Claim Missing Document
Check
Articles

Found 9 Documents
Search

Perbedaan Pemberian Asi Ekslusif dengan yang Tidak Ekslusif Terhadap Pertumbuhan pada Balita Di UPTD Puskesmas Krangkeng Kabupaten Indramayu Iis, Iis; Rohaeni, Ela
Syntax Literate Jurnal Ilmiah Indonesia
Publisher : CV. Ridwan Publisher

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (227.724 KB) | DOI: 10.36418/syntax-literate.v6i7.3643

Abstract

Air Susu Ibu (ASI) Ekslusif yang diberikan kepada bayi semenjak dilahirkan sampai dengan usia 6 (enam) bulan adalah asupan makanan yang paling baik karena dalam ASI mengandung kolostrum yang kaya akan antibodi. Antibodi mengandung banyak protein untuk daya tahan tubuh dan bermanfaat untuk mematikan kuman dalam jumlah tinggi, sehingga pemberian ASI eksklusif dapat mengurangi risiko kematian pada bayi. Tujuan penelitian untuk mengetahui perbedaan pemberian ASI Eksklusif dengan yang tidak Eksklusif terhadap pertumbuhan pada balita di UPTD Puskesmas Krangkeng Kabupaten Indramayu. Penelitian ini menggunakan penelitian kuantitatif dengan pendekatan komparatif korelasional. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan kuesioner. Populasi dalam penelitian ini adalah Seluruh balita di UPTD Puskesmas Krangkeng Kabupaten Indramayu sebanyak 4.029 balita. Sampel yang diambil berjumlah 38 orang dengan menggunakan teknik purposive sampling. Berdasarkan hasil penelitian didapatkan hasil sebagai berikut: 1) Rata-rata pertumbuhan pada balita yang tidak diberi ASI eksklusif adalah 8,96 dan mediannya 8,75 dengan standar deviasinya 1,447. Pertumbuhan paling rendah 7,0 dan paling tinggi 13,0. Berdasarkan nilai 95% CI, diketahui bahwa pertumbuhan balita pada kelompok yang tidak diberi ASI eksklusif berkisar antara 8,14-9,80. Sedangkan rata-rata pertumbuhan pada balita yang diberi ASI eksklusif adalah 11,7 dan mediannya 10,5 dengan standar deviasinya 8,042. Pertumbuhan paling rendah 10,51 dan paling tinggi 12,91. Berdasarkan nilai 95% CI, diketahui bahwa pertumbuhan balita pada kelompok yang diberi ASI eksklusif berkisar antara 10,51-12,91. 2) Rata-rata pertumbuhan pada balita yang tidak diberi ASI eksklusif adalah 8,96, sedangkan rata-rata pertumbuhan pada balita yang diberi ASI eksklusif adalah 11,7, hal ini berarti ada perbedaan sebesar 2,74.
Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Penyebab Rendahnya Penggunaan Alat Kontrasepsi dalam Rahim (IUD) Di Desa Grogol Kec.Gunungjati Rohaeni, Ela; Iis, Iis
Syntax Literate Jurnal Ilmiah Indonesia
Publisher : CV. Ridwan Publisher

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (4992.542 KB) | DOI: 10.36418/syntax-literate.v5i12.1841

Abstract

Tujuan penelitian untuk mengetahui faktor-faktor penyebab rendahnya penggunaan alat kontrasepsi dalam Rahim (AKDR) di Desa Grogol Kec. Gunungjati kab. Cirebon. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan pendekatan kuantitatif dengan desain croos sectional. Pengumpulan data dilakukan dengan wawancara dan observasi menggunakan kuesioner. Populasi dalam penelitian ini adalah Seluruh ibu akseptor KB yang tidak menggunakan AKDR. Sampel yang diambil berjumlah 30 orang dengan menggunakan tekhnik Simple Random Sampling. Berdasarkan hasil penelitian didapatkan hasil sebagai berikut: 1) Ada hubungan yang signifikan antara umur ibu dengan penggunaan AKDR (P. Value= 0,016). 2) Ada hubungan yang signifikan antara pendidikan ibu dengan penggunan AKDR (P. Value=0,003). 3) Ada hubungan yang signifikan antara paritas dengan penggunaan AKDR (P. Value= 0,020). 4) Ada hubungan yang signifikan antara pekerjaan ibu dengan penggunan AKDR (P. Value=0,003). 5) Ada hubungan yang signifikan antara pengetahuan ibu dengan penggunan AKDR (P. Value=0,001). 6) Ada hubungan yang signifikan antara peran suami dengan penggunan AKDR (P. Value=0,004). 7) Ada hubungan yang signifikan antara sikap ibu dengan penggunan AKDR (P. Value=0,002). Bagi ibu diharapkan dapat menambah pengetahuan tentang KB IUD sehingga dapat meningkatkan pemahaman dan pengetahuan tentang bagaimana kekurangan dan kelebihan KB IUD.
Hubungan Pengetahuan Wanita Usia Subur Dengan Kejadian Ca Servik Di Dusun Cikujang Kabupaten Sumedang Rohaeni, Ela; Iis, Iis; Andini, Yusri
JURNAL ILMIAH OBSGIN : Jurnal Ilmiah Ilmu Kebidanan & Kandungan P-ISSN : 1979-3340 e-ISSN : 2685-7987 Vol 16 No 2 (2024): JUNI
Publisher : NHM PRESS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36089/job.v16i2.2040

Abstract

Kanker serviks atau kanker leher rahim merupakan kanker yang terjadi pada serviks uterus. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan pengetahuan wanita usia subur dengan kejadian Ca Serviks di Dusun Cikujang kabupaten Sumedang. Desain penelitian menggunakan desain analitik dan cross sectional.Pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan kuesioner. Pengambilan sampel menggunakan teknik random sampling dengan menggunakan sampel pada wanita usia subur sejumlah 66 responden. Pengolahan data dalam penelitian menggunakan analisis univariat dan analisis bivariat dengan metode uji Statistik Pearson Chi-Square. Hasil penelitian diperoleh bahwa responden sebagian besar memiliki pengetahuan kurang tentang Ca Serviks sebesar 48 orang (72,7%) dan diperoleh nilai p value sebesar 0,004 < 0,05. Disimpulkan bahwa ada hubungan antara tingkat pengetahuan ibu dengan kejadian Ca Serviks pada wanita usia subur.
Hubungan Antara Kejadian Ketuban Pecah Dini (KPD) pada Ibu Bersalin dengan Kejadian Asfiksia di Puskesmas Bantarujeg Kabupaten Majalengka Iis, Iis; Rohaeni, Ela; Afifah, Laela Latifatul
JURNAL ILMIAH OBSGIN : Jurnal Ilmiah Ilmu Kebidanan & Kandungan P-ISSN : 1979-3340 e-ISSN : 2685-7987 Vol 16 No 4 (2024): DESEMBER
Publisher : NHM PRESS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36089/job.v16i4.2392

Abstract

Premature rupture of membranes (PROM) is the rupture of the membranes before the labor process takes place. PROM is one of the factors causing neonatal asphyxia. Neonatal asphyxia occurs due to disruption of O2 exchange from the mother to the fetus. This study aims to determine the Relationship Between the Incidence of Premature Rupture of Membranes (PROM) in Mothers Giving Birth and the Incidence of Asphyxia in the Bantarujeg Health Center Work Area, Majalengka Regency. The research design used analytical and cross-sectional designs. Data collection in this study used delivery report data using a checklist. Sampling used a random sampling technique using a sample of 78 respondents of fertile women. Data processing in the study used univariate analysis and bivariate analysis with the Pearson Chi-Square Statistical test method. The results of the study showed that out of 78 respondents, 22 people (28.2%) experienced PROM, 24 newborns (30.8%) experienced asphyxia and a p value of 0.001 <0.05 was obtained. It is concluded that there is a relationship between Premature Rupture of Membranes (PROM) in Women Giving Birth and Asphyxia Incidents. It is expected that health workers, especially midwives, will participate more actively in providing holistic care to women about Premature Rupture of Membranes both during primary obstetric services and collaboration.
SOCIO-ECONOMIC EMPOWERMENT THROUGH COMMUNITY-BASED SHEEP FARMING PROGRAMS IN ISLAMIC RURAL SOCIETIES Iis, Iis; Nurhayati, Sri; Kartika, Prita; Ahsan, Md Hafizi
Ijtimaiyya: Jurnal Pengembangan Masyarakat Islam Vol. 17 No. 2 (2024): Ijtimaiyya: Jurnal Pengembangan Masyarakat Islam
Publisher : Universitas Islam Negeri Raden Intan Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24042/ijpmi.v17i2.24572

Abstract

This study examines the socio-economic empowerment fostered by a community-based sheep farming program in Desa Gelarwangi, KecamatanCidaun, Kabupaten Cianjur, within an Islamic rural society. Utilizing a qualitative approach with a case study method, the research explored the program's impact on economic development, social cohesion, and environmental sustainability. The research reveals that 1) the program has increased income for participants and fostered stronger community ties, 2) challenges such as seasonal feed shortages, limited access to veterinary services, and the need for formal training hinder its full potential. 3) The integration of sheep farming with local agricultural practices, mainly using sheep manure as fertilizer, has contributed to environmental sustainability and food security. 4)The lack of formal financial services and market integration limits further economic scalability. The study concluded that with continued governmental support and targeted interventions, community-based sheep farming programs have significant potential for sustainable socio-economic development in rural Islamic contexts, serving as a model for similar initiatives. The research contributes to the broader discourse on rural development, Islamic economics, and community-based agriculture.
The Relationship Between Nutritional Status and The Incidence of Dysmenorrhea in Adolescent Women Iis, Iis; Rohaeni, Ela
Indonesian Health Journal Vol. 1 No. 1 (2022): Indonesian Health Journal
Publisher : Riviera Publishing

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.58344/ihj.v1i1.12

Abstract

The incidence of dysmenorrhea in the world is substantial; on average more than 50% of women in every country experience menstrual pain. One of the factors that can cause dysmenorrhea is nutritional status. A person's nutritional status depends on nutritional intake and needs. If the nutritional intake and body needs are balanced, it will result in good nutritional status. This study aimed to determine the relationship between nutritional status and the incidence of dysmenorrhea in midwifery students at STIKes Cirebon. The research method is an analytic design using a Cross Sectional approach. The population in this study used a total sampling technique, namely, all 36 Midwifery students. Data was taken using a questionnaire and then analyzed using chi-square with a confidence level of = 0.05. The results showed a relationship between nutritional status and the incidence of dysmenorrhea, where the P value was 0.003. Results P value <0.05, meaning there is a significant relationship between nutritional status and the incidence of dysmenorrhea. Based on the study's results, it was found that 28 people (77.8%) had experienced dysmenorrhea and 8 (22.2%). Thus, most respondents experienced the incidence of dysmenorrhea. It is recommended that adolescents pay more attention to their nutritional needs regularly to reduce the incidence of dysmenorrhea during menstruation
Penyuluhan Masalah Kesehatan Reproduksi Menorhagia Pada Wus Di Desa Kriyan Barat Rohaeni, Ela; Iis, Iis
Jurnal Locus Penelitian dan Pengabdian Vol. 1 No. 12 (2022): journal Locus Penelitian dan Pengabdian
Publisher : Riviera Publishing

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.58344/locus.v1i9.566

Abstract

Menorrhagia merupakan bentuk gangguan siklus menstruasi dengan jumlah darah yang dikeluarkan cukup banyak dan terlihat dari jumlah pembalut yang dipakai dan gumpalan darahnya. Penyebab terjadinya menorrhagia kemungkinan terdapat mioma uteri (pembesaran rahim), polipendometrium (penebalan diding rahim). Tujuan kegiatan ini untuk mengetahui tingkat pengetahuan WUS tentang kesehatan reproduksi. Metode yang digunakan dalam program ini adalah memberikan pendidikan kesehatan melalui sosialisasi tentang menorrhagia. Hasil kegiatan penyuluhan tentang masalah kesehatan reproduksi (menorrhagia) pada wanita usia subur di desa Kriyan Barat RW 17 menunjukkan bahwa pengetahuan peserta dalam memahami masalah kesehatan reproduksi tentang menorrhagia mengalami peningkatan yang cukup signifikan. Diharapkan kepala desa bekerjasama dengan puskesmas mengenai masalah kesehatan reproduksi
Penyuluhan Pentingnya Mengenal Infeksi Menular Seksual (Ims) pada Wanita Usia Subur (Wus) di Posyandu Dahlia Desa Kertawinangun Kabupaten Cirebon Rohaeni, Ela; Iis, Iis; Yusrotul Khasanah, Yosi; Karlina, Tia
Jurnal Locus Penelitian dan Pengabdian Vol. 2 No. 1 (2023): Journal Locus Penelitian dan Pengabdian
Publisher : Riviera Publishing

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.58344/locus.v2i1.852

Abstract

Infeksi Menular Seksual atau sering dikenal dengan singkatan IMS adalah penyakit akibat infeksi yang dapat tertular melalui hubungan seksual. Dalam upaya menghindari Infeksi Menular Seksual pemerintah mencanangkan perilaku seksual yang aman termasuk penggunaan kondom, yang dianggap sebagai metode kontrasepsi terbaik untuk pencegahan IMS. Hasil laporan menunjukkan jika pengetahuan peserta dalam memahami masalah infeksi menular seksual mentgalami peningkatan yang cukup signifikan. Pada kegiatan tersebut juga para peserta sangat antusias dalam menerima materi yang disampaikan. Kesimpulan pada penelitian ini adalah meningkatnya pengetahuan dan pemahaman Wanita usia subur tentang pengertian infeksi menular seksual, gejala infeksi menular seksual, penyebab infeksi menular seksual, pencegahan infeksi menular seksual, serta pengobatan dan skrining dengan mereka dating untuk konsultasi ke tenaga Kesehatan
Hubungan Pengetahuan Penggunaan Pembalut dengan Kejadian Pruritus Vulvae Saat Menstruasi Pada Remaja Putri di SMP 3 Majalengka Iis, Iis; Rohaeni, Ela
Jurnal Ners Vol. 8 No. 1 (2024): APRIL 2024
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/jn.v8i1.23438

Abstract

Irritation of the genitalia (Pruritus vulvae) is a disorder characterized by itching sensations of the female external genitalia. At the time of menstruation, the genital area is so easily infected that frequent changes of pads are required. This study aims to determine the relationship between knowledge of the use of sanitary pads with the incidence of vulvar pruritus in adolescents at SMP 3 Majalengka. The type of research used is quantitative analytics with a cross sectional design. The sample of this study was 84 people with stratified random sampling. The data collection method uses questionnaires that are shared through google forms. The analysis used is univariate and bivariate analysis. The results of the univariate study showed that most had less knowledge, namely as many as 54 respondents (64.3%) and most experienced Pruritus Vulvae, which was as many as 52 respondents (61.9%). Based on the results of bivariate research, it was found that there was a significant relationship between the knowledge of the use of sanitary pads and the incidence of Pruritus Vulvae during menstruation with a p value of 0.032, meaning a p value of < 0.05. Based on the results of the study, it is expected that the principal of SMP 3 Majalengka should work with health workers to provide knowledge about vulvarial pruritus.