Fatrina, Novina Yeni
Unknown Affiliation

Published : 5 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

Ekspresi Kaligrafi Surat Al-Qariah pada Kriya Kulit Rijal, Mukhta; Sumadi, Sumadi; Ferawati, Ferawati; Fatrina, Novina Yeni
Relief : Journal of Craft Vol 3, No 2 (2024): Relief: Journal of Craft
Publisher : Institut Seni Indonesia Padangpanjang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26887/relief.v3i2.2882

Abstract

Seni sebagai ekspresi merupakan ungkapan seorang seniman yang dituangkan dalam karya seni lewat media dan alat. Pengkarya menjadikan surat Al-Qariah, surat ke-101 sebagai ide penciptaan pada kriya kulit. Al-Qariah berarti hari kiamat. Ide penciptaan tugas akhir  yang berjudul ‘Ekspresi Kaligrafi Surat Al-Qariah Pada Kriya Kulit’, terinspirasi dari lingkungan dan juga melihat berita-berita yang beredar di internet seperti, korupsi, pelecehan seksual, dan hal-hal lain yang sudah menyimpang dari agama, seakan manusia berfikir bahwa kehidupan hanyalah di dunia saja. Maka dari itu pengkarya berinisiatif untuk mengingatkan kepada masyarakat bahwa kehidupan di dunia ini tidaklah abadi dan akan ada pembalasan tentang apa yang kita perbuat di dunia.Teori yang dipakai dalam penciptaan  karya ini yaitu teori bentuk, teori fungsi, dan teori estetis. Metode penciptaan karya seni melalui tiga tahap. Tahap eksplorasi dengan mencari referensi melalui studi pustaka maupun lapangan. Tahapan perncangan dengan membuat gambar rancangan melalui gambar sketsa alternatif dan desain gambar kerja. Tahap perwujudan menggunakan bahan kulit samak sol, dengan teknik tatah, dan finishing menggunakan cat acrilyc
Moslem Wear Terinspirasi dari Motif Tabuik Maysharah, Maysharah; Rahmanita, Nofi; Imelda, Desra; Fatrina, Novina Yeni
Style : Journal of Fashion Design Vol 3, No 2 (2024): Style: Journal of Fashion Design
Publisher : Institut Seni Indonesia Padangpanjang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26887/style.v3i2.4218

Abstract

Tabuik is an annual celebration carried out by the pariaman people of west Sumatra, the tabuik ceremony anchors tabuik to the sea. There are many parts that have meaning, namely there are salapan flowers have eight (8) petals, four on the top and four on the bottom. Tabuik is a collaboration of custom and religion, so the meaning of the salapan flower is that the four petals symbolize religion. While the biliak-biliak tabuik are seveb rooms dedicated to niniak mamak, religious scholars, cadiak clever, community leaders, urang sumando, children and kamanakan. Then the seven are the components of society at the time. The concept of creating this work takes the form of salute flowers and biliaks in muskim wear clothing is clothing that is closed and loose, the process of embodiment of this work begins with exploration to produce sketches and designs, then after that the artist carriest out the process of embodiment by sewing the work. The resulting work which means it has space or can be filled by the user’s body. The color that is applied to the work is the color of the moodboard 
BUSANA TRADISI BATOBO SEBAGAI INSPIRASI BUSANA ART OF BEAT STYLE Salma, Raudhatul; Fatrina, Novina Yeni; Rahmanita, Nofi
Style : Journal of Fashion Design Vol 4, No 2 (2025): Style : Journal Of Fashion Desain
Publisher : Institut Seni Indonesia Padangpanjang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tulisan yang berjudul “Busana Tradisi Batobo Sebagai Inspirasi Busana Art of Beat Style”, merupakan suatu bentuk penggarapan karya busana. Karya ini mengangkat tradisi batobo yang ada di daerah Kuansing, Teluk Kuantan, yaitu situasi bergotong royong dalam mengerjakan lahan pertanian secara bergantian antara anggota tobo. Orang yang pergi batobo memakai pakaian yang berlapis-lapis yang berfungsi untuk mengurangi rasa panas dan melindungi tubuh dari miang. Pemakaian busana batobo dilengkapi juga dengan caping sebagai pelindung kepala serta memakai sepatu bot. Keunikan dari busana tradisi batobo ini memberikan tantangan baru bagi pengkarya untuk menciptakan busana yang fashionable, dan bisa dipakai untuk berbagai kesempatan dengan style art of beat. Busana art of beat ini dikombinasikan dengan kain batik yang berasal dari Kuantan Singingi yang identik menggunakan warna-warna yang cerah dan mencolok sehingga menambah kesan art of beat pada busana. Penciptaan karya ini menggunakan metode eksplorasi, perancangan, perwujudan hingga penyajian karya. Proses penciptaan karya busana menggunakan teknik standar butik dengan menggunakan pelapis (furing), rapi serta apik sehingga menghasilkan busana dengan 3 tingkatan yaitu busana ready to wear, ready to wear deluxe dan haute couture
BUSANA PENGANTIN JALO BATANTI SEBAGAI PENCIPTAAN EXOTIC DRAMATIC STYLE Anggun, Tri; Fatrina, Novina Yeni
EZRA SCIENCE BULLETIN Vol. 3 No. 2 (2025): July-December 2025
Publisher : Kirana Publisher

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.58526/ezrasciencebulletin.v3i2.372

Abstract

Busana Pengantin Jalo Batanti merupakan pakaian adat dari daerah Solok yang biasanya dikenakan dalam acara adat bararak perkawinan. Keunikan visual dan kekayaan makna dari busana ini menjadi sumber inspirasi dalam penciptaan karya dengan pendekatan exotic dramatic style yang menonjolkan kesan mewah, kuat, artistik. Dalam prosesnya diterapkan teknik makrame sebagai aksen dekoratif yang memperkaya nilai estetika karya. Penciptaan karya ini bertujuan mewujudkan dan menampilkan kreativitas perancangan busana yang mampu memadukan unsur tradisional dengan sentuhan modern, serta menggunakan kain songket Silungkang untuk mempertahankan nilai budaya Minangkabau. Proses penciptaan meliputi empat tahap, yaitu eksplorasi, perancangan, perwujudan, dan penyajian. Hasil karya berupa tiga busana, yaitu (1) Busana Haute Couture, (2) Busana Ready To Wear Deluxe, dan (3) Busana Ready To Wear, yang ditampilkan dalam fashion show di Taman Pelataran Jam Gadang, Bukittinggi sebagai bentuk apresiasi terhadap kekayaan budaya lokal memalui pendekatan estetika modern.
PENCIPTAAN BUSANA KONTEMPORER DENGAN BATIK MOTIF RITUAL GASIANG TANGKURAK Elvi, Tarisaelvia; Fatrina, Novina Yeni
EZRA SCIENCE BULLETIN Vol. 3 No. 2 (2025): July-December 2025
Publisher : Kirana Publisher

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.58526/ezrasciencebulletin.v3i2.380

Abstract

Penciptaan busana kontemporer mengangkat motif batik yang terinspirasi dari ritual magis gasiang tangkurak, sarat makna spiritual dan simbolisme. Motif yang dihadirkan yaitu elemen dari gasiang tangkurak, banang tigo bagai, paku, tonggak tuo, dan bungo rampai. Metode penciptaan melalui tahap eksplorasi penjelajahan ide terkait busana kontemporer, dan ritual gasiang tangkurak. Perancangan sketsa alternatif, seleksi desain, sketsa motif batik, dan desain batik motif ritual gasiang tangkurak serta perwujudan dalam busana ready to wear. Busana ready to wear menampilkan kemeja pria, dengan celana cutbray dari bahan katun toyobo hitam, dan american drill  warna ivory, serta rompi batik dengan teknik adibusana dan makrame simpul pipih ganda. Koleksi ini ditampilkan dalam peragaan busana.