p-Index From 2020 - 2025
0.961
P-Index
This Author published in this journals
All Journal Matriks Teknik Sipil
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search

Kajian Kuat Lekat pada Beton Ringan Memadat Sendiri Menggunakan Agregat Kasar Pecahan Genteng dengan Variasi Persentase Kadar Viscocrete Dwicahyo, Aldo; Mediyanto, Antonius; Sunarmasto, Sunarmasto
Matriks Teknik Sipil Vol 8, No 2 (2020): Juni
Publisher : Program Studi Teknik Sipil FT UNS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (818.233 KB) | DOI: 10.20961/mateksi.v8i2.44017

Abstract

Dewasa ini, dunia konstruksi khusunya beton mengalami banyak perkembangan, salah satu beton yang dikembangkan adalah beton ringan memadat mandiri (Light-weight Self Compacting Concrete). Beton ini merupakan beton yang terbuat dari agregast ringan alami yang mampu memadat mandiri tanpa bantuan alat penggetar (vibrator). Agregat ringan alami yaitu agregat yang diperoleh dari bahan-bahan alami seperti batu apung, skoria, atau tufa dan buatan adalah agregat yang dibuat melalui proses pemanasan bahan-bahan, seperti tanah liat, abu terang, abu sabak, dan batu lempung. Untuk meningkatkan workability pada beton ringan ini maka digunakan penambahan admixture viscocrete sehingga diharapkan beton segar mudah mengalir dan melakukan pemadatan mandiri. Dalam penelitian ini mengamati kuat lekat dan kuat tarik langsung akibat penambahan kadar viscocrete. Kadar viscocrete yang digunakan ialah 1,5% ; 1,75% ; 2% ; dan 2,25%. Benda uji yang digunakan untuk pengujian kuat lekat adalah silinder berukuran diameter 15 cm dan tinggi 25 cm dengan tulangan polos D10 yang tertanam hingga menembus beton sepanjang 5 cm.
Tinjauan Pemulihan Kapasitas Kuat Lentur Balok Beton Ringan (Beragregat Kasar Pecahan Genteng) Bertulang Pasca Bakar dengan Variasi Waktu Water Curing Rahmat, Dwi Nur; Mediyanto, Antonius; Prayitno, Slamet
Matriks Teknik Sipil Vol 5, No 4 (2017): Desember 2017
Publisher : Program Studi Teknik Sipil FT UNS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (568.327 KB) | DOI: 10.20961/mateksi.v5i4.36918

Abstract

Beton ringan adalah suatu terobosan inovatif pengembangan beton, dengan mengganti komponen aggregat kasar dengan ALWA (Artificiall Lightweight Coarse Aggregate). Dalam penelitian ini ALWA yang digunakan adalah pecahan genteng sokka Kebumen. Tujuan penelitian adalah mengatahui tingkat pemulihan kekuatan beton ringan pasca bakar ditinjau dari kapasitas kuat lentur dengan variasi waktu water curing. Benda uji yang digunakan memiliki dimensi 170 x25 x12 cm sebanyak 15 benda uji. Proses pembakaran dilakukan tungku bakar tertutup dengan temperatur maksimum 500°C di Bayat, Klaten. Hasil penelitian menunjukkan adanya peningkatan kekuatan kepasitas kuat lentur rata-rata setelah beton mengalami proses perawatan ulang selama 28x24 jam, 42x24 jam, dan 56x24 jam. Berturut-turut hasilnya 0.9602 ton.m, 1.0452 ton.m dan 1.1132 ton.m; dan mengalami peningkatan berturut-turut sebesar; 5.61 % 14.95 % dan 22.43%.
Kajian Kuat Tarik Belah pada Beton Ringan Memadat Mandiri Menggunakan Agregat Kasar Pecahan Genteng dengan Variasi Kadar Viscocrete Mediyanto, Antonius; Wibowo, Wibowo; Arif Fathoni, Ahmad Rijal
Matriks Teknik Sipil Vol 8, No 3 (2020): September
Publisher : Program Studi Teknik Sipil FT UNS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (499.813 KB) | DOI: 10.20961/mateksi.v8i3.45539

Abstract

ABSTRAKDewasa ini, dunia konstruksi khusunya beton mengalami banyak perkembangan, salah satu beton yang dikembangkan adalah beton ringan memadat mandiri (Light-weight Self Compacting Concrete). Beton ini merupakan beton yang terbuat dari agregast ringan yang mampu memadat mandiri tanpa bantuan alat penggetar (vibrator). Agregat ringan alami yaitu agregat yang diperoleh dari bahan-bahan alami seperti batu apung, skoria, atau tufa dan agregat buatan adalah agregat yang dibuat melalui proses pemanasan bahan-bahan, seperti tanah liat, abu terang, abu sabak, dan batu lempung. Untuk meningkatkan workability pada beton ringan ini maka digunakan penambahan admixture viscocrete sehingga diharapkan beton segar mudah mengalir dan melakukan pemadatan mandiri. Dalam penelitian ini mengamati kuat tarik belah akibat penambahan kadar viscocrete. Kadar viscocrete yang digunakan ialah 1,5% ; 1,75% ; 2% ; dan 2,25%. Benda uji yang digunakan untuk pengujian kuat tarik belah adalah silinder berukuran diameter 15 cm dan tinggi 30 cm. Kata Kunci: agregat ringan, beton ringan memadat mandiri, kuat tarik belah, viscocrete, workabilitas
KAJIAN KUAT TARIK BELAH PADA BETON MUTU TINGGI MEMADAT MANDIRI DENGAN VARIASI KOMPOSISI METAKAOLIN DAN SUPERPLASTICIZER MASTEREASE 3029 Wibowo, Wibowo; Mediyanto, Antonius; Syaufina, Tengku Reiva
Matriks Teknik Sipil Vol 7, No 3 (2019): SEPTEMBER
Publisher : Program Studi Teknik Sipil FT UNS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (538.263 KB) | DOI: 10.20961/mateksi.v7i3.36494

Abstract

Dewasa ini, beton mutu tinggi memadat mandiri (HSSCC) semakin dibutuhkan di dunia konstruksi karena kuat tekannya yang tinggi dan kemudahan dalam pelaksanaan di lapangan dimana beton jenis ini dapat mengalir dan memadat mandiri tanpa bantuan alat penggetar. Beton diketahui memiliki kuat tekan yang tinggi namun kuat tariknya rendah. Pada penelitian ini, metakaolin digunakan sebagai pengganti semen Portland untuk meningkatkan kuat tarik belah pada HSSCC. Penelitian ini bertujuan mempelajari pengaruh penambahan metakaolin terhadap workabilitas dan kuat tarik belah HSSCC. Kadar metakaolin yang digunakan adalah 12.5%, 15%, 17.5%, 20%, dan 22.5% dari berat binder. Benda uji yang digunakan berbentuk silinder dengan diameter 75 mm dan tinggi 150 mm, tiga buah benda uji untuk masing-masing kadar metakaolin. Berdasarkan hasil penelitian, penambahan metakaolin menurunkan workabilitas beton, diketahui dari pengujian slump flow, L-box, dan V-funnel yg dilakukan pada beton segar, namun hasil uji tersebut masih memenuhi standar beton memadat mandiri yang tercantum pada EFNARC 2002. Pada kuat tarik belahnya, penambahan metakaolin meningkatkan nilai kuat tarik belah beton dan nilai maksimum dicapai pada kadar metakaolin 20%.
PERUBAHAN KUAT DESAK DAN MODULUS ELASTISITAS BETON MENGGUNAKAN AGREGAT KASAR PECAHAN GENTENG BERSERAT ALUMINIUM PASCA BAKAR DENGAN VARIASI WAKTU RENDAMAN AIR Yukrisdam, Tatas; Mediyanto, Antonius; Mukahar, Mukahar
Matriks Teknik Sipil Vol 3, No 1 (2015): Maret 2015
Publisher : Program Studi Teknik Sipil FT UNS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (304.826 KB) | DOI: 10.20961/mateksi.v3i1.37333

Abstract

Salah satu parameter dari kekuatan sebuah struktur adalah kuat desak dan modulus elastisitas dari elemen struktur tersebut. Kebakaran menyebabkan kerusakan struktural akibat kerusakan material penyusunnya. Perlu dilakukan penelitian seberapa bersarkah penurunan kuat desak dan modulus elastisitas beton, serta kekuatan maksimal yang dapat di pulihkan pasca kebakaran. Hasil penelitian pengujian kuat desak menunjukan beton ringan tanpa serat aluminium pra, pasca pembakaran dan setelah mendapakan perawatan ulang selama 28, 42, 56 hari berturut-turut adalah 20,3718 MPa, 19,0514 MPa, 19,2041 MPa, 21,3150 MPa, dan 24,7103 MPa. Penambahan serat aluminium dapat meningkatkan kuat desak beton pra, pasca bakar dan setelah mendapatkan curing ulang sebesar 23,7671 MPa, 21,8809 MPa, 25,0875 MPa, 25,4648 MPa, dan 26, 0307 MPa. Hasil pengujian modulus elastisitas beton ringan tanpa serat dengan perlakuan yang sama adalah 13129 MPa, 11442,3334 MPa, 12138,3334 MPa, 12283 MPa, dan 15619 MPa. Sedangkan hasil pengujian modulus elastisitas beton berserat aluminium adalah 16741,6667 MPa, 13508,6667 MPa, 14778,6667 MPa, 17436,6667 Mpa, dan 17582 MPa. Berdasarkan hasil di atas penambahan serat aluminium dapat meningkatkan kuat desak dan modulus elastisitas beton. Pembakaran sampel mengakibatkan penurunan kekuatan karena terjadinya penguapan air beton dan hilangnya air pada senyawa CSH. Dengan dilakukan curing ulang dapat meningkatkan kembali kuat desak dan modulus elastisitas beton ringan, karena terisinya kembali rongga-rongga kosong akibat pengupan air akibat pembakaran oleh air curing dan kriltal-kristal CSH baru yang berasal dari reaksi air curing ulang dengan semen yang belum terhidrasi pada beton tersebut.
KAJIAN PEMULIHAN PENETRASI BETON RINGAN DAN BETON RINGAN BERSERAT ALUMINIUM MENGGUNAKAN AGREGAT KASAR PECAHAN GENTENG PASCA BAKAR DENGAN VARIASI WAKTU RENDAMAN AIR Mediyanto, Antonius; Widhiyono, Eko Prasetyo; Prayitno, Slamet
Matriks Teknik Sipil Vol 5, No 3 (2017): September 2017
Publisher : Program Studi Teknik Sipil FT UNS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (423.395 KB) | DOI: 10.20961/mateksi.v5i3.36706

Abstract

Beton merupakan bahan struktur yang sering digunakan di sebuah konstruksi. Kebakaran yang sering terjadi mengakibatkan kerusakan pada beton. Penelitian ini membahas seberapa besar nilai penetrasi beton ringan dan beton ringan berserat aluminium pada kondisi pasca bakar dan setelah mendapat perawatan ulang (water curing) untuk mengetahui waktu curing optimal yang ditinjau dari nilai penetrasinya. Penelitan ini adalah penelitian eksperimen dengan menggunakan benda uji berupa silinder beton sebanyak 30 buah. Benda uji dicetak di dalam pipa PVC dengan ukuran diameter 8,5 cm dan tinggi 15 cm. Benda uji tersebut diuji pada dua kondisi berbeda yaitu tanpa pembakaran dan dengan pembakaran pada suhu 5000C. Variasi yang diberikan pada benda uji adalah variasi campuran yaitu beton ringan dan beton ringan berserat aluminium dan variasi perawatan setelah pembakaran yaitu tanpa perawatan, perawatan selama 28 hari, 42 hari, dan 56 hari. Dari hasil pengujian dapat diketahui bahwa beton yang dibakar pada suhu 500°C dapat bertambah nilai penetrasinya dengan menambahkan serat aluminium dan curing. Nilai penetrasi beton ringan dengan variasi tanpa pembakaran, variasi pembakaran 500°C, variasi pembakaran 500°C + curing 28 hari, variasi pembakaran 500°C + curing 42 hari, dan variasi pembakaran 500°C + curing 56 hari adalah sebesar 2,83 cm; 3,83 cm; 3,33 cm; 3,17 cm; 2,83 cm. Pada beton ringan berserat aluminium dengan variasi yang sama yang diberikan pada beton ringan didapatkan nilai penetrasinya sebesar 2,67 cm; 4,00 cm; 3,50 cm; 3,33 cm; 3,00 cm. Pemulihan optimal beton terjadi pada perawatan selama 56 hari. Pada beton ringan terjadi pemulihan sebesar 66,67% dan pada beton ringan berserat aluminium terjadi pemulihan sebesar 75,19%.