : Studi Kasus Suarda, Andi Ainun Dzatti Iffah; Ashar, Maria Ulfah; Jamaluddin, Ahmad
Alauddin Scientific Journal of Nursing Vol 5 No 2 (2024): OKTOBER
Publisher : Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24252/asjn.v5i2.49151

Abstract

Background: The incidence of type 2 diabetes mellitus is between 85% and 95% of the world's population suffers from diabetes mellitus. Diabetes occurs when the sufferer's body is unable to absorb glucose into cells and use it as energy. This condition ultimately causes excess glucose to build up in the body's bloodstream. Diabetic foot ulcers are the most common complication in people with diabetes mellitus and can lead to amputation. In cases of diabetic foot ulcers, patients always require pain management. One non-pharmacological therapy that can be used to reduce pain is murottal therapy. Objective: The aim of this study was to analyze nursing care for patients with a medical diagnosis of type 2 diabetes mellitus complicated by diabetic ulcers with acute pain problems using murottal therapy. Methods: This research is a case study using data collection techniques of observation, interviews, physical examination and documentation. Murottal therapy is given for 15 minutes once a day for 3 consecutive days. Results: Murottal therapy has been proven to be effective in helping reduce or reduce pain in diabetic ulcer patients. On the primary day, the patient's pain scale was 7 (severe) and by the third day, the patient's pain scale had diminished to 4 (moderate). Conclusion: Murottal therapy intervention provided good changes in reducing the pain scale.
Pengaruh Kombinasi Terapi Dzikir dan Relaksasi Benson terhadap Kecemasan Pasien Gagal Ginjal Kronik yang Menjalani Hemodialisa Ashar, Maria Ulfah; Wahyuliana, Wahyuliana; Wahdaniah, Wahdaniah; Taslim, Muh. Taslim
Journal Nursing Care Jurusan Keperawatan Politeknik Kesehatan Gorontalo Vol 11, No 2 (2025): Journal Nursing Care
Publisher : Poltekkes Kemenkes Gorontalo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52365/jnc.v11i2.1422

Abstract

Background: Gagal ginjal kronik adalah penurunan fungsi ginjal yang terjadi lebih dari 3 bulan dengan prevalensi yang terus meningkat, prognosis buruk dan biaya pengobatan yang tinggi. Pasien yang menjalani hemodialisa akan mengalami kecemasan karena krisis situasional, ancaman kematian dan ketakutan karena tidak mengetahui hasil akhir dari hemodialisa.Purpose: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh kombinasi terapi dzikir dan relaksasi benson terhadap kecemasan pasien gagal ginjal kronik yang menjalani hemodialisa.Methods: Metode penelitian ini adalah kuantitatif dengan pre-experiment rancangan one group pre-post test.Results: Hasil penelitian menunjukkan bahwa pasien gagal ginjal kronik yang menjalani hemodialisa mayoritas mengalami kecemasan berat 8 orang (66,7%) dan setelah dilakukan intervensi kombinasi terapi dzikir dan relaksasi benson menurun menjadi kecemasan ringan 10 responden (83,3%) dengan nilai signifikan p-value 0,002 <0,05 menggunakan uji wilcoxon t-test. Hal ini menunjukkan ada pengaruh kombinasi terapi dzikir dan relaksasi benson terhadap kecemasan pasien gagal ginjal kronik yang menjalani hemodialisa.Conclusion: Peneliti menyarankan agar peneliti selanjutnya lebih mengembangkan variabel dependen yang lain, sehingga ruang lingkup penelitian bisa lebih luas dan tidak hanya untuk kecemasan
SERVICE LEARNING DALAM EDUKASI KESEHATAN KULIT SANTRI, UPAYA PENGENDALIAN PENYAKIT SCABIES DI PESANTREN : Service Learning Dalam Edukasi Kesehatan Kulit Santri, Upaya Pengendalian Penyakit Scabies Di Pesantren Risnah, Risnah; Musdalifah, Musdalifah; Hafid, Anwar; Arbianingsih, Arbianingsih; Hidayah, Nur; Huriati, Huriati; Muthahharah, Muthahharah; Ashar, Maria Ulfah
Jurnal Pengabdian Kesehatan Komunitas Vol. 4 No. 1 (2024): JPKK Edisi April 2024
Publisher : STIKes Hang Tuah Pekanbaru

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25311/jpkk.Vol4.Iss1.1786

Abstract

Scabies merupakan salah satu penyakit infeksi kulit menular. Penyakit kulit ini hingga menduduki peringkat ketiga dari 12 penyakit kulit tersering di Indonesia. Umumnya ditemukan di lingkungan padat penghuni dan kontak manusia yang tinggi seperti di penjara, panti asuhan dan pondok pesantren. Pengetahuan dan sikap individu memiliki peran penting dalam melakukan praktik kebersihan diri yang baik untuk pencegahan scabies, selain itu juga dapat mengetahui tentang factor-faktor yang dapat menyebabkan scabies. Upaya peningkatan pengetahuan dan sikap tersebut pada santri dapat dilaksanakan dengan pemberian pengabdian masyarakat. Kegiatan ini bernama penyuluhan kesehatan “Kenal dan cegah Scabies” diberikan kepada para santri di pondok pesantren Darul Aman Putra Gombara Makassar yang bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan dan sikap santri dalam perilaku pencehagan scabies. Pelaksanaan kegiatan selama 3 jam secara langsung kepada 150 santri yang hadir di masjid pondok pesantren yang menggunakan media Flyer dan PPT presentasi serta dibagi atas dua sesi yakni Sesi 1 Edukasi tentang Penyakit Scabies serta  Sesi 2: Tanya jawab seputar penyakit kulit.  Kesimpulannya setelah dilakukan post tes melalui wawancara langsung bahwa seluruh santri dan pengelola nampak aktif mendengarkan saat penyajian materi dan peserta mampu menjawab pertanyaan kuis secara lisan dengan tepat. Setelah dilakukan edukasi dan tanya jawab diharapkan agar santri dapat lebih meningkatkan sikap dan perilaku hidup bersih dan sehat guna mencegah scabies. Pada pengurus pondok diharapkan untuk meningkatkan edukasi hidup bersih dengan pemanfaatan sarana pelayanan kesehatan secara maksimal pada santri.   Abstrak Scabies merupakan salah satu penyakit infeksi kulit menular. Penyakit kulit ini hingga menduduki peringkat ketiga dari 12 penyakit kulit tersering di Indonesia. Umumnya ditemukan di lingkungan padat penghuni dan kontak manusia yang tinggi seperti di penjara, panti asuhan dan pondok pesantren. Pengetahuan dan sikap individu memiliki peran penting dalam melakukan praktik kebersihan diri yang baik untuk pencegahan scabies, selain itu juga dapat mengetahui tentang factor-faktor yang dapat menyebabkan scabies. Upaya peningkatan pengetahuan dan sikap tersebut pada santri dapat dilaksanakan dengan pemberian pengabdian masyarakat. Kegiatan ini bernama penyuluhan kesehatan “Kenal dan cegah Scabies” diberikan kepada para santri di pondok pesantren Darul Aman Putra Gombara Makassar yang bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan dan sikap santri dalam perilaku pencehagan scabies. Pelaksanaan kegiatan selama 3 jam secara langsung kepada150 santri yang hadir di masjid pondok pesantren yang menggunakan media Flyer dan PPT presentasi serta dibagi atas dua sesi yakni Sesi 1 Edukasi tentang Penyakit Scabies serta Sesi 2: Tanya jawab seputar penyakit kulit.  Kesimpulannya setelah dilakukan post tes melalui wawancara langsung bahwa seluruh santri dan pengelola nampak aktif mendengarkan saat penyajian materi dan peserta mampu menjawab pertanyaan kuis secara lisan dengan tepat. Setelah dilakukan edukasi dan tanya jawab diharapkan agar santri dapat lebih meningkatkan sikap dan perilaku hidup bersih dan sehat guna mencegah scabies. Pada pengurus pondok diharapkan untuk meningkatkan edukasi hidup bersih dengan pemanfaatan sarana pelayanan kesehatan secara maksimal pada santri.