Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

The Pangasuah (Shaman permeates) Strategy to Evoke Hysteria in the Rantak Kudo Performance Ediantes, Ediantes; Prasetya, Hanggar Budi; Yuliadi, Koes; Pranoto, Iwan; Sawitri, Rahmarni
Resital: Jurnal Seni Pertunjukan Vol 25, No 3 (2024): Desember 2024
Publisher : Institut Seni Indonesia Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24821/resital.v25i3.14194

Abstract

Strategi pangasuah (dukun meresap) dalam membangkitkan histeria merupakan upaya melestarikan kesenian tradisional pertunjukan Rantak Kudo. Strategi pangasuah dalam Rantak Kudo tradisional Kerinci menjadi rujukan penting agar tidak hilang dan tergerus dalam perkembangan seni pertunjukan Rantak Kudo modern. Strategi yang dilakukan para pangasuah dalam membangkitkan histeria diharapkan dapat menjadi pedoman bagi Rantak Kudo modern. Kehadiran Rantak Kudo tradisional sangat penting bagi masyarakat karena berfungsi sebagai sarana penyembuhan spiritual masyarakat. Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian kualitatif, dan data diperoleh melalui observasi lapangan dan wawancara mendalam dengan kelompok pangasuah dan Rantak Kudo. Berdasarkan penelitian dapat disimpulkan bahwa pangasuah berperan penting dalam membangkitkan histeria yang ada dalam adat Rantak Kudo. Penelitian ini menunjukkan bahwa strategi yang digunakan oleh pangasuah dalam menciptakan suasana histeris ditentukan oleh (1) syair cerita Rantak Kudo, (2) karakter pangasuah, dan (3) pementasan Pementasan Rantak Kudo. Strategi-strategi tersebut secara signifikan memengaruhi pelestarian histeria dalam seni pertunjukan tradisional Rantak Kudo.
Pelatihan Cap Batik dari Karton untuk Efisiensi Produksi pada Produk Batik Cap di Sentra Batik Anggreni Eka Trisnawati, Desi; Ferawati, Ferawati; Ediantes, Ediantes; Zam, Riswel
Jurnal Abdidas Vol. 6 No. 4 (2025): Agustus 2025
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/abdidas.v6i4.1174

Abstract

Pembuatan pesanan batik cap motif tertentu dalam jumlah kecil menjadi permasalahan bagi pengrajin Batik Anggraini Eka, dikarenakan tingginya biaya produksi. Permasalahan biaya produksi dikarenakan mahalnya pembuatan sebuah cap, dan pembuatan cap dipesan dari luar kota. Kurangnya pengetahuan yang dimiliki oleh pengelola batik Anggraini Eka, tentang pemanfaatan bahan alternatif pengganti cap, menyebabkan pengelola memilih secara selektif untuk memerima pesanan batik cap dengan motif tertentu. Penggunaan cap karton menjadi alternatif yang sangat membantu bagi pengrajin Batik Anggraini Eka. Cap berbahan karton digunakan sebagai solusi yang efektif dan efisien untuk menekan biaya produksi batik cap. Karton yang digunakan berasal dari bahan daur ulang, seperti dus bekas susu atau dus makanan ringan, sehingga tidak memerlukan biaya besar. Pelaksanaan pelatihan pembuatan cap karton dilakukan melalui empat tahapan, yaitu: (1) presentasi materi, (2) eksperimen, (3) diskusi, dan (4) evaluasi. Setiap tahapan tersebut telah dirancang berdasarkan pertimbangan kebutuhan mitra pengguna. Tujuan utama dari pelatihan ini adalah untuk menghasilkan cap karton bermotif khas Batik Anggraini Eka, sehingga dapat meningkatkan jumlah produksi batik cap. Dengan meningkatnya produksi, ketersediaan stok produk dapat terjaga. Dengan demikian, apabila ada konsumen yang berkunjung, mereka dapat langsung membeli produk tanpa harus menunggu proses produksi terlebih dahulu.
PELATIHAN TEKNIK MEMBUAT RIAS EFEK UNTUK FILM FIKSI PADA SMK 2 PADANGPANJANG Fatrina, Novina Yeni; Ediantes, Ediantes; Dewi, Putri Andam
Batoboh Vol 1, No 2 (2016): Batoboh -Jurnal Pengabdian Pada Masyarakat
Publisher : Institut Seni Indonesia Padangpanjang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26887/bt.v1i2.156

Abstract

Pengabdian yang berjudul “Pelatihan Teknik Membuat Rias Efek untuk Film Fiksi pada SMK 2 Padangpanjang”, merupakan salah satu cara dalam mengembangkan ilmu pengetahuan terutama bidang rias spesial efek ke dunia pendidikan seperti di SMK 2 Padangpanjang. Pengabdian ini dilaksanakan dengan menggunakan metode penyuluhan, demonstrasi, dan praktik bersama dengan peserta pelatihan. Dengan menggunakan metode tersebut di atas diharapkan peserta pelatihan dapat mendengarkan, mencatat, bertanya dan mempraktikkan materi yang diberikan oleh pemateri. Selain itu, di dalam menyajikan materi demonstrasi, pemateri memberdayakan mahasiswa televisi dan film yang telah mengambil mata kuliah tata rias spesial efek. Target akhir dari pelatihan teknik membuat rias efek untuk film fiksi pada SMK 2 Padangpanjang,diharapkan peserta pelatihan memiliki kemampuan mempraktikkan tata rias spesial efek dalam film fiksi yang bergenre action, thriller, horor atau fantasi, yang dapat mendukung penampilan si aktor. Kata kunci: pelatihan, rias efek, SMK 2 Padangpanjang
PELATIHAN MEMBUAT TAS MAKRAME BAGI REMAJA PUTUS SEKOLAH DI UPTD BINA HARAPAN REMAJA KOTA PADANG PANJANG Trisnawati, Desi; Ranelis, Ranelis; Wendra, Wendra; Prasilia, Lucy; Ediantes, Ediantes
Batoboh Vol 3, No 2 (2018): BATOBOH : JURNAL PENGABDIAN PADA MASYARAKAT
Publisher : Institut Seni Indonesia Padangpanjang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26887/bt.v3i2.525

Abstract

Makrame adalah kerajinan dalam bentuk simpul tali. Simpul tali ini bermacam-macam seperti simpul pipih, kordon, kordon berganda dan simpul rantai. Kerajinan tangan yang dapat dibuat menggunakan teknik makrame berupa; tas, dompet, asesoris, fashion, dan penghias interior tekstil. Di Sumatera Barat khususnya di Padangpanjang, teknik makrame ini belum banyak dikenal. Untuk memperkenalkan teknik makrame kepada masyarakat dilakukan pelatihan bagi remaja putri putus sekolah di UPTD Dinas Sosial Bina Remaja Harapan Kota Padangpanjang. Pelatihan ini bertujuan untuk menumbuhkan semangat jiwa usaha bagi remaja putri dengan kemampuan atau skill yang mereka dapatkan setelah dilakukan pelatihan ini. Pelatihan ini dilakukan dengan beberapa metode antara lain; penyampaian materi dasar tentang kerajinan makrame dengan cara persentasi dan diskus dilanjutkan dengan praktek berbagai macam simpul makrame sebagai dasar untuk membuat produk dengan teknik makrame
PERKEMBANGAN NILAI BUDAYA KESENIAN RANTAK KUDO SEBAGAI WARISAN BUDAYA KERINCI Ediantes, Ediantes
Besaung : Jurnal Seni Desain dan Budaya Vol. 6 No. 2 (2021)
Publisher : UNIVERSITAS INDO GLOBAL MANDIRI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36982/jsdb.v6i2.1709

Abstract

Perkembangan Kesenian Rantak Kudo merupakan sebuah fenomena kesenian pertunjukan yang terjadi di daerah Kerinci, dalam penampilan tarian ini tidak dilakukan secara khusus oleh para penari, tetapi ditarikan masyarakat setempat yang saling berbaur sambil mengiringi musik yang dihasilkan dari orgen tunggal dan alat musik tradisional seperti seruling dan gendang, keunikan lainnya adalah tarian ini dilakukan semalaman, artinya para peserta tari ini sanggup menari lebih dari 6 jam secara terus menerus, sehingga masyarakat beranggapan bahwa menari Rantak Kudo disertai dengan unsur- unsur magis didalam pertunjukannya. Pada masa ini kesenian yang berbentuk tarian massal ini hadir di setiap kegiatan dan acara adat kesenian, walaupun disinyalir bahwa kesenian Rantak Kudo ini dipengaruhi dari tari Rantak Kudo yang berkembang di Pesisir Selatan dan juga tari Rantak Kudo dari daerah Rawang. Secara khusus, penelitian ini bertujuan untuk mengungkapkan bentuk dan nilai-nilai budaya kesenian Rantak Kudo di daerah Kerinci. Adapun metodologi penelitian yang digunakan dalam kajian ini adalah penelitian kualitatif post-positivisme, yaitu sebuah metode yang tidak hanya menganalisis yang tanpak, tetapi juga menggunakan, metode, dan dokumen statistik sebagai sarana untuk menempatkan kelompok subjek kedalam populasi yang lebih besar. Adapun hasil kajian dari penelitian ini dapat dikelompokkan menjadi beberapa poin, diantaranya adalah bentuk budaya kesenian Rantak Kudo, nilai budaya yang terandung dalam kesenian Rantak Kudo, nilai ekonomi, nilai seni dan kreativitas, dan nilai interpretasi ide.