Claim Missing Document
Check
Articles

Found 11 Documents
Search

Kadar Gula Darah Pada Perokok Elektrik dan Perokok Konvensional Aktalina, Lucia; Oktaria, Selly
Jurnal Kesehatan dan Olahraga Vol 8, No 2 (2024): September 2024
Publisher : Universitas Negeri Medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24114/ko.v8i2.63708

Abstract

Rokok elektrik merupakan salah satu bentuk alat inhalasi yang menggunakandaya dari baterai untuk menyalurkan nikotin. Istilah rokok elektrik oleh WHOdisebut dengan Electric Nicotine Delivery System (ENDS) atau sistempenghantaran nikotin elektrik. Jumlah pengguna rokok elektrik ini di Indonesiasedang menjadi tren baru karena meningkat setiap tahunnya. Masyrakat memilikianggapan bahwa rokok elektrik lebih sehat dibandingkan rokok konvensional.Anggapan ini muncul karena rokok elektrik tidak melibatkan proses pembakarantembakau sehingga diyakini dapat mengurangi paparan racun jika dibandingkandengan rokok konvensional. Namun pada kenyataannya rokok elektrik ini jugamasih mengandung zat aktif nikotin yang juga terdapat pada rokok konvensional.Nikotin berperan dalam proses terjadinya resistensi insulin yang berdampakterhadap keseimbangan kadar gula darah. Tujuan penelitian ini adalahmengetahui apakah ada perbedaan kadar glukosa darah puasa antara perokokelektronik dan perokok konvensional pada mahasiswa Fakultas Kedokteran UISU.Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif analitis dengan pendekatan crosssectional. Kadar glukosa darah responden yang diperiksa harus sesuai dengankriteria inklusi dan eksklusi serta diukur setelah puasa minimal 10 jam. Sebagianbesar responden yaitu sekitar 54,3% mulai merokok pada rentang usia 16-20tahun. Sebanyak 19 dari 35 responden yang merupakan perokok konvensionalmemiliki kadar glukosa darah tinggi. 20 dari 32 responden yang merokok denganrokok elektrik juga memiliki kadar gula darah yang tinggi. Hasil uji korelasi etamenunjukkan tidak terdapat perbedaan kadar glukosa darah puasa antaraperokok elektrik dengan perokok konvensional.
GAMBARAN SATURASI OKSIGEN DAN ASAM LAKTAT PADA NELAYAN SETELAH PULANG BEKERJA DI DESA PERCUT KECAMATAN PERCUT SEI TUAN Oktaria, Selly; Syahputra, Muhammad Budi; Erwansyah, Ronald
Jurnal Kesehatan dan Olahraga Vol 8, No 1 (2024)
Publisher : Universitas Negeri Medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24114/ko.v8i1.57078

Abstract

Kelelahan pekerjaan dapat menyebabkan menurunkan konsentrasi sehingga dapat mengakibatkan resiko kecelakaan kerja. Nelayan suatu pekerjaan yang dengan mencari ikan dilaut banyak menggunakan aktivitas otot yang tinggi. Aktivitas otot membutuhkan ATP, dimana ATP tersebut dapat dibentuk dari hasil metabolisme yang membutuhkan oksigen. Oksigen yang masuk ke paru akan berikatan dengan hemoglobin. Ikatan oksigen hemoglobin ini dapat diukur melalui  saturasi oksigen. Ketika oksigen tidak dapat memenuhi kebutuhan maka metabolisme tubuh akan menyebabkan terbentuknya asam laktat. Konsentrasi asam laktat yang tinggi dapat menyebabkan kelelahan. Karbohidrat merupakan sumber energi utama manusia. Karbohidrat akan diubah menjadi glukosa oleh proses glikolisis dan akhirnya glukosa akan membentuk ATP. Proses glikolisis ini membutuhkan oksigen untuk membentuk ATP yang banyak. Jika oksigen tidak mencukupi maka glukosa diubah menjadi laktat. Penelitian ini bersifat deskriptif dengan desain cross sectional. Sampel penelitian ini adalah Nelayan di Desa precut yang sesuai kriteria inklusi dengan jumlah 27 orang yang diambil secara purposive sampling dengan dilakukan pengukuran saturasi oksigen dengan menggunakan alat oksimeter dan konsentrasi asam laktat  dengan menggunakan sampel darah yang diambil dari ujung jari. Dimana didapatkan rata-rata saturasi oksigen sebesar 97,85 %,  saturasi oksigen minimum 95% dan maksimum 99%. Rata-rata konsentrasi asam laktat sebesar 14,15 mmol/L, konsentrasi laktat minimum 7 mmol/L dan maksimum 21 mmol/L.
UJI EFEKTIFITAS ANTIBAKTERI EKSTRAK ETANOL RIMPANG KUNYIT (CURCUMA DOMESTIC VAL) TERHADAP PERTUMBUHAN VIBRIO CHOLERA SECARA IN VITRO : ANTIBACTERIAL EFFECTIVENESS OF TURMERIC RHIZOME ETHANOL EXTRACT (CURCUMA DOMESTICA VAL) AGAINST VIBRIO CHOLERAE GROWTH IN VITRO Siregar, Agus Maruli Tua; Lestari, Ira Cinta; Rangkuti, Irma Yanti; Oktaria, Selly
Jurnal Kedokteran STM (Sains dan Teknologi Medik) Vol. 8 No. 1 (2025): Januari 2025
Publisher : Fakultas Kedokteran Universitas Islam Sumatera Utara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30743/stm.v8i1.801

Abstract

Vibrio cholerae is a Gram-negative, anaerobic bacterium. Cholera is an intestinal infection caused by Vibrio cholerae or contact with a cholera carrier. Turmeric rhizome (Curcuma domestica Val) extract is known to have antibacterial properties. Active compounds such as flavonoids, saponins, alkaloids, and tannins in turmeric rhizomes have been shown to inhibit the growth of Vibrio cholerae. This study aimed to evaluate the antibacterial effectiveness of turmeric rhizome extract (Curcuma domestica Val) against the growth of Vibrio cholerae in vitro. The research used a descriptive approach with experimental methods, conducted at the Microbiology and Organic Chemistry Laboratory, University of Sumatera Utara (USU). Extraction was performed using the maceration method. The study employed four different concentrations of turmeric rhizome extract: 25%, 50%, 75%, and 100%. Data collection involved treating Vibrio cholerae cultures with the extracts and measuring the diameter of the inhibition zones using a caliper. Data analysis was conducted using ANOVA and a Post Hoc Bonferroni test. Results showed that the 100% concentration of turmeric rhizome extract was the most effective in inhibiting the growth of Vibrio cholerae, with a p-value of 0.000, an average inhibition zone diameter of 22.2 ± 0.49 mm, and a categorization of "susceptible" response. AbstrakVibrio cholerae adalah bakteri Gram-negatif yang bersifat anaerob. Kolera merupakan penyakit infeksi usus yang disebabkan oleh bakteri Vibrio cholerae atau kontak dengan carrier kolera. Perasan rimpang kunyit (Curcuma domestica Val) diketahui memiliki efek antibakteri terhadap bakteri. Kandungan flavonoid, saponin, alkaloid, dan tanin pada rimpang kunyit terbukti dapat menghambat pertumbuhan Vibrio cholerae. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas antibakteri ekstrak rimpang kunyit (Curcuma domestica Val) terhadap pertumbuhan Vibrio cholerae secara in vitro. Penelitian ini menggunakan Designed of Experiment (DoE)/Eksperimen Terancang di Laboratorium Mikrobiologi dan Kimia Organik Universitas Sumatera Utara (USU). Ekstraksi dilakukan dengan metode maserasi, dan penelitian dirancang dengan empat perlakuan konsentrasi ekstrak rimpang kunyit, yaitu 25%, 50%, 75%, dan 100%. Pengumpulan data dilakukan dengan memberikan perlakuan pada bakteri Vibrio cholerae, kemudian mengukur diameter zona hambat pertumbuhan menggunakan jangka sorong. Analisis data dilakukan menggunakan uji ANOVA dan uji Post Hoc Bonferroni. Hasil penelitian menunjukkan bahwa konsentrasi ekstrak rimpang kunyit paling efektif dalam menghambat pertumbuhan Vibrio cholerae adalah 100%, dengan nilai p = 0,000. Konsentrasi ini menghasilkan rata-rata diameter zona hambat sebesar 22,2 ± 0,49 mm, dengan kategori respon hambat susceptible (rentan).
PERSONAL HYGIENE DALAM MENCEGAH KECACINGAN SOIL TRANSMITTED HELMINTHS Sari, Siti Kemala; Oktaria, Selly; Rangkuti, Irmayanti; Susanti, Meri; Rizqillah Pasaribu, Saadatur; Anshori, Putra
Jurnal Kedokteran Ibnu Nafis Vol. 13 No. 2 (2024): Desember 2024
Publisher : Fakultas Kedokteran Universitas Islam Sumatera Utara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30743/jkin.v13i2.738

Abstract

Cacing cambuk, cacing tambang, dan Ascaris adalah tiga jenis cacing parasit yang ditularkan melalui tanah. Penelitian sebelumnya yang dilakukan di SDN 106804 Percut Sei Tuan menemukan telur cacing Trichuris trichiura dan Ascaris lumbricoides pada pada feses tujuh siswa. Tujuan pengabdian ini adalah melakukan penyuluhan mengenai pencegahan penyakit cacing yang ditularkan melalui tanah (soil transmitted helminths) dengan mengaplikasikan kebersihan diri dengan cuci tangan pakai sabun di bawah air yang mengalir, penggunaan alas kaki saat keluar rumah serta pemberian obat cacing pada siswa. Khalayak dan sasaran kegiatan adalah siswa SDN 106804 Percut. Hasil kegiatan ini adalah siswa mengetahui cara pencegahan penularan cacing STH dan mampu menerapkan cuci tangan pakai sabun saat selesai buang air besar, sebelum makan dan setelah memegang binatang peliharaan serta menggunakan alas kaki saat ke luar rumah.
Pemberdayaan Masyarakat Melalui Pendidikan Obat Tradisional : Menjembatani Pengetahuan Tradisional Dan Farmakologi Modern Untuk Promosi Kesehatan Di Desa Tanjung Rejo Kecamatan Percut Sei Tuan Rangkuti, Irma Yanti; Makmur, Tri; Sari, Siti Kemala; Oktaria, Selly
BEST Journal (Biology Education, Sains and Technology) Vol 7, No 2 (2024): September 2024
Publisher : Program Studi Pendidikan Biologi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30743/best.v7i2.10950

Abstract

Dalam konteks ini, kegiatan pengabdian masyarakat di Desa Tanjung Rejo menjadi langkah positif untuk meningkatkan pengetahuan masyarakat tentang obat tradisional. Dengan mengintegrasikan pendekatan edukatif melalui penyuluhan kesehatan diharapkan pemahaman masyarakat tentang tanaman tradisional dapat meningkat. Pengabdian masyarakat ini melibatkan partisipasi aktif dari warga Desa Tanjung Rejo Kecamatan Percut Sei Tuan Kabupaten Serdang Bedagai, bersama dengan tim pengabdian yang berasal dari FK UISU. Pengabdian masyarakat dihadiri masyarakat  Desa Tanjung Rejo serta mahasiswa KKN FK UISU yang sedang melaksanakan KKN di desa ini. Kegiatan dilaksanakan di aula Kantor kepala Desa dimulai pukul 10.00 pagi hingga sekitar pukul 12 siang. Penyuluhan dimulai dengan registrasi, pembagian kuesioner, paparan obat tradisional, diskusi tanya jawab. Kuesioner dibagi sebelum dan setelah penyuluhan untuk menilai perbedaan pengetahuan masyarakat tentang obat tradisional. Kuesioner terdiri dari 12 pertanyaan tertutup. Jawaban kuesioner dianalisis dengan SPSS menggunakan uji Wilcoxon Signed Ranks, didapatkan nilai p = 0,00 (p 0,05). Dari hasil pelaksanaan kegiatan diperoleh perbedaan pengetahuan masyarakat tentang obat tradisional sebelum dan sesudah penyuluhan. Penyuluhan meningkatkan pengetahuan masyarakat tentang obat tradisional
Sosialisasi Pencegahan Malaria Dan Pembuatan Sprey Sereh Anti Nyamuk Di Desa Tanjung Rejo, Kecamatan Percut Sei Tuan Oktaria, Selly; Rangkuti, Irma Yanti; Sari, Siti Kemala
BEST Journal (Biology Education, Sains and Technology) Vol 7, No 2 (2024): September 2024
Publisher : Program Studi Pendidikan Biologi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30743/best.v7i2.10952

Abstract

Malaria merupakan penyakit yang disebabkan infeksi dari parasit plasmodium. Parasit plasmodium ini dibawa melalui gigitan  nyamuk Anopheles Sp betina yang terinfeksi. Di Indonesis banyak ditemukan empat spesies Plasmodium yaitu Plasmodium falciparum, Plasmodium Malariae, Plasmdium vivax dan Plasmodium ovale, dimana ada perbedaan siklus plasmodium falciparum dan malaria dengan siklus plasmodium vivax dan ovale. Nyamuk tidak menyukai wangi-wangian, sehingga Sereh yang merupakan jenis tanaman rumput aromatic yang memiliki bau yang khas dapat menjadi suatu tanaman yang bisa mengusir nyamuk. Pelaksanaan kegiatan Pengabdian Kesehatan Masyarakat ini akan dilakukan di Desa Tanjung Rejo, Kecamatan Percut Sei Tuan. Kecamatan Percut Sei Tuan ini merupakan pemukiman yang padat dan mata pencahariannya adalah petani dan nelayan yang banyak menghabiskan waktu beraktivitas diluar. Kegiatan Pengabdian ini akan dilakukan dengan cara sosialisasi melalui kegiatan penyuluhan dan memberikan pelatihan  membuat spray sereh untuk pengusir nyamuk
HUBUNGAN OBESITAS DENGAN KADAR HBA1C PADA PENDERITA DIABETES MELLITUS TIPE 2 DI KLINIK TIARA MEDISTRA Nadifah, Fikriyyah; Oktaria, Selly; Aktalina, Lucia
Ibnu Sina: Jurnal Kedokteran dan Kesehatan - Fakultas Kedokteran Universitas Islam Sumatera Utara Vol. 22 No. 1 (2023): Januari 2023
Publisher : Faculty of Medicine Universitas Islam Sumatera Utara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (268.509 KB) | DOI: 10.30743/ibnusina.v22i1.338

Abstract

Obesitas merupakan keadaan akumulasi lemak yang tidak normal pada jaringan adiposa yang akan mengakibatkan terjadinya resistensi insulin yaitu keadaan dimana pancreas tidak dapat menghasilkan insulin dalam jumlah yang normal atau tubuh tidak dapat menggunakan insulin yang dihasilkan sehingga menyebabkan tidak dapat masuknya glukosa kedalam sel dan akibatnya kadar glukosa di dalam darah meningkat. Salah satu indikator yang digunakan dalam mengukur obesitas adalah IMT (Indeks Massa Tubuh). Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan obesitas dengan kadar HbA1c. Jenis penelitian ini adalah penelitian analitik dengan desain cross sectional. Sampel penelitian pasien diabetes mellitus tipe 2 di Klinik Tiara Medistra Desa Bandar Setia dengan jumlah keseluruhan 41 orang dengan menggunakan total sampling, Analisa data menggunakan uji koefisien kontingensi lambda. Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan didapatkan, tidak ada hubungan yang bermakna antara obesitas dengan kadar HbA1c pada pasien diabetes mellitus tipe 2 di klinik tiara medistra dengan nilai p value = 0,819 (p > 0,05).
GAMBARAN SATURASI OKSIGEN DAN ASAM LAKTAT PADA NELAYAN SETELAH PULANG BEKERJA DI DESA PERCUT KECAMATAN PERCUT SEI TUAN Oktaria, Selly; Syahputra, Muhammad Budi; Erwansyah, Ronald
Jurnal Kesehatan dan Olahraga Vol. 8 No. 1 (2024): Maret 2024
Publisher : Universitas Negeri Medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24114/ko.v8i1.57078

Abstract

Kelelahan pekerjaan dapat menyebabkan menurunkan konsentrasi sehingga dapat mengakibatkan resiko kecelakaan kerja. Nelayan suatu pekerjaan yang dengan mencari ikan dilaut banyak menggunakan aktivitas otot yang tinggi. Aktivitas otot membutuhkan ATP, dimana ATP tersebut dapat dibentuk dari hasil metabolisme yang membutuhkan oksigen. Oksigen yang masuk ke paru akan berikatan dengan hemoglobin. Ikatan oksigen hemoglobin ini dapat diukur melalui  saturasi oksigen. Ketika oksigen tidak dapat memenuhi kebutuhan maka metabolisme tubuh akan menyebabkan terbentuknya asam laktat. Konsentrasi asam laktat yang tinggi dapat menyebabkan kelelahan. Karbohidrat merupakan sumber energi utama manusia. Karbohidrat akan diubah menjadi glukosa oleh proses glikolisis dan akhirnya glukosa akan membentuk ATP. Proses glikolisis ini membutuhkan oksigen untuk membentuk ATP yang banyak. Jika oksigen tidak mencukupi maka glukosa diubah menjadi laktat. Penelitian ini bersifat deskriptif dengan desain cross sectional. Sampel penelitian ini adalah Nelayan di Desa precut yang sesuai kriteria inklusi dengan jumlah 27 orang yang diambil secara purposive sampling dengan dilakukan pengukuran saturasi oksigen dengan menggunakan alat oksimeter dan konsentrasi asam laktat  dengan menggunakan sampel darah yang diambil dari ujung jari. Dimana didapatkan rata-rata saturasi oksigen sebesar 97,85 %,  saturasi oksigen minimum 95% dan maksimum 99%. Rata-rata konsentrasi asam laktat sebesar 14,15 mmol/L, konsentrasi laktat minimum 7 mmol/L dan maksimum 21 mmol/L.
Indeks Massa Tubuh (IMT) dan Hiperurisemia pada Lansia di Puskesmas Tanjung Medan Kabupaten Labuhanbatu Selatan Wulandari, Putri; Aktalina, Lucia; Oktaria, Selly; Diba, Farah
JIK-JURNAL ILMU KESEHATAN Vol 6, No 1 (2022): JIK-April Volume 6 Nomor 1 Tahun 2022
Publisher : UNIVERSITAS ALIFAH PADANG

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33757/jik.v6i1.515

Abstract

Pada tahun 2025 lansia akan mencapai 1,2 milyar. Puskesmas Tanjung Medan memiliki jumlah lansia tertinggi dan terjadi peningkatan dari tahun 2020, pada tahun 2021 sebanyak 523 jiwa. Asam urat merupakan senyawa yang ada didalam tubuh manusia, dengan rasio normalnya laki-laki 3,4 - 7,0mg/dL dan perempuan 2,4 – 6,0mg/dL. Faktor yang mempengaruhi yaitu nilai indeks massa tubuh (IMT) yang berlebih. Peningkatan IMT menyebabkan peningkatan kadar leptin dalam tubuh. Sehingga menyebabkan gangguan pengeluaran asam urat melalui urin, dan kadar asam urat dalam darah meningkat. Kadar asam urat tubuh ditentukan oleh keseimbangan produksi dan ekskresi. IMT berlebih, IMT normal, dan IMT kurang berisiko mengalami hiperurisemia. Hal tersebut dapat terjadi karena adanya peningkatan asam urat di dalam tubuh. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui hubungan indeks massa tubuh dengan kadar asam urat pada lansia di Puskesmas Tanjung Medan Kecamatan Kampung Rakyat Kabupaten Labuhanbatu Selatan. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif analitik dengan pendekatan cross sectional. Tehnik pengambilan sampel menggunakan tehnik non probability dengan cara purposive sampling dengan jumlah sampel sebanyak 77 orang dan dianalisis dengan menggunakan uji Somers’d. Dari hasil penelitian ini diperoleh 39,0% pada responden IMT obese. Kategori asam urat paling banyak hiperurisemia 84,4%. Hasil analisis data menunjukkan tidak adanya hubungan indeks massa tubuh dengan kadar asam urat pada lansia dengan menggunakan uji Somers’d diperoleh p = 0,138 (p<0,05).
Kadar Gula Darah Pada Perokok Elektrik dan Perokok Konvensional Aktalina, Lucia; Oktaria, Selly
Jurnal Kesehatan dan Olahraga Vol. 8 No. 2 (2024): September 2024
Publisher : Universitas Negeri Medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24114/ko.v8i2.63708

Abstract

Rokok elektrik merupakan salah satu bentuk alat inhalasi yang menggunakandaya dari baterai untuk menyalurkan nikotin. Istilah rokok elektrik oleh WHOdisebut dengan Electric Nicotine Delivery System (ENDS) atau sistempenghantaran nikotin elektrik. Jumlah pengguna rokok elektrik ini di Indonesiasedang menjadi tren baru karena meningkat setiap tahunnya. Masyrakat memilikianggapan bahwa rokok elektrik lebih sehat dibandingkan rokok konvensional.Anggapan ini muncul karena rokok elektrik tidak melibatkan proses pembakarantembakau sehingga diyakini dapat mengurangi paparan racun jika dibandingkandengan rokok konvensional. Namun pada kenyataannya rokok elektrik ini jugamasih mengandung zat aktif nikotin yang juga terdapat pada rokok konvensional.Nikotin berperan dalam proses terjadinya resistensi insulin yang berdampakterhadap keseimbangan kadar gula darah. Tujuan penelitian ini adalahmengetahui apakah ada perbedaan kadar glukosa darah puasa antara perokokelektronik dan perokok konvensional pada mahasiswa Fakultas Kedokteran UISU.Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif analitis dengan pendekatan crosssectional. Kadar glukosa darah responden yang diperiksa harus sesuai dengankriteria inklusi dan eksklusi serta diukur setelah puasa minimal 10 jam. Sebagianbesar responden yaitu sekitar 54,3% mulai merokok pada rentang usia 16-20tahun. Sebanyak 19 dari 35 responden yang merupakan perokok konvensionalmemiliki kadar glukosa darah tinggi. 20 dari 32 responden yang merokok denganrokok elektrik juga memiliki kadar gula darah yang tinggi. Hasil uji korelasi etamenunjukkan tidak terdapat perbedaan kadar glukosa darah puasa antaraperokok elektrik dengan perokok konvensional.