Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Pengembangan Masyarakat Melalui KKN Merdeka Belajar Dalam Pengembangan Kemandirian di Tengah Pandemi Covid 19 Distrik Warmare Kabupaten Manokwari Wambrauw, Yustina L. D.; Sonbait, Lukas Y.; Mulyadi, Mulyadi
IGKOJEI: Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol 1 No 1 (2020): IGKOJEI: Jurnal Pengabdian Masyarakat
Publisher : Fakultas Peternakan Universitas Papua

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.46549/igkojei.v1i1.155

Abstract

ABSTRACT Community Service Program (KKN) is a manifestation of the Papua University Higher Education, namely community service. Community service is a form of knowledge that is expressed theoretically in college to be applied in real life in the Dindey village community, so that the knowledge gained can be applied and developed in the life of the wider community. In general, the objectives to be achieved from independent learning KKN are; Train and instill personality values, change the perspective, mindset and attitudes, behavior and work methods of both students and society in solving problems in society, raising awareness and building an optimistic attitude, enhancing Indonesia that is sovereign, independent and has personality. Raise public awareness about health protocols in the midst of a pandemic. Developing the independence of students and society in the midst of the COVID-19 pandemic. Kampung Dindey is one of the areas targeted for KKN-PPM activities in providing religious, education, health, environmental, agricultural and village administration assistance. Through this activity, it is hoped that the implementation of teaching reading and writing to eradicate illiteracy, so that there will be a decrease in illiteracy, especially in Manokwari Regency and public awareness of the importance of protecting yourself from the corona virus pandemic. In general, all programs can be absorbed thanks to the support of the local government. Constraints that are still encountered are the low level of community participation in several activities and the low independence of the target groups. Hopefully in the future to be used as a model, the assistance of programs that have been formed must be continued through the next Community Service Program. Keywords: Freedom community service; independence; covid pandemic 19. ABSTRAK Kuliah Kerja Nyata (KKN) merupakan salah satu perwujudan dari Perguruan Tinggi Universitas Papua yaitu pengabdian pada masyarakat. Pengabdian merupakan suatu wujud dari ilmu yang tertuang secara teoritis di bangku kuliah untuk diterapkan secara nyata dalam kehidupan sehari-hari di masyarakat kampung Dindey ini, sehingga ilmu yang diperoleh dapat diaplikasikan dan dikembangkan dalam kehidupan masyarakat luas. Tujuan dari KKN merdeka belajar adalah melatih dan menanamkan nilai kepribadian, mengubah cara pandang, pola pikir dan sikap, perilaku dan cara kerja baik mahasiswa maupun masyarakat dalam menyelesaikan permasalahan yang ada di masyarakat, membangkitkan kesadaran dan membangun sikap optimis, meningkatkan Indonesia yang berdaulat, berdikari dan berkepribadian. Meningkatkan kesadaran masyarakat tentang protokol kesehatan di tengah pandemi. Mengembangkan kemandirian diri mahasiswa dan masyarakat di tengah pandemi COVID-19. Kampung Dindey ini merupakan salah satu daerah yang dijadikan target kegiatan KKN-PPM dalam melakukan pendampingan keagaamaan, pendidikan, kesehatan, lingkungan, pertanian dan administrasi kampung. Melalui kegiatan ini diharapkan terjadi pelaksanaan pengajaran membaca dan menulis untuk pemberantasan buta aksara, sehingga terjadi penurunan buta aksara khususnya di Kabupaten Manokwari serta kesadaran masyarakat tentang pentingnya melindungi diri dari pandemi virus corona. Secara umum seluruh program bisa terserap berkat dukungan dari pemerintah daerah. Kendala yang masih ditemui adalah masih rendahnya partisipasi masyarakat di beberapa kegiatan, serta masih rendahnya kemandirian pada kelompok sasaran. Harapannya bisa dijadikan model, maka pendampingan program yang sudah terbentuk harus dilanjutkan melalui KKN berikutnya. Kata Kunci: KKN merdeka; kemandirian; pandemi covid 19.
EFEKTIVITAS PROGRAM PENUNTASAN BUTA AKSARA (PBA) DALAM MENDUKUNG PENGEMBANGAN PERTANIAN DAN EKOWISATA MELALUI KKN - PPM DI KAMPUNG ANGGRA DISTRIK MINYAMBOUW KABUPATEN PEGUNUNGAN ARFAK Sonbait, Lukas Y.; Wambrauw, Yustina L. D.; Mulyadi, .
Jurnal Dinamika Pengabdian Vol. 5 No. 2 (2020): JURNAL DINAMIKA PENGABDIAN VOL. 5 NO. 2 MEI 2020
Publisher : Departemen Budidaya Pertanian Fakultas Pertanian UNHAS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20956/jdp.v5i2.10133

Abstract

Arfak Mountains Regency is one of the expanded districts in West Papua Province with the potential of exotic regions and great potential for the development of natural ecotourism and organic agriculture. But behind the existing potential, in this area is an area with a low level of education. The Hatam and Sough people, in general, cannot write and read. According to the data, 3,477 people in this region are the illiterate and highest population in West Papua Province. Anggra Village in the Minyambouw District is a sample village through the KKN-PPM Literacy Eradication Program in West Papua Province 2019. This village is one of the disadvantaged and backward villages from various aspects including education, economy and human resources both the community and village officials in building the village To be more developed, this is likely the reason for KKN-PPM activities in conducting literacy teaching assistance for eradicating illiteracy and training in financial and agricultural management. Through this activity it is hoped that the implementation of teaching reading and writing to eradicate illiteracy, so that there is a decrease in illiteracy, especially in the Arfak Mountains District. In general, all programs can be absorbed thanks to the support of the local government, especially the activity partners of the Culture and Tourism Office of West Papua Province, village officials, and the community in the KKN target location. The obstacles that are still encountered are the low level of community participation in several activities, as well as the low independence of the target group. In the future, to be used as a model, the facilitation of established programs must be continued through the next KKN activities.Keywords: KKN-PPM, effectiveness, literacy, agriculture and ecotourism. ABSTRAKKabupaten Pegunungan Arfak Merupakan salah satu kabupaten pemekaran di Provinsi Papua Barat dengan potensi wilayah yang eksotis dan berpotensi besar untuk pengembangan ekowisata alam dan pertanian organik. Namun di balik potensi yang ada, di daerah ini merupakan wilayah dengan tingkat pendidikan yang rendah. Masyarakat Hatam dan Sough pada umumnya tidak bisa menulis dan membaca. Menurut data, 3.477 orang di wilayah ini merupakan penduduk buta aksara dan tertinggi di Provinsi Papua Barat. Kampung Anggra di Distrik Minyambouw merupakan satu kampung yang dijadikan sampel melalui program KKN-PPM Pemberantasan Buta Aksara Provinsi Papua Barat 2019. Kampung ini merupakan salah satu kampung tertinggal dan terkebelakang dari berbagai aspek diantaranya pendidikan, ekonomi dan SDM baik masyarakat maupun aparat kampung dalam membangun kampung untuk lebih berkembang, hal inilah kemungkinan yang menjadi alasan dilakukan kegiatan KKN-PPM dalam melakukan pendampingan pengajaran baca tulis untuk pemberantasan buta aksara serta pelatihan pengelolahan keuangan dan pertanian. Melalui kegiatan ini diharapkan terjadi pelaksanaan pengajaran membaca dan menulis untuk pemberantasan buta aksara, sehingga terjadi penurunan Buta Aksara khususnya di Kabupaten Pegunungan Arfak. Secara umum seluruh program bisa terserap berkat dukungan dari pemerintah daerah khususnya mitra kegiatan ini Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi Papua Barat, aparat kampung dan masyarakat di lokasi sasaran KKN. Kendala yang masih ditemui adalah masih rendahnya partisipasi masyarakat di beberapa kegiatan, serta masih rendahnya kemandirian pada kelompok sasaran. Harapan kedepan untuk dijadikan model, maka pendampingan program yang sudah terbentuk harus dilanjutkan melalui kegiatan KKN berikutnya.Kata kunci: KKN-PPM,  efektivitas, penuntasan buta aksara, pertanian dan ekowisata.Kabupaten Pegunungan Arfak Merupakan salah satu kabupaten pemekaran di Provinsi Papua Barat dengan potensi wilayah yang eksotis dan berpotensi besar untuk pengembangan ekowisata alam dan pertanian organik. Namun di balik potensi yang ada, di daerah ini merupakan wilayah dengan tingkat pendidikan yang rendah. Masyarakat Hatam dan Sough pada umumnya tidak bisa menulis dan membaca. Menurut data, 3.477 orang di wilayah ini merupakan penduduk buta aksara dan tertinggi di Provinsi Papua Barat. Kampung Anggra di Distrik Minyambouw merupakan satu kampung yang dijadikan sampel melalui program KKN-PPM Pemberantasan Buta Aksara Provinsi Papua Barat 2019. Kampung ini merupakan salah satu kampung tertinggal dan terkebelakang dari berbagai aspek diantaranya pendidikan, ekonomi dan SDM baik masyarakat maupun aparat kampung dalam membangun kampung untuk lebih berkembang, hal inilah kemungkinan yang menjadi alasan dilakukan kegiatan KKN-PPM dalam melakukan pendampingan pengajaran baca tulis untuk pemberantasan buta aksara serta pelatihan pengelolahan keuangan dan pertanian. Melalui kegiatan ini diharapkan terjadi pelaksanaan pengajaran membaca dan menulis untuk pemberantasan buta aksara, sehingga terjadi penurunan Buta Aksara khususnya di Kabupaten Pegunungan Arfak. Secara umum seluruh program bisa terserap berkat dukungan dari pemerintah daerah khususnya mitra kegiatan ini Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi Papua Barat, aparat kampung dan masyarakat di lokasi sasaran KKN. Kendala yang masih ditemui adalah masih rendahnya partisipasi masyarakat di beberapa kegiatan, serta masih rendahnya kemandirian pada kelompok sasaran. Harapan kedepan untuk dijadikan model, maka pendampingan program yang sudah terbentuk harus dilanjutkan melalui kegiatan KKN berikutnya.