Dalam industri manufaktur mencerminkan mesin menjadi faktor krusial dalam menjaga kelancaran proses produksi PT. XYZ, sebagai produsen karoseri kendaraan besar, menghadapi tantangan downtime akibat kerusakan mesin yang berdampak pada target produksi dan efisiensi biaya. Penelitian ini Bertujuan mengkaji pengaruh preventif maintenance terhadap jumlah produksi pada lini rangka bodi rangka, singkatnya pendekatan proaktif, dinilai lebih efektif dibandingkan perawatan korektif yang bersifat reaktif dan berberisiko tinggi terhadap kontinuitas produksi. Dengan metode kuantitatif dan analisis korelasional, penelitian dilakukan selama 13 bulan melalui observasi, wawancara, dan dokumentasi. Hasil analisis menunjukkan adanya hubungan signifikan antara frekuensi pemeliharaan preventif dan jumlah produksi, dengan kontribusi sebesar 6,55% terhadap peningkatan output produksi., sedangkan sisanya dipengaruhi oleh faktor lain. Uji regresi menunjukkan persamaan Y = 3714,273+-4,464x X, yang berarti setiap peningkatan kegiatan perawatan berdampak positif terhadap jumlah unit yang diproduksi. Kesimpulan dari penelitian ini menunjukkan bahwa pemeliharaan preventive yang dilakukan secara konsisten dapat meningkatkan efisiensi, mengurangi downtime, dan mendukung pencapaian target produksi secara berkelanjutan.