Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

PENDIDIKAN LIBERALISME DALAM PERSPEKTIF FILSAFAT PENDIDIKAN ISLAM Br, A. Nurhidayah; Harisah, Afifuddin
TEACHER : Jurnal Inovasi Karya Ilmiah Guru Vol. 5 No. 2 (2025)
Publisher : Pusat Pengembangan Pendidikan dan Penelitian Indonesia (P4I)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51878/teacher.v5i2.6295

Abstract

ABSTRACT This study aims to examine the relationship between liberal education and Islamic educational philosophy, highlighting their points of convergence and divergence in the development of a contemporary Islamic education model in Indonesia. Through a qualitative approach and philosophical analysis, this research explores how the values of freedom of thought, rationality, and autonomy, which are characteristic of liberal education, can interact with the principles of monotheism, the integration of reason and revelation, and the cultivation of noble character within Islamic education. The findings indicate that while there are similarities in the emphasis on the development of rationality and intellectual freedom, there are fundamental differences in epistemological and axiological aspects, particularly concerning the role of revelation as a source of knowledge and moral boundaries within Islamic education. The primary challenges in integrating these two approaches include differing perceptions of individual freedom, curriculum design, teacher training, and social resistance to change. This research proposes a holistic model of Islamic education that is responsive to the dynamics of globalization while preserving its spiritual identity and Islamic values. The implications of this study are significant for the development of an adaptive, inclusive, and character-driven Islamic education system, aimed at preparing a generation capable of competing on a global scale without losing their spiritual and moral roots. ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji hubungan antara pendidikan liberalisme dan filsafat pendidikan Islam, dengan menyoroti titik temu dan perbedaan keduanya dalam pengembangan model pendidikan Islam kontemporer di Indonesia. Menggunakan pendekatan kualitatif dan metode analisis filosofis, penelitian ini mengeksplorasi bagaimana nilai-nilai kebebasan berpikir, rasionalitas, dan otonomi yang menjadi ciri khas pendidikan liberal dapat berinteraksi dengan prinsip-prinsip tauhid, integrasi akal dan wahyu, serta pembentukan akhlak mulia dalam pendidikan Islam. Temuan penelitian menunjukkan bahwa terdapat kesamaan pada penekanan pengembangan rasionalitas dan kebebasan intelektual, namun terdapat perbedaan mendasar dalam aspek epistemologi dan aksiologi, khususnya terkait peran wahyu sebagai sumber pengetahuan dan batasan moral dalam pendidikan Islam. Tantangan utama dalam integrasi kedua pendekatan ini meliputi perbedaan persepsi tentang kebebasan individu, desain kurikulum, pelatihan guru, dan adanya resistensi sosial terhadap perubahan. Penelitian ini menawarkan model pendidikan Islam yang holistik dan responsif terhadap dinamika globalisasi, namun tetap menjaga identitas spiritual dan nilai-nilai keislaman. Implikasi dari penelitian ini penting bagi pengembangan sistem pendidikan Islam yang adaptif, inklusif, dan berkarakter, guna menyiapkan generasi yang mampu berkompetisi secara global tanpa kehilangan akar spiritual dan moralnya.
Pendidikan Agama Islam di Sekolah Umum: Urgensi, Kurikulum dan Problematika Tenaga Pendidik PAI Musdalifah, Musdalifah; Harisah, Afifuddin
AURELIA: Jurnal Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Indonesia Vol 4, No 2 (2025): July 2025
Publisher : CV. Rayyan Dwi Bharata

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.57235/aurelia.v4i2.6759

Abstract

Pendidikan Agama Islam (PAI) di sekolah umum memegang peran penting dalam pembentukan karakter dan moral peserta didik, terutama di era digital yang penuh tantangan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui urgensi PAI, implementasi kurikulum, dan problematika tenaga pendidik PAI di sekolah umum. Lokasi penelitian mencakup sekolah umum di Indonesia dengan fokus pada adaptasi Kurikulum Merdeka. Metode penelitian menggunakan pendekatan kualitatif dengan studi literatur dan analisis kepustakaan. Data dikumpulkan melalui telaah komprehensif terhadap buku, jurnal ilmiah, dan publikasi akademik tahun 2021-2025 yang relevan dengan topik penelitian. Hasil penelitian menunjukkan bahwa urgensi PAI semakin terasa di tengah tantangan globalisasi serta perkembangan teknologi yang berpotensi menimbulkan degradasi moral, sehingga PAI menjadi benteng utama dalam membangun integritas dan kepribadian siswa. Namun, implementasi kurikulum PAI masih menghadapi berbagai kendala, seperti keterbatasan waktu pembelajaran, perbedaan latar belakang siswa, serta kurangnya dukungan fasilitas dan teknologi. Selain itu, problematika tenaga pendidik PAI, seperti keterbatasan kompetensi, kurangnya pelatihan berkelanjutan, dan beban kerja yang tinggi, turut mempengaruhi efektivitas pembelajaran PAI di sekolah umum.
Pendidikan Agama Islam di Sekolah Umum: Urgensi, Kurikulum dan Problematika Tenaga Pendidik PAI Musdalifah, Musdalifah; Harisah, Afifuddin
AURELIA: Jurnal Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Indonesia Vol 4, No 2 (2025): July 2025
Publisher : CV. Rayyan Dwi Bharata

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.57235/aurelia.v4i2.6759

Abstract

Pendidikan Agama Islam (PAI) di sekolah umum memegang peran penting dalam pembentukan karakter dan moral peserta didik, terutama di era digital yang penuh tantangan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui urgensi PAI, implementasi kurikulum, dan problematika tenaga pendidik PAI di sekolah umum. Lokasi penelitian mencakup sekolah umum di Indonesia dengan fokus pada adaptasi Kurikulum Merdeka. Metode penelitian menggunakan pendekatan kualitatif dengan studi literatur dan analisis kepustakaan. Data dikumpulkan melalui telaah komprehensif terhadap buku, jurnal ilmiah, dan publikasi akademik tahun 2021-2025 yang relevan dengan topik penelitian. Hasil penelitian menunjukkan bahwa urgensi PAI semakin terasa di tengah tantangan globalisasi serta perkembangan teknologi yang berpotensi menimbulkan degradasi moral, sehingga PAI menjadi benteng utama dalam membangun integritas dan kepribadian siswa. Namun, implementasi kurikulum PAI masih menghadapi berbagai kendala, seperti keterbatasan waktu pembelajaran, perbedaan latar belakang siswa, serta kurangnya dukungan fasilitas dan teknologi. Selain itu, problematika tenaga pendidik PAI, seperti keterbatasan kompetensi, kurangnya pelatihan berkelanjutan, dan beban kerja yang tinggi, turut mempengaruhi efektivitas pembelajaran PAI di sekolah umum.
The Concept of Learners in the Framework of Educational Philosophy Wakia, Nurul; Itin, Andi; Harisah, Afifuddin; Marjuni, Andi
DIDAKTIKA Vol 19 No 02 (2025): DIDAKTIKA : JURNAL KEPENDIDIKAN
Publisher : Fakultas Tarbiyah Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Bone

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30863/didaktika.v19i02.10219

Abstract

The concept of learners in education is often understood normatively and psychologically, without placing it within a complete philosophical framework. In fact, educational philosophy plays an important role in defining the essence of learners, their relationship with educators, and their purpose in the education system. This study aims to examine two main issues: how the essence of learners is understood from the perspective of educational philosophy, and how this viewpoint impacts the relationship between learners and the educational process. The type of research in this article is qualitative research with an educational philosophy approach. Data sources are obtained from literature studies on the works of classical to contemporary educational philosophy figures. Data collection techniques use documentation, while analysis is conducted through content analysis and philosophical interpretation. The results of the study indicate that learners in educational philosophy are viewed not merely as objects of learning, but rather as active, autonomous subjects who develop through interaction with values and life experiences. In addition, the philosophical perspective encourages the need to transform the relationship between educators and learners from an instructional relationship to a dialogical and humanistic one. The implications of these findings emphasize the need for a reorientation of the curriculum and educational approaches that are more student-centered as thinking and meaningful beings.