Claim Missing Document
Check
Articles

Found 10 Documents
Search

ADAPTASI DAN INOVASI TEKNOLOGI PERAHU NELAYAN DAN ALAT TANGKAP TRADISIONAL DI TELUK TOMINI Aziz Salam; Zhulmaydin Chairil Fachrussyah
Marine Fisheries : Journal of Marine Fisheries Technology and Management Vol. 12 No. 1 (2021): Marine Fisheries: Jurnal Teknologi dan Manajemen Perikanan Laut
Publisher : Bogor Agricultural University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29244/jmf.v12i1.32940

Abstract

The development of boat technology and traditional fishing gear, which is still predominantly used by fishing communities in Indonesia, appears to be running slowly. This study aims to determine the adaptations and technological innovations that have been applied in fishing communities for the development of capture fisheries technology in Tomini Gulf. Data and information about fishing boats and fishing gear in the form of types, functions, sizes, structures, pictures, raw materials, and changes in shape, changes in function, as well as adaptations and technological innovations that occur are obtained by field surveys conducted in fishing villages. Other data were obtained through in-depth interviews with fishermen and community leaders using interview grid instruments. Adaptations and innovations that occur in fishing boats include the use of bodi hull types on ketinting (long-tail outboard engine) boats and the use of fiberglass and PVC (Polyvinyl chloride) pipe as substitutes for wood and bamboo as raw materials for hull and outrigger buoys. The lampu suntik (waterproof lamp of LED sircuit in a used syringe plastic tube) is an innovation made on the totabito squid fishing gear. Adaptation and innovation in fisheries technology occurs part-by-part (partial) and requires proving success to gain wide acceptance. Keywords: adaptation; innovation; techology; fishing boat; fishing gear; traditional.
Technical And Economic Analysis Of Catching Equipment Totaluo In Nike Fishing (Awaous Melanocephalus) In Gorontalo City Tineke Wolok; Zhulmaydin Chairil Fachrussyah; Irwan Yantu
Jambura Science of Management Vol 1, No 2 (2019): Jambura Science of Management - July 2019
Publisher : Universitas Negeri Gorontalo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (568.966 KB) | DOI: 10.37479/jsm.v1i2.2520

Abstract

This study aims to describe totaluo and describe the feasibility status of nike (Awaous melanocephalus) fishing businesses using totaluo. This research was conducted in Gorontalo City in December 2018-February 2019. The analysis used in this study was descriptive analysis, cost analysis and R / C Ratio analysis. The results showed that Totaluo is shaped like two triangles which are joined together at one end and are equipped with nails. If observed, totaluo is similar to other types of fishing gear included in the Scoop net category. R / C Ratio analysis got a value of 2.68 so that the nike fishing business (Awaous melanocephalus) using totaluo could be declared feasible to be carried out / continued because the R / C Ratio value 0
KONSTRUKSI DAN TEKNIK PENGOPERASIAN TAGAHU PADA PENANGKAPAN IKAN NIKE (Awaous melanocephalus) DI TELUK GORONTALO, KOTA GORONTALO zhulmaydin chairil fachrussyah
Jurnal Sumberdaya Akuatik Indopasifik Vol 3 No 1 (2019): Mei
Publisher : Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Universitas Papua

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (330.053 KB) | DOI: 10.46252/jsai-fpik-unipa.2019.Vol.3.No.1.63

Abstract

This study aims to describe the construction and operation of tagahu techniques in nike fishing in Gorontalo City. This research was conducted on January 5 to March 15, 2019 in Pohe Village and Leato Village in Gorontalo City, Gorontalo Province. The method used in this study is a descriptive method. The results of the study found that Tagahu is a long-shaped 4-piece jar with a pocket in the middle. Parts of the tagahu section are: 1) Main net, 2) Upper and lower Ris rope, 3) Buoy, 4) Ballast, 5) Buoy rope and Ballast Rope, 6) Capture rope, and 7) Buoy rope and Ballast Rope. The principle of Tagahu operation is generally similar to the operation of payang which is to wrap a net wing on a group of fish, then the net is pulled towards the boat. Tagahu catching can be done both at night and during the day. Tagahu's operation consists of: 1) searching of fish hordes, 2) dropping nets, 3) withdrawal and removal of nets, and 4) retrieval of catches. Keywords: Tagahu, Nets, Nike Fish
Pengaruh Aspek Teknis dan Operasional Penangkapan Ikan Nike Menggunakan Tagahu di Kota Gorontalo Zhulmaydin Chairil Fachrussyah; Alfi Sahri Remi Baruadi
Jurnal Sumberdaya Akuatik Indopasifik Vol 6 No 1 (2022): Februari
Publisher : Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Universitas Papua

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.46252/jsai-fpik-unipa.2022.Vol.6.No.1.192

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengungkap faktor apa saja yang diduga memberikan pengaruh terhadap operasi penangkapan ikan nike terutama pada peningkatan jumlah hasil tangkapan. Penelitian dilakukan pada Bulan Maret – Juni 2021 ditambahkan dengan data yang sudah terkumpul sebelumnya pada bulan Agustus 2020-Februari 2021, bertempat di Kota Gorontalo dengan menggunakan 25 Sample Nelayan Tagahu. Variabel yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari 2 jenis yaitu variable tidak bebas (Y) yaitu Jumlah Hasil Tangkapan, dan Variabel Bebas terdiri dari 5 Variabel yaitu X1: Jumlah ABK, X2: Panjang Jaring, X3: Dalam Jaring, X4:Lama Setting dan X5: Lama Hauling. Analisis yang digunakan adalah Uji Multikoloniearitas, Uji Kenormalan data, Pengaruh dan Hubungan Aspek Tenis, Uji Korelasi, Analisis Koefisien Determinasi, Uji F, dan Uji T. Hasil Penelitian menunjukkan secara simultan, semua variable bebas memiliki hubungan yang kuat dalam mempengaruhi jumlah hasil tangkapan dengan nilai 0.783 (nilai berada pada range 0.75-1), dengan arah hubungan yang positif. Dengan kata lain semakin bertambahnya nilai variabel bebas, akan mempengaruhi hasil tangkapan. Nilai R2 adalah sebesar 0.613, yang memiliki makna variable bebas (Jumlah ABK, Panjang Jaring, Dalam Jaring, Lama setting, dan Lama Hauling) mempengaruhi jumlah hasil tangkapan sebesar 61,30%, sedangkan sisanya 38,70% dipengaruhi oleh factor bebas lainnya yang tidak dihitung dalam penelitian ini. Secara Umum persamaan Regresi yang dihasilkan adalah Y=274.584+2.296X1+0.799X2-3.201X3-0.605X4-0.040X5. Hasil Uji T menghasilkan bahwa faktor jumlah ABK, lama setting dan lama hauling berpengaruh sangat nyata pada jumlah hasil tangkapan.  
KONTRUKSI DAN RANCANG BANGUN BUBU (FISHING TRAP) DALAM UPAYA PENINGKATAN HASIL TANGKAPAN IKAN Zhulmaydin Chairil Fachrussyah; Muhammad Syaipul Bahri Zaman
JAMBURA: Jurnal Ilmiah Manajemen dan Bisnis Vol 3, No 2 (2020): JIMB - Volume 3 Nomor 2 September 2020
Publisher : JAMBURA: Jurnal Ilmiah Manajemen dan Bisnis

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (884.437 KB)

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah; (1) Mengetahui dan mendeskripsikan konstruksi dan rancang bangun bubu (fishing trap) yang dioperasikan di perairan Gorontalo. (2) Mengetahui dan menghitung hasil tangkapan bubu (Fishing trap) yang dioperasikan di perairan Gorontalo meliputi: Komposisi, Frekuensi kemunculan ikan dan indeks dominansi. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Februari-Juni 2019 bertempat di Perairan Gorontalo sebagai tempat ujicoba lapangan. Metode yang digunakan didalam penelitian ini adalah Experimental Fishing yaitu metode penelitian dengan menggunakan sampel objek penelitian yang tertangkap pada alat tangkap untuk diamati. Didalam penelitian ini dilakukan penyeleksian nelayan sebagai tahap pengumpulan informasi dengan wawancara untuk mendapatkan informasi yang dibutuhkan. Data yang digunakan adalah data primer dan data sekunder. Data primer merupakan hasil tangkapan ikan dari hasil upaya tangkap selama Penelitian. Data primer berupa jumlah seluruh hasil tangkapan, bobot ikan, komposisi jenis ikan hasil tangkapan, dan perbandingan jumlah hasil tangkapan. Pengukuran parameter lingkungan dilakukan dengan mengukur kondisi oseanografi yaitu kecepatan dan arah arus, serta tipe substrat. Bentuk modifikasi alat tangkap adalah berbentuk persegi panjang, bujur sangkar dan berbentuk tabung dengan memiliki empat pintu masuk/multi pintu. Data yang diperoleh akan dianalisis menggunakan beberapa analisis di bawah ini berdasarkan perbedaan jenis bubu yang diguanakan. Analaisis yang akan digunakan adalah sebagai berikut: (1) Analisis komposisi hasil tangkapan, (2) Analisis frekuensi kemunculan ikan, (3) Uji Selektifitas Alat tangkap. Hasil penelitian ditemukan bahwa: 1). Bubu yang digunakan memiliki dimensi persegi panjang denan bagian depan sedikit lebih kecil. Panjang bubu sekitar 75 Cm, Lebar 79 Cm pada bagian depan, 81 Cm pada bagian belakang dan tinggi 23 cm. Khusus untuk celah masuk/pintu masuk ikan pada bubu berbentuk kerucut dengan ukuran mulut berdiameter 27 Cm dengan panjang 51 cm dan diletakkan dibagian belakang dari bubu itu sendiri. Material penyusun bubu itu sendiri terbuat dari bamboo pada bagian rangka dan dinding bubu. 2). Komposisi Hasil tangkapan Dari 20 kali Operasi Penangkapan Ikan menggunakan Bubu, ditemukan total 109 ekor dengan total berat 36. 4 Kg yang terbagi pada kedalaman 5 meter dan 15 Meter. ikan hasil tangkapan bubu adalah ikan kakap (Lutjanus sp), ikan kerapu (Epinephelus sp), ikan lolosi (Caesio sp), ikan Kurisi (Nemipterus virgatus), ikan Lencam (Lethrinidae sp), Ikan Swanggi (Priacanthus macracanthus ), Abudefduf vaigiensis, Ctenochaetus striatus, Chaetodon kleinii, dan Ikan Kuwe (Caranx ignobilis). Frekuensi kemunculan ikan kakap (Lutjanus sp), ikan kerapu (Epinephelus sp), ikan lolosi (Caesio sp), Abudefduf vaigiensis, Ctenochaetus striatus, dan Chaetodon kleinii memiliki prefukensi kemunculan yang cukup tinggi dengen frekunsi yang berebda beda, nilai tertinggi diperoleh pada ikan kerapu (Epinephelus sp) dengan nilai 75 %. Indeks Dominansi berkisar pada 0.001 – 0.034, dengan nilai tertinggi ditemukan pada jenis ikan kerapu (Epinephelus sp), dan nilai terendah ditemukan pada jenis ikan Kurisi (Nemipterus virgatus), ikan Lencam (Lethrinidae sp), Ikan Swanggi (Priacanthus macracanthus). indeks dominansi dari hasil tangkapan bubu adalah sebesar 0.131, yang juga merupakan hasil penjumlahan dari semua indeks dominansi ikan tertangkap. Nilai tersebut menandakan bahwa alat tangkap bubu memiliki nilai indeks dominansi rendah sehingga dapat disimpulkan bahwa alat tangkap ini memiliki selektivitas yang rendah pula.
KAJIAN USAHA PERIKANAN PURSE SEINE (STUDI KASUS PADA KELOMPOK KM. MENTARI 8888 MILIK PT. MENTARI SAMUDERA RAYA, BITUNG-SULAWESI UTARA) Zhulmaydin Chairil Fachrussyah; Irwan Yantu
JAMBURA: Jurnal Ilmiah Manajemen dan Bisnis Vol 1, No 3 (2018): JIMB - Volume 1 Nomor 3 Januari 2019
Publisher : JAMBURA: Jurnal Ilmiah Manajemen dan Bisnis

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (786.428 KB)

Abstract

Usaha dalam rangka meningkatkan produktifitas hasil tangkapan serta untuk mengatasi dampak kenaikan harga Solar maka efesiensi dan efektifitas operasi penangkapan sangat diperlukan. Penelitian ini bertujuan untuk membahas kajian usaha perikanan Purse Seine ( Studi Kasus Pada Kelompok KM. Mentari 8888 Milik PT. Mentari Samudera Raya, Bitung-Sulawesi Utara). Penelitian ini menggunakan metode analisis finansial yang meliputi analisis Laba Rugi, NPV (Net Present Value), IRR (Internal Rate Of  Return),B/C Ratio (Gross Benefit Of Cost Ratio), PP (Payback Periode), BEP (Break Even Point). Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, maka usaha penangkapan ikan KM Samudra Raya Group layak untuk dilanjutkan atau ilaksanakan dengan nilai NPV 4.725.430.587, IRR , IRR 2,179 PP 2,813 Tahun, BEP Rp 655.133.793,-, dan BEP Unit 15.130,13 Kg
PENDEKATAN PROGRAM DESA PESISIR DALAM MENDUKUNG PENCAPAIAN SDGs Zhulmaydin Chairil Fachrussyah
Jurnal Sibermas (Sinergi Pemberdayaan Masyarakat) Vol 11, No 5 (2022): Jurnal Sibermas (Sinergi Bersama Masyarakat)
Publisher : Univeristas Negeri Gorontalo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37905/sibermas.v11i5.12511

Abstract

Tujuan kegitan Pemberdayaan Masyarakat Pesisir Membangun Desa dalam meningkatkan pengetahuan dan keterampilan masyarakat dalam menjaga lingkungan yang ada di Desa Bajo Poat dan Desa Balai Gondi agar tetap bersih serta masyarakat desa hanya memerlukan dorongan berupa pendidikan atau tambahan pengetahuan mengenai budidaya yang memanfaatkan laut dan pegunungan. Masyarakat hanya memiliki pengetahuan umum yang mana hasil laut yang mereka dapatkan hanya bisa di jual dan dikonsumsi sendiri tapi tidsk berpikiran bahwa mereka bisa mengolahnya lagi menjadi produk lain. Seperti abon ikan, ikan asin, ikan asap, kerajinan tangan dari kulit kerang, bahkan bisa membuat kulit kerang menjadi campuran bahan bangunan bila di bubuk atau menghasilkan karya seni dari sisik ikan. Target khusus menjadi media solusi dan pencerahan dalam upaya keluar dari problematika keterasingan dan membantu mereka untuk memahami pemanfaatkan dan mampu memaksimalkan potensi sumber daya lokal yang sudah ada serta meningkatkan pengetahuan masyarakat tentang pentingnya ilmu pengetahuan dan teknologi dalam hal ini program desa yang telah di buat oleh Desa Bajo Poat dan Desa Balai Gondi itu sendiri. serta membuka peluang agar ke depannya unit lembaga yang akan datang dapat meneruskan program, sinergitas program secara berkelanjutan dapat dilaksanakan oleh masyarakat.
Efektivitas Alat Tangkap Pancing Tonda Taba-taba pada Penangkapan Ikan Karang di Desa Tontayuo Kecamatan Batudaa Pantai Kabupaten Gorontalo Bahari, Yunus A; Baruadi, Alfi Sahri; Fachrussyah, Zhulmaydin Chairil
The NIKe Journal VOLUME 12 ISSUE 1 | MARCH 2024
Publisher : Faculty of Fishery and Marine Sciences - Universitas Negeri Gorontalo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37905/nj.v12i1.24802

Abstract

This research was carried out in Tontayuo Village, Batudaa Pantai District, Gorontalo Regency. This research aims to describe the construction of the Taba-taba trolling fishing gear and measure its effectiveness. The research was carried out using observation methods and calculating the results of fishermen's catches. The taba-taba trolling fishing equipment and how to operate it are by jerking it and pulling it by a boat. The operating method consists of a line, hook, artificial bait, swivel, and without using weights. This taba-taba fishing rod is a type of traditional fishing gear that is often used by fishermen to catch coral fish at night. The taba-taba trolling fishing gear according to the criteria of Syari et al. (2014) is very effective in catching squirrel's eye fish because it has effectiveness (60.76%), and less effective in catching swanggi fish (effectiveness 26.75%), while for catching glaga fish taba-taba fishing rods are less effective because they only have effectiveness (14 .58%).
Pengaruh Perubahan Fase Bulan Terhadap Hasil Tangkapan Cumi Menggunakan Alat Tangkap Totabito di Desa Tombulilato Kecamatan Bone Raya Kabupaten Bone Bolango Bempah, Ekiawan; Baruadi, Alfi Sahri; Fachrussyah, Zhulmaydin Chairil
The NIKe Journal VOLUME 12 ISSUE 4 | DECEMBER 2024
Publisher : Fakultas Kelautan dan Teknologi Perikanan - Universitas Negeri Gorontalo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37905/nj.v12i4.28718

Abstract

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengkaji pengaruh perubahan fase bulan terhadap jumlah tangkapan cumi-cumi yang menggunakan alat tangkap totabito di Desa Tombulilato, Kecamatan Bone Raya, Kabupaten Bone Bolango. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan April dan Mei tahun 2024. Penelitian ini menggunakan pendekatan eksperimen dengan menggunakan analisis variansi (ANOVA) pada model RAK. Lokasi penelitian ini adalah Teluk Tomini, khususnya Desa Tombulilato, Kecamatan Bone Raya, Kabupaten Bone Bolango. Penelitian ini dilaksanakan dengan memperhatikan empat fase bulan sebagai variabel perlakuan, yaitu fase bulan sabit awal, bulan purnama, sabit akhir, dan bulan baru. Berdasarkan hasil analisis variansi (ANOVA), hasil tangkapan cumi-cumi sangat dipengaruhi oleh perlakuan berbagai fase bulan. Nilai F hitung sebesar 50,45, dengan nilai F tabel 5% sebesar 3,16 dan nilai F tabel 1% sebesar 5,09. Usaha penangkapan cumi-cumi paling produktif adalah pada fase bulan baru karena pada saat itulah hasil tangkapan sedang mencapai puncaknya. Katakunci: Fase Bulan, Totabito, ANOVA
Kondisi Dan Jenis Terumbu Karang Di Perairan Desa Lowoo Kecamatan Posigadan Kabupaten Bolaang Mongondow Selatan Zhulmaydin Chairil Fachrussyah; Roy Bakari; Dadang Siswanto Alim; Jufriyanto Umar
Gorontalo Fisheries Journal Volume 1 Nomor 2 October 2018
Publisher : Universitas Gorontalo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (742.421 KB) | DOI: 10.32662/gfj.v1i2.459

Abstract

Terumbu karang adalah salah satu ekosistem yang paling kompleks dan khas di daerah tropis. Produktivitas dan keanekaragaman hayati yang tinggi merupakan ciri dari ekosistem ini. Penelitian ini dilaksanakan pada Bulan Oktober 2018. Tujuan dari  penelitian ini adalah Menganalisis kondisi terkini terumbu karang yang meliputi; (1) Luas Tutupan terumbu karang hidup, (2) mengidentifikasi jenis terumbu karang di Desa Lowoo Kecamatan Posigadan Kabupaten Bolaanmongondow Selatan. Pengambilan data tutupan karang menggunakan metode line intercept transect (LIT) dan pengambilan data dilakukan pada 3 Stasiun. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tutupan karang hidup di 3 Stasiun pengamatan ditemukan secara berurut adalah 39,8%, 49,3% dan 86,5% yang dikategorikan masing-masing stasiun I kategori sedang, StasiunII kategori sedang dan Stasiun III Kategori Sangat Baik. Di lokasi penelitian ditemukan 11 (Sebelas) genus karang yaitu Acropora hyacinthus, Acropora millepora putih, Acropora millepora, Acropora nobilis, Acropora palifera, Diploastrea heliopora, Euphylia cristata, Favia pallida, Poycarpa aurata, Sponge, dan Tubastrea micranatha yang tersebar di stasiun I ditemukan 4 (empat) genus, Stasiun II ditemukan 6 (enam) genus, dan stasiun III ditemukan 4 (empat) genusKata Kunci: Luas Tutupan, Karang, Jenis Â