Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search

KARAKTER BANGUNAN KOLONIAL BELANDA (INDISCH) DI INDONESIA (KARYA ARSITEK C. P. WOLFF SCHOEMAKER) Suharto, Moh. Fachruddin
FRONTIERS: JURNAL SAINS DAN TEKNOLOGI Vol 2, No 1 (2019): APRIL 2019
Publisher : Universitas Negeri Manado

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (944.852 KB)

Abstract

Selama 350 tahun bangsa Belanda menguasai nusantara, banyak meninggalkan bukti sejarah, salah satunya adalah bangunan Kolonial Belanda (Indisch). Sebagai bangunan peninggalan yang tentunya telah berumur, bangunan Kolonial Belanda (Arsitektur Indisch) telah teruji bertahan lama secara teknis dan berhasil juga sebagai suatu karya arsitektur yang memiliki nilai teknologi dan historis. Peninggalan bangunan-bangunan kolonial tersebut membuktikan  adanya sumber daya manusia (arsitek) yang dimiliki bangsa Belanda dan sangat  menguasai konsep-konsep karya klasik Eropa tetapi juga menguasai konsep-konsep arsitektur tropis dan budaya tradisional Indonesia  secara mendalam. Sejumlah arsitek Belanda yang menghasilkan karyanya di Indonesia antara lain: C.P Wolff Schoemaker, Henricus Maclaine Pont, Herman Thomas Karsten, C. Citroen, F.J Lauwrens Ghijsels dan W. Lemei serta biro-biro insinyur yang memiliki banyak arsitek Belanda. Bangunan-bangunan peninggalan kolonial tersebut yang hingga kini masih cukup banyak dipakai walaupun telah beralih fungsi terlihat kokoh dan anggun. Berdasarkan penglihatan tersebut, mencoba untuk mengamati dan memahami karakter bangunan karya-karya arsitektur dari salah seorang arsitek-arsitek Belanda tersebut yaitu Prof. C.P Wolff Schoemaker, yang memadukan gaya modern dan tradisional yang kemudian  didiskripsikan ke dalam tulisan ini  dengan pendekatan teori, metode dan aplikasinya.
ANALISIS PREFERENSI KELUARGA MUDA BERPENGHASILAN RENDAH TERHADAP MODEL RUMAH HUNIAN DI KOTA TOMOHON Suharto, Moh. Fachruddin
FRONTIERS: JURNAL SAINS DAN TEKNOLOGI Vol 2, No 2 (2019): AGUSTUS 2019
Publisher : Universitas Negeri Manado

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (784.786 KB)

Abstract

Penyediaan perumahan untuk keluarga muda berpenghasilan rendahdi kota Tomohon membutuhkan suatu kebijaksanan perumahan yang bersifat bottom up berdasarkan perspektif perkembangan keluarga dan preferensi (keinginan) masyarakat sehingga keluarga muda berpenghasilan rendah mampu membangun dan memiliki rumah yang layak huni dan nyaman. Kebijaksanaan ini membutuhkan suatu model rumah dan lingkungan rumah yang ditentukan berdasarkan perspektif perkembangan keluarga, kondisi sosial dan ekonomi masyarakat dan preferensi keluarga muda terhadap lokasi rumah, kondisi rumah dan lingkungan rumah. Tahapan penelitian ini terdiri atas 5 tahapan yaitu (1) tahap identifikasi karakteristik keluarga muda berpenghasilan rendah, (2) tahap identifikasi karakteristik rumah yang dihuni oleh keluarga muda berpenghasilan rendah, (3) tahap identifikasi preferensi keluarga muda berpenghasilan rendah, (4) tahap pembentukan prototipe rumah dan lingkungan rumah serta (5) tahap pembentukan desain denah rumah. Analisis desain denah rumah ini menggunakan Deskriptif Analysis, Hierarchical Cluster Analysis, dan Discriminat Analysis yang kemudian hasil analisis menghasilkan suatu prototipe rumah dan lingkungan rumah. Hasil analisis prototipe rumah ini diperkuat dengan hasil evaluasi rumah hunian yang telah dihuni oleh keluarga muda berpenghasilan rendah di kota Tomohon. Hasil analisis prototipe rumah dan lingkungan rumah ini kemudian dianalisis kembali kepada keluarga muda berpenghasilan rendah sehingga akan menghasilkan suatu desain denah rumah bagi keluarga muda berpenghasilan rendah di kota Tomohon. Model rumah ini dapat menjadi dasar perencanaan pengembangan perumahan bagi keluarga muda berpenghasilan rendah di kota Tomohon oleh pengembang perumahan sehingga perumahan yang disediakan mencapai sasaran dan sesuai dengan target group yang diinginkan.
Pengaruh Media Pendingin Post–Weld Heat Treatment (PWHT) Terhadap Karakteristik Mekanik dan Struktur Mikro Baja Karbon Hasil Pengelasan Shielded Metal Arc Welding (SMAW) Mansjur, Zuldesmi; Suharto, Moh. Fachruddin
Jurnal Mesin Nusantara Vol 7 No 1 (2024): Jurnal Mesin Nusantara
Publisher : Universitas Nusantara PGRI Kediri

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29407/jmn.v7i1.22434

Abstract

Post-Weld Heat Treatment (PWHT) selain berfungsi untuk menghilangkan tegangan sisa, juga untuk meningkatkan ketangguhan sambungan di daerah pengaruh panas/Heat Affected Zone (HAZ) dan memperbaiki butir-butir kristal suatu material. Parameter PWHT (waktu, temperatur dan media pendingin) sangat mempengaruhi peningkatan karakteristik mekanik dari material las, seperti: kekerasan, kekuatan tarik, keuletan, ketangguhan dan lain sebagainya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh media pendingin terhadap sifat mekanik (kekerasan dan kekutan tarik) dan struktur mikro baja karbon rendah ST42 hasil pengelasan SMAW. PWHT dilakukan pada temperatur 800 °C dengan tiga variasi media pendingin yaitu: air, udara, dan tungku. Hasil penelitian yang didapat adalah nilai kekerasan dan kekuatan tarik baja ST42 hasil pengelasan SMAW menjadi turun setelah dilakukan proses PWHT, namun elongation meningkat setelah PWHT. Diantara ketiga variasi media pendingin PWHT (air, udara dan tungku), nilai kekerasan dan kekuatan tertinggi dihasilkan pada baja las ST42dengan media pendingin air. Struktur mikro baja las S45C terdiri atas fasa ferite, perlite dan bainite. Ukuran butir baja tersebut menjadi lebih halus setelah PWHT dibandingkan dengan tanpa PWHT.
STUDY OF BEHAVIOURAL ADAPTATION AGAINST CHANGES TO THE LAYOUT OF THE OFFICE WORKSPACE AT COVID-19 PANDEMIC PERIOD Suharto, Moh. Fachruddin; Zuldesmi, Zuldesmi; Attaufiq, Muhammad Muhdi; Kawatu, Freike Eugene
JAMBURA Journal of Architecture Vol 6, No 1 (2024): JJoA : Juni 2024
Publisher : Universitas Negeri Gorontalo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37905/jjoa.v6i1.23041

Abstract

The Covid-19 pandemic has caused many changes to human lifestyles, one of which is changing the way we work and the way we define the 'workplace' which is known as the office. As a result of this phenomenon, there is an adaptation of user behaviour (office employees) to changes in the layout of the workspaces in their offices. This research provides an overview of the adaptation to changes in the layout of the workspace and changes in employee behaviour in their workplace during the Covid-19 pandemic. The adaptation applied is the Adaptation to New Habits (ANH) as a realization of the implementation of health protocols that have been set by the government. In this study, employees' perceptions will be measured based on physiological factors in the form of sources of information they get to implement the adaptation to new habits and how this encourages them to implement health protocols during the Covid-19 pandemic. The research method used is a qualitative description which is then quantified to determine the tendency of office employees to adapt  to changes in the layout of office workspace. In addition, it also seeks to understand, examine and interpret the meaning of an adaptation event and changes in human behaviour toward changes in workspace layout in the Covid-19 pandemic situation from the perspective of the researchers themselves. The results of this study reveal that in the adaptation process there are changes due to essential needs related to health protocol procedures in the office and space requirements that are adapted to their functions.
PERANCANGAN TAMAN SENI TARI TRADISIONAL DAN MODERN DENGAN PENDEKATAN METAFORA DI TONDANO Tinggogoy, Gissela Fiska; Suharto, Moh. Fachruddin; Katuuk, Antoinette L.G.; Mario Lasut, Rulyanto Gracideo
Jurnal Ilmiah Desain Sains Arsitektur (DeSciArs) Vol. 4 No. 2 (2024): Jurnal Ilmiah Desain Sains Arsitektur (DeSciArs) Desember
Publisher : Program Studi Arsitektur Fakultas Teknik Universitas Negeri Manado

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53682/dsa.v4i2.8281

Abstract

Kota Tondano memiliki beragam seni tari juga warisan budaya dari Suku Minahasa seperti tarian maengket, kabasaran, katrili. Seiring berjalannya waktu di tondano adanya seni tari modern atau sering kita dengar dengan kata “dance” Banyaknya kegiatan dan pelaku seni yang ada, membuat pemerintah setempat membuat juga kegiatan dalam bentuk perlombaan dan apresisasi seputar kesenian di Kota Tondano, namun kegiatan-kegiatan tersebut tidak dilakukan pada tempat yang representative. ‘TAMAN SENI TARI ’ Pusat Kesenian sebagai sarana apresiasi, edukasi dan rekreasi di Kota Tondano sebagai solusi dari permasalahan belum tersedianya tempat sebagai pusat untuk melakukan kegiatan-kegiatan seni yang berpotensi untuk lebih mengembangankan dan memberikan wadah bagi kota dan menjadi faktor pendukung yang dapat membawa Kota Tondano lebih dikenal luas dengan menjadi destinasi wisata dunia. Dengan pendekatan Metafora pada perancangan bermaksud untuk merancang suatu tempat yang memiliki bentuk yang baru di Minahasa melalui konsep bentuk pada hasil desain.
PERANCANGAN KAWASAN WISATA FLORIKULTURA DI KOTA TOMOHON Pandey, Meilissa; Harimu , Debbie A. J.; Suharto, Moh. Fachruddin
Jurnal Ilmiah Desain Sains Arsitektur (DeSciArs) Vol. 4 No. 2 (2024): Jurnal Ilmiah Desain Sains Arsitektur (DeSciArs) Desember
Publisher : Program Studi Arsitektur Fakultas Teknik Universitas Negeri Manado

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53682/dsa.v4i2.8722

Abstract

Kota Tomohon sangat dikenal dengan Kota bunga, dengan demikian komoditas florikultura atau tanaman hias juga berpotensi untuk dikembangkan di Kota Tomohon, melalui tanaman hias Kota Tomohon di kenal di berbagai belahan dunia dengan event “Tomohon International Flower Festival”. Florikultura adalah cabang ilmu hortikultura yang mempelajari budidaya tanaman hias seperti bunga potong, tanaman pot atau tanaman penghias taman. Florikultura diangkat menjadi salah satu identitas yang dipakai untuk mempromosikan pariwisata yang ada di Kota Tomohon, karena bunga telah menjadi gaya hidup yang membudaya dalam kehidupan masyarakat pada umumnya. Adanya event TIFF yang terkenal dan membawa popularitas bagi kota Tomohon namun belum tersedianya kawasan terpadu pelaksanaan TIFF dalam satu kawasan. Perancangan Kawasan Wisata Florikultura di Kota Tomohon dengan Pendekatan Arsitektur Organik merupakan solusi dari permasalahan yang ada. Pendekatan Arsitektur Organik dapat merespon perencanaan dan perancangan yang mengangkat potensi dari Kota Tomohon yaitu sumber daya alam yang subur, beranekaragaman jenis tanaman hias serta event internasional TIFF yang dapat menjadikan Kota Tomohon sebagai Kota wisata dunia, membangun akses perkebunan dan pariwisata untuk membantu Kota Tomohon merealisasikan visi, misi dan program unggulan dari Kota Tomohon serta dapat menjadi fasilitas bagi wisatawan dari berbagai mancanegara untuk berkunjung.