Tujuan penelitian ini adalah; (1) Mengetahui dan mendeskripsikan konstruksi dan rancang bangun bubu (fishing trap) yang dioperasikan di perairan Gorontalo. (2) Mengetahui dan menghitung hasil tangkapan bubu (Fishing trap) yang dioperasikan di perairan Gorontalo meliputi: Komposisi, Frekuensi kemunculan ikan dan indeks dominansi. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Februari-Juni 2019 bertempat di Perairan Gorontalo sebagai tempat ujicoba lapangan. Metode yang digunakan didalam penelitian ini adalah Experimental Fishing yaitu metode penelitian dengan menggunakan sampel objek penelitian yang tertangkap pada alat tangkap untuk diamati. Didalam penelitian ini dilakukan penyeleksian nelayan sebagai tahap pengumpulan informasi dengan wawancara untuk mendapatkan informasi yang dibutuhkan. Data yang digunakan adalah data primer dan data sekunder. Data primer merupakan hasil tangkapan ikan dari hasil upaya tangkap selama Penelitian. Data primer berupa jumlah seluruh hasil tangkapan, bobot ikan, komposisi jenis ikan hasil tangkapan, dan perbandingan jumlah hasil tangkapan. Pengukuran parameter lingkungan dilakukan dengan mengukur kondisi oseanografi yaitu kecepatan dan arah arus, serta tipe substrat. Bentuk modifikasi alat tangkap adalah berbentuk persegi panjang, bujur sangkar dan berbentuk tabung dengan memiliki empat pintu masuk/multi pintu. Data yang diperoleh akan dianalisis menggunakan beberapa analisis di bawah ini berdasarkan perbedaan jenis bubu yang diguanakan. Analaisis yang akan digunakan adalah sebagai berikut: (1) Analisis komposisi hasil tangkapan, (2) Analisis frekuensi kemunculan ikan, (3) Uji Selektifitas Alat tangkap. Hasil penelitian ditemukan bahwa: 1). Bubu yang digunakan memiliki dimensi persegi panjang denan bagian depan sedikit lebih kecil. Panjang bubu sekitar 75 Cm, Lebar 79 Cm pada bagian depan, 81 Cm pada bagian belakang dan tinggi 23 cm. Khusus untuk celah masuk/pintu masuk ikan pada bubu berbentuk kerucut dengan ukuran mulut berdiameter 27 Cm dengan panjang 51 cm dan diletakkan dibagian belakang dari bubu itu sendiri. Material penyusun bubu itu sendiri terbuat dari bamboo pada bagian rangka dan dinding bubu. 2). Komposisi Hasil tangkapan Dari 20 kali Operasi Penangkapan Ikan menggunakan Bubu, ditemukan total 109 ekor dengan total berat 36. 4 Kg yang terbagi pada kedalaman 5 meter dan 15 Meter. ikan hasil tangkapan bubu adalah ikan kakap (Lutjanus sp), ikan kerapu (Epinephelus sp), ikan lolosi (Caesio sp), ikan Kurisi (Nemipterus virgatus), ikan Lencam (Lethrinidae sp), Ikan Swanggi (Priacanthus macracanthus ), Abudefduf vaigiensis, Ctenochaetus striatus, Chaetodon kleinii, dan Ikan Kuwe (Caranx ignobilis). Frekuensi kemunculan ikan kakap (Lutjanus sp), ikan kerapu (Epinephelus sp), ikan lolosi (Caesio sp), Abudefduf vaigiensis, Ctenochaetus striatus, dan Chaetodon kleinii memiliki prefukensi kemunculan yang cukup tinggi dengen frekunsi yang berebda beda, nilai tertinggi diperoleh pada ikan kerapu (Epinephelus sp) dengan nilai 75 %. Indeks Dominansi berkisar pada 0.001 – 0.034, dengan nilai tertinggi ditemukan pada jenis ikan kerapu (Epinephelus sp), dan nilai terendah ditemukan pada jenis ikan Kurisi (Nemipterus virgatus), ikan Lencam (Lethrinidae sp), Ikan Swanggi (Priacanthus macracanthus). indeks dominansi dari hasil tangkapan bubu adalah sebesar 0.131, yang juga merupakan hasil penjumlahan dari semua indeks dominansi ikan tertangkap. Nilai tersebut menandakan bahwa alat tangkap bubu memiliki nilai indeks dominansi rendah sehingga dapat disimpulkan bahwa alat tangkap ini memiliki selektivitas yang rendah pula.