Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search

Pemberdayaan Masyarakat Pemerhati Anggrek Melalui Pelatihan Pengenalan Jenis dan Budidaya Anggrek di Kampung Kwau Distrik Warmare Kabupaten Manokwari Arobaya, Agustina Yohana Setyarini; Tasik, Susanti; Sadsoeitoeboen, Bernadetta Margaretha Gunarsih; Susanti, Cicilia Maria Erna; Arung Padang, Dina; Kesaulija, Francina Frenshegty; Saptoyudo, Kukuh; Gunawan, Endra
IGKOJEI: Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol 2 No 3 (2021): IGKOJEI: Jurnal Pengabdian Masyarakat
Publisher : Fakultas Peternakan Universitas Papua

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.46549/igkojei.v2i3.196

Abstract

Anggrek dikenal sebagai tumbuhan eksotik memiliki daya guna dan pesona nusantara yang banyak diminati oleh penggemar tanaman hias. Kemolekan dan daya tahan Bunganya menjadi pemicu sehingga anggrek ini sering di buru dan diperdagangakan baik lokal, nasional maupun internasional. Upaya pelestarian jenis anggrek alam yang memiliki nilai ekologis dan ekonomis perlu segera mungkin diinisiasi dalam rangka perlindungan jenis tumbuhan endemic dan tergolong langka. Salah satu upaya yang dilakukan adalah melalui kegiatan penyuluhan dan pelatihan pengenalan jenis dan budidaya anggrek kepada masyarakat yang memiliki sumberdaya hayati tersebut dan menggunakannya sebagai sumber income untuk pemenuhan kebutuhan hidup sehari-hari. Kegiatan ini dilaksanakan selama satu minggu di Kampung Kwau, Distrik Warmare, Kabupaten Manokwari. Pendekatan yang dilakukan dalam kegiatan ini adalah penyuluhan dengan pembekalan materi dan praktek langsung di lapangan. Tiga kelompok tani anggrek tercatat sebagai peserta pelatihan yang menerima bantuan fasilitas green house dan tanaman anggrek dari Dinas Pertanian, Peternakan dan Perkebunan Kabupaten Manokwari. Praktek pengenalan jenis dan pernyerbukan tanaman dilakukan langsung pada tanaman anggrek yang berbunga di dalam green house dan dipekarangan rumah masyarakat. Partisipasi aktif diperlihatkan bukan hanya oleh peserta dalam kelompok tetapi di ikuti oleh seluruh masyarakat kampung Kwau.
Pemberdayaan Masyarakat Pemerhati Anggrek Melalui Pelatihan Pengenalan Jenis dan Budidaya Anggrek di Kampung Kwau Distrik Warmare Kabupaten Manokwari: Community Empowerment Efforts for Orchid Enthusiasts Through Species Introduction And Cultivation Training in Kwau Village, Warmare District, Manokwari Regency Agustina Yohana Setyarini Arobaya; Susanti Tasik; Bernadetta Margaretha Gunarsih Sadsoeitoeboen; Cicilia Maria Erna Susanti; Dina Arung Padang; Francina Frenshegty Kesaulija; Kukuh Saptoyudo; Endra Gunawan
IGKOJEI: Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol. 2 No. 3 (2021): IGKOJEI: Jurnal Pengabdian Masyarakat
Publisher : Fakultas Peternakan Universitas Papua

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.46549/igkojei.v2i3.196

Abstract

Anggrek dikenal sebagai tumbuhan eksotik memiliki daya guna dan pesona nusantara yang banyak diminati oleh penggemar tanaman hias. Kemolekan dan daya tahan Bunganya menjadi pemicu sehingga anggrek ini sering di buru dan diperdagangakan baik lokal, nasional maupun internasional. Upaya pelestarian jenis anggrek alam yang memiliki nilai ekologis dan ekonomis perlu segera mungkin diinisiasi dalam rangka perlindungan jenis tumbuhan endemic dan tergolong langka. Salah satu upaya yang dilakukan adalah melalui kegiatan penyuluhan dan pelatihan pengenalan jenis dan budidaya anggrek kepada masyarakat yang memiliki sumberdaya hayati tersebut dan menggunakannya sebagai sumber income untuk pemenuhan kebutuhan hidup sehari-hari. Kegiatan ini dilaksanakan selama satu minggu di Kampung Kwau, Distrik Warmare, Kabupaten Manokwari. Pendekatan yang dilakukan dalam kegiatan ini adalah penyuluhan dengan pembekalan materi dan praktek langsung di lapangan. Tiga kelompok tani anggrek tercatat sebagai peserta pelatihan yang menerima bantuan fasilitas green house dan tanaman anggrek dari Dinas Pertanian, Peternakan dan Perkebunan Kabupaten Manokwari. Praktek pengenalan jenis dan pernyerbukan tanaman dilakukan langsung pada tanaman anggrek yang berbunga di dalam green house dan dipekarangan rumah masyarakat. Partisipasi aktif diperlihatkan bukan hanya oleh peserta dalam kelompok tetapi di ikuti oleh seluruh masyarakat kampung Kwau.
Persepsi Masyarakat Terhadap Kawasan Hutan Lindung di Kampung Sopendo Distrik Biak Barat Kabupaten Biak Numfor Provinsi Papua Merry C. Tabe; Dina Arung Padang; Bernadetta M.G. Sadsoeitoeboen
JURNAL KEHUTANAN PAPUASIA Vol 8 No 1 (2022): Jurnal Kehutanan Papuasia
Publisher : Fakultas Kehutanan UNIPA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.46703/jurnalpapuasia.Vol8.Iss1.299

Abstract

Penelitian bertujuan untuk mengetahui persepsi masyarakat Kampung Sopendo terhadap kawasan hutan lindung di Kampung Sopendo Distrik Biak Barat. Metode yang digunakan adalah metode deskriptif dengan teknik wawancara menggunakan kuisioner. Fungsi kawasan hutan lindung bagi masyarakat Kampung Sopendo adalah sebagai tempat mencari penghasilan dan kebutuhan sehari-hari (59,09%), mencegah erosi atau banjir (31,82%), dan tempat menyimpan cadangan air (9,09%). Persepsi masyarakat Kampung Sopendo terhadap kawasan hutan lindung sangat baik karena masyarakat memahami bahwa kawasan hutan lindung memberikan banyak manfaat bagi kehidupan melalui aktivitas berkebun, berburu dan mengumpulkan bahan makanan.
POTENSI KARBON BERBASIS PEKARANGAN DI KAMPUNG MUBRAIDIBA KABUPATEN MANOKWARI Katrin Sriyani Udimeraa; Zulfikar Mardiyadi; Dina Arung Padang
JURNAL KEHUTANAN PAPUASIA Vol 3 No 1 (2017): Jurnal Kehutanan Papuasia
Publisher : Fakultas Kehutanan UNIPA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.46703/jurnalpapuasia.Vol3.Iss1.64

Abstract

Identifikasi potensi biomasa dan karbon penting dalam upaya kontribusi menjaga keseimbangan lingkungan global. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui besaran potensi karbon pekarangan di kampung Mubraidiba. Metode yang digunakan ialah deskriptif dengan teknik observasi lapang yang dilakukan secara sensus terhadap seluruh tanaman pertanian, perkebunan dan kehutanan yang selanjutnya dibagi berdasarkan keleas diameter. Persamaan alometrik digunakan untuk menduga besaran nilai biomasa yang disesuaikan dengan karakteristik dan jenis tanaman yang ditemukan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa jenis-jenis tanaman di pekarangan kampung Mubraidiba dilakukan pada 2 (dua) kelas diameter, yaitu kelas diameter 5-30 cm dan kelas diameter 30 cm up. Selain itu, pengelompokan tanaman juga dilakukan berdasarkan jenis tanaman kehutanan, pertanian dan perkebunan dengan jumlah jenis tanaman pertanian dan perkebunan pada kelas diameter 5 - 30 cm lebih banyak (66,67%) dibanding jenis tanaman kehutanan (33,33%). Selain itu, fungsi antara kebun campuran dan pekarangan sedikit berbeda antara kebun campuran dengan tujuan produktivitas dan pekarangan dengan fungsi produktivitas dan fungsi keindahan serta kenyamanan tinggal. Rata-rata nilai biomasa pohon untuk kelas diameter 5-30 cm adalah 1,9951 ton/pekarangan, sedangkan rata-rata biomasa tanaman pertanian sebesar 1,7035 ton/pekarangan. Rata-rata total nilai karbon pohon diameter 5-30 cm sebesar 2,6994 ton/pekarangan, sementara stok karbon pada tanaman kehutanan rata-rata dengan diameter 5 – 30 cm sebesar 3,7898 ton, sedangkan stok karbon tanaman pertanian dan perkebunan rata-rata sebesar 0,8518 ton/pekarangan.
Pengobatan Tradisional Menggunakan Rhamnus angustifolia oleh Masyarakat Dueibei Kabupaten Manokwari Muid, Yulike; Sadsoeitoeboen, Bernadetta; Panambe, Novita; Lekitoo, Krisma; Kesaulija, Francina; Arung Padang, Dina
Igya ser hanjop: Jurnal Pembangunan Berkelanjutan Vol 6 No 1 (2024)
Publisher : Badan Penelitian dan Pengembangan Provinsi Papua Barat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47039/ish.6.2024.35-42

Abstract

Salah satu pemanfaatan potensi hutan adalah pemanfaatan bahan tumbuhan hutan sebagai obat tradisional. Masyarakat Kampung Dueibei Distrik Warmare Kabupaten Manokwari sudah sejak lama menggunakan pengobatan secara tradisional. Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui proses pemanfaatan dan bagian-bagian tumbuhan Rhamnus angustifolia yang digunakan sebagai bahan obat dalam proses persalinan. Penelitian ini dilaksanakan di Kampung Dueibei Distrik Warmare Kabupaten Manokwari. Metode yang digunakan adalah metode deskriptif dengan teknik wawancara dan observasi. Hasil penelitian menunjukan bahwa Proses pemanfaatan Rhamnus angustifolia dari Famili Rhamnaceae dengan membuat ramuan yang berasal dari rendaman bagian tumbuhan untuk diminumkan dan dioleskan pada bagian perut pasien yang sedang menunggu proses persalinan. Bagian tumbuhan yang digunakan adalah kulit bagian dalam yang telah dihilangkan kulit arinya dan diremukkan.
Pengembangan kampung ekowisata Ayapokiar Tambrauw melalui Tridharma Universitas Papua: Development of Ayapokiar Tambrauw Ecotourism Village Through Tridharma University of Papua Fatem, Sepus M.; Wambrauw, Yustina L. D.; Arung Padang, Dina; Ayomi, Adomina; Sebayang, Sri R.; Fatem, Desmina F.; Ahoren, Calista; Krey, Sarah D. D.
IGKOJEI: Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol. 5 No. 3 (2024): IGKOJEI: Jurnal Pengabdian Masyarakat
Publisher : Fakultas Peternakan Universitas Papua

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.46549/igkojei.v5i3.480

Abstract

ABSTRACT  Community Service “Program Pengembangan Kampung Ekowisata” is a manifestation of the Papua University Higher Education, namely community service. Community service is a form of knowledge that is expressed theoretically in college to be applied in real life in the Ayapokiar village community, so that the knowledge gained can be applied and developed in the life of the wider community. In general, this program is hoped that can contribute to the development of the Cenderawasih bird watching tourist village, especially for improving the welfare of indigenous communities as guardians and owners of forests and the Cenderawasih bird habitat. The activities that was done were: 1) providing food for villagers, 2). health check activities for the community, 3) students carry out teaching activities in elementary school, 4). providing stationery gifts for elementary school children, and 5). ecotourism guide counseling of Paradisea minor.  Keywords: Ayapokiar Village; Bird Watching; Community Service; Community Welfare; Ecotourism   ABSTRAK Program Pengembangan Kampung Ekowisata di Kampung Ayapokiar Kabupaten Tambrauw merupakan salah satu wujud Tridharma Perguruan Tinggi Universitas Papua. Program ini sebagai bentuk implementasi ilmu teoritis di perguruan tinggi untuk diterapkan dalam kehidupan nyata masyarakat Kampung Ayapokiar sehingga ilmu yang diperoleh dapat dikembangkan dalam kehidupan masyarakat luas. Program yang dilakukan adalah: 1) pemberian bahan makanan kepada masyarakat, 2) pemeriksaan kesehatan gratis, 3) mahasiswa mengajar di SD YPPK Ayapokiar, dan 4) Pembagian alat tulis untuk anak SD YPPK Ayapokiar, dan 5) penyuluhan pemandu ekowisata burung Cenderawasih kecil. Secara umum, program ini diharapkan dapat berkontribusi terhadap pengembangan kampung ekowisata pengamatan burung Cenderawasih kecil sekaligus bagi peningkatan kesejahteraan masyarakat adat sebagai pemilik hutan habitat burung Cenderawasih kecil di Kampung Ayapokiar, Distrik Miyah, Kabupaten Tambrauw. Kata kunci: Ekowisata; Kampung Ayapokiar; Kesejahteraan Masyarakat; Pengamatan Burung; Pengabdian Masyarakat