Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

Penerapan Sistem Hybrid Pada Kepala Pilar Jembatan Yuana, Prima Sukma; Sihotang, Boy Raja Agustinus
Jurnal Teknik: Media Pengembangan Ilmu dan Aplikasi Teknik Vol 18 No 2 (2019): Jurnal Teknik - Media Pengembangan Ilmu dan Aplikasi Teknik
Publisher : Fakultas Teknik - Universitas Jenderal Achmad Yani

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1391.397 KB) | DOI: 10.26874/jt.vol18no2.107

Abstract

Dalam mengantisipasi kemacetan lalu lintas saat proses pembangunan jembatan, perlu dipilih sistem struktur yang metode konstruksinya paling efektif. Saat ini sudah banyak tipe struktur jembatan yang dapat dipilih, salah satunya adalah sistem hybrid pada pilar jembatan. Sistem struktur hybrid mengkombinasikan material beton bertulang dengan baja. Sistem hybrid memiliki kelebihan dibandingkan beton bertulang karena tidak memerlukan pengecoran pada bagian kantilever kepala pilar sehingga proses ereksi menjadi lebih cepat. Pemodelan sistem hybrid pada pilar jembatan yaitu dengan merencanakan kepala pilar menggunakan rangka baja sedangkan badan pilar menggunakan beton bertulang. Kepala pilar dimodelkan terpisah dengan badan pilar, dan reaksi dari rangka baja akan disalurkan pada beton menggunakan shear stud. Shear stud perlu dipasang karena berfungsi untuk transfer gaya sehingga gaya yang bekerja pada struktur atas dapat tersalurkan sampai dengan pondasi.
Studi Komparasi Analisis Inelastis Dinamik Riwayat Waktu dan Statik Pushover Terhadap Kinerja Struktur Herdiansah, Yudi; Yuana, Prima Sukma
Jurnal Teknik: Media Pengembangan Ilmu dan Aplikasi Teknik Vol 11 No 2 (2012): Jurnal Teknik - Media Pengembangan Ilmu dan Aplikasi Teknik
Publisher : Fakultas Teknik - Universitas Jenderal Achmad Yani

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26874/jt.vol11no2.185

Abstract

Indonesia merupakan negara yang mempunyai potensi gempa aktif karena sebagian besar wilayahnya merupakan letak pertemuan lempeng tektonik. Oleh karena itu, perencanaan bangunan di Indonesia harus dibuat sedemikian rupa sehingga struktur tahan terhadap gempa. Tren terbaru perencanaan bangunan tahan gempa adalah perencanaan berbasis kinerja. Analisis yang digunakan adalah analisis dinamik riwayat waktu yang kemudian dibandingkan dengan analisis statik pushover. Analisis dinamik riwayat waktu menggunakan empat percepatan gempa yaitu Gempa El-Centro, Northridge, Kobe, dan Chi-chi yang kemudian respon spektrumnya disesuaikan dengan respon spektrum SNI 03-1726-2003. Parameter yang dihasilkan dari analisis ini adalah perpindahan maksimum. Hasil analisis menunjukkan besarnya perpindahan maksimum yang dihasilkan oleh analisis time history secara umum tidak melebihi target perpindahan dari analisis pushover, hanya ada penyimpangan pada struktur SRPMM dengan percepatan Gempa Northridge dimana perpindahan yang dihasilkan melebihi target perpindahan maksimum dari analisis pushover. Level kinerja struktur yang dihasilkan keduanya berada diantara IO-LS. Sesuai dengan level kineri» vang dihasilkan, analisis statik pushover cukup rasional dan dapat diandalka” tuk evaluasi perilaku seismik dan dapat menggantikan analisis dinamik nonlinier riwayat waktu dalam perencanaan berbasis kinerja.
Analisis Potensi Kegagalan yang Mungkin Terjadi pada Sambungan Haunched yang Biasa Diterapkan di Indonesia dengan Metode Numerik Syarifudin, Ahmad; Hakim, Luqmannul; Yuana, Prima Sukma
Dinamika Teknik Sipil: Majalah Ilmiah Teknik Sipil Vol. 17/No. 1/Juli 2024
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23917/dts.v17i1.5315

Abstract

Sambungan tipe haunch merupakan jenis sambungan pemikul momen, dan sambungan ini sangat populer di Indonesia. Namun sambungan haunch tidak termasuk yang direkomendasikan dalam AISC 358 maupun SNI 7972, sehingga masih dipertanyakan kinerjanya terhadap gempa. Jurnal ini mengkaji kinerja sambungan haunch secara numerik sesuai dengan kriteria penerimaan dalam AISC 341. Perilaku sambungan tipe haunch yang menggunakan penampang umum di pasaran Indonesia akan dianalisis terhadap pembebanan monotonic dan cyclic. Analisis dilakukan menggunakan program berbasis elemen hingga ABAQUS. Hasil analisis sebetulnya menunjukan bahwa sambungan haunch memenuhi kriteria penerimaan menurut AISC 341. Namun kurva momen-rotasi menunjukan perilaku yang kurang baik, terjadi penurunan kekakuan akibat lelehnya baut dan tekuk lokal khususnya pada pelat ujung, yang mana itu tidak diizinkan. Sebagai pembanding, sambungan haunch yang menggunakan penampang daktilitas tinggi (High Ductility Member) berperilaku lebih baik dibandingkan dengan sambungan haunch pada penampang yang umum di pasaran. Tidak terjadi lokal buckling pada pelat ujung dan memastikan disipasi energi didominasi oleh balok. Untuk itu, sangat direkomendasikan menggunakan penampang dengan daktilitas tinggi ketika memilih sambungan tipe haunch. Selain itu wajib untuk menyesuaikan formulasi tebal pelat ujung dan diameter baut, sehingga kinerja sambungan dan pola kerusakan akan sesuai yang diharapkan.
An Overview of Commonly Used Steel Beam-Column Connection in Indonesia for Low-Rise Building Yuana, Prima Sukma; Moestopo, Muslinang; Kusumastuti, Dyah; Pratiwi, Naomi
INTEK: Jurnal Penelitian Vol 10 No 1 (2023): April 2023
Publisher : Politeknik Negeri Ujung Pandang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31963/intek.v9i2.4135

Abstract

The Indonesian seismic provision for steel structures was initiated in 2002. The use of steel has also been increasing as a choice of structural material since then. However, there are still many weaknesses in the seismic design of steel structures that have been carried out so far. A lot of beam-column connections in steel buildings in Indonesia use a haunch in a moment-resisting connection system. Haunched systems are not described in AISC 358 as permitted connections for earthquake-resistant buildings. Recently, Europe publishes European Prequalified Steel Joints (EqualJoints). There are four types of connections discussed, and one of them is the haunched type connections. The haunched connection meets the seismic requirements to be suitable for use as an earthquake-resistant connection in Europe. This can be used as a reference if we are going to design a haunched connection in Indonesia. However, special attention should be paid to the details. The bolt configuration, the thickness of the end plates, and the shape of the haunch are not like those commonly used in Indonesia, there must be improvements to be adjusted in EqualJoints. So that the performance of the connection against earthquakes becomes more guaranteed.