Claim Missing Document
Check
Articles

Found 9 Documents
Search

Kajian Sensitifitas Komponen Biaya dan Tarif Pelabuhan Penyeberangan Dengan Model Dinamis Siahaan, L Denny
Warta Penelitian Perhubungan Vol. 23 No. 2 (2011): Warta Penelitian Perhubungan
Publisher : Sekretariat Badan Penelitian dan Pengembangan Perhubungan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1447.253 KB) | DOI: 10.25104/warlit.v23i2.1062

Abstract

Tiie price of crude oil in worldwide has fluctuating and giving as the result instabilization of production cost for industry, both service and manufacture industries. Government planning to decrease and even revoke the subsidy of gasoline is going to give domino effects for public and industry. The operator of Jerry transport therefore needs to anticipate the dynamic changes of price component then recalculate tlie price. Means, whereas the price may still cover the cost flu ctuation otherwise propose for increasing the price in order to give profit to the company. n zere are several scenarios in evaluating the existing price and it changes.Keywords : cost, price and dynamic model
Karakteristik dan Sensitivitas Kenaikan Tarif Penumpang KRL Commuter Line terhadap Penggunaan Moda Transportasi Jalan di Jabodetabek Siahaan, L Denny
Warta Penelitian Perhubungan Vol. 25 No. 5 (2013): Warta Penelitian Perhubungan
Publisher : Sekretariat Badan Penelitian dan Pengembangan Perhubungan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1432.608 KB) | DOI: 10.25104/warlit.v25i5.732

Abstract

Kenaikan tarif moda kereta api dapat berpengaruh terhadap penggunaan moda transportasi jalan dan kemungkinan akan terjadi perpindahan penumpang. Maksud dari kajian ini adalah untuk melakukan kajian karakteristik dan sensitivitas kenaikan tarif penumpang kereta rel listrik commuter line (KRL-CL) terhadap moda transportasi jalan dengan tujuan melihat potensi perpindahan penumpang dari KRL-CL ke moda transportasi jalan dengan peningkatan tarif tertentu. Survai dilakukan di 5 stasiun diJabodetabek dengan jumlah responden sebanyak 281 dan dianalisa dengan menggunakan tabulasi silang. Hasil analisa membuktikan bahwa pengguna KRL-CL akan beralih ke moda transportasi jalan secara signifikan jika tarif dinaikkan dari Rp. 500,-sampai Rp. 4.000,-. Jika tarif KRL-CL dinaikkan Rp. 500,-maka pen um pang memilih sepeda motor dan mobil pribadi masing-masing sebesar 10,68% dan 0,71 %. Jika tarif dinaikkan Rp. 1.000, pangsa sepeda motor dan mobil pribadi diperkirakan sebesar 8,19% dan 1,42 % . Apabila tarif dinaikkan Rp. 1.500,- penumpang sepeda motor dan mobil pribadi sebesar 11,39% dan 1,78%. Peralihan ke moda transportasi jalan juga akan terjadi apabila tarif dinaikkan sebesar Rp. 2.000,- yaitu 15,30% pangsa sepeda motor dan 2,14 % pangsa mobil pribadi. Hal yang sama juga 17,79% pangsa sepeda motor dan 4,98 % pangsa mobil pribadi untuk kenaikan tarif sebesar Rp. 2.500. Semakin tinggi tarif yang dinaikkan, peralihan ke sepeda motor dan mobil pribadi juga akan semakin meningkat. Hal ini terlihat jika tarif dinaikkan Rp. 3.000,-; Rp. 3.500,- dan Rp. 4.000,- maka pangsa sepeda motor masing-masing 21 %, 20,28% dan 21,35% serta pangsa mobil pribadi 6,05 %; 8,54 % dan 9,25 %. Apabila tarif dinaikkan maka pen um pang menginginkan peningkatan pelayanan terutama masalah keamanan dan kenyamanan di dalam kereta.
Kajian Pelayanan Bus Lintas Negara Rute Pontianak-Sarawak Siahaan, L Denny
Warta Penelitian Perhubungan Vol. 25 No. 4 (2013): Warta Penelitian Perhubungan
Publisher : Sekretariat Badan Penelitian dan Pengembangan Perhubungan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1328.582 KB) | DOI: 10.25104/warlit.v25i4.724

Abstract

Kemajuan propinsi Kalimantan barat dipengaruhi juga oleh transportasi lintas batas negara yaitu bus rute Pontianak-Sarawak. Melalui angkutan bus pada lintas batas tersebut, diharapkan biaya pelayanan angkutan menjadi lebih efisien, waktu tempuh menjadi lebih cepat dan aksesibilitas meningkat sehingga mobilitas penumpang dapat ditingkatkan. Tujuan penelitian adalah sebagai bahan masukan guna meningkatkan pelayanan angkutan bus lintas negara rute Pontianak-Sarawak. Metode penelitan menggunakan model Importance Performance Analysis (IPA). Berdasarkan hasil penelitian terhadap tingkat kinerja dan kepentingan pada beberapa atribut pelayanan yang diberikan oleh penyedia jasa memberikan gambaran mengenai perlunya perusahaan untuk memprioritaskan pelayanan. Hal ini disebabkan keberadaan atribut pelayanan tersebut dinilai sangat penting oleh pelanggan, sedangkan tingkat pelaksanaannya oleh perusahaan masih belum sepenuhnya memuaskan pelanggan. Atribut pelayanan tersebut adalah: kelengkapan, kesiapan dan kebersihan prasarana dan sarana angkutan lintas batas negara; pelayanan yang cepat, tepat dan ramah selalu siap diberikan oleh petugas/ awak angkutan lintas batas negara; pengetahuan dan kecakapan petugas/ awak dari perusahaan angkutan lintas batas negara dan jaminan dari perusahaan angkutan terhadap keamanan barang dari resiko kehilangan ataupun kerusakan selama proses pelayanan serta bertanggung jawab terhadap keamanan dan kenyamanan pengguna jasa.
Analysis of Development and Arrangement of Rapid Transit Bus in Public Transport Planning in Gorontalo City Nainggolan, Jhon Rindu; Siahaan, L Denny; Suhalis, Adenan
Dinasti International Journal of Digital Business Management Vol. 6 No. 1 (2024): Dinasti International Journal of Digital Business Management (December 2024 - J
Publisher : Dinasti Publisher

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.38035/dijdbm.v6i1.3807

Abstract

System transportation in particular field transport common in the city of gorontalo, is not optimal, thing This can be seen from the characteristics of people who prefer to use bentor (motor tricycles) in carrying out their daily activities compared to using public transportation. For example, the Trans Hulonthalangi BRT (Bus Rapid Transit) has not been used optimally, as well as other public transportation, because object to be researched or data source very large with cover Cluster Sampling (Sampling Area) . Sampling technique area, often used two Step that is first determine the sample area, second determine the people in the area that by sampling too, then n study this using Modeling Techniques Transportation Four Steps (four-step model), and methods collection in the form of primary data network map Street as well as transportation data general, and second secondary data collection with past survey method cross transport road. Could concluded results study this that development and arrangement bus rapid transit in planning transport general in the city of Gorontalo requires 4 (four) corridors with average bus speed 40 Km/Hr: Corridor I long route 20.2 km (PP) requires 9 vehicles with time travel 52.9 minutes, has a headway of 6 minutes and a frequency of 11 vehicles / hour. Corridor II long 9.3 km (PP) route requires 5 vehicles with time travel 26.5 minutes, has a headway of 6 minutes and a frequency of 11 vehicles / hour. Corridor III length the 16 km (PP) route also requires 5 vehicles with time travel 27.6 minutes, has a headway of 8 minutes and a frequency of 8 vehicles / hour. Corridor III length the 16 km (PP) route also requires 5 vehicles with time travel 27.6 minutes, has a headway of 8 minutes and a frequency of 8 vehicles / hour. Corridor long IV the 40 km (PP) route also requires 11 vehicles with time travel 74.8 minutes, has a headway of 6 minutes and a frequency of 11 vehicles / hour.
Evaluasi Kinerja Operasional Angkutan Petikemas Di Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya Dalam Upaya Efisiensi Logistik Siahaan, L Denny; Rita, Rita
Warta Penelitian Perhubungan Vol. 26 No. 8 (2014): Warta Penelitian Perhubungan
Publisher : Sekretariat Badan Penelitian dan Pengembangan Perhubungan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25104/warlit.v26i8.937

Abstract

Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya merupakan pelabuhan terbesar di Jawa Timur, difungsikan sebagai dermaga serbaguna yang melayani kapal barang, penumpang dan petikemas, fungsi lainnya adalah sebagai tempat penyimpanan barang, pemrosesan barang baik impor maupun ekspor. Untuk pelayanan kepanduan pelabuhan ini beroperasi 24 jam non stop, dalam melayani pengangkutan petikemas domestik dan internasional (antar pulau) akhir-akhir ini terus meningkat dari tahun ke tahun, untuk tahun 2010 realisasi arus petikemas mencapai 2.407.487 TEUs, jumlah ini meningkat pada tahun 2011 menjadi 2.643.518 TEUs, dan pada tahun 2012 meningkat menjadi 2.849.138 TEUs. Penelitian ini mengamati kinerja operasional angkutan petikemas di Pelabuhan Tanjung Perak yang bertujuan untuk mengetahui penilaian pelanggan. Metode analisis Customer Satisfaction Index (CSI) digunakan untuk menganalisis tingkat kepuasan responden. Hasil Penelitian menunjukkan nilai CSI 58,194 % dan ini berarti bahwa secara umum kinerja operasional angkutan petikemas yang dirasakan oleh responden adalah masih kurang memuaskan (very poor). Aspek yang perlu ditingkatkan adalah penambahan truk pengangkut petikemas, pelayanan petikemas ke truk untuk dimasukkan ke kapal, pelayanan dari truk ke lapangan penumpukan dan sebaliknya, serta pelayanan petikemas di lapangan penumpukan. Sedangkan aspek yang perlu dipertahankan adalah prosedur pengurusan dokumen barang sudah baik dan perlu dipertahankan.Kata kunci: pelabuhan, kinerja operasional, angkutan petikemas
Kajian Pelayanan Bus Lintas Negara Rute Pontianak-Sarawak Siahaan, L Denny
Warta Penelitian Perhubungan Vol. 25 No. 4 (2013): Warta Penelitian Perhubungan
Publisher : Sekretariat Badan Penelitian dan Pengembangan Perhubungan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25104/warlit.v25i4.724

Abstract

Kemajuan propinsi Kalimantan barat dipengaruhi juga oleh transportasi lintas batas negara yaitu bus rute Pontianak-Sarawak. Melalui angkutan bus pada lintas batas tersebut, diharapkan biaya pelayanan angkutan menjadi lebih efisien, waktu tempuh menjadi lebih cepat dan aksesibilitas meningkat sehingga mobilitas penumpang dapat ditingkatkan. Tujuan penelitian adalah sebagai bahan masukan guna meningkatkan pelayanan angkutan bus lintas negara rute Pontianak-Sarawak. Metode penelitan menggunakan model Importance Performance Analysis (IPA). Berdasarkan hasil penelitian terhadap tingkat kinerja dan kepentingan pada beberapa atribut pelayanan yang diberikan oleh penyedia jasa memberikan gambaran mengenai perlunya perusahaan untuk memprioritaskan pelayanan. Hal ini disebabkan keberadaan atribut pelayanan tersebut dinilai sangat penting oleh pelanggan, sedangkan tingkat pelaksanaannya oleh perusahaan masih belum sepenuhnya memuaskan pelanggan. Atribut pelayanan tersebut adalah: kelengkapan, kesiapan dan kebersihan prasarana dan sarana angkutan lintas batas negara; pelayanan yang cepat, tepat dan ramah selalu siap diberikan oleh petugas/ awak angkutan lintas batas negara; pengetahuan dan kecakapan petugas/ awak dari perusahaan angkutan lintas batas negara dan jaminan dari perusahaan angkutan terhadap keamanan barang dari resiko kehilangan ataupun kerusakan selama proses pelayanan serta bertanggung jawab terhadap keamanan dan kenyamanan pengguna jasa.
Karakteristik dan Sensitivitas Kenaikan Tarif Penumpang KRL Commuter Line terhadap Penggunaan Moda Transportasi Jalan di Jabodetabek Siahaan, L Denny
Warta Penelitian Perhubungan Vol. 25 No. 5 (2013): Warta Penelitian Perhubungan
Publisher : Sekretariat Badan Penelitian dan Pengembangan Perhubungan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25104/warlit.v25i5.732

Abstract

Kenaikan tarif moda kereta api dapat berpengaruh terhadap penggunaan moda transportasi jalan dan kemungkinan akan terjadi perpindahan penumpang. Maksud dari kajian ini adalah untuk melakukan kajian karakteristik dan sensitivitas kenaikan tarif penumpang kereta rel listrik commuter line (KRL-CL) terhadap moda transportasi jalan dengan tujuan melihat potensi perpindahan penumpang dari KRL-CL ke moda transportasi jalan dengan peningkatan tarif tertentu. Survai dilakukan di 5 stasiun diJabodetabek dengan jumlah responden sebanyak 281 dan dianalisa dengan menggunakan tabulasi silang. Hasil analisa membuktikan bahwa pengguna KRL-CL akan beralih ke moda transportasi jalan secara signifikan jika tarif dinaikkan dari Rp. 500,-sampai Rp. 4.000,-. Jika tarif KRL-CL dinaikkan Rp. 500,-maka pen um pang memilih sepeda motor dan mobil pribadi masing-masing sebesar 10,68% dan 0,71 %. Jika tarif dinaikkan Rp. 1.000, pangsa sepeda motor dan mobil pribadi diperkirakan sebesar 8,19% dan 1,42 % . Apabila tarif dinaikkan Rp. 1.500,- penumpang sepeda motor dan mobil pribadi sebesar 11,39% dan 1,78%. Peralihan ke moda transportasi jalan juga akan terjadi apabila tarif dinaikkan sebesar Rp. 2.000,- yaitu 15,30% pangsa sepeda motor dan 2,14 % pangsa mobil pribadi. Hal yang sama juga 17,79% pangsa sepeda motor dan 4,98 % pangsa mobil pribadi untuk kenaikan tarif sebesar Rp. 2.500. Semakin tinggi tarif yang dinaikkan, peralihan ke sepeda motor dan mobil pribadi juga akan semakin meningkat. Hal ini terlihat jika tarif dinaikkan Rp. 3.000,-; Rp. 3.500,- dan Rp. 4.000,- maka pangsa sepeda motor masing-masing 21 %, 20,28% dan 21,35% serta pangsa mobil pribadi 6,05 %; 8,54 % dan 9,25 %. Apabila tarif dinaikkan maka pen um pang menginginkan peningkatan pelayanan terutama masalah keamanan dan kenyamanan di dalam kereta.
Evaluasi Kinerja Operasional Angkutan Petikemas Di Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya Dalam Upaya Efisiensi Logistik Siahaan, L Denny; Rita, Rita
Warta Penelitian Perhubungan Vol. 26 No. 8 (2014): Warta Penelitian Perhubungan
Publisher : Sekretariat Badan Penelitian dan Pengembangan Perhubungan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25104/warlit.v26i8.937

Abstract

Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya merupakan pelabuhan terbesar di Jawa Timur, difungsikan sebagai dermaga serbaguna yang melayani kapal barang, penumpang dan petikemas, fungsi lainnya adalah sebagai tempat penyimpanan barang, pemrosesan barang baik impor maupun ekspor. Untuk pelayanan kepanduan pelabuhan ini beroperasi 24 jam non stop, dalam melayani pengangkutan petikemas domestik dan internasional (antar pulau) akhir-akhir ini terus meningkat dari tahun ke tahun, untuk tahun 2010 realisasi arus petikemas mencapai 2.407.487 TEUs, jumlah ini meningkat pada tahun 2011 menjadi 2.643.518 TEUs, dan pada tahun 2012 meningkat menjadi 2.849.138 TEUs. Penelitian ini mengamati kinerja operasional angkutan petikemas di Pelabuhan Tanjung Perak yang bertujuan untuk mengetahui penilaian pelanggan. Metode analisis Customer Satisfaction Index (CSI) digunakan untuk menganalisis tingkat kepuasan responden. Hasil Penelitian menunjukkan nilai CSI 58,194 % dan ini berarti bahwa secara umum kinerja operasional angkutan petikemas yang dirasakan oleh responden adalah masih kurang memuaskan (very poor). Aspek yang perlu ditingkatkan adalah penambahan truk pengangkut petikemas, pelayanan petikemas ke truk untuk dimasukkan ke kapal, pelayanan dari truk ke lapangan penumpukan dan sebaliknya, serta pelayanan petikemas di lapangan penumpukan. Sedangkan aspek yang perlu dipertahankan adalah prosedur pengurusan dokumen barang sudah baik dan perlu dipertahankan.Kata kunci: pelabuhan, kinerja operasional, angkutan petikemas
Kajian Sensitifitas Komponen Biaya dan Tarif Pelabuhan Penyeberangan Dengan Model Dinamis Siahaan, L Denny
Warta Penelitian Perhubungan Vol. 23 No. 2 (2011): Warta Penelitian Perhubungan
Publisher : Sekretariat Badan Penelitian dan Pengembangan Perhubungan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25104/warlit.v23i2.1062

Abstract

Tiie price of crude oil in worldwide has fluctuating and giving as the result instabilization of production cost for industry, both service and manufacture industries. Government planning to decrease and even revoke the subsidy of gasoline is going to give domino effects for public and industry. The operator of Jerry transport therefore needs to anticipate the dynamic changes of price component then recalculate tlie price. Means, whereas the price may still cover the cost flu ctuation otherwise propose for increasing the price in order to give profit to the company. n zere are several scenarios in evaluating the existing price and it changes.Keywords : cost, price and dynamic model