p-Index From 2020 - 2025
11.462
P-Index
This Author published in this journals
All Journal Jurnal Ilmu Lingkungan Jurnal Pendidikan Sosiologi dan Humaniora Juiperdo LINK Global Medical and Health Communication Health Notions Jurnal Teknik Industri: Jurnal Keilmuan dan Aplikasi Teknik Industri Jurnal Biologi Tropis Elektrika Indonesia Journal of Halal CARADDE: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Jurnal Cendekia : Jurnal Pendidikan Matematika Jurnal Kreativitas PKM INTERNATIONAL JOURNAL OF NURSING AND MIDWIFERY SCIENCE (IJNMS) Al-Ard: Jurnal Teknik Lingkungan SeBaSa: Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Stilistika: Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Jurnal Medika Cendikia (e-Journal) Jurnal Pengabdian Masyarakat Sains Indonesia (Indonesian Journal Of Science Community Services) Jurnal Ilmiah Profesi Pendidikan Abdimas Galuh: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat EduTeach: Jurnal Edukasi dan Teknologi Pembelajaran Indonesian Journal of Global Health research Jurnal Pengabdian Masyarakat Multidisiplin Jurnal Ilmiah Spirit REACTOR : Journal of Research On Chemistry And Engineering Jurnal Teknologi Pendidikan : Jurnal Penelitian dan Pengembangan Pembelajaran Jurnal Ilmiah Wahana Pendidikan Prima Abdika: Jurnal Pengabdian Masyarakat Bima Nursing Journal Indo-MathEdu Intellectuals Journal Edusia: Jurnal Ilmiah Pendidikan Asia Jurnal Pijar MIPA Jurnal Kajian Ilmu Pendidikan (JKIP) Quality : Jurnal Kesehatan Movement and Education Jurnal Pengabdian dan Pengembangan Masyarakat Indonesia Cendekia: Jurnal Ilmu Sosial, Bahasa dan Pendidikan Jurnal Pelayanan dan Pengabdian Masyarakat Indonesia Indonesian Journal of Physical Activity Jurnal Pendidikan dan Pengabdian Masyarakat Bengawan :Jurnal Pengabdian Masyarakat Jurnal Riset Manajemen dan Ekonomi Depik Jurnal Ilmu-Ilmu Perairan, Pesisir dan Perikanan Pelita: Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat Morfologi : Jurnal Ilmu Pendidikan, Bahasa, Sastra dan Budaya Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Bangun Cipta, Rasa, & Karsa (Jurnal PKM BATASA) Ardhi: Jurnal Pengabdian dalam Negri Jurnal Pendidikan, Bahasa dan Budaya Compromise Journal : Community Proffesional Jurnal Kesehatan Bakti Tunas Husada Edukasi Elita : Jurnal Inovasi Pendidikan Depik Jurnal Ilmu-Ilmu Perairan, Pesisir, dan Perikanan JURNAL PENGABDIAN MASYARAKAT KOMUNITAS KESEHATAN Tesseract: International Journal of Geometry and Applied Mathematics Jurnal Pendidikan dan Sosial Humaniora Jurnal Info Kesehatan
Claim Missing Document
Check
Articles

Sanitasi, Higiene Perorangan, dan Pencemaran Tanah oleh Cacing pada Kecacingan pada Anak di Kelurahan Liliba, Kecamatan Oebobo Kota Kupang, Provinsi nusa Tenggara Timur Sinaga, Eni; Wanti, Wanti; Kusmiyati, Kusmiyati
Global Medical & Health Communication (GMHC) Vol 2, No 1 (2014)
Publisher : Fakultas Kedokteran Universitas Islam Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak Penyakit kecacingan banyak ditemukan di daerah dengan kelembaban tinggi terutama pada kelompok masyarakat dengan higiene perorangan dan sanitasi lingkungan yang kurang baik. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui hubungan kondisi sanitasi, higiene perorangan, pencemaran tanah oleh cacing dengan kejadian kecacingan pada anak umur 1 – 5 tahun di Kelurahan Liliba, Kecamatan Oebobo Kota Kupang, Provinsi Nusa Tenggara Timur. Penelitian observasional dengan rancangan cross sectional study dilakukan pada Mei- November 2012. Sampel penelitian 50 anak usia 1–5 tahun sebanyak 50 orang yang diambil secara random sampling. Data dianalisis menggunakan uji chi kuadrat (X2) dengan program statistical product and service solution (SPSS). Prevalensi kecacingan pada anak usia 1-5tahun di Kelurahan Liliba adalah 38%. Hasil Uji chi kuadrat menunjukkan hanya ada satu variabel yang berhubungan dengan kejadian kecacingan di Liliba yaitu higiene perorangan (p=0,005). Variabel yang tidak berhubungan dengan kejadian kecacingan pada anak 1 – 5 tahun di Liliba yaitu kondisi sarana air bersih (p=0,07), kondisi jamban (p=0,128), dan pencemaran tanah oleh cacing (p=0,309). Penelitian ini membuktikan ada hubungan bermakna antara higiene perorangan dan kejadian kecacingan, sehingga diharapkan orangtua lebih memperhatikan higiene perorangan anaknya seperti memotong kuku, mencuci tangan setelah bermain dan sebelum makan, mencuci tangan setelah buang air besar dan memberikan alas kaki saat bermain. Dinkes Kota dan Puskesmas khususnya secara periodic setiap 6 bulan sekali diharapkan melakukan tindakan pencegahan dan penanggulangan kecacingan dengan penyuluhan dan pemberian obat cacing kepada anak usia 1 – 5 tahun. Kata kunci: Higiene perorangan, kecacingan, kondisi lingkungan Sanitation, Personal Hygiene, and Helminth Contamination of Helminth infectionin Children at Liliba Subdistrict, Oebobo Kupang, East Nusa Tenggara Province Abstract Helminth infection was found especially in the area with high humidity and in the community with bad personal higiene and inadequate sanitation. The objective of this study is to describe the relation between sanitation, personal hygiene, helminth contamination in the soil and helminth infection in children 1 – 5 years old in Liliba subdistrict Oebobo Kupang, East Nusa Tenggara Province. This was an observational study with cross sectional approach was done on May to November 2012. A systematic random sampling  of 50 children  1 – 5 years old involved in this study. Analysis using statistical product and servicesolution (SPSS) program ver 17 was done with chi square (X2). The results showed that the prevalence of helminth infection on children 1 – 5 years old was 38%. One variable showed significant relationship with helminth infection is personal hygiene with p=0.005 while the availability of clean water, sanitation and soil contamination showed no significant relationship with p=0.07; p=0.128 and p=0.309 respectivelly. The study emphasized the need for personal hygiene that encouraged parents to help children exercise personal hygiene better. Several activities such as nail cutting, washing hands after playing and before eating, washing hands after defecating and using sandals for feet protections need to be promoted. Local Health department need to prevent the infection by promoting healthy living and distribute preventive drug especially for children 1-5 years old. Key words: Helminth infection, personal hygiene, sanitation, children. 
Expression of Catalase and Malondialdehyde Levels in Silicon Dioxyde-exposed Lung Tissue of Mice Treated with Moringa oleifera Leaves Extract Kusmiyati, Kusmiyati; Keman, Soedjajadi; Amin, Muhammad; Suwarno, Suwarno
Health Notions Vol 2 No 3 (2018): March 2018
Publisher : Humanistic Network for Science and Technology (Address: Cemara street 25, Ds/Kec Sukorejo, Ponorogo, East Java, Indonesia 63453)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (616.261 KB)

Abstract

Silica particle such as silicon dioxide (SiO2), is considered as a hazardous and cytotoxic particle. Silica particle exposure leads to oxidative stress in lung tissue. Moringa oleifera is a plant with potential antioxidant compounds. Therefore the aim of this study was to analyze the effect of M. oleifera leaves extract (MLE) on expression of catalase enzyme and malondialdehyde (MDA) levels in lung tissue of mice exposed to silica particles. This study was an experimental study with randomized posttest-only control group design using 30 male Balb/c strain mice, 8-10 weeks of age, 20-30 g body weight (BW), which were randomly divided into five groups. Group 1 was the negative control group, group 2 was exposed to SiO2 particle and set as the positive control group, group 3 was treated with MLE 2 mg/20 g BW, group 4 was treated with MLE 5 mg/20 g BW, and group 5 was treated with MLE 8 mg/20 g BW. After 90 days, mice were sacrificed by cervical dislocation and the lung tissues were examined.  Study results showed that expression of catalase in lung tissues of MLE-treated group was higher than that of positive control group, but not statistically significant. There was a significant difference of MDA level in lung tissue among groups. MDA level of groups treated with MLE 2 mg/20 g BW and 5 mg/20 g BW was lower than that of control group, while group treated with MLE 8 mg/20 g BW showed higher MDA level than control group (One Way ANOVA, p<0.05). It is concluded that administration of MLE indicates to prevent SiO2 inducedoxidative stress in lung tissue of Balb/c mice.    Keywords: Antioxidant, Catalase, Malondialdehyde, Moringa oleifera, Silicon dioxyde 
Pengaruh Paparan Pencemar Udara Terhadap Stres Oksidatif: Sistematik Review Kusmiyati Kusmiyati; Norma Tiku Kambuno; Pius Selasa; Ferry William Frangky Waangsir
Jurnal Ilmu Lingkungan Vol 20, No 3 (2022): July 2022
Publisher : School of Postgraduate Studies, Diponegoro Univer

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14710/jil.20.3.628-636

Abstract

Pencemaran udara mempengaruhi kualitas lingkungan dan kesehatan masyarakat.  Pencemar udara dapat menyebabkan perubahan molekul dalam tubuh sebagai penanda dini gangguan kesehatan. Tujuan penelitian ini adalah memperoleh gambaran tentang pengaruh pencemar udara terhadap stres oksidatif. Jenis penelitian adalah sistematik review dari artikel penelitian yang dilakukan sebelumnya. Penelitian dilaksanakan pada Apri-Mei 2021. Pencarian literature dilakukan melalui data base Science Direct pada periode publikasi 2017-2021.  Kata kunci yang digunakan adalah “air pollutant” OR “oxidative stress” AND “air pollution” OR “oxidative stress”.   Artikel yang diperoleh menggunakan kata kunci dan memenuhi kriteria inklusi selanjutnya dilakukan penilaian kelayakan menggunakan The JBI Critical Appraisal.  Dari menilaian kelayakan diperoleh 15 artikel dari data base Science Direct yang selanjutnya ditelaah. Hasil pdari penelusuran literature diketahui jenis pencemar udara antara lain PM2,5, NO2, Ozon, partikulat, PM10, PM2.5, NO2, dan CO, PM udara ambien, abu vulkanik, bahan bakar dan sebagainya. Paparan polutan udara dapat menyebabkan stress oksidatif dalam berbagai penanda antara lain peningkatan produksi spesies oksigen reaktif, penurunan antioksidan, 8-OHDG.  Kesimpulan dari penelitian ini bahwa pajanan pencemar udara menyebabkan perubahan pada penanda biologis stress oksidatif yang merupakan indikasi dini adanya gangguan kesehatan sebagai dampak dari pencemar udara.  Perlu upaya pengendalian pencemaran udara agar tidak menimbulkan dampak negatif pada manusia.ABSTRACTAir pollution had an impact on environmental quality and public health. Air pollutants could cause molecular changes in the body as an early marker of health problems. The purpose of this study was to obtain an overview of the effect of air pollutants on oxidative stress. This study was a systematic review of previous research articles. The research was carried out in April-May 2021. The literature search was carried out through the Science Direct database in the 2017-2021 publication period. The keywords used were “air pollutant” OR “oxidative stress” AND “air pollution” OR “oxidative stress”. Articles obtained using keywords and meeting the inclusion criteria were then assessed for feasibility using The JBI Critical Appraisal. From the feasibility assessment, 15 articles were obtained which were then reviewed. The results of a literature search showed that the types of air pollutants include PM2.5, NO2, Ozone, particulates, PM10, PM2.5, NO2, and CO, ambient air PM, volcanic ash, fuel and so on. Exposure to air pollutants caused oxidative stress in various markers, including increased production of reactive oxygen species, decreased antioxidants, 8-OHDG. The conclusion of this study is that exposure to air pollutants causes changes in biological markers of oxidative stress which is an early indication of health problems as a result of air pollutants. Efforts are needed to control air pollution so that it does not have a negative impact on humans.
The Knowledge on HIV/AIDS among High School Student and University Student in Kupang Municipality 2011 Wanti Wanti; Kusmiyati Kusmiyati; B Widyaningrum
Jurnal LINK Vol 8, No 2 (2012): Mei 2012
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat, Poltekkes Kemenkes Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (4034.669 KB) | DOI: 10.31983/link.v8i2.297

Abstract

Sanitasi, Higiene Perorangan, dan Pencemaran Tanah oleh Cacing pada Kecacingan pada Anak di Kelurahan Liliba, Kecamatan Oebobo Kota Kupang, Provinsi Nusa Tenggara Timur Eni Sinaga; Wanti Wanti; Kusmiyati Kusmiyati
Global Medical & Health Communication (GMHC) Vol 2, No 1 (2014)
Publisher : Universitas Islam Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (3308.852 KB) | DOI: 10.29313/gmhc.v2i1.1529

Abstract

Penyakit kecacingan banyak ditemukan di daerah dengan kelembaban tinggi terutama pada kelompok masyarakat dengan higiene perorangan dan sanitasi lingkungan yang kurang baik. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui hubungan kondisi sanitasi, higiene perorangan, pencemaran tanah oleh cacing dengan kejadian kecacingan pada anak usia 1–5 tahun di Kelurahan Liliba, Kecamatan Oebobo Kota Kupang, Provinsi Nusa Tenggara Timur. Penelitian observasional dengan rancangan cross sectional study dilakukan pada Mei–November 2012. Sampel penelitian 50 anak usia 1–5 tahun sebanyak 50 orang yang diambil secara random sampling. Data dianalisis menggunakan uji chi kuadrat (X2) dengan program statistical product and service solution (SPSS). Prevalensi kecacingan pada anak usia 1-5tahun di Kelurahan Liliba adalah 38%. Hasil Uji chi kuadrat menunjukkan hanya ada satu variabel yang berhubungan dengan kejadian kecacingan di Liliba yaitu higiene perorangan (p=0,005). Variabel yang tidak berhubungan dengan kejadian kecacingan pada anak 1–5 tahun di Liliba yaitu kondisi sarana air bersih (p=0,07), kondisi jamban (p=0,128), dan pencemaran tanah oleh cacing (p=0,309). Penelitian ini membuktikan ada hubungan bermakna antara higiene perorangan dan kejadian kecacingan, sehingga diharapkan orangtua lebih memperhatikan higiene perorangan anaknya seperti memotong kuku, mencuci tangan setelah bermain dan sebelum makan, mencuci tangan setelah buang air besar dan memberikan alas kaki saat bermain. Dinkes Kota dan Puskesmas khususnya secara periodic setiap 6 bulan sekali diharapkan melakukan tindakan pencegahan dan penanggulangan kecacingan dengan penyuluhan dan pemberian obat cacing kepada anak usia 1–5 tahun. SANITATION, PERSONAL HYGIENE, AND HELMINTH CONTAMINATION OF HELMINTH INFECTION IN CHILDREN AT LILIBA SUBDISTRICT, OEBOBO KUPANG, EAST NUSA TENGGARA PROVINCEHelminth infection was found especially in the area with high humidity and in the community with bad personal higiene and inadequate sanitation. The objective of this study is to describe the relation between sanitation, personal hygiene, helminth contamination in the soil and helminth infection in children 1–5 years old in Liliba subdistrict Oebobo Kupang, East Nusa Tenggara Province. This was an observational study with cross sectional approach was done on May to November 2012. A systematic random sampling of 50 children 1–5 years old involved in this study. Analysis using statistical product and servicesolution (SPSS) program ver. 17 was done with chi square (X2). The results showed that the prevalence of helminth infection on children 1–5 years old was 38%. One variable showed significant relationship with helminth infection is personal hygiene with p=0.005 while the availability of clean water, sanitation and soil contamination showed no significant relationship with p=0.07; p=0.128 and p=0.309 respectivelly. The study emphasized the need for personal hygiene that encouraged parents to help children exercise personal hygiene better. Several activities such as nail cutting, washing hands after playing and before eating, washing hands after defecating and using sandals for feet protections need to be promoted. Local Health department need to prevent the infection by promoting healthy living and distribute preventive drug especially for children 1–5 years old.
MINI REVIEW BIOMARKERS AS EARLY DETECTION TOOL FOR SILICA DUST EXPOSURE-INDUCED HEALTH PROBLEMS Kusmiyati Kusmiyati
INTERNATIONAL JOURNAL OF NURSING AND MIDWIFERY SCIENCE (IJNMS) Vol 3 No 3 (2019): IJNMS Volume 3 Issue 3 December 2019
Publisher : Bina Sehat Press. Departement Research and Community Engagement Bina Sehat PPNI Institute of Health Science, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (191.683 KB) | DOI: 10.29082/IJNMS/2019/Vol3/Iss3/183

Abstract

The silica dust is widely distributed on earth’s surface resulting from various activities. This mineral may result in lung damage initially presenting changes of many compounds in biological systems. Silica exposure on lung tissues triggers reactive oxygen species (ROS) production, influences endogenous antioxidant enzymes (superoxide dismutase, catalase and glutathione peroxidase), and release of inflammatory mediators (IL-1, IL-6, TNF-α). These biomarkers are developed as marker of silica exposure effect in the body. It is concluded that development of biomarkers is warranted for early detection of silica exposure-induced health problems in order to prevent its progression into serious diseases.
Alkaloids, Flavonoids, Tannins and Saponins Contents in Moringa Oleifera Leaves Kusmiyati Kusmiyati; Ety Rahmawati; Ferry William Frangky Waangsir; Pius Selasa
Indonesian Journal of Global Health Research Vol 4 No 1 (2022): Indonesian Journal of Global Health Research
Publisher : GLOBAL HEALTH SCIENCE GROUP

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37287/ijghr.v4i1.832

Abstract

Various studies have shown that Moringa oleifera leaves have benefits in preventing disease. It also has the potential to solve environmental problems as mosquito larvasides. This is presumably because Moringa leaves contain potentially beneficial compounds. Objective: The aim of this study was to analyze the content of bioactive compounds in Moringa oleifera leaf extract qualitatively and quantitatively. This study was an descriptive study. The study was conducted in Kupang East Nusa Tenggara at September 2019. Moringa leaf extraction was carried out using maceration method with 96% ethanol solvent. The identification of compounds was qualitatively carried out using Thin Layer Chromatography (TLC) methods, while quantitative using spectrophotometric methods. Data was analyzed descriptively to describe the content of flavonoid, tannin, alkaloid, saponin. Study results showed that Moringa leaf extract had flavonoid, alkaloid, tannin and saponin components which were measured qualitatively. Quantitative measurement results showed that Moringa leaves have compounds Total alkaloid Equivalent Quinine 0,3% b/b, Total Flavonoid Equivalent Quercetin17,40 % b/b, Tannin Total Equivalent Tannic Acid 14,68 % b/b, Saponin 7,41% b/b. It is concluded that Moringa oleifera leaf extract has compounds that are beneficial for many things, both in disease prevention, larvasides and other benefits.
Pendampingan Umkm Kelompok Tani Kelor ”Sejahtera Bersama” Wanti Wanti; Ragu Harming Kristina; Kusmiyati Kusmiyati; Irfan Irfan; Ferry WF Waangsir; Indhira Shagti; Christina Rosanty Nenotek; Yurissetiowati Yurissetiowati
Jurnal Kreativitas Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) Vol 5, No 12 (2022): Volume 5 No 12 Desember 2022
Publisher : Universitas Malahayati Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jkpm.v5i12.8151

Abstract

ABSTRAK Wilayah NTT merupakah wilayah yang banyak ditumbuhi oleh tanaman tropis salah satunya adalah kelor. Pohon kelor memunyai banyak manfaat bagi kesehatan oleh karena itu pohon ini mempunyai nama lain sebagai pohon ajaib. Pemerintah Propinsi NTT membuka lahan untuk budidaya kelor sampai dengan menghasilkan produk seperti bubuk kelor, teh kelor dan kopi kelor. Namun usaha tersebut mengalami banyak kendala di lapangan sampai dengan proses pengepakan serta uji standar mutu Produk yang dihasilkan oleh karena itu dibutuhkan kerjasama dari banyak pihak untuk memberikan support sistem terhadap kebijakan pemerintah tersebut. Tujuan dari pengabdian masyarakat ini adalah memberikan pelatihan pengelolaan pangan yang higienes dan pendampingan pengembangan berbagai jenis produk pangan berbahan dasar kelor. Metode pengabdian masyarakat yang digunakan adalah memberikan pelatihan dan pendampingan tentang pengelolaan pangan yang higienes dan pengembangan berbagai jenis produk pangan berbahan dasar kelor terhadap 6 peserta di Desa Otan Kecamatan Semau Kabupaten Kupang Provinsi Nusa Tenggara Timur pada tanggal 03 Juli – 04 Juli 2021. Hasil kegitaan ini diambil menggunakan penilaian pre test dan post test. Pada aspek pengetahuan dan keterampilan mitra terdapat perubahan yang signifikan bahwa seluruhnya dari peserta memiliki pengetahuan baik tentang pengelolaan pangan yang higienes dan pengembangan berbagai jenis produk pangan berbahan dasar kelor. Kesimpulan terdapat peningkatan pengetahuan dan keterampilan peserta tentang pengelolaan pangan yang higienes dan pendampingan pengembangan berbagai jenis produk pangan berbahan dasar kelor. Kata Kunci: Pendampingan, Kelor, UMKM  ABSTRACT The NTT region is an area that is overgrown by tropical plants, one of which is Moringa. Moringa tree has many benefits for health, therefore this tree has another name as a magic tree. The NTT Provincial Government opened land for the cultivation of Moringa to produce products such as Moringa powder, Moringa tea and Moringa coffee. However, the business encountered many obstacles in the field, up to the packaging process and testing of product quality standards, therefore cooperation from many parties was needed to provide system support for the government's policy. The purpose of this community service is to provide training in hygienic food management and assistance in the development of various types of moringa-based food products. The community service method used is to provide training and assistance on hygienic food management and the development of various types of moringa-based food products to 6 participants in Otan Village, Semau District, Kupang Regency, East Nusa Tenggara Province on 03 July – 04 July 2021. The results of this activity taken using pre-test and post-test assessments. In the aspect of knowledge and skills of partners, there was a significant change that all of the participants had good knowledge of hygienic food management and the development of various types of moringa-based food products. The conclusion is that there is an increase in participants' knowledge and skills about hygienic food management and assistance in the development of various types of moringa-based food products. Keywords: Mentoring, Moringa, UMKM
Alkaloids, Flavonoids, Tannins and Saponins Contents in Moringa Oleifera Leaves Kusmiyati Kusmiyati; Ety Rahmawati; Ferry William Frangky Waangsir; Pius Selasa
Indonesian Journal of Global Health Research Vol 4 No 1 (2022): Indonesian Journal of Global Health Research
Publisher : GLOBAL HEALTH SCIENCE GROUP

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37287/ijghr.v4i1.832

Abstract

Various studies have shown that Moringa oleifera leaves have benefits in preventing disease. It also has the potential to solve environmental problems as mosquito larvasides. This is presumably because Moringa leaves contain potentially beneficial compounds. Objective: The aim of this study was to analyze the content of bioactive compounds in Moringa oleifera leaf extract qualitatively and quantitatively. This study was an descriptive study. The study was conducted in Kupang East Nusa Tenggara at September 2019. Moringa leaf extraction was carried out using maceration method with 96% ethanol solvent. The identification of compounds was qualitatively carried out using Thin Layer Chromatography (TLC) methods, while quantitative using spectrophotometric methods. Data was analyzed descriptively to describe the content of flavonoid, tannin, alkaloid, saponin. Study results showed that Moringa leaf extract had flavonoid, alkaloid, tannin and saponin components which were measured qualitatively. Quantitative measurement results showed that Moringa leaves have compounds Total alkaloid Equivalent Quinine 0,3% b/b, Total Flavonoid Equivalent Quercetin17,40 % b/b, Tannin Total Equivalent Tannic Acid 14,68 % b/b, Saponin 7,41% b/b. It is concluded that Moringa oleifera leaf extract has compounds that are beneficial for many things, both in disease prevention, larvasides and other benefits.
Komunitas Echinodermata di kawasan intertidal Pantai Mandalika Pulau Lombok, Indonesia Imam Bachtiar; I Wayan Merta; Kusmiyati Kusmiyati; AR Syachruddin
Depik Vol 9, No 2 (2020): August 2020
Publisher : Faculty of Marine and Fisheries, Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (654.148 KB) | DOI: 10.13170/depik.9.2.13582

Abstract

Echinoderm community was studied at the Mandalika Beach which is the main habitat of nyale worms in the southern coast of Lombok Island, from July to September 2017. The aim of study was to describe community structure of Echinoderm fauna and population structure of predominant species. Data on species richness and its abundance were collected using transect-quadrate methods. Five transects were laid haphazardly seaward that may represent the whole reef flat with about 200 m length and 100 m wide.  On every 10 meter along the transect length a 5x1 m2 quadrate was made, that overall there were 44 quadrates. The results showed that only eight species of Echinoderms found in the quadrate samples, i.e. sea urchin Echinometra mathaei (Echinoidea), and brittle stars, Ophiocoma scolopendrina, O. echinata, O. erinaceus, Ophiomastix annulosa and Ophioderma sp. (Ophiuroidea). Two other Echinoidea were also found outside the quadrates, i.e. Echinothrix calamaris and Diadema setosum. Simpson diversity index (D) was 1,243, eveness index (E) was 4,023, Shanon-Winner diversity index (H) was 0,430 and equatibility index (J) was 0,267. Sea urchin E. mathaei was the most predominant population (89,38% of total composition) with average abundance 11,87±22,37 individual m2. Brittle star O. scolopendrina come the second predominant population (7,31%) with average abundance 0,86±2,43 individual m2. The other four brittle stars had very low proportion (2%) and low abundance ( 0,20  individual m2). Population stucture showed that these two populations mostly consisted of reproductive members. Ecological interactions of these two predominant Echinoderms should be studied in more detail on interactions among of the Echinoderms and nyale worms. Keywords: Ophiocoma, Echinometra, Nyale, Lombok Tengah, population structure ABSTRAKPenelitian komunitas Echinodermata dilakukan di Pantai Mandalika yang menjadi habitat utama cacing nyale, pada bulan Juli-September 2017. Penelitian ini bertujuan mendeskripsikan struktur komunitas Echinodermata dan struktur populasi spesies yang dominan. Data kekayaan spesies dan kelimpahan diambil dengan metode transek kuadrat. Lima transek diletakkan tersebar ke arah laut pada pantai yang panjangnya sekitar 200 m dan lebar 100 m tersebut. Setiap titik 10 meter pada transek dibuat kuadrat ukuran 5 m2, dengan jumlah kuadrat sampel seluruhnya 44 kuadrat. Hasil penelitian menunjukkan bahwa komunitas Echinodermata mempunyai kekayaan spesies yang rendah di Pantai Mandalika. Organisme Echinodermata yang dijumpai hanya 8 (delapan) spesies, yaitu landak laut Echinometra mathaei (Echinoidea), serta lima jenis bintang mengular, Ophiocoma scolopendrina, O. echinata, O. erinaceus, Ophiomastix annulosa dan Ophioderma sp. (Ophiuroidea). Di luar kuadrat tercatat dua jenis landak laut lainnya, yaitu Echinothrix calamaris dan Diadema setosum, dengan kelimpahan yang sangat rendah. Indeks-indeks komunitas pada umumnya rendah. Indeks diversitas Simpson (D) 1,243, indeks keseragaman (E) 4,023, indeks keanekaragaman spesies Shanon-Winner (H) 0,430 dan indeks kesetaraan (J) 0,267. Landak laut E. mathaei sangat dominan (89,38%) dengan kelimpahan rata-rata 11,87±22,37 individu m-2 di dalam komposisi komunitas Echinodermata. Bintang mengular O. scolopendrina menempati urutan dominansi kedua (7,31%) dengan kelimpahan rata-rata 0,86±2,43 individu m-2, sedangkan empat bintang mengular lainnya mempunyai proporsi kurang dari 2% dan kelimpahan rata-rata kurang dari 0,20  individu m-2. Struktur populasi E. mathaei dan O. scolopendrina menunjukkan bahwa sebagian besar anggota populasi mempunyai ukuran reproduktif. Kehadiran hewan Echinodermata tersebut di habitat cacing nyale (Eunicidae, Polychaeta) menuntut penelitian lanjutan tentang peran ekologis dari masing-masing hewan Echinodermata dan interaksinya dengan cacing nyale.Kata kunci: Ophiocoma, Echinometra, Nyale, Lombok Tengah, Struktur populasi
Co-Authors A. Wahab Jufri Achmad Zakaria Adini, Syaukia Agil Al Idrus, Agil Al Agus Ramdani Agus Riyanto Agustin, Silvia Wanda Ahmad Raksun, Ahmad Akbar R.H, Muhammad Rizky Alzami, Farrikh Amalia, Hani Amarillis, Widya Puspita Amelia, Desi Dwi Anita Lontaan AR Syachruddin Arfinal, Arfinal Arga Dwi Pambudi Aroli, Siti Nur Khairunisa Astuti, Esti Widya ATY, YOANI MARIA VIANNEY BITA Aty, Yoany Maria V.B. Audy Hijriyah, Adeen Aulyana, Rizca Ayu Mutia, Karina Azis, Farhan Nur Azizurahmah, Annisyah B Widyaningrum Badriah, Siti Baiq Sri Handayani Balok Hariadi, Balok Benu, Beatrice Amelia Cahya, Raden Roro Theresia Nirbita Cholilah, Cholilah Christina Rosanty Nenotek Dennis Guna Bawana Desyani, Ni Luh Jayanthi diah ayu Dian Imam Saefulah Diyah Kusuma Ningrum Djafar, Nurseha S. Dyah Ratri Nurmaningsih Enni Rosida Sinaga Enny Nurmalasari ERNI SURYANI, ERNI Ety Rahmawati Eva Oktavia Faizin, Afan Fajriyah, Nurul Febriana Febriana, Febriana Femmy Keintjem, Femmy Ferry WF Waangsir Fiko Adiansah Gusti Ayu Tirtawati, Gusti Ayu Handayani, Sri Hanifah, Sri Yuni Hariananda, Dena Arimby Hartayu, Ratna Hartini, Ria Hasan Tholabi Heratri, Agnes Heru Agus Santoso Herwin Suprijono I Wayan Merta I Wayan Merta Merta Imam Bachtiar Imam S, Dian Indhira Shagti INDRIANI, NOVI Intan Meyty Megawati Tongkukut, Intan Meyty Megawati Irfan Irfan Irnawati, Diah Harun Ivan A.M, Laurentius Iyan Nurdiyan Haris Janbonsel Bobaya Jenny Mandang Johana Tuegeh Karundeng, Yanni Khaeran Anwar Khairuddin - Kiling, Maykel Alfian Kontu Lusje, Kontu Kubikazari, Sinju Kukuh Setyadjit, Kukuh Kusdinar, Mochamad Lesmana, Dewo Panca Lestari, Tri Ayu Lilik Muji Hastutik Listianingrum, Nia Yunita Lucia Ratna Kartika Wulan, Lucia Ratna Kartika Lulu, Zinat M. Yamin Maharani, Annisa Metantya Margono Margono Martha Irene Kartasurya Mawaddah Fatin Nuradiah Memah, Herlina Muchti, Muhammad Agusdika Ridho Muhajir Muhajir, Muhajir Muhammad Amin Muhidayani, RE Septi Muhidayani, Respi Eka Muhtar Muhtar Muliana, Haika Mulyanthi, Dewi Iryani Muqoffi, Ahmad Nera Marinda Machdar Nisa, Alifah Khaerun Noer, Muhammad Zarkasih Norma Tiku Kambuno Normasari, Vivi Novisye Katiandagho, Novisye Nugraha, Yohanes C Nugroho, Dony Satriyo Nur Cholis Majid Nur Hidayati Nur Lestari Nuratni, Ni Ketut Nurhamidah Nurhamidah Nurjannah, Lulu Nurmajid, Iqbal Nurwela, Trivonia Sri Nurwijayanti Oemi Koelsoem Pasambo, Yourisna Peni Cahyati, Peni Pius Selasa PRAPTI SEDIJANI, PRAPTI Purnamasari, Hetty Purnaningsih, Suji Rahayu Purnomo, Muhammad Agus Putu Artayasa Rachmawati, Ifa Ragu Harming Kristina Rahayu, Vaisal Rahmadani, Siti Rama Cipta Prasetia Rasmi, Dewa Ayu Citra Reza Sarwo Widagdo Riska Pradana, Khoirunisa Riyana, Asep Robin Dompas, Robin Rohmah, Ana Qaimah Lailiyatul Mela Diyah Roja Mustaqim Romana, Aben B.Y. S, Moh. Arif Rohman Saefulah, Dian Imam Sahirudin, Sahirudin Sandra Pakaya, Sandra Sari Ayu Wulandari Seftiyani, Ditayara Selasa, Pius Setiadi, Kristoforus Ardian Setiawan, Jefri Anton Sigit Muryanto, Sigit Siti Maimunah Siti Nurjanah Siti Zubaidah Soedjajadi Keman Sri Wahyuningtyas, Sri Sudiro Sudiro Sukarso, Aa Sulistiyawati, Wardani Supar . Supriatna, Heri Surono, Arif Surono Susan M Noor Suwarno Suwarno Syuul Adam, Syuul Telly Mamuaya, Telly Tika Astuti Tobing, Jack Robertus Tobing, Viktor Maruli L. Tua Tyas, Wahyuning Ummi Kaltsum S. Saleh Untung Nugroho Utami, Lies Waaangsir, Ferry WF Waangsir, Ferry William Frangky Wanti Wanti WANTI WANTI Wardah, Izzah Aula Wibawa, I Made Ari Wijaya, Dewa Kusuma Yahya, Agung Kurnia Yanyan Bahtiar Yasmin, Ira Yulianto, Ari Gana Yuniar Rahmadieni, Risky Yurissetiowati, Yurissetiowati Zaenal Arifin Zaitun, Nurrifta