Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search
Journal : Cermin Dunia Kedokteran

The Role of Electrical Impedance Tomography in Lung Imaging Christanto, Anthony; Darinafitri, Irma
Cermin Dunia Kedokteran Vol 48, No 9 (2021): Nyeri Neuropatik
Publisher : PT. Kalbe Farma Tbk.

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (161.915 KB) | DOI: 10.55175/cdk.v48i9.1498

Abstract

Lung imaging in certain conditions, such as in patients with Acute Respiratory Distress Syndrome (ARDS), poses its challenges. Heterogeneity of lung damage in ARDS can only be detected by CT scan, causing treatment delay and increased mortality. Difficulty to perform standard imaging such as CXR in such patients also contributes to the increasing incidence of VALI (Ventilator-Associated Lung Injury) due to diagnosis delay. EIT (Electrical Impedance Tomography) is a novel imaging method that uses electrical impedance modality. EIT is a bedside, continuous imaging method which can depict both solids and fluids (including air) in body cavities, both statically and dynamically. EIT carries the potency to be the primary lung imaging method for patients in intensive care in the future.Pencitraan paru mempunyai tantangan tersendiri pada beberapa kondisi pasien, misalnya pada sindrom distres pernapasan akut (Acute Respiratory Distress Syndrome/ARDS). Heterogenitas kerusakan paru pada ARDS hanya bisa dideteksi menggunakan CT scan, mengakibatkan keterlambatan penanganan serta meningkatnya mortalitas. Kesulitan melakukan pencitraan standar seperti foto polos toraks juga turut berkontribusi dalam meningkatnya insidens VALI (Ventilator-Associated Lung Injury) karena keterlambatan diagnosis. EIT (Electrical Impedance Tomography) merupakan metode pencitraan baru menggunakan modalitas impedansi listrik. EIT dapat mencitrakan benda padat ataupun fluida (termasuk udara) dalam rongga tubuh dengan baik, baik secara statis maupun dinamis, secara kontinu (bedside). EIT berpotensi menjadi metode utama pencitraan paru pasien-pasien di perawatan intensif.
Paradigma Baru Tuberkulosis pada Era Sustainable Development Goals (SDGs) dan Implikasinya di Indonesia Christanto, Anthony
Cermin Dunia Kedokteran Vol 45, No 1 (2018): Dermatologi
Publisher : PT. Kalbe Farma Tbk.

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (99.591 KB) | DOI: 10.55175/cdk.v45i1.156

Abstract

Era Millennium  Development  Goals (MDGs)  sudah  berakhir  pada  tahun  2015,  digantikan  oleh Sustainable  Development  Goals  (SDGs).  Salah satu poin dalam MDGs adalah pengendalian TB yang menjadi dasar gerakan STOP TB, yang juga diadopsi oleh banyak negara, salah satunya Indonesia. Di era SDGs, STOP TB digantikan oleh END TB. Meski Indonesia telah mempunyai sistem penanggulangan TB yang tertuang dalam pedoman nasional penanggulangan TB terbaru tahun 2014, diperlukan integrasi yang lebih baik dengan END TB untuk mencapai pengendalian TB yang optimal di era SDGs ini sesuai sasaran END TB.