Haryansyah Haryansyah
Unknown Affiliation

Published : 6 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search
Journal : Journal of Applied Microcontroller and Autonomous System

IMPLEMENTASI PERANGKAT BERBASIS MIKROKONTROLER SEBAGAI SISTEM PENGENDALI KURSI RODA Achmad Dahlan; Victor Christalomegatli; Haryansyah Haryansyah; Denis Prayogi
Journal of Applied Microcontroller and Autonomous System Vol 3 No 1 (2017): Journal of Applied Microcontroller and Autonomous System
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) STMIK PPKIA Tarakanita Rahmawati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1059.18 KB)

Abstract

Beberapa kesenjangan dari teknologi kursi roda elektrik yaitu tidak memiliki sistem cerdas pendeteksi halangan dan lubang yang berguna untuk meminimalkan risiko pengguna mengalami benturan/tabrakan. Serta tidak adanya sistem pengontrolan kecepatan gerakan kursi roda melalui bobot pengguna, sehingga terjadi penurunan kecepatan pada pengguna yang memiliki bobot lebih berat ataupun sebaliknya. Berdasarkan hal tersebut,  dirancang sebuah purwarupa kursi roda elektrik yang memiliki kemampuan mendeteksi halangan dan lubang, serta mampu menyesuaikan kelajuan putaran motor DC berdasarkan bobot yang dimuatnya. Sensor berat (load cell) digunakan untuk mendeteksi beban serta ditambahkan sensor kemiringan untuk menstabilkan pergerakan pada kemiringan ruang gerak/area (naik, turun, dan rata). Sensor ultrasonik digunakan untuk mendeteksi halangan dan lubang. Dalam penelitian ini, akan diteliti sistem kerja dari pendeteksian halangan, lubang dan beban dalam mengontrol kecepatan putaran motor DC pada purwarupa kursi roda yang akan dibuat. Dari hasil penelitian didapatkan bahwa kecepatan kursi roda elektrik diatur dari nilai PWM yang dikendalikan melalui driver motor. Nilai PWM tersebut disesuaikan berdasarkan beban tambahan dan nilai kemiringan kursi. Selain itu, kecepatan juga dikendalikan jika sensor jarak mendeteksi area yang berpotensi halangan. Kendali arah pergerakan kursi roda dapat dilakukan dengan menekan tombol tekan di antaranya Maju, Mundur, Kiri dan Kanan
TERAPAN LOGIKA FUZZY UNTUK KENDALI SUHU INKUBATOR BAYI MENGGUNAKAN FUNGSI TRAPESIUM Achmad Solikin; Juliansyah Juliansyah; Haryansyah Haryansyah; Anto Anto
Journal of Applied Microcontroller and Autonomous System Vol 3 No 1 (2017): Journal of Applied Microcontroller and Autonomous System
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) STMIK PPKIA Tarakanita Rahmawati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (646.678 KB)

Abstract

Saat ini telah banyak diciptakan alat otomatis yang sangat praktis. Termasuk didunia kesehatan, sebagai contoh inkubator bayi. Inkubator umumnya digunakan pada bayi yang terlahir prematur atau bayi yang dilahirkan sebelum waktunya tiba, berisiko mengalami berbagai komplikasi. Salah satu penanganan pada bayi prematur dengan menggunakan perangkat inkubator bayi. Penelitian ini dibuatlah sebuah perangkat inkubator bayi berbasis mikrokontroler dengan menggunakan metode khusus yakni logika fuzzy dengan fungsi trapesium sebagai sistem pengambil keputusan pada inkubator bayi yang dibuat. Pengoperasian inkubator ini dibuat secara otomatis atau tanpa tindakan manual dari operator. Pada saat perangkat ini dinyalakan secara langsung sensor yang di pergunakan akan langsung mendeteksi suhu serta kelembaban, berdasarkan suhu yang didapat akan dijadikan sebagai acuan untuk menjalankan perangkat pemanas dan juga kipas menggunakan metode yang telah di tetapkan. Sehingga operator tidak perlu selalu mengontrol perangkat inkubator secara berulang-ulang. Hasil pengujian sistem dapat membaca kondisi suhu dan kelembaban didalam inkubator dengan baik. Proses pemanasan yang dilakukan oleh heater yang digunakan masih membutuhkan waktu yang cukup lama untuk dapat mencapai suhu yang diinginkan. Pada pembacaan suhu terkadang terdapat dua kondisi output yang berbeda, pada suhu antara 31? - 32? disebabkan masalah stabilitas pembacaan suhu karena dipengaruhi oleh tegangan naik/turun. Kemampuan fan yang digunakan untuk membuang panas masih kurang baik dikarenakan fan yang digunakan hanya fan PC biasa.
REKAYASA SISTEM PARKIR BERLANGGANAN BERBASIS RFID (RADIO FREQUENCY IDENTIFICATION) Syahruddin Effendi; Heriansyah Heriansyah; Haryansyah Haryansyah; M. Sigid Pamungkas
Journal of Applied Microcontroller and Autonomous System Vol 3 No 1 (2017): Journal of Applied Microcontroller and Autonomous System
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) STMIK PPKIA Tarakanita Rahmawati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1335.17 KB)

Abstract

Cara kerja sistem parkir saat ini, yaitu dengan cara petugas menginputkan nomor kendaraan ke dalam komputer, kemudian di print. Transaksi pembayaran yang dilakukan oleh petugas parkir juga kurang efisien dengan tingkat kesalahan petugas yang terbilang tinggi. Dengan adanya berbagai masalah tersebut maka timbul ide penulis untuk membuat suatu sistem parkir berlangganan yang menggunakan RFID sebagai salah satu sensor yang dapat mengidentifikasi identitas pemilik kendaraan. Cara kerja dari sistem parkir berlangganan ini yaitu tag RFID akan dipasang pada kartu parkir berlangganan, sementara reader RFID akan dipasang pada pintu masuk dan pintu keluar. Reader RFID akan mendeteksi setiap kartu yang akan memasuki area parkir. Hasil pembacaan reader RFID akan dikirimkan ke sistem melalui perantara Ethernet Shield untuk mengidentifikasi apakah tag tersebut sudah terdaftar sebagai pelanggan atau belum. Jika kartu terdaftar kemudian sistem akan mengecek jumlah saldo dan status kartu. Jika semuanya terpenuhi maka akan muncul pada sistem untuk verifikasi nomor plat kendaraan, jika nomor plat kendaraan sama dengan yang ada pada sistem maka operator akan mempersilahkan kendaraan masuk ke area parkir dengan mengkilik ?OK? dan pintu portal terbuka. dan sensor LDR berfungsi untuk menutup pintu portal secara otomatis jika kendaraan melintasi sensor tersebut, dan semua transaksi akan terekam didaam database.
REKAYASA PERANGKAT KENDALI TANGAN ROBOT MENGGUNAKAN MODUL WIRELESS NRF Herman Rustan; Haryansyah Haryansyah; Dikky Praseptian M
Journal of Applied Microcontroller and Autonomous System Vol 3 No 1 (2017): Journal of Applied Microcontroller and Autonomous System
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) STMIK PPKIA Tarakanita Rahmawati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1384.063 KB)

Abstract

Pada saat ini, banyak masyarakat yang melakukan kegiatan berbahaya seperti pada tim gegana ataupun ruang lingkup laboratorium kimia, terkadang dalam melakukan kegiatan tersebut tim gegana maupun ruang lingkup laboratorium kimia melakukan kesalahan sehingga bisa menghilangkan nyawa maupun kehilangan organ tubuh lainnya. Melalui penelitian ini penulis ingin menggantikan tangan asli dengan menggunakan kendali tangan robot dengan modul wireless NRF. Pada penelitian ini,  menggunakan NRF sebagai alat komunikasi antar mikrokontroler. Flex sensor akan diikat atau dijahit pada sarung tangan untuk digerakan. Flex sensor ini akan menghasilkan nilai resistansi kemudian dikirim ke mikrokontroler  melalui modul wireless NRF. NRF ini mempunyai kecepatan pengirim dan menerima data 2,4 Ghz ISM. Nilai akan diterima oleh NRF yang lainnya yang berfungsi sebagai reciever. Setelah itu, nilai dari flex yang sudah diterima akan di proses oleh mikrokontroler untuk diubah ke interval 0 ? 180. Nilai yang sudah diubah akan menjadi nilai derajat motor servo. Motor servo ini akan bergerak sesuai dengan nilai yang dikirim oleh NRF. Untuk menggerakan jari tangan robot itu menggunakan tali untuk ditarik oleh servo sesuai dengan nilai yang sudah di ubah mikrokontroler. Kesimpulan yang diperoleh dengan pembuatan tangan robot yang dikendalikan menggunakan dengan flex sensor dan komunikasi dengan modul wireless NRF, sangat memungkinkan pergerakan tangan dapat menyesuaikan dengan pergerakan tangan pengguna.
REKAYASA PERANGKAT PENGAMANAN MOTOR BERBASIS MIKROKONTROLLER MENGGUNAKAN GLOBAL POSITIONING SYSTEM (GPS) Arman Arman; Mahfud Rozak; Haryansyah Haryansyah; Anto Anto
Journal of Applied Microcontroller and Autonomous System Vol 4 No 1 (2018): Journal of Applied Microcontroller and Autonomous System
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) STMIK PPKIA Tarakanita Rahmawati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (836.597 KB)

Abstract

Perkembangan jumlah pengguna sepeda motor pada saat ini meningkat dengan cukup signifikan. Data terakhir mengenai populasi kendaraan di Kota Tarakan Provinsi Kalimantan Utara dari Dinas Perhubungan mengatakan pada tahun 2016 ditarakan mencapai ± 103.735 unit sepeda motor dan terus berkembang setiap tahunnya. kasus pencurian kendaraan bermotor masuk dalam daftar urutan teratas tindak kejahatan yang terjadi sepanjang 2016 di Tarakan. Pada penelitian ini dibuat sebuah pengamanan motor yang dapat melacak posisi dan menonaktifan mesin kendaraan pada saat dicari, Adapun untuk melacak posisi kendaraan alat yang digunakan adalah GPS Ublox Neo 6Mv2 sedangkan untuk mengirimkan data koordinat ke server dan mematikan mesin kendaraan menggunakan GPS/GPRS/GSM Module V3 DFROBOT, sedangkan dalam Pengoprasian dilakukan secara manual seperti untuk mengetahui posisi kendaraan dan menonaktifkan mesin harus melalui aplikasi smartphone yang telah dibuat, pada server juga digunakan modem sebagai wadah untuk membaca pesan yang berupa koordinat yang nantinya akan dibaca pada aplikasi android. Adapun Metode yang penulis gunakan di penelitian ini adalah Metode Usability Testing yaitu yang menjadi tolak ukur dalam pengujian metode, hasil dari peneliitian ini diadakan kuisoner yang melibatkan masyarakat umum sebagai koresponden yang bertujuan pengembangan pada alat pengamanan kendaraan yang sudah dibuat. Dari kuisioner yang telah dilakukan kepada 35 orang adalah sebagian besar orang menyatakan aplikasi dan alat yang ada dari peniltian ini rata-rata dari keseluruhan pertanyaan yang diberikan 32% menjawab sangat baik, 46% mengatakan baik, 20% mengatakan cukup, 2% mengatakan kurang.
SISTEM ABSENSI KARYAWAN BERBASIS MIKROKONTROLER MENGGUNAKAN SENSOR FIGER PRINT Yuda Agus Saputra; Nurhamida Nurhamida; Haryansyah Haryansyah; Denis Prayogi
Journal of Applied Microcontroller and Autonomous System Vol 4 No 1 (2018): Journal of Applied Microcontroller and Autonomous System
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) STMIK PPKIA Tarakanita Rahmawati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (874.09 KB)

Abstract

Sistem absensi karyawan berbasis mikrokontroler menggunakan sensor finger pada PT. Delta Mitra Sejati merupakan sistem absensi berbasis teknologi sidik jari. Aplikasi absensi ini bertujuan untuk merancang sebuah sistem absensi yang efisien dengan memanfaatkan mikrokontroler sebagai pusat pengendali perangkat dan teknologi sidik jari untuk mengurangi penggunaan kertas serta mempercepat waktu pelaksanaan absensi dan rekapitulasi perbulan. Pada penelitian ini penulis mengimplementasikan dalam sebuah perangkat terintegrasi, dimana sistem absensi karyawan berbasis mikrokontroler arduino mega 2560 ini terkoneksi ke jaringan untuk penyimpanan data. Dengan cara singkronisasi database offline atau database lokal dengan database online menggunakan pemrograman visual, sehingga data dapat di update setiap 10 detik. Data tersimpan secara online dikarenakan sistem absensi ini akan diterapkan pada kantor cabang, sehingga kantor pusat dapat mengakses data absensi karyawan dari wilayah kantor cabang. Berdasarkan hasil penelitian, pembacaan id jari karyawan pada fingerprint hingga pada proses absensi karyawan, kemudian data yang diperoleh dari proses absensi akan tersimpan pada database online sudah dapat berfungsi sebagaimana mestinya. Namun, penempatan jari yang tidak tepat pada proses scanning sidik jari dapat menimbulkan error pengambilan gambar, kemungkinan eror yang terjadi dikarenakan kondisi jari yang kotor atau peletakan sidik jari kurang ditekan sehingga tidak dapat mengambil scanning sidik jari dengan baik dan untuk pembacaan id jari pada proses scanning, belum dapat bekerja secara maksimal, karena kemungkinan jari yang sama menghasilkan id yang berbeda.