Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

ANALISIS KARAKTERISTIK DAN TINGKAT PELAYANAN FASILITAS PEJALAN KAKI DI KAWASAN PASAR GEDE KOTA SURAKARTA Irawan, Benny; Mahmudah, Amirotul MH; Legowo, Slamet Jauhari
Matriks Teknik Sipil Vol 5, No 1 (2017): Maret 2017
Publisher : Program Studi Teknik Sipil FT UNS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (504.445 KB) | DOI: 10.20961/mateksi.v5i1.36934

Abstract

Jalur pejalan kaki merupakan salah satu wadah atau ruang yang digunakan para pejalan kaki untuk melakukan aktivitas dan untuk memberikan pelayanan kepada pejalan kaki sehingga dapat meningkatkan kelancaran, keamanan, dan kenyamanan. Lokasi penelitian di Kawasan Pasar Gede, Surakarta. Tujuan dari penelitian tersebut adalah mengetahui karakteristik pergerakan pejalan kaki eksisiting, mengetahui hubungan antar variabel pergerakan pejalan kaki, serta mengetahui kapasitas dan tingkat pelayanan fasilitas pejalan kaki. Survei untuk mendapatkan data dilakukan dengan teknik manual dalam pengamatan di lapangan. Sedangkan metode analisis yakni dengan menggunakan metode Greenberg. Dalam menentukan tingkat pelayanan fasilitas pejalan kaki, pada penelitian ini digunakan 3 standar yaitu standar tingkat pelayanan fasilitas pejalan kaki menurut Peraturan Menteri Perkerjaan Umum Nomor : 03/PRT/M/2014, standar tingkat pelayanan fasilitas pejalan kaki dari Bangkok, Thailand dan standar tingkat pelayanan dari Australia. Penelitian ini menyimpulkan bahwa karateristik pergerakan pejalan kaki eksisting menunjukkan nilai arus yang lebih kecil dibanding dengan nilai kapasitas/arus maksimum dari grafik hubungan antara arus dan kepadatan dari metode Greenberg. Hubungan antar variabel pergerakan pejalan kaki dengan metode Greenberg menunjukkan nilai koefisien korelasi (r) yang terbesar pada hubungan antara Kecepatan dan Kepadatan dengan nilai koefisien korelasi (r) sebesar (-0,889). Tingkat pelayanan fasilitas pejalan kaki di kawasan Pasar Gede, menurut standar LOS dari Peraturan Menteri Pekerjaan Umum No: 03/PRT/M/2014 dan Standar LOS dari Bangkok, Thailand tingkat pelayanan termasuk dalam rentang kategori A dan B Sedangkan standar LOS dari Australia tingkat pelayanan termasuk dalam rentang kategori A, B dan C.
ANALISIS LOKASI RAWAN KECELAKAAN DI JALAN ARTERI PRIMER KOTA SURAKARTA Pamungkas, Salaka Bayu; Mahmudah, Amirotul MH; Setiono, Setiono
Matriks Teknik Sipil Vol 5, No 4 (2017): Desember 2017
Publisher : Program Studi Teknik Sipil FT UNS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (688.16 KB) | DOI: 10.20961/mateksi.v5i4.36900

Abstract

Pertumbuhan jumlah penduduk menyebabkan kebutuhan transportasi lalu lintas semakin meningkat, selain itu juga menimbulkan permasalahan pada sarana dan prasarana lalu lintas. Kepadatan volume lalu lintas menyebabkan akses jalan menjadi sulit untuk dilalui, berbagai aktivitas pengguna jalan tidak nyaman, sehingga secara tidak langsung menimbulkan risiko permasalahan lalu lintas, seperti kemacetan dan kecelakaan yang berdampak pada turunnya kinerja pelayanan jalan. Berdasarkan latar belakang di atas, maka tujuan dalam penelitian ini antara lain : (1) mengetahui lokasi daerah dan titik rawan kecelakaan pada jalan arteri primer di Kota Surakarta, (2) mengidentifikasi untuk mengetahui frekuensi banyaknya kejadian kecelakaan berdasarkan waktu kejadian pada klasifikasi fungsi jalan AP (arteri primer) di Kota Surakarta. Metode analisis yang digunakan dalam penelitian adalah analisis Z-Score, analisis Cusum dan analisis statistik deskriptif. Analisis Z-Score digunakan untuk mengidentifikasi daerah rawan kecelakaan, analisis Cusum digunakan untuk mengidentifikasi titik rawan kecelakaan, sedangkan analisis statistik deskriptif digunakan untuk mengetahui banyaknya kejadian kecelakaan berdasarkan waktu kejadian. Berdasarkan hasil penelitian tersebut dapat disimpulkan bahwa (1) ruas jalan yang teridentifikasi sebagai daerah dan titik rawan kecelakaan sangat tinggi, meliputi (a) Ruas jalan Adi Sucipto terletak pada persimpangan Jl Nangka, persimpangan Jl Siwalan, dan persimpangan Jl Sawo Raya. (b) Ruas jalan Ir. Sutami terletak pada persimpangan Jl Boulevard (depan UNS) Kota Surakarta. (2) Berdasarkan hasil perhitungan statistik deskriptif, pendistribusian banyaknya kejadian kecelakaan berdasarkan waktu kejadian, meliputi siang hari, pagi hari , malam hari, dan pada dini hari dengan rata - rata kejadian masing - masing sebesar 35,25, 34,75, 30,75, dan 12,50.
STUDI ON-STREET PARKING DI RUAS JALAN BRIGJEND SLAMET RIYADI (SIMPANG EMPAT PASAR PON – SIMPANG EMPAT GENDENGAN) KOTA SURAKARTA Adiuto, Rake; Yulianto, Budi; Mahmudah, Amirotul MH
Matriks Teknik Sipil Vol 6, No 2 (2018): Juni 2018
Publisher : Program Studi Teknik Sipil FT UNS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1035.482 KB) | DOI: 10.20961/mateksi.v6i2.36582

Abstract

Surakarta sebagai kota besar mempunyai populasi kendaraan yang besar, dimana di beberapa pusat bisnis, perbelanjaan, dan perkantoran memiliki tingkat penggunaan parkir yang tinggi, salah satunya berlokasi di jalan Brigjend Slamet Riyadi. Selain itu, pemerintah akan menerapkan sistem contra-flow untuk bus BST di jalan tersebut, dari arah Bundaran Gladag sampai ke Simpang Empat Gendengan. Melalui studi analisis karakteristik parkir on-street di Jalan Brigjend Slamet Riyadi (Simpang Empat Pasar Pon-Simpang Empat Gendengan),  didapat data analisis yaitu volume, akumulasi, rata-rata durasi, kapasitas statis, kapasitas dinamis, indeks parkir, pergantian parkir, indeks aktifitas parkir, dan tingkat pelayanan (V/C ratio). Data tersebut menunjukkan bahwa di lokasi tersebut memiliki beberapa masalah parkir diantaranya ruang parkir yang kurang mencukupi dan penggunaan parkir dengan durasi waktu tinggi, sehingga menyebabkan banyaknya ruang parkir ilegal. Diberikan rekomendasi kebijakan atas permasalahan tersebut berupa pembatasan durasi parkir, desain ulang parkir ke sudut 0° (paralel), dan prioritas alternatif transportasi bus BST dengan sistem contra-flow. Untuk beberapa lokasi, penggunaan parkir off-street juga diperlukan.
Evaluasi Nilai EMP MKJI dan EMP Time Headway pada Simpang Bersinyal dengan Validitas Panjang Antrian (Stadi Kasus pada Simpang Bersinyal Kerten Surakarta) Sumarsono, Agus; Mahmudah, Amirotul MH; Yulistianto, Eko
Matriks Teknik Sipil Vol 5, No 3 (2017): September 2017
Publisher : Program Studi Teknik Sipil FT UNS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (586.079 KB) | DOI: 10.20961/mateksi.v5i3.36733

Abstract

Nilai Ekuivalensi Mobil Penumpang (EMP) adalah faktor konversi dari berbagai macam kendaraan menjadi mobil penumpang. Besarnya nilai EMP untuk ruas jalan berbeda dengan nilai emp untuk bundaran. Nilai emp mempengaruhi kinerja dari sebuah ruas jalan atau sebuah simpang. Metode yang dapat digunakan untuk nilai EMP yaitu metode semi empiris, metode Walker's, metode Time Headway, regresi linier, koefisien homogenic, dan metode simulasi. Metode yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah metode Time Headway dengan pencatatan iringan kendaraan LV-LV, HV-HV, LV-HV, HV-LV, MC-MC, LV-MC, dan MC-LV. Tujuan dari penulisan skripsi ini adalah untuk mengetahui nilai EMP kendaran berat (Heavy Vehicle) dan EMP sepeda motor (Motor Cycle) pada simpang tiga bersinyal, dengan menggunakan metode Time Heaeadway. Lokasi penelitian bertempat pada simpang tiga bersinyal Kerten (Jalan Slamet Riyadi dengan Jalan Jendral Ahmad Yani) yang dilewati oleh proporsi iringan kendaraan bervariasi dan kontinyu sehingga memenuhi syarat perhitungan EMP. Waktu untuk survei pagi dilaksanakan pukul 06.00-08.00 dan untuk survei sore dilaksanakan pukul 15.30-17.30. Nilai EMP metode Time Headway pada survei pagi adalah EMP MC sebesar 0,49 dan untuk EMP HV sebesar 1,54. Sedangkan nilai EMP pada survei sore adalah EMP MC sebesar 0,46 dan untuk EMP HV sebesar 1,58. Hasil analisis kinerja simpang dengan menggunakan EMP MKJI agar terkonversi dalam satuan SMP (Satuan Mobil Penumpang) adalah untuk arus pagi 3391,9 SMP/jam, sedangkan untuk arus sore 4422,3 SMP/jam. Analisis Derajad kejenuhan (DS) pada survei pagi pendekat Barat 0,7, pendekat Utara 1,18, pendekat Timur 0,81. Nilai panjang antrian (QL) dengan menggunakan nilai EMP MKJI pada pendekat Barat 107,5 m, pendekat Utara 749,5 m, pendekat Timur 108 m. Sedangkan panjang antrian (QL) dengan menggunakan nilai EMP Time Headway pendekat Barat 410 m, pendekat Utara 1958,5 m, pendekat Timur 636,5 m.
Kajian Literatur Sistematis: Alat Pengukuran Intensitas Getaran Akibat Aktivitas Transportasi: Systematic Literature Review: Measuring Tools for Vibration Intensity Due to Transportation Activities Dewi; Mahmudah, Amirotul MH; Pangalapan Tua, Pasaribu Satria
Jurnal Teknik Sipil : Rancang Bangun Vol. 11 No. 01 (2025): April 2025
Publisher : Universitas Muhammadiyah Sorong

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Transport is a tool that plays an important role in society to help move people, goods and services. Improving the economic, tourism and social sectors is one of the positive impacts of transport. Behind the many positive impacts, transport activities have a negative impact in the form of vibrations that affect the surrounding environment. Vibration caused by transport activities can interfere with public comfort and health and cause damage to surrounding infrastructure. This proves that mitigation of vibration impacts is an important thing to do, especially vibration due to transportation activities. Vibration mitigation begins with obtaining measurable and reliable data. The data will be compared with the vibration quality standard regulations that apply in each region. Therefore, it is important to gain an understanding of the use of vibration intensity measuring devices, especially due to transportation activities that have been used by recent researchers. This article is a systematic literature review. The purpose of this article is to find out the application of various vibration measuring devices and analysis methods that can be used. From this goal, it is hoped that it can be a consideration for further research in choosing the vibration measuring device and measurement method to be used.