Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

EFIKASI DIRI DENGAN ASPIRASI KARIR REMAJA Hasfaraini, Ari Rahmi
Edukasia : Jurnal Pendidikan Vol 10, No 1 (2023): Volume 10 Nomor 1 (April 2023)
Publisher : FKIP-Universitas Borneo Tarakan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35334/eduborneo.v10i1.4178

Abstract

ABSTRAKData dari BPS (Badan Pusat Statistik) tahun 2022 yang mencapai 8,4 juta orang setara dengan 5,86% dari total angka kerja nasional. Hal itu disebabkan oleh efikasi diri remaja yang rendah dan berakibat pada aspirasi karir yang rendah. Aspirasi karir yang rendah berkorelasi negatif dengan tingkat pengangguran. Teori efikasi diri mengacu pada teori Bandura yang dibagi oleh Jiang dan Park ke dalam lima dimensi, yaitu dimensi penilaian diri, dimensi pengumpulan informasi bidang karir, dimensi seleksi tujuan, dimensi rencana masa depan, dan dimensi pemecahan masalah. Selain itu, aspirasi karir merujuk pada aspek-aspek aspirasi karir dari Holland yaitu realistis, investigastive, sosial, enterprising, dan konvensional. Berdasarkan beberapa penelitian terdahulu menunjukkan bahwa ada hubungan positif antara efikasi diri dengan aspirasi karir pada remaja.ABSTRACTData from the Central Statistics Agency (BPS) in 2022 reaches 8.4 million people, equivalent to 5.86% of the total national employment rate. This is caused by low adolescent self-efficacy and results in low career aspirations. Low career aspirations are negatively correlated with unemployment rates. The theory of self-efficacy refers to Bandura's theory which is divided by Jiang and Park into five dimensions, namely the dimension of self-assessment, the dimension of gathering career information, the dimension of goal selection, the dimension of future plans, and the dimension of problem solving. In addition, career aspirations refer to aspects of Holland's career aspirations, namely realistic, investigative, social, enterprising, and conventional. Based on several previous studies, it has been shown that there is a positive relation between self-efficacy and career aspirations in adolescents. Kata Kunci: Career Aspiration, Self-Eficacy, Adolescent
Dampak Lapisan Mikrosistem Pada Karir Remaja Kusumawati, Kusumawati; Hasfaraini, Ari Rahmi; Sari, Yulia Novita
Coution: Journal Counseling and Education Vol. 5 No. 2 (2024): Coution
Publisher : Universitas Islam Bunga Bangsa Cirebon

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47453/coution.v5i2.2730

Abstract

Selama proses transisi dari remaja menuju dewasa berbagai perubahan harus dihadapi, termasuk mulai mengevaluasi identitas diri dan dihadapkan pada berbagai tantangan moral dan spiritual, yang lazim terjadi pada kebanyakan remaja. Perkembangan zaman menambah tuntutan dan stres yang semakin banyak dihadapi remaja. Sebagai contoh, menemukan pekerjaan di dalam kondisi yang semakin kompetitif, mengembangkan hubungan baik dengan orang lain, dan beradaptasi dengan teknologi yang kesemuanya memberikan tekanan yang tak sedikit bagi remaja. Remaja di usianya yang seharusnya telah dapat memberikan pendapat dan memutuskan apa yang ingin dilakukannya terkungkung dalam tekanan baik dari keluarga, maupun masyarakat. Ke semuanya terangkum dalam lapisan mikrosistem remaja, yakni lingkaran interaksi sosial yang terdekat dengan remaja. Penelitian ini bertujuan untuk melihat berapa persen lapisan mikrosistem memberikan dampak pada pilihan karir siswa dan sedalam apa status identitas karir mereka terhadap pilihan karir yang mereka jalani saat ini. Penelitian ini juga diharapkan mampu menghasilkan kajian dasar yang akan digunakan sebagai referensi pendukung penelitianpenelitian yang berkaitan dengan karir di tahun selanjutnya. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian kuantitatif. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuantitatif dengan sampel terdiri dari 156 siswa yang dipilih secara acak. Instrumen yang digunakan merupakan skala status identitas karir yang diberikan kepada responden. Temuan penelitian menunjukkan bahwa 35% responden setuju terhadap keluarga sebagai pemberi pengaruh terbesar pada pilihan karir mereka, selanjutnya teman 24%, sekolah 21% dan masyarakat 20%. Responden pada penelitian ini juga cenderung memiliki status identitas yang berada pada status identitas achievement. Hasil temuan ini menunjukkan bahwa remaja di sekolah menengah ini memiliki bentuk kemandirian dalam pilihan karir dan memberikan gambaran bahwa keluarga masih menjadi faktor pendorong terbesar dalam pemilihan karir responden.