Kurangnya media interpretasi wisata yang efektif di Desa Tambong menyebabkan kesulitan dalam menyampaikan informasi yang jelas dan menarik kepada wisatawan tentang daya tarik desa. Untuk mengatasi hal ini, perancangan media interpretasi wisata dilakukan sebagai upaya percepatan pengembangan wisata desa, dengan hasil utama berupa papan informasi wisata untuk tiga lokasi wisata utama. Papan informasi ini diharapkan dapat meningkatkan pelayanan kepada wisatawan dan memberikan manfaat berkelanjutan. Pendekatan yang digunakan dalam pengabdian ini adalah pendekatan participatory action research, melalui tahapan survei lokasi, penyusunan rencana kerja, pelaksanaan program kerja, dan sosialisasi hasil kerja. Hasil kegiatan ini adalah desain papan informasi wisata yang berfungsi sebagai dasar pengembangan daya tarik desa dan menjadi pusat informasi Daya Tarik Wisata (DTW) Desa Tambong.