Juvenile delinquency refers to deviant or negative behavior exhibited by adolescents that should not be performed. Examples of such behaviors include smoking, consuming alcohol, stealing, engaging in casual sex, and staying up late. These actions violate laws, religious teachings, and social norms, and can negatively impact the social environment. The importance of this research is to identify factors that can disrupt the harmony of the environment, especially those caused by juvenile delinquency. Interpersonal communication is considered an effective method for leadership and behavioral transformation, as it allows for interactions that can change individuals' thought patterns and behaviors. In this context, parents play a crucial role in preventing juvenile delinquency, as children are under their responsibility. This research aims to explore the role of interpersonal communication between parents and children in preventing juvenile delinquency, and to identify the barriers faced by parents in educating their children. The methodology used in this research is qualitative, with a survey and interview approach using primary data. The main goal of this community service is to minimize negative behaviors among adolescents through socialization about the importance of understanding juvenile delinquency and its solutions, which is provided to students of SMK PASIM Plus Sukabumi City. It is hoped that this socialization will provide useful information to students, enabling them to better understand the negative impacts of juvenile delinquency. The findings of this research indicate that: 1. Juvenile delinquency, according to sociologist Cartono, is a form of social neglect among youth characterized by deviant behavior. 2. Juvenile delinquency can also be understood as behavior that should not be engaged in by adolescents. According to Santrock, even criminal actions can be socially accepted under certain conditions. 3. According to Silvia Yulia Ningsih (Youtuber and creator), juvenile delinquency is deviant social behavior within society. ABSTRAKKenakalan remaja merujuk pada perilaku menyimpang atau negatif yang dilakukan oleh remaja, yang seharusnya tidak dilakukan. Contoh perilaku tersebut meliputi merokok, mengonsumsi minuman keras, mencuri, seks bebas, dan begadang. Perbuatan-perbuatan ini melanggar hukum, agama, dan norma sosial yang berlaku, dan dapat berdampak negatif terhadap lingkungan sosial. Pentingnya penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi faktor-faktor yang dapat mengganggu keharmonisan lingkungan, khususnya yang disebabkan oleh perilaku kenakalan remaja. Komunikasi interpersonal dianggap sebagai metode yang efektif untuk kepemimpinan dan transformasi perilaku, karena memungkinkan adanya interaksi yang dapat mengubah pola pikir dan perilaku individu. Dalam konteks ini, orang tua memiliki peran yang sangat penting dalam mencegah kenakalan remaja, karena anak-anak berada di bawah tanggung jawab orang tua. Penelitian ini bertujuan untuk menggali peran komunikasi interpersonal antara orang tua dan anak dalam pencegahan kenakalan remaja, serta mengidentifikasi hambatan yang dihadapi orang tua dalam mendidik anak mereka. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah kualitatif, dengan pendekatan survei dan wawancara menggunakan data primer. Tujuan utama dari pengabdian masyarakat ini adalah untuk meminimalisir perilaku negatif di kalangan remaja melalui sosialisasi tentang pentingnya pemahaman kenakalan remaja dan solusi-solusinya, yang diberikan kepada siswa-siswi SMK PASIM Plus Kota Sukabumi. Sosialisasi ini diharapkan dapat memberikan informasi yang berguna untuk para siswa, sehingga mereka dapat lebih memahami dampak negatif dari kenakalan remaja. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa: 1. Kenakalan remaja, menurut sosiolog Cartono, merupakan bentuk pengabaian sosial pemuda yang ditandai dengan perilaku menyimpang. 2. Kenakalan remaja juga dapat diartikan sebagai perilaku yang tidak seharusnya dilakukan oleh remaja. Menurut Santrock, bahkan tindakan kriminal dapat diterima secara sosial dalam kondisi tertentu. 3. Menurut Silvia Yulia Ningsih (Youtuber dan kreator), kenakalan remaja adalah perilaku sosial yang menyimpang dalam masyarakat.