Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

Pencegahan COVID-19 di Panti dan Pondok melalui Pendidikan dan Perilaku Hidup yang Bersih dan Sehat Muhammad, Iqbal; Putra, Ngakan; Djajalaksana, Susanthy; Sari, Fitri; Falyani , Silvy; Yusdianto, Adrian; Fahmi, Kristia
Jurnal Klinik dan Riset Kesehatan Vol 2 No 2 (2023): Februari 2023
Publisher : RSUD Dr. Saiful Anwar Province of East Java

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.11594/jk-risk.02.2.2

Abstract

Pendahuluan: Penyakit COVID-19 sebagai sumber penularan yang cepat dan telah menjadi pandemi di dunia dan menjadi perhatian penting terutama terhadap populasi rentan seperti anak-anak. Munculnya varian dari virus penyebab penyakit COVID-19 ini pun menjadi ancaman terutama anak-anak, dimana varian delta ditemukan dapat menginfeksi anak yang berusia diantara 1 hingga 14 tahun. Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) salah satu cara untuk mencegah penyebaran penyakit COVID-19 dan dapat dipraktekan untuk semua kalangan masyarakat, termasuk anak-anak. Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk mencari tingkat keefektivan pendidikan PHBS untuk mencegah COVID-19 pada anak-anak di Panti dan Pondok Kota Malang. Metode: Metode penelitian dengan metode kaji tindak (Action Research) dengan pendekatan program aksi partisipatif (Partisipatory Action Program) pre-test dan post-test yang melibatkan kelompok masyarakat sasaran yaitu 65 orang anak-anak di panti dan pondok Kota Malang. Data dikumpulkan melalui kuesioner yang dilaksanakan sebelum dan setelah penyuluhan berupa edukasi PHBS sebagai pencegahan COVID-19 serta data diolah menggunakan SPSS. Hasil: Hasil penelitian ini adalah terdapat peningkatan pengetahuan responden dimana nilai rata-rata sebelum penyuluhan adalah 85.08 dan meningkat sebesar 94.15 setelah penyuluhan, hasil tersebut berbeda secara signifikan dengan p-value <0.05. Kesimpulan: Terdapat perbedaan signifikan tingkat pengetahuan terhadap PHBS sebagai pencegahan COVID-19 sebelum dan sesudah dilakukan penyuluhan pada anak-anak yatim piatu di panti asuhan. Kata Kunci: PHBS; COVID-19; Edukasi; Pencegahan; Panti dan Pondok.
The Difficulty To Distinguishing Between Embryonal Cell Carcinoma In The Anterior Mediastinal And Lung Adenocarcinoma Fahmi, Kristia; Pratiwi, Suryanti Dwi; Setyawan, Ungky Agus
Malang Respiratory Journal Vol. 7 No. 1 (2025): March 2025 Edition
Publisher : Universitaas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/ub.mrj.2025.007.01.04

Abstract

Background: Frequently encountered malignant anterior mediastinal tumors include thymoma, lymphoma and germ-cell tumors. Non-seminomatous germ-cell tumors histologically classified as embryonal-cell carcinoma, choriocarcinoma, yolk sac tumor, teratoma1. Embryonal-cell carcinoma is an exceedingly rare case (8%) of primary mediastinal germ-cell tumors, with poor prognosis. Case Presentation: An 18-year-old-male presented with severe dyspnea, echocardiography revealed pericardial effusion, leading to emergency pericardiocentesis and pigtail catheter insertion, draining a total of 1900 cc serohemorrhagic fluid. Thoracic CT scan+contrast unveiled a big mass (10.6 x 17 x 14.4 cm) in the anterior-middle-left posterior mediastinal, causing compression left main bronchus, encasing the left pulmonary artery and aortic arch. Two challenging Trans-Thoracic Needle Aspiration (TTNA) attempts led to difficulty in distinguishing between Embryonal-cell Carcinoma and Adenocarcinoma. A multidisciplinary discussion leaned toward an Embryonal-cell Carcinoma diagnosis. Due to the patient's worsening state and impracticality of open biopsy, chemotherapy was initiated. The patient improved clinically, achieving stable disease based on RECIST criteria until the third chemotherapy cycle but experienced a decline in their condition after the fourth cycle. Discussion: Embryonal-cell carcinoma of the mediastinal is a rare condition4 with poor prognosis, with the three-year survival rate 47.4% and five-year survival rate 23%5. Achieving precise diagnosis by TTNA is challenging. Open biopsy and histopathological biomarkers play a pivotal role in identifying the cell type and determining appropriate therapy6. The patient initially exhibited favorable response to chemotherapy, which later decline after the fourth cycle. Conclusion: Precise diagnosis of embryonal-cell carcinoma provides certainty in treatment and improve survival rates. Keywords: Embryonal, Adenocarcinoma, Diagnosis
PROFILE OF PATIENTS AT RISK FOR CHRONIC OBSTRUCTIVE PULMONARY DISEASE (COPD) BASED ON PUMA SCORE IN SIX COMMUNITY HEALTH CENTERS IN MALANG CITY Djajalaksana, Susanthy; Wardoyo, Arinto; Muarif, Husnul; Sari, Fitri; Listyoko, Aditya; Lyono, Albert; Pratiwi, Eka; Fahmi, Kristia; Muhammad, Iqbal; Falyani, Silvy; Prasetyo, Kevin; Christanto, Anthony
Journal of Community Health and Preventive Medicine Vol. 5 No. 1 (2025): JOCHAPM Vol. 5 No. 1 2025
Publisher : Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/ub.jochapm.2025.005.01.3

Abstract

Chronic Obstructive Pulmonary Disease (COPD) is a growing global health problem. Early screening and a deeper understanding of the risk patient profile are critical for effective management. This study aims to analyze the profiles of patients at risk for COPD based on PUMA scores and FEV1/FVC results from six public health centers in Malang City. This study used an analytical-observational design with a cross-sectional approach. Samples were purposefully selected from patients at risk of COPD in six public health centers in Malang. PUMA scores were measured using a questionnaire. Data was collected from November 2022 to April 2023 at six public health centers in Malang City. A total of 117 research subjects participated, comprising 58.97% male and 41.02% female, with an average age of 47 years. Most subjects were active smokers (43.50%). Based on PUMA scores (cutoff >6), 22.03% were at risk of COPD, while 77.97% were not at risk. FEV1/FVC results were >0.7 in 71 subjects (60.68%) and <0.7 in 46 subjects (39.31%). Among subjects at risk of COPD, 92% had FEV1/FVC < 0.7. There were 117 subjects screened for the early detection of COPD. The results of the PUMA* score can help health practitioners in identifying patients at risk of COPD.
Pencegahan COVID-19 di Panti dan Pondok melalui Pendidikan dan Perilaku Hidup yang Bersih dan Sehat Muhammad, Iqbal; Putra, Ngakan; Djajalaksana, Susanthy; Sari, Fitri; Falyani , Silvy; Yusdianto, Adrian; Fahmi, Kristia
Jurnal Klinik dan Riset Kesehatan Vol 2 No 2 (2023): Februari 2023
Publisher : RSUD Dr. Saiful Anwar Province of East Java

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.11594/jk-risk.02.2.2

Abstract

Pendahuluan: Penyakit COVID-19 sebagai sumber penularan yang cepat dan telah menjadi pandemi di dunia dan menjadi perhatian penting terutama terhadap populasi rentan seperti anak-anak. Munculnya varian dari virus penyebab penyakit COVID-19 ini pun menjadi ancaman terutama anak-anak, dimana varian delta ditemukan dapat menginfeksi anak yang berusia diantara 1 hingga 14 tahun. Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) salah satu cara untuk mencegah penyebaran penyakit COVID-19 dan dapat dipraktekan untuk semua kalangan masyarakat, termasuk anak-anak. Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk mencari tingkat keefektivan pendidikan PHBS untuk mencegah COVID-19 pada anak-anak di Panti dan Pondok Kota Malang. Metode: Metode penelitian dengan metode kaji tindak (Action Research) dengan pendekatan program aksi partisipatif (Partisipatory Action Program) pre-test dan post-test yang melibatkan kelompok masyarakat sasaran yaitu 65 orang anak-anak di panti dan pondok Kota Malang. Data dikumpulkan melalui kuesioner yang dilaksanakan sebelum dan setelah penyuluhan berupa edukasi PHBS sebagai pencegahan COVID-19 serta data diolah menggunakan SPSS. Hasil: Hasil penelitian ini adalah terdapat peningkatan pengetahuan responden dimana nilai rata-rata sebelum penyuluhan adalah 85.08 dan meningkat sebesar 94.15 setelah penyuluhan, hasil tersebut berbeda secara signifikan dengan p-value <0.05. Kesimpulan: Terdapat perbedaan signifikan tingkat pengetahuan terhadap PHBS sebagai pencegahan COVID-19 sebelum dan sesudah dilakukan penyuluhan pada anak-anak yatim piatu di panti asuhan. Kata Kunci: PHBS; COVID-19; Edukasi; Pencegahan; Panti dan Pondok.