Claim Missing Document
Check
Articles

Found 11 Documents
Search

PEMBERDAYAAN ANGGOTA DASAWISMA DUSUN GAMPING LOR, SLEMAN, YOGYAKARTA DALAM PEMBUATAN MINUMAN FERMENTASI KOMBUCHA Aji, Oktira Roka; Pratiwi, Ambar; Suwartiningsih, Nurul; Putri, Diah Asta
Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Mulia Madani Yogyakarta Vol. 2 No. 2 (2024): DIMASLIA JURNAL PENGABDIAN MASYARAKAT UNIVERSITAS ISLAM MULIA
Publisher : Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Mulia Madani Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kombucha adalah minuman fermentasi yang terbuat dari teh manis dan difermentasi oleh koloni bakteri dan ragi, dikenal sebagai SCOBY (Symbiotic Culture of Bacteria and Yeast). Minuman ini dikenal memiliki berbagai manfaat kesehatan, seperti meningkatkan sistem pencernaan dan kekebalan tubuh. Dusun Gamping Lor, Sleman, Yogyakarta, merupakan pemukiman padat penduduk yang sebagian besar anggotanya adalah ibu rumah tangga. Kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini bertujuan untuk memberdayakan ibu-ibu rumah tangga di Dusun Gamping Lor melalui pelatihan pembuatan kombucha. Pelatihan ini dirancang dengan kombinasi teori dan praktik, meliputi pengenalan kombucha, proses fermentasi, dan teknik pemasaran. Hasil pelatihan menunjukkan bahwa seluruh peserta (100%) merasa pelatihan ini bermanfaat, memberikan wawasan baru dalam pengolahan makanan, dan sebagian besar peserta (80%) tertarik untuk memperdalam pengetahuan mereka tentang kombucha. Selain itu, 75% peserta menunjukkan minat untuk menjual produk kombucha. Pelatihan ini berhasil meningkatkan pengetahuan dan keterampilan peserta, serta memotivasi mereka untuk mengembangkan potensi ekonomi keluarga melalui produksi kombucha.
Pemberdayaan PKK Desa Ambarketawang Dalam Pembuatan Nata de Coco Aji, Oktira Roka; Pratiwi, Ambar; Suwartiningsih, Nurul
Jurnal Pengabdian Masyarakat Bangsa Vol. 2 No. 5 (2024): Juli
Publisher : Amirul Bangun Bangsa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59837/jpmba.v2i5.1122

Abstract

Pemberdayaan masyarakat merupakan strategi penting dalam meningkatkan kesejahteraan dan kemandirian komunitas. Desa Ambarketawang, Kecamatan Gamping, Kabupaten Sleman, Yogyakarta, memiliki potensi besar dalam produksi kelapa yang dapat dimanfaatkan untuk pembuatan Nata de Coco. Program ini bertujuan memberikan pelatihan kepada anggota PKK Desa Ambarketawang dalam proses pembuatan Nata de Coco sebagai alternatif penghasilan tambahan dan optimalisasi pemanfaatan limbah air kelapa. Metode pelaksanaan meliputi sosialisasi, pelatihan teori dan praktik, serta pendampingan dan monitoring. Hasil program menunjukkan peningkatan keterampilan dan pengetahuan anggota PKK, pemanfaatan sumber daya lokal, serta peningkatan kesadaran akan kesehatan. Hasil kuesioner menunjukkan antusiasme peserta yang tinggi dalam mengembangkan produk berbasis Nata de Coco. Rekomendasi mencakup peningkatan pelatihan lanjutan, kolaborasi dengan pihak eksternal, dan pengembangan riset serta inovasi untuk diversifikasi produk. Program ini membuktikan bahwa PKK dapat berperan penting dalam meningkatkan kesejahteraan dan kemandirian ekonomi masyarakat desa.
PEMANFAATAN AIR SUMUR BOR MENJADI AIR MINUM DALAM KEMASAN DENGAN REVERSE OSMOSIS DI KALURAHAN SERUT GEDANGSARI GUNUNG KIDUL Qonitatul Hidayah; Kusuma, Damar Yoga; Ardi, Subhan Zul; Suwartiningsih, Nurul; Rahmadhia, Safinta Nurindra
Abdi Masya Vol 5 No 2
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengabdian Masyarakat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52561/abdimasya.v5i2.378

Abstract

Pengelolaan air bersih di Kalurahan Serut telah dikelola oleh Badan Usaha Milik Kalurahan (BUMKal) Karya Manunggal Jaya sejak tahun 2017. Pendistribusian air bersih yang belum merata ke masyarakat karena biaya pemasangan ke rumah masih relatif mahal. Hal ini menyebabkan pemerintah kalurahan Serut dan BUMKal menginisiasi pengelolaan air sumur bor menjadi air minum dalam kemasan (AMDK) untuk meningkatkan profit BUMKal dan menambah pengelolaan air bersih. Untuk merintis unit bisnis pengelolaan air diperlukan pengujian kelayakan air tanah terlebih dahulu. Salah satu metode yang digunakan untuk pengujian kelayakan air adalah metode filtrasi dan sterilisasi. Kualitas air tanah harus diuji untuk mengetahui kandungan bakteri serta serangkaian uji fisis dan kimiawi. Oleh karena itu, proses flukulasi dan filtrasi diperlukan untuk menghilangkan endapan lumpur, bakteria dan kandungan logam berat dari air tanah. Selanjutnya air tanah perlu disterilisasi dengan radiasi ultraviolet maupun proses klorinasi untuk menghilangkan virus dan bakteria. Hasil uji laboratorium air yang belum di filtrasi dan sterilisasi menunjukkan kandungan coliform serta mangan. Setelah dilakukan filtrasi dan sterilisasi dengan menggunakan reverse osmosis, hasil uji laboratorium air tanah menunjukkan tidak ada kandungan bakteri ataupun logam berat. Hasil pengujian air sumur bor telah memenuhi standar baku air minum kemasan, sehingga air layak untuk dikonsumsi secara langsung.
Prevalence and Intensity of Anchor Worm (Lernaea cyprinacea L.) Ectoparasite in Koi Fish (Cyprinus carpio L.) at Bantul Koi Farm D.I. Yogyakarta Afriandini, Wida; Suwartiningsih, Nurul
Journal of Biotechnology and Natural Science Vol. 1 No. 1 (2021): June
Publisher : Universitas Ahmad Dahlan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (285.446 KB) | DOI: 10.12928/jbns.v1i1.4736

Abstract

One obstacle in the cultivation of Koi fish (Cyprinus carpio L.) in Bantul Koi Farm D.I. Yogyakarta is a disease caused by parasites of anchor worms (Lernaea cyprinacea L.). Therefore, this study observed the prevalence and intensity of anchor worm ectoparasites in Koi fish in Bantul Koi Farm. Taking fish samples using the purposive sampling technique. Each of three fish individuals was taken as replication from three populations, namely Showa, Shiro and Saragoi, with a size of 28-36 cm. The prevalence and intensity are determined by the observation method by counting the number of anchor worms found. Inferential statistics carried out data analysis of the number of ectoparasites in each population. The results showed that the highest anchor tick ectoparasite prevalence was found in the Shiro population (100%) and the lowest in the Saragoi population (33%). The highest intensity was in the Showa population (4 individu/ fish), and the lowest was in the Shiro population (2 individu/ fish), although all of them were in a low category. The highest number of ectoparasites was obtained from the Showa population (8 individuals) and the lowest in the Saragoi population (3 individuals), but it was not statistically significant. The high prevalence in the Shiro population is due to the high stocking density. Anchor flea ectoparasites attacked the skin and fins of Koi fish and were not found to attack gills. The conclusion of this study is the highest prevalence of anchor tick ectoparasites was found in the Shiro population (100%) and the lowest in the Saragoi population (33%). The highest intensity was found in the Showa population (4 individu/ fish) and the lowest in the Shiro population (2 individu/ fish), even though all of them were in a low category.
The Meiofaunal Diversity in Progo and Opak River Estuaries Suwartiningsih, Nurul; Muhammad Ardhi, Fauzan
Journal of Biotechnology and Natural Science Vol. 1 No. 2 (2021): December
Publisher : Universitas Ahmad Dahlan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (909.016 KB) | DOI: 10.12928/jbns.v1i2.5469

Abstract

The Estuaries of Progo and Opak rivers, being the terminus of all rivers flowing through the Special Region of Yogyakarta, are highly susceptible to pollution which results in decreased water quality. The use of meiofauna as a bioindicator to assess water quality in the estuaries of Progo and Opak rivers has never been made. This study aims to determine the diversity of meiofauna at the estuaries of Progo and Opak rivers. Stations and sampling points are determined using purposive sampling method. Extraction is conducted using water ice treatment method. The meiofauna obtained from the sediment screening are then identified, calculated and analyzed to find out the index values ​​of abundance, dominance, diversity, and evenness. The results showed that the highest meiofauna abundance index was 247,333 ind. m-2 at the estuary of Progo river station 1 at the time of the first pick-up. While the lowest meiofauna abundance was 13,333 ind. m-2 at station 2 of Opak river estuary during the first take. The dominance at the estuaries of Progo and Opak rivers is in the moderate category. The meiofauna diversity in both river estuaries is categorized as low to moderate. Evenness in both estuaries is uneven at several stations. The meiofauna diversity at the estuaries of Progo and Opak rivers is low to moderate, although the water quality still meets the quality standards.
Morphometric Variations of Chalcorana chalconota (Schlegel, 1837) in Four Populations in Jatimulyo Kulon Progo Hanifuddin, Afnan Saud; Aini, Khuratul; Suwartiningsih, Nurul
Journal of Biotechnology and Natural Science Vol. 2 No. 2 (2022): December
Publisher : Universitas Ahmad Dahlan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (872.459 KB) | DOI: 10.12928/jbns.v2i2.6965

Abstract

Jatimulyo is an ecotourism area consisting of several areas, each of which has a different height and abiotic factors. This can affect the morphometric character of frogs including Chalcorana chalconota. Research on specific morphometric variations of Chalcorana chalconota in Jatimulyo ecotourism has never been conducted. The purpose of this study was to analyze the distinguishing character of four frog populations as well as analyze the morphometric variation of the Chalcorana chalconota frog in Jatimulyo ecotourism. The research samples were taken using the visual encounter survey method and direct collection in the field in all four populations. Morphometric measurements use 32 characters. The measurement data obtained were analyzed using the Kruskall-Wallis test followed by UPGMA to see dissimilarity using the MVSP 3.1 program. The results showed that of the 32 characters observed and analyzed, there were nine characters that had a p<0.05 value which means it is significant to distinguish the four populations. The nine characters are (HW), (TD), (MFE), (MBE), (HAL), (LAL), (FOL), (IN), (MTL). LK, DT, JMMD, JMMB, JIN, PMD, PBR, PTJ4, PTM. The frog Chalcorana chalconota population of Kembang Soka has a high morphometric similarity with the population of Kedung Pedut. The Mudal River Population and the Bull Kedung Population have a considerable morphometric similarity with the Soka Flower and Pedut Flower Populations. This study can be concluded that the morphometric variation of Chalcorana chalconota in Jatimulyo ecotourism is influenced by altitude factors.
The effectiveness of lempuyang gajah (Zingiber zerumbet) rhizome juice in reducing ectoparasite infections in mutiara catfish (Clarias gariepinus) fry Suwartiningsih, Nurul; Afriani, Aditya Rizka
Jurnal Esabi (Jurnal Edukasi dan Sains Biologi) Vol. 7 No. 1 (2025)
Publisher : Universitas Bung Hatta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37301/esabi.v7i1.110

Abstract

Mutiara catfish cultivation is gaining popularity due to its fast growth, feed efficiency, and environmental resilience. However, ectoparasite infections such as Trichodina sp., Gyrodactylus sp., and Dactylogyrus sp. remain a major challenge, causing stress, inhibited growth, and potential mass mortality. The routine use of synthetic antibiotics to combat these parasites raises concerns about resistance and environmental impact, highlighting the need for safe, natural alternatives. This study evaluated the effectiveness of lempuyang gajah (Zingiber zerumbet) rhizome juice in reducing ectoparasite infections in Mutiara catfish fry. The experiment involved five treatment concentrations (0, 1, 5, 10, and 15 mL/L), each with four replications. Parameters observed included the number, prevalence, and intensity of ectoparasites. Results showed that lempuyang gajah rizome juice significantly reduced ectoparasite numbers, prevalence, and intensity, with the largest reduction observed at 15 mL/L. The decrease corresponds to increased levels of active compounds such as zerumbone, flavonoids, alkaloids, and saponins, known for their antiparasitic properties. In conclusion, lempuyang gajah rhizome juice is a promising natural and eco-friendly alternative for controlling ectoparasites in Mutiara catfish farming, offering potential solutions to issues of antibiotic resistance and food safety.
The Effect of Polystyrene Microplastic Exposure in the Rearing Water on Muscle Morphology of Mutiara Catfish (Clarias gariepinus Burchell, 1822) Suwartiningsih, Nurul; Aszhara, Aulia Fayzha; Marsela, Rani; Wijayanti, Dian Eka
Jurnal Penelitian Pendidikan IPA Vol 11 No 7 (2025): July
Publisher : Postgraduate, University of Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/jppipa.v11i7.11537

Abstract

Polystyrene (PS) is one of the most abundant microplastics in freshwater and can accumulate in fish tissues. This study investigated the effect of PS microplastic exposure in rearing water on the abundance of microplastics in muscle, and the diameter and area of myofibers in Mutiara catfish (Clarias gariepinus). A total of 120 fish were exposed to PS microplastics at concentrations of 0, 1, 10, and 100 mg/L for 28 days. Muscle samples from the right abdomen were processed using the paraffin method and stained with hematoxylin-eosin. Microplastics were extracted using 10% KOH and observed under a stereo microscope. Myofiber diameter and area were measured with Image Raster software. Data were analyzed using the Kruskal-Wallis test. Results showed significant differences among treatments (P<0.05) for all parameters. The control group had the lowest microplastic abundance and the largest myofiber size, while the highest accumulation occurred at 100 mg/L, and the smallest myofiber diameter and area were found at 10 mg/L. Exposure to PS microplastics leads to accumulation in muscle tissue and a reduction in myofiber dimensions. These findings highlight the potential adverse impacts of microplastics on fish health and underline the importance of further studies regarding ecological and human health implications.
Penguatan Karakter Peduli Lingkungan di SMK Ibrahim Fikri, Kuala Nerus, Terangganu, Malaysia: Penelitian Suwartiningsih, Nurul; Handayaningsih, Sri; Sugiyarto, Sugiyarto; Roslan, Ummu Atiqah Mohd; Irsyalinda, Nursyiva; Ardi, Subhan Zul
Jurnal Pengabdian Masyarakat dan Riset Pendidikan Vol. 4 No. 1 (2025): Jurnal Pengabdian Masyarakat dan Riset Pendidikan Volume 4 Nomor 1 (Juli 2025 -
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/jerkin.v4i1.2377

Abstract

Sekolah Menengah Kebangsaan (SMK) Ibrahim Fikri Terengganu, Malaysia, merupakan salah satu sekolah yang terlibat dalam program pendidikan lingkungan, yaitu Eco-Schools Programme. Kegiatan Pengabdian kepada Masyarakat (PKM) ini bertujuan untuk memperkuat karakter peduli lingkungan sivitas akademika SMK Ibrahim Fikri dalam pembelajaran. Mitra binaan utama adalah SMK Ibrahim Fikri, sedangkan mitra lain yang terlibat mencakup Universiti Malaysia Terengganu (UMT). Permasalahan yang dihadapi mitra adalah belum optimalnya pemanfaatan lingkungan sekolah sebagai sumber belajar untuk mendukung pembentukan karakter peduli lingkungan. Solusi yang ditawarkan tim adalah penyuluhan, pelatihan, dan pendampingan terkait pemanfaatan lingkungan sebagai media pembelajaran. Kegiatan dilaksanakan secara luring pada 18–19 Februari 2025. Hasil yang telah dicapai meliputi peningkatan pemahaman peserta terhadap pemanfaatan lingkungan sebagai sumber belajar serta komitmen sekolah untuk melanjutkan program sekolah ramah lingkungan.
Transfer Teknologi Reverse Osmosis dan Penguatan Kapasitas Operasional Alat Filtrasi-Sterilisasi Air untuk Produksi AMDK di Kalurahan Serut, Gunungkidul : Penelitian Kusuma, Damar Yoga; Hidayah, Qonitatul; Ardi, Subhan Zul; Suwartiningsih, Nurul; Rahmadhia, Safinta Nurindra
Jurnal Pengabdian Masyarakat dan Riset Pendidikan Vol. 4 No. 1 (2025): Jurnal Pengabdian Masyarakat dan Riset Pendidikan Volume 4 Nomor 1 (Juli 2025 -
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/jerkin.v4i1.2378

Abstract

Ketersediaan air bersih layak konsumsi di wilayah rawan kekeringan masih menjadi tantangan, khususnya di daerah pedesaan yang belum terjangkau sistem distribusi air perpipaan. Kalurahan Serut, Kapanewon Gedangsari, Kabupaten Gunungkidul, merupakan salah satu wilayah dengan potensi air tanah yang melimpah, namun belum memenuhi standar kualitas air minum akibat kandungan logam berat, total dissolved solids (TDS), serta cemaran mikrobiologis seperti Escherichia coli dan Coliform. Kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini bertujuan untuk memperkenalkan teknologi Reverse Osmosis (RO) sebagai solusi pengolahan air tanah, serta memberikan pelatihan teknis kepada masyarakat dalam pengoperasian dan pemeliharaan alat filtrasi-sterilisasi. Metode kegiatan meliputi survei awal kualitas air dan kebutuhan masyarakat, instalasi sistem RO yang terdiri dari pre-treatment (filter sedimen dan karbon), membran RO, dan post-treatment menggunakan sinar UV, serta pelatihan teknis kepada pengelola air minum desa yang tergabung dalam BUMKal Karya Manunggal Jaya. Hasil evaluasi menunjukkan adanya peningkatan signifikan dalam pemahaman peserta pelatihan, dari indeks rata-rata 2768 ± 966 menjadi 6384 ± 933 setelah sesi penyuluhan dan praktik lapangan. Implementasi teknologi RO terbukti efektif dan adaptif terhadap kondisi wilayah serta mendukung pemenuhan standar mutu air minum. Selain meningkatkan akses air bersih, kegiatan ini berpotensi mendorong pengembangan unit produksi Air Minum Dalam Kemasan (AMDK) skala mikro berbasis potensi lokal. Penerapan teknologi RO di wilayah ini sejalan dengan pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs) poin 6 tentang akses terhadap air bersih dan sanitasi yang layak.