Claim Missing Document
Check
Articles

Found 9 Documents
Search

KETEPATAN REKOMENDASI PADA KASUS VIGNETTE SWAMEDIKASI SAKIT KEPALA OLEH APOTEKER DI APOTEK Amalia, Nurul; Wibowo, Yosi Irawati; Halim, Steven Victoria; Setiawan, Eko; Irawati, Sylvi; Presley, Bobby; Setiadi, Adji Prayitno; Brata, Cecilia
Jurnal Ilmiah Ibnu Sina (JIIS): Ilmu Farmasi dan Kesehatan 2023: Webinar Nasional & Call For Paper
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan ISFI Banjarmasin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36387/jiis.v8i3.1677

Abstract

Headache is a symptom which people often self-medicate and community pharmacies are often places where self-medicating patients with headache obtain the medicines. Therefore, community pharmacists played an important role in providing appropriate advice for these patients. A cross-sectional study design was used. A questionnaire consisting of (1) pharmacy and pharmacists characteristics, and (2) two vignette cases of headache (tension headache and migraine due to an oral contraceptive) was developed. Data was collected using a structured interview with community pharmacists in an East Javan district. Data was analysed using content analysis. Appropriate recommendation was determined based on the literature and expert panel opinion. The total population was 81 community pharmacists. Of these, 47 agreed to participate. Of 47 participating pharmacists, 36 (77%) and 23 (49%) pharmacists provided appropriate advice in the case of tension headache and migraine due to the use of an oral contraceptive respectively. Appropriate recommendation provided by pharmacists varied according to the cases. Optimization of pharmacists’ recommendation in a case of headache requiring medical referral is needed.
Rekomendasi Apoteker Komunitas Saat Menghadapi Permintaan Swamedikasi Diare yang Disertai Alarm Symptoms Setiadi, Adji Prayitno; Istiqomah, Reza Amelia; Octafelia, Yustina; Wibowo, Yosi Irawati; Brata, Cecilia; Setiawan, Eko; Halim, Steven Victoria
Jurnal Kesehatan Vol 13 No 1 (2022): Jurnal Kesehatan
Publisher : Poltekkes Kemenkes Tanjung Karang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26630/jk.v13i1.3089

Abstract

Appropriate recommendations given by pharmacists play a critical role in determining the efficacy and safety of self-medication practices in pharmacies, including in the case of diarrhea with alarm symptoms. This observational study with a cross-sectional design aims to determine the profile and appropriateness of recommendations given by pharmacists in Surabaya when they faced self-medication requests for diarrhea with alarm symptoms. Data were collected using a questionnaire consisting of two parts, i.e., participants’ characteristics and one case of adult diarrhea with alarm symptoms. The case used was newly developed and the content had been validated. The content validation and the determination of appropriate recommendations given by pharmacists involved experts in clinical pharmacy, community pharmacy, and public health. The final data were analyzed and presented descriptively. A total of 160 pharmacists were involved in this study, the majority of whom were managing pharmacists (82.50%), female (85.50%), and have been working as pharmacists for 1 to 7 years (48.75%). Most pharmacists (56.87%) gave more than one type of recommendation, the majority of whom recommended dispensing of pharmaceutical products accompanied by a referral to physicians (21.88%). Only 42 pharmacists (26.25%) gave appropriate recommendations including referral to physicians (18.13%) or referral accompanied by pharmaceutical product (6.88%) and non-pharmacology recommendations (1.25%). Need assessment is required to identify interventions preferred by pharmacists to optimize their role in promoting responsible self-medication practices.
Studi Penggunaan Antihipertensi pada Pasien Preeklampsia Rawat Jalan di Poliklinik Rumah Sakit Ibu dan Anak Surabaya Yana, Anna Ulfa; Brata, Cecilia; Irawati, Sylvi
Jurnal Kesehatan Vol 14 No 2 (2023): Jurnal Kesehatan
Publisher : Poltekkes Kemenkes Tanjung Karang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26630/jk.v14i2.3893

Abstract

Preeklampsia merupakan penyebab angka kematian ibu (AKI) tertinggi kedua di Indonesia. Pada RSIA Bantuan 05.08.05 Surabaya, pasien dengan preeklampsia merupakan pasien rujukan terbanyak kedua setelah ibu hamil dengan ketuban pecah prematur, dan persentase pasien preklampsia secara konsisten pada RSIA ini meningkat dari tahun ke tahun. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui karakteristik pasien preeklampsia dan penggunaan terapi antihipertensi pada pasien preeklampsia rawat jalan di RSIA Bantuan 05.08.05 Surabaya. Penelitian ini merupakan penelitian observasional dengan desain cross-sectional. Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini berasal dari rekam medik pasien rawat jalan yang terdiagnosis preeklampsia di RSIA Bantuan 05.08.05 Surabaya selama periode Januari-Desember 2021. Data terkait karakteristik pasien dan penggunaan obat hipertensi didokumentasikan dan kemudian dianalisis secara deskriptif. Dari total 195 pasien preeklampsia rawat jalan, 68,21% pasien berusia 20-35 tahun, 85,64% dengan usia kehamilan 28 minggu, dan 57,44% mengalami obesitas. Amlodipin monoterapi merupakan antihipertensi yang paling sering digunakan pada pasien preeklampsia (58%), diikuti oleh nifedipin monoterapi (25%). Amlodipin merupakan anthipertensi terbanyak yang digunakan pada pasien preeklampsia rawat jalan di RSIA Bantuan 05.08.05 Surabaya. Penelitian lanjutan diperlukan untuk memastikan keamanan dan efikasi amlodipin pada ibu hamil dengan preeklampsia.
Profil Tipe dan Ketepatan Rekomendasi Apoteker pada Kasus Vignette Dispesia di Salah Satu Kabupaten di Jawa Timur Indonesia Primulyanto, Brevmana Anugrah; Wibowo, Yosi Irawati; Setiawan, Eko; Brata, Cecilia
MPI (Media Pharmaceutica Indonesiana) Vol. 4 No. 2 (2022): DECEMBER
Publisher : Fakultas Farmasi, Universitas Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24123/mpi.v4i2.5331

Abstract

Dispepsia merupakan salah satu gejala yang umum dijumpai di apotek, dan oleh karena itu apoteker perlu untuk mampu memberikan rekomendasi yang tepat pada pasien dengan gejala dispepsia. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan tipe dan ketepatan rekomendasi pada dua kasus vignette dispepsia. Penelitian ini menggunakan desain potong lintang dan 42 apoteker berpartisipasi dalam penelitian ini. Instrumen penelitian menggunakan kuesioner yang berisi: (1) karakteristik apoteker dan apotek serta (2) dua kasus vignette: kasus dispepsia tanpa alarm symptoms dan kasus dispepsia karena Na diklofenak. Pengambilan data dilakukan dengan wawancara terstruktur. Analisis data dilakukan dengan inductive content analysis. Ketepatan rekomendasi dinilai berdasarkan literatur dan opini expert panel. Tipe rekomendasi yang paling sering diberikan oleh apoteker pada dua kasus di atas adalah memberikan produk untuk gejala dispepsia. Ketepatan rekomendasi pada kasus dispepsia tanpa alarm symptom dan pada kasus dispepsia karena Na diklofenak secara berturut-turut adalah 83% dan 21% dari 42 apoteker yang berpartisipasi. Dapat disimpulkan bahwa ketepatan rekomendasi bervariasi tergantung kasus. Perlu adanya peningkatan kemampuan apoteker dalam memberikan rekomendasi yang tepat, terutama pada kasus swamedikasi dispepsia yang membutuhkan rujukan ke dokter. Dyspepsia is a symptom commonly seen in community pharmacies, and therefore pharmacists need to be able to provide appropriate recommendations for patients with dyspepsia. This study aims to describe the types and the appropriateness of the recommendation provided by pharmacists when responding to two vignette cases of dyspepsia. This study was a cross sectional study, and 42 community pharmacists participated in the study. A questionnaire consisting of (1) pharmacists and pharmacy characteristics, and (2) two vignette cases of dyspepsia without alarm symptoms and dyspepsia due to Na diclofenac was developed. A structured interview was used for data collection, and an inductive content analysis was used to analyse the cases. The appropriateness of the recommendation was assessed based on the literature and expert panel opinion. The most common type of recommendation provided in the 2 vignette cases was recommending product for dyspepsia. Appropriate recommendation was provided by 83% and 21% of the 42 participating pharmacists in the case of dyspepsia without alarm symptoms and in the case of dyspepia due to Na diclofenac respectively. The appropriateness of the recommendation varied depending on the case. There is a need to improve the capability of pharmacists in providing appropriate recommendation, particularly for a dyspepsia case that needs medical referral.
Faktor - Faktor yang Mempengaruhi Ketidaksesuaian Pemberian Statin pada First-user Statins di Apotek UBAYA Yaputra, Dody Mulia; Wibowo, Yosi Irawati; Aditama, Lisa; Brata, Cecilia; Irawati, Sylvi
MPI (Media Pharmaceutica Indonesiana) Vol. 5 No. 1 (2023): JUNE
Publisher : Fakultas Farmasi, Universitas Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24123/mpi.v5i1.5494

Abstract

Penyakit kardiovaskular adalah salah satu penyebab kematian terbesar, baik di Indonesia dan di dunia. Statin telah terbukti efektif untuk pencegahan primer dan sekunder penyakit kardiovaskular. Akan tetapi, beberapa penelitian menunjukkan penggunaan statin untuk indikasi tersebut masih belum optimal. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi factor-faktor yang mempengahruhi ketidaksesuaian penggunaan statin pada pengguna statin pertama kali (first-user). Penelitian ini adalah penelitian retrospektif yang melibatkan 102 orang pasien yang berkunjung ke Apotek UBAYA. Hasil penelitian menunjukkan bahwa 56,9% pasien yang terlibat adalah perempuan dan 42,2% pasien berada pada kelompok usia 51-60 tahun. Berdasarkan perhitungan tingkat risiko kardiovaskular 10-tahun, sebesar 24.5% pasien mengalami ketidaksesuaian penggunaan statin. Ketidaksesuaian penggunaan statin ini khususnya ditemukan pada kelompok risiko tinggi (51,7%) dan kelompok risiko sangat tinggi (23,7%). Faktor-faktor yang mempengaruhi ketidaksesuaian penggunaan statin adalah memiliki diabetes mellitus (adjusted odds ratio, aOR 10,61; 95% CI 2,84-39,68; p = 0,00) dan memiliki asuransi kesehatan (aOR 4,96; 95% CI 1,49-16,48; p = 0,01). Cardiovascular disease (CVD) is one of the leading causes of deaths both in Indonesia and in the world. Statins have been proven to be effective for primary and secondary prevention of CVDs. However, several studies show that the use of statins for those indications are still sub optimal. The aimof this study was to identify factors influencing inappropriateness use of statins in the first-user statins. This was a retrospective study involving 102 patients visited the UBAYA Pharmacy. The result of the study showed that 56.9% of the patients involved were women and 42.2% of the patients were in the age group of 51-60 years. Based on the 10-year cardiovascular risk estimation, as many as 24.5% of the patients inappropriately used statins. The inappropriateness use of statins was especially found in the high-risk group (51.7%) and in the very high-risk group (23.7%). Factors influencing the inappropriateness use of statins in the first-user statins were having diabetes mellitus (adjusted odds ratio, aOR 10.61; 95% CI 2.84-39.68; p = 0.00) and having health insurance (aOR 4.96; 95% CI 1.49-16.48; p = 0.01).
Diare Akibat Penggunaan Antibiotik pada Anak: Apa Saran yang Diberikan oleh Apoteker Komunitas? Putri, Virginia Johanes; Setiadi, Adji Prayitno; Rahem, Abdul; Brata, Cecilia; Wibowo, Yosi Irawati; Setiawan, Eko; Halim, Steven Victoria
JSFK (Jurnal Sains Farmasi & Klinis) Vol 7 No 3 (2020): J Sains Farm Klin 7(3), Desember 2020
Publisher : Fakultas Farmasi Universitas Andalas

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25077/jsfk.7.3.218-228.2020

Abstract

Diare akibat penggunaan antibiotik (antibiotic-associated diarrhea; AAD) merupakan salah satu gangguan klinis yang seringkali terjadi pada anak dan perlu mendapat intervensi dari dokter untuk mengatasi masalah tersebut. Dengan mempertimbangkan bahwa swamedikasi seringkali menjadi pilihan masyarakat ketika menghadapi kasus diare, apoteker di komunitas memiliki peran penting dalam mengarahkan masyarakat ke dokter untuk mengatasi masalah terkait AAD. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui jenis dan ketepatan rekomendasi apoteker dalam menanggapi permintaan swamedikasi terkait kasus AAD pada anak. Penelitian ini merupakan penelitian potong lintang yang dilakukan di wilayah Timur kota Surabaya. Sebuah kuesioner yang berisi pertanyaan terkait karakteristik peserta dan sebuah kasus digunakan pada proses pengambilan data. Validasi isi dari kasus serta penentuan kunci jawaban dilakukan melalui diskusi yang melibatkan pakar farmasi klinis, farmasi praktis, dan kesehatan masyarakat. Total terdapat 84 apoteker terlibat dalam penelitian ini; response rate 38,71%. Pemberian rekomendasi produk obat baik dengan maupun tanpa rujukan ke dokter atau saran non-farmakologi diberikan oleh 75 (89,29%) partisipan dan jenis obat yang paling sering direkomendasikan adalah probiotik, kaolin-pektin, domperidon, attapulgit. Sebanyak 26 apoteker (30,95%) memberikan rekomendasi yang tepat, yaitu: rujuk dokter segera dengan atau tanpa disertai rekomendasi lain. Hasil penelitian ini mengindikasikan perlunya intervensi untuk mengoptimalkan pemberian rekomendasi apoteker komunitas pada kasus AAD anak.
Pemberian Rekomendasi oleh Mahasiswa Farmasi pada Kasus Nyeri Pinggang di Setting Komunitas: Penelitian di Sebuah Institusi Ramadanti, Friska Yanuar; Setiadi, Adji Prayitno; Aditama, Lisa; Brata, Cecilia; Wibowo, Yosi Irawati; Setiawan, Eko; Halim, Steven Victoria
JSFK (Jurnal Sains Farmasi & Klinis) Vol 8 No 2 (2021): J Sains Farm Klin 8(2), Agustus 2021
Publisher : Fakultas Farmasi Universitas Andalas

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25077/jsfk.8.2.190-199.2021

Abstract

Salah satu tujuan dalam kurikulum pendidikan farmasi adalah mempersiapkan mahasiswa agar mampu memberikan rekomendasi terkait gangguan kesehatan ringan di komunitas. Sampai saat ini, informasi terkait kemampuan mahasiswa dalam memberikan rekomendasi di Indonesia belum ditemukan dalam literatur terpublikasi. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi jenis dan ketepatan rekomendasi mahasiswa prodi apoteker di sebuah institusi pendidikan farmasi saat menghadapi permintaan swamedikasi pada kasus nyeri pinggang (low-back pain; LBP). Pengambilan data pada penelitian potong lintang ini dilakukan dengan menggunakan kuesioner yang terdiri dari karakteristik partisipan dan sebuah kasus LBPyang diadaptasi dari pustaka terpublikasi. Ketepatan rekomendasi ditetapkan melalui diskusi pakar dan bukti penelitian digunakan sebagai dasar dalam mendefinisikan rekomendasi yang tepat. Data karakteristik partisipan dan ketepatan rekomendasi dianalisis secara deskriptif. Total terdapat 86 partisipan terlibat dalam penelitian ini (response rate 82,69%). Sebagian besar partisipan (91,86%) memberikan rekomendasi obat, dan 61 dari antaranya merekomendasikan obat golongan anti-inflamasi non-steroid (AINS; baik oral maupun topikal). Sebanyak 70,93% partisipan memberikan rekomendasi tepat, yaitu: obat analgesik golongan AINS dan topikal counter-irritantsdengan/tanpa rekomendasi lainnya. Penelitian ini menunjukkan partisipan dalam penelitian ini mampu memberikan rekomendasi yang tepat dalam menanggapi kasus LBP. Namun demikian, penelitian lanjutan untuk mengeksplorasi penyebab ketidaktepatan rekomendasi pada sebagian mahasiswa diperlukan sebagai upaya perbaikan aktivitas pembelajaran dan kurikulum pendidikan
CLINICAL RECOMMENDATIONS BY PHARMACY STUDENTS USING THE CLINICAL VIGNETTE METHOD: A STUDY ON PEDIATRIC ACUTE DIARRHEA CASES Astuti, Briandini Dwi; Brata, Cecilia; Wibowo, Yosi Irawati
Jurnal Kesehatan Tambusai Vol. 6 No. 2 (2025): JUNI 2025
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/jkt.v6i2.45095

Abstract

Hingga saat ini, informasi mengenai kemampuan mahasiswa farmasi di Indonesia terkait permintaan obat swamedikasi untuk kasus diare akut anak masih jarang ditemukan dalam literatur yang dipublikasikan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan tipe dan ketepatan rekomendasi mahasiswa farmasi saat menangani kasus diare akut pada anak. Pengambilan data pada penelitian potong lintang ini dilakukan dengan menggunakan kuesioner yang terdiri dari karakteristik partisipan dan dua kasus diare akut anak. Dua kasus diare akut anak yang digunakan adalah diare akut anak tanpa alarm symptoms dan diare akut anak dengan dehidrasi. Tipe rekomendasi yang diberikan dianalisis dengan content analysis. Ketepatan rekomendasi ditetapkan berdasarkan pedoman dari literatur dan melalui diskusi pakar. Total 136 partisipan terlibat dalam penelitian ini (response rate 100%). Tipe rekomendasi yang diberikan sebagian besar partisipan 70,59% pada kasus diare akut anak tanpa alarm symptoms dan 75,74% kasus diare akut anak dengan dehidrasi adalah memberikan produk. Dari 136 partisipan, ketepatan rekomendasi pada kasus diare akut anak tanpa alarm symptoms diberikan oleh 16,92% partisipan dan pada kasus diare akut anak dengan dehidrasi diberikan oleh 6,61% partisipan. Penelitian ini menunjukkan ketepatan rekomendasi yang sub optimal pada partisipan mahasiswa farmasi dalam menanggapi kasus diare akut anak. Penelitian lanjutan diperlukan untuk mengeksplorasi penyebab ketidaktepatan rekomendasi pada mahasiswa sebagai upaya perbaikan capaian  pembelajaran.
Pharmacy Student Recommendations on Self-Medication for Headaches: A Cross-Sectional Study in Surabaya Halim, Steven Victoria; Pratama, Jeffry Refananto; Karinda, Itsna Laudzy; Setiadi, Adji Prayitno; Aditama, Lisa; Wibowo, Yosi Irawati; Brata, Cecilia; Setiawan, Eko
Indonesian Journal of Pharmaceutical Science and Technology Vol 12, No 2 (2025)
Publisher : Indonesian Journal of Pharmaceutical Science and Technology

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/ijpst.v12i2.53546

Abstract

Assessing students’ ability to provide appropriate recommendations for self-medication requests is key in developing course materials for future pharmacists. Until recently, the number of published articles evaluating the appropriateness of recommendation provided by pharmacy students towards headache cases, as one of the most common symptoms urging people to seek advice from professional healthcare, is still limited. This observational study with cross-sectional design aims to identify the type and appropriateness of recommendation given by pharmacy professional degree students on two types of headache cases, i.e., tension type headache and migraine due to adverse drug reaction (ADR). The students characteristic data, type, and recommendation appropriateness were analyzed descriptively. In total, 86 students were involved in this research (response rate 82.7%) with different recommendation profiles for two different headache cases. The majority of the participants recommended a pharmaceutical product for tension type headache while referral to physicians was advised for migraine due to ADR. The appropriateness analysis findings revealed that students gave more appropriate recommendations for tension type headache (89.5%) compared to migraine due to ADR (77.9%) case. Therefore, students’ ability to provide relevant recommendations for headaches due to ADR requires further improvement by giving some cases accordingly during the learning process.