Peserta didik pada Fase C sekolah dasar sudah harus memasuki tahap membaca pemahaman. Namun, di salah satu sekolah di Kota Bandung, masih ditemukan kendala yang berkaitan dengan membaca pemahaman seperti kesulitan dalam menentukan ide pokok dalam setiap paragraf, menjawab pertanyaan, menyimpulkan, serta menceritakan kembali isi bacaan. Penelitian ini bertujuan untuk melihat perbandingan dua strategi, guna mengidentifikasi perbedaan antara strategi DRTA dengan PQ4R terhadap membaca pemahaman peserta didik pada Fase C. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan jenis quasi-experimental dan non-equivalent control group design, serta menerapkan analisis komparatif untuk membandingkan hasil antar kelompok. Penelitian ini juga melibatkan dua kelompok eksperimen: satu menggunakan strategi DRTA dan satu lagi menggunakan strategi PQ4R. Hasil uji hipotesis dengan paired sample t-test menunjukkan bahwa terdapat peningkatan yang signifikan pada masing-masing kelompok, dengan nilai signifikansi (2-tailed) sebesar 0,000 < 0,05, yang berarti H₀ ditolak dan Hₐ diterima. Selain itu, hasil uji independent sample t-test menunjukkan nilai signifikansi sebesar 0,001 < 0,05, hal ini menandakan bahwa adanya perbedaan yang signifikan antara kedua strategi. Perbedaan yang terjadi menunjukkan bahwa strategi DRTA lebih efektif dibandingkan dengan strategi PQ4R, yang dapat dilihat dari hasil rata-rata post-test kelas yang menggunakan strategi DRTA memiliki nilai yang lebih tinggi daripada kelas yang menggunakan strategi PQ4R. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan antara strategi DRTA dengan PQ4R terhadap keterampilan membaca pemahaman peserta didik Fase C.