Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

KARAKTERISASI MINERAL IKUTAN TIMAH PADA ENDAPAN PRIMER, SEKUNDER, DAN TAILING DI BANGKA SELATAN DAN BELITUNG Syafrizal, Syafrizal; Amerthozi, Ahmad FauSatyogroho Dian; Azward, Ichwan; Indriati, Teti; Nabilla, Amrita Oza; Suharjo, Enrico Gilrandy Wahyu; Hede, Arie Naftali Hawu
Prosiding Temu Profesi Tahunan PERHAPI 2019: PROSIDING TEMU PROFESI TAHUNAN PERHAPI
Publisher : PERHAPI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36986/ptptp.v1i1.122

Abstract

ABSTRAK Daerah Bangka Belitung termasuk dalam sabuk timah yang merupakan intrusi pluton granit. Selain merupakan pembawa logam timah, diketahui bahwa pada batuan granit juga merupakan batuan beku pembawa mineral-mineral Rare Earth Elements (REE) seperti monasit, dan xenotim. REE memiliki nilai ekonomis yang tinggi dan peran penting dalam perkembangan teknologi baru. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kelimpahan kadar, mineralogi dan ukuran butir Mineral Ikutan Timah (MIT) pada endapan primer, sekunder, dan tailing di Bangka Selatan dan Belitung. Pengambilan sampel dilakukan secara acak (grab sampling) untuk sampel endapan aluvial, koluvial, tailing, serta konsentrat dan chip sampling untuk sampel endapan primer berbentuk batuan. Sampel dikeringkan menggunakan oven, kemudian direduksi menggunakan splitter hingga memperoleh volume sampel yang sesuai. Pengayakan sampel dilakukan menggunakan 5 (lima) fraksi yaitu #+48, #+65, #+100, #+150, dan #-150 untuk memperoleh keseragaman butir sampel. Metoda analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisa radioaktif menggunakan scintillometer, mineral butir menggunakan metode grain counting, analisa mineragrafi dengan sayatan poles, serta analisa X-Ray Diffraction (XRD) berupa sampel bubuk. Kata kunci : Mineral Ikutan Timah,  Rare Earth Elements, Grain Counting, Monasit, Xenotim.   ABSTRACT The Bangka Belitung area is included in a tin belt which is an intrusion of granite pluton. Besides being a tin metal carrier, it is known that in granite rocks is also igneous rock carrying minerals Rare Earth Elements (REE) such as monasite, and xenotime. REE has high economic value and an important role in the development of new technologies. This study aims to determine the radioactive value, abundance of levels, mineralogy and size of associated tin minerals in primary, secondary and tailings deposits in South Bangka and Belitung. Sampling was carried out by grab sampling for alluvial, colluvial, tailing sediment samples, as well as concentrates and sampling chips for rock sediments. Sampling method by Random Sampling. The samples were dried using an oven, then reduced using a splitter to obtain the appropriate sample volume. Sifting the sample was carried out using 5 fractions namely #+48, #+65, #+100, #+150, and #-150 to obtain uniformity of sample items. Radioactive analysis using scintillometers, grain minerals using the grain counting method, mineragraphy analysis with polish incisions, and X-Ray Diffraction (XRD) analysis in the form of powder samples.  Kata kunci : Mineral Ikutan Timah,  Rare Earth Elements, Grain Counting, Monasit, Xenotim.
RANCANGAN KONSEP, IDENTIFIKASI PARAMETER, SERTA METODA ANALISIS YANG PERLU DIPERTIMBANGKAN DALAM PELAKSANAAN PROGRAM EKSPLORASI LOGAM TANAH JARANG PADA ENDAPAN SEDIMENTER PEMBAWA TIMAH Syafrizal, Syafrizal; Heriawan, Mohamad Nur; Indriati, Teti; Hede, Arie Naftali Hawu
Prosiding Temu Profesi Tahunan PERHAPI 2020: PROSIDING TEMU PROFESI TAHUNAN PERHAPI
Publisher : PERHAPI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36986/ptptp.v0i0.171

Abstract

Endapan sedimenter adalah endapan sekunder yang dikenal juga sebagai Endapan Plaser (Placer Deposit) atau Endapan Letakan, dimana salah satunya adalah endapan timah alluvial yang ada di Pulau Bangka dan Belitung. Selain mineral pembawa timah seperti Kasiterit, terdapat juga Mineral Ikutan Timah (MIT) pembawa Rare Earth Element (REE) atau Logam Tanah Jarang (LTJ) berupa ilmenite, rutile, xenotime, monzonite, dan zirkon. Karena mineral-mineral pembawa REE atau LTJ ini merupakan MIT, maka karakteristik fisik dari MIT menjadi sangat penting untuk diketahui dan dipelajari. Oleh sebab itu rancangan konsep awal serta identifikasi parameter sangat penting untuk diidentifikasi pada perancangan kegiatan eksplorasi. Beberapa hal yang perlu diperhatikan adalah alat yang digunakan, preparasi, dan pemilihan pengolahan data, variabilitas hasil analisis kadar pada variasi lokasi dan jenis sampel. Hal ini dimungkinkan karena sifat pengambilan sampel sangat penting untuk mendapatkan gambaran lengkap untuk sebaran geokimia MIT. Di sisi lain mengingat yang menjadi target eksplorasi adalah mineral pembawa timah, maka perlu dilakukan juga kajian khusus sehubungan optimasi spasi bor untuk timah dan mineral ikutan pembawa REE yang dihubungkan dengan variasi-variasi lokasi endapannya. Pemahaman konsep ini sangat penting diketahui dalam rangka konservasi sumberdaya alam, khususnya dalam pengelolaan endapan timah serta mineral-mineral ikutannya, terutama pembawa LTJ/REE.
Pengaruh Penentu Kompleksitas Struktur Modal Perusahaan Sektor Pertambangan Bursa Efek Indonesia Indriati, Teti; Ma’mun, Sitti Zakiah; Maksar, Muhammad Sofian
J-MAS (Jurnal Manajemen dan Sains) Vol 9, No 1 (2024): April
Publisher : Universitas Batanghari

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33087/jmas.v9i1.1699

Abstract

This study aims to determine the determinants of capital structure complexity in the mining sector listed on the Indonesia Stock Exchange (IDX) for the 2017-2021 period. In this study, the factors that determine the complexity of capital structure include indicators of asset structure, company size, profitability, inflation, and interest rates, while the complexity of capital structure includes indicators of the size of the number of capital sources and the level of concentration of capital sources. The number of samples was 52 mining companies collected using purposive sampling technique. This study uses quantitative data obtained from data listed on the Indonesian Stock Exchange (IDX) and the World Bank portal, and uses panel data regression analysis techniques. The findings show that only asset structure has a significant positive influence on the complexity of capital structure, which is measured by the number of capital sources and the concentration of capital sources. Meanwhile, the variables of firm size, profitability, interest rate and inflation have no significant influence on the complexity of capital structure in mining companies.
Mineralogi dan Mobilitas Unsur pada Lithium dan Logam Tanah Jarang pada Lumpur Sidoarjo (Lusi), Indonesia Hakim, Andy Yahya Al; Anggayana, Komang; Indriati, Teti; Sulistijo, Budi; Syafrizal, Syafrizal; Heriawan, Mohamad Nur; Widayat, Agus Haris
Geosapta Vol 8, No 2 (2022): JULI 2022
Publisher : Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/jg.v8i2.13936

Abstract

Lumpur Sidoarjo (Lusi) merupakan manivestasi gunung lumpur (mud volcano) yang mengeluarkan erupsi sejak Mei 2006 hingga saat ini. Kegiatan penelitian dengan fokus elemen tanah jarang pada Lusi menjadi perhatian karena volume lumpur yang terus bertambah, serta potensi logam yang bernilai ekonomis. Studi ini bertujuan untuk mengetahui mineralogi Lusi berdasarkan studi mikroskopi optik dan elektron, serta konfirmasi dari geokimia untuk memahami kelimpahan unsur. Sampel didominasi seperti kuarsa, Ca-feldspar, mineral filosilikat seperti muskovit. Kaolinit teramati pada semua sampel, merupakan mineral lempung yang dapat menangkap elemen tanah jarang (rare-earth element) melalui mekanisme adsorpsi dan substitusi ion. Analisa geokimia menunjukkan kelimpahan unsur lithium pada Lusi mengalami pengayaan sebanyak 3 hingga 5 kali jika dibandingkan dengan kelimpahan unsur di kerak bumi. Terdapat korelasi unsur yang kuat antara unsur lithium (r>0,8) dengan Sr, Rb, Be, K, Cs, diduga terkayakan pada mineral silikat dengan struktur berlapis seperti kaolinit dan muskovit. Unsur light rare-earth elements menunjukkan kelimpahan yang lebih tinggi dengan heavy rare-earth elements. Lithium merupakan unsur yang menarik untuk dieksplorasi lebih lanjut karena mengalami pengayaan dan kemungkinan berikatan membentuk garam klorida atau mineral lain. Logam tanah jarang, walaupun mengalami pengayaan, dengan kondisi ilmu pengetahuan saat ini bukan merupakan target utama untuk kegiatan eksplorasi lanjutan.