Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

HUBUNGAN ANTARA INFEKSI DAN LAMA PERAWATAN PASIEN LUKA BAKAR BERDASARKAN JENIS KUMAN DI RSUD DR SOETOMO SURABAYA Samiyah; Wardhani, Rr. Indrayuni Lukitra; Iswinarno Doso Saputro
Jurnal Rekonstruksi dan Estetik Vol. 7 No. 1 (2022): Jurnal Rekonstruksi dan Estetik, Juni 2022
Publisher : Universitas Airlangga

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20473/jre.v7i1.36369

Abstract

Highlights: Rata-rata waktu tersingkat  lama perawatan pasien luka bakar yang mengalami infeksi yaitu  selama  11  hari  dan paling lama yaitu 53 hari. Acinetobacter baumanii,  Staphylococcus  haemolyticus,  dan Pseudomonas aeruginosa merupakan jenis bakteri yang sering menginfeksi pasien  luka  bakar di RSUD Dr. Soetomo Surabaya. Lama masa  perawatan dengan jenis bakteri yang menginfeksi pasien luka bakar memiliki hubungan yang signifikan. ABSTRAK: Latar Belakang:  Luka bakar merupakan salah satu masalah global di Indonesia. Infeksi pada pasien luka bakar merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi lama masa perawatan berkaitan dengan tingkat patogenisitas bakteri penyebab infeksi.  Tujuan  penelitian  ini  adalah  untuk  mengetahui  hubungan  antara  lama masa perawatan dengan jenis kuman penyebab infeksi pada pasien luka bakar yang dirawat di RSUD Dr. Soetomo Surabaya periode Januari-Desember 2019. Metode: Penelitian  ini  merupakan  studi  deskriptif  analitik  dengan  desain kohort retrospektif. Data mengenai karakteristik pasien, derajat keparahan luka bakar,  penyakit  penyerta,  jenis  bakteri  yang  menginfeksi  pasien  luka  bakar, serta lama masa perawatan didapatkan dari rekam medis pasien. Data mengenai jenis  bakteri  yang  menginfeksi  pasien  luka  bakar  dan  lama  perawatan  pasien luka  bakar  ditentukan  korelasinya  dengan  menggunakan  uji  statistik  Rank Spearman-Rho. Hasil: Penelitian diperoleh sebanyak 42 data pasien luka bakar yang mengalami infeksi dan didominasi pasien berjenis kelamin laki-laki yaitu sebesar 61,9%.  Persentase rentang  usia terbanyak  adalah  26-35 tahun  yakni  23,8%. Persentase  derajat  keparahan  luka  bakar  terbanyak  adalah  derajat  II  yang didominasi  derajat  IIB  yakni  38,1%.  Gangguan  metabolik  merupakan  kondisi penyerta tersering yang dialami pasien luka bakar yakni sebanyak 50%. Rerata lama perawatan pasien luka bakar yang mengalami infeksi adalah 28,21±10,17 hari  dengan  waktu  paling  lama  adalah  53  hari.  Jenis  bakteri  yang  menginfeksi pasien  luka  bakar  pada  penelitian  ini  didominasi  oleh  Acinetobacter  baumanii (31%),  Staphylococcus  haemolyticus  (23,8%),  dan  Pseudomonas  aeruginosa (16,7%). Uji korelasi antara lama masa perawatan pada pasien luka bakar dan jenis  bakteri  yang  menginfeksi  pasien  luka  bakar  menunjukkan  hasil  yang signifikan (p = 0,012). Kesimpulan: Terdapat  korelasi  yang  signifikan  antara  lama  masa  perawatan dengan jenis bakteri yang menginfeksi pasien luka bakar.
The Relationship Between Quadriceps Muscle Atrophy and Proprioception Function in Knee Osteoarthritis Patients Susanti, Ayu; Wardhani, Rr. Indrayuni Lukitra; Pawana, I Putu Alit
Surabaya Physical Medicine and Rehabilitation Journal Vol. 1 No. 2 (2019): SPMRJ, Agustus 2019
Publisher : Faculty of Medicine, Universitas Airlangga

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (605.421 KB) | DOI: 10.20473/spmrj.v1i2.16177

Abstract

Background: Osteoarthritis of the knee (OA) patients can experience impaired proprioceptive function which causes instability, balance disorder and limited activity. Further analysis is needed to detect changes that occur. There are two methods to evaluate the speed and angle of a particular motion as an analysis of the function of proprioception, Time to Detect Passive Movements (TTDPM) and Joint Position Sense (JPS).Aim: To analyze the relationship between quadriceps muscle atrophy with proprioception in knee osteoarthritis patients.Methods: The design of this research is cross sectional analysis done in Dr. Soetomo General Hospital Surabaya, Indonesia. There were 25 knee OA patients (2 men and 23 women) with each subject had proprioception (JPS and TTDPM) function measured using isokinetics dynamometer on both sides of the knee.Results: This study shows the atrophic side had greater pain intensity and greater disturbance of proprioception. In addition, there were significant differences in JPS measurements at  angle of 30⁰, and 60⁰ and TTDPM (p <0.05). No difference obtained at 45⁰ measurements angle.Conclusion: In this study, there was no association between quadriceps atrophy and function of proprioception in knee osteoarthritis patients. This was due to a number of confounding factors that cannot be controlled such as duration, difference in pain intensity, OA severity, physical activity before measurement, and fatigue which can affect proprioception function and bring misinterpretation on measurements.