Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

The Play Interaction Programme sebagai Strategi Penguatan School Connectedness pada Siswa Sekolah Dasar Ridha, A. Ahmad; Kusumawati, Kusumawati; Putri, Monica Hattasyah Apriliana; Wulandari, Della Puspita; Ardianto, Ardianto
Jurnal Psikologi Integratif Vol. 12 No. 1 (2024): Psikologi Integratif
Publisher : UIN Sunan Kalijaga

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14421/jpsi.v11i1.3016

Abstract

This research is motivated by the tendency of elementary school students to be reluctant to attend school, avoid academic tasks, and express unhappiness in the school environment. This indicates that students have low school connectedness. Considering the importance of school connectedness in students, this research aims to address the issue of low school connectedness by providing the Play Interaction Program intervention to elementary school students with low school connectedness. The purpose of this study is to overcome the problem of low school connectedness in elementary school students. The hypothesis in this research is that the Play Interaction Program is effective in improving the school connectedness of elementary school students. This research uses a quantitative approach with the experimental research type of one group pre-post-test design. The subjects in this study are 16 students identified as having low school connectedness. The results of the Wilcoxon test show that the Play Interaction Program is effective in improving the school connectedness of elementary school students. School connectedness in students significantly increased after the Play Interaction Program intervention. This research provides an alternative in improving school connectedness by using joyful learning strategies in the teaching and learning process, ensuring that the school connectedness of elementary school students is maintained. Penelitian ini dilatari oleh adanya kecenderungan siswa sekolah dasar yang enggan bersekolah, menghindari tugas-tugas akademik dan menunjukkan perasaan tidak bahagia berada di sekolah. Hal ini mengindikasikan bahwa siswa memiliki school connectedness yang rendah. Mengingat pentingnya school connectedness pada siswa, maka penelitian ini berupaya memecahkan permasalahan school connectedness dengan memberikan intervensi the play interaction programme pada siswa sekolah dasar yang memiliki school connectedness yang rendah. Penelitian ini bertujuan untuk mengatasi permasalahan school connectedness yang rendah pada siswa sekolah dasar. Hipotesis dalam penelitian ini, yaitu the play interaction programme efektif dalam meningkatkan school connectedness siswa sekolah dasar. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan tipe penelitian eksperimental one group pre-post test design. Subjek dalam penelitian ini berjumlah 16 orang siswa yang teridentifikasi memiliki school connectedness yang rendah. Hasil uji wilcoxon menunjukkan bahwa the play interaction programme efektif dalam meningkatkan school connectedness siswa sekolah dasar. School connectedness pada siswa mengalami peningkatan secara signifikan setelah diberikan intervensi the play interaction programme. Penelitian ini memberikan alternatif dalam meningkatkan school connectedness yaitu  dengan menggunakan strategi joyfull learning dalam proses belajar mengajar sehingga school connectedness siswa sekolah dasar tetap terjaga.
Pengembangan Instrumen Skala Empati Pada Mahasiswa Sari, Yulia Novita; Ahsan, Sukria; Kusumawati, Kusumawati
Jurnal Bimbingan dan Konseling Borneo Vol 6, No 1 (2024): Vol 6 No 1, Juni 2024
Publisher : Universitas Borneo Tarakan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35334/jbkb.v6i1.5344

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan instrumen skala empati sehingga menghasilkan instrumen yang valid dan reliabel dalam megukur tingkat empati pada mahasiswa. Penelitian ini menggunakan metode Reasearch and Development (RD). Subyek dalam penelitian ini adalah 150 mahasiswa semester empat. Analisis data dilakukan dengan menggunakan KMO and Bartlett's Test dan Cronbach's Alpha. Dari rancangan instrumen awal sebanyak 28 item pertnyataan terdapat 16 item yang tidak valid, menyisakan 12 item yang valid dengan nilai KMO and Bartlett's Test 0,692 nilai cronbach alpha sebesar 0,696 yang termasuk dalam kategori baik. Dengan demikian, instrumen siap digunakan. Berdasarkan hasil uji validitas dan reliabilitas tersebut, instrumen empati pada mahasiswa yang dikembangkan telah memenuhi kriteria validitas serta termasuk kedalam kategori validitas dan reliabilitas tinggi, sehingga instrumen skala empati pada mahasiswa dapat dikatakan layak untuk mengukur empati
IDENTIFIKASI STATUS IDENTITAS KARIR MAHASISWA DITINJAU DARI LINGKUNGAN TEMPAT TINGGAL Kusumawati, Kusumawati; Suwarjo, Suwarjo
Edukasia : Jurnal Pendidikan Vol 10, No 1 (2023): Volume 10 Nomor 1 (April 2023)
Publisher : FKIP-Universitas Borneo Tarakan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35334/eduborneo.v10i1.3638

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk: (1) mengetahui status identitas karir mahasiswa tahun pertama di Universitas Negeri Yogyakarta, (2) mengetahui peran lingkungan mikrosistem terhadap pencapaian status identitas karir pada mahasiswa tahun pertama di Universitas Negeri Yogyakarta, dan (3) Penelitian ini merupakan penelitian mixed method, dengan desain penelitiaan kuantitatif survey. Adapun penelitian ini dilaksanakan di Universitas Negeri Yogyakarta, dengan populasi seluruh mahasiswa strata satu tahun pertama Universitas Negeri Yogyakarta yang berusia 18-22 tahun atau dalam masa usia remaja akhir. Ukuran sampel penelitian minimal ditentukan dengan menggunakan krejcie and morgan sebanyak 357 responden, namun ditetapkan 425 responden. Instrumen pengumpulan data pada penelitian ini menggunakan skala status identitas karir dengan teknik analisis explanatory factor analisys maka hasil KMO-MSA pada skala eksplorasi sebesar 0,776 0,05, dan pada skala komitmen sebesar 0,812 0,05. Reliabilitas pada skala sebesar 0,872 0,113. Selain menggunakan skala, data juga dikumpulkan dengan menggunakan wawancara terhadap responden dengan purposive sampling yang diambil dari sampel kuantitatif. Hasil penelitian ini mengungkapkan bahwa: (1) Status identitas mahasiswa tahun pertama Universitas Negeri Yogyakarta didominasi status identitas achievement (96%) dan foreclosure (4%) pada bidang eksak maupun non-eksak. Variabel selanjutnya yakni lingkungan masyarakat dalam hal ini lingkungan sekitar mahasiswa berinteraksi sosial sehari-hari. Budaya lokal dan pandangan masyarakat disekitar mahasiswa sedik banyak memberikan pengaruh dan kontrol terhadap keputusan yang akan diambil.
Modifikasi Perilaku Temper Tantrum Dengan Teknik Time Out Pada Anak Usia Dini Sari, Yulia Novita; Achmad, Fatoni; Fajhriani N, Dyla; Jariah, Nurul; Kusumawati, Kusumawati
Jurnal Ilmiah Cahaya Paud Vol 7, No 1 (2025): Jurnal Ilmiah Cahaya Paud (Edisi Mei)
Publisher : Universitas Khairun

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33387/cahayapd.v7i1.9430

Abstract

Aspek perkembangan sosial emosional menjadi salah satu faktor penghambat perkembangan pada anak usia dini, salah satunya adalah temper tantrum dengan menunjukkan perilaku tantrum, menangis dengan keras, atau memukul benda. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui penerapan teknik time out dalam memodifikasi perilaku temper tantrum pada anak usia dini. Metode penelitian yang digunakan adalah studi literatur atau studi kepustakaan. Hasil analisis studi literatur menunjukkan bahwa metode time out untuk modifikasi perilaku dapat membantu mengurangi perilaku stres pada anak usia dini atau mengurangi perilaku maladaptif. Hal ini disebabkan oleh fakta bahwa penerapan teknik time out untuk modifikasi perilaku disesuaikan dengan kebutuhan anak agar anak-anak merasa aman, nyaman, dan dapat meredam emosinya. Dengan demikian, perilaku temper tantrum yang ditunjukkan oleh anak dapat diatasi secara bertahap. teknik istirahat. Dengan modifikasi perilaku, anak yang mengalami temper tantrum dapat tumbuh dan berkembang sehingga anak dapat memahami, mengelola, dan mengekspresikan emosi dengan benar. Ini akan memungkinkan anak untuk bersosialisasi, berkomunikasi, dan mempelajari lingkungan.
Dampak Lapisan Mikrosistem Pada Karir Remaja Kusumawati, Kusumawati; Hasfaraini, Ari Rahmi; Sari, Yulia Novita
Coution: Journal Counseling and Education Vol. 5 No. 2 (2024): Coution
Publisher : Universitas Islam Bunga Bangsa Cirebon

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47453/coution.v5i2.2730

Abstract

Selama proses transisi dari remaja menuju dewasa berbagai perubahan harus dihadapi, termasuk mulai mengevaluasi identitas diri dan dihadapkan pada berbagai tantangan moral dan spiritual, yang lazim terjadi pada kebanyakan remaja. Perkembangan zaman menambah tuntutan dan stres yang semakin banyak dihadapi remaja. Sebagai contoh, menemukan pekerjaan di dalam kondisi yang semakin kompetitif, mengembangkan hubungan baik dengan orang lain, dan beradaptasi dengan teknologi yang kesemuanya memberikan tekanan yang tak sedikit bagi remaja. Remaja di usianya yang seharusnya telah dapat memberikan pendapat dan memutuskan apa yang ingin dilakukannya terkungkung dalam tekanan baik dari keluarga, maupun masyarakat. Ke semuanya terangkum dalam lapisan mikrosistem remaja, yakni lingkaran interaksi sosial yang terdekat dengan remaja. Penelitian ini bertujuan untuk melihat berapa persen lapisan mikrosistem memberikan dampak pada pilihan karir siswa dan sedalam apa status identitas karir mereka terhadap pilihan karir yang mereka jalani saat ini. Penelitian ini juga diharapkan mampu menghasilkan kajian dasar yang akan digunakan sebagai referensi pendukung penelitianpenelitian yang berkaitan dengan karir di tahun selanjutnya. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian kuantitatif. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuantitatif dengan sampel terdiri dari 156 siswa yang dipilih secara acak. Instrumen yang digunakan merupakan skala status identitas karir yang diberikan kepada responden. Temuan penelitian menunjukkan bahwa 35% responden setuju terhadap keluarga sebagai pemberi pengaruh terbesar pada pilihan karir mereka, selanjutnya teman 24%, sekolah 21% dan masyarakat 20%. Responden pada penelitian ini juga cenderung memiliki status identitas yang berada pada status identitas achievement. Hasil temuan ini menunjukkan bahwa remaja di sekolah menengah ini memiliki bentuk kemandirian dalam pilihan karir dan memberikan gambaran bahwa keluarga masih menjadi faktor pendorong terbesar dalam pemilihan karir responden.