Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Tinjauan Pustaka : Efek Jangka Panjang Penggunaan Kortikosteroid Inhalasi Pada Pasien Asma Azzahra, Nabila Putri; Yohanes, David Christianto; Sumiwi, Sri Adi
Farmaka Vol 21, No 2 (2023): Farmaka (Juli)
Publisher : Fakultas Farmasi, Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/farmaka.v21i2.45938

Abstract

Kortikosteroid inhalasi (ICS) direkomendasikan sebagai pengobatan lini pertama untuk pasien dengan penyakit inflamasi saluran pernafasan persisten seperti asma. Penggunaan kortikosteroid inhalasi memiliki keuntungan lebih dibandingkan dengan kortikosteroid oral karena memungkinkan pengobatan dengan dosis lebih rendah, mengoptimalkan efek inflamasi lokal, serta penurunan yang signifikan dalam paparan sistemik terhadap obat. Namun, terdapat efek jangka panjang dari penggunaan kortikosteroid inhalasi, baik efek lokal maupun sistemik. Tujuan dari tinjauan literatur ini yaitu untuk mengidentifikasi dan mendeskripsikan studi yang melaporkan terkait risiko efek samping penggunaan kortikosteroid inhalasi (ICS) jangka panjang pada pasien asma. Metode yang digunakan dalam pembuatan artikel ini yaitu dengan meninjau literatur melalui sumber-sumber pustaka elektronik dengan basis data Google Scholar dan Pubmed®, kata kunci yang digunakan yaitu “Inhaled Corticosteroid”, “Long-term effect” “Asthma”. Dari hasil tinjauan literatur diperoleh 33 artikel yang disertakan dalam penulisan terkait dengan efek samping jangka panjang penggunaan kortikosteroid inhalasi. Efek samping yang ditemukan diantaranya pneumonia, tuberkulosis, supresi adrenal, osteoporosis, gangguan optalmik, dan diabetes dengan masing-masing mekanisme yang mendasarinya.
Penerapan Metode Workload Indicator Staffing Need untuk Evaluasi Kebutuhan Tenaga Kefarmasian: Studi Kasus di Depo Farmasi Rawat Jalan Peserta Asuransi Jaminan Kesehatan Nasional pada Sebuah Rumah Sakit Swasta di Kota Bandung Sombo, Patria Pari Agnes Ago Ana Sombo; Yohanes, David Christianto; Pradipta, Ivan Surya
Indonesian Journal of Clinical Pharmacy Vol 11, No 4 (2022)
Publisher : Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15416/ijcp.2022.11.4.352

Abstract

Pemerintah Indonesia telah menyediakan Jaminan Kesehatan Nasional untuk meningkatkan akses masyarakat ke fasilitas kesehatan termasuk rumah sakit. Diperlukan penilaian sumber daya manusia yang memadai di setiap unit rumah sakit untuk dapat memberikan layanan terbaik kepada pasien. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis jumlah pekerja yang dibutuhkan di pelayanan depo farmasi rawat jalan peserta asuransi jaminan kesehatan nasional pada sebuah rumah sakit swasta di Kota Bandung dengan menggunakan metode Workload Indicator Staffing Need (WISN). Penelitian observasional deskriptif dilakukan pada bulan Januari hingga Februari 2022 di sebuah rumah sakit swasta tipe B di Kota Bandung dengan metode WISN. Data diambil dengan menggunakan teknik wawancara, observasi dan analisis data rumah sakit. Berdasarkan hasil penelitian didapatkan waktu kerja tersedia untuk tenaga kefarmasian sebesar 109.440 menit dengan nilai standar kelonggaran 0,0625. Beban kerja dihitung dari jumlah resep harian yang dilayani yaitu 5 resep racikan dan 100 resep non-racikan sehingga didapatkan standar beban kerja untuk resep racikan dan non-racikan berturut-turut sebesar 1.824 dan 3.648. Data tersebut digunakan untuk menghitung kebutuhan tenaga kerja dan diidentifikasi bahwa rumah sakit tempat penelitian membutuhkan 7 orang tenaga kerja. Rasio WISN menunjukkan adanya rasio sebesar 0,57. Studi ini mengindikasi adanya kekurangan jumlah tenaga kerja yang berimplikasi pada peningkatan beban kerja. Perlu adanya evaluasi secara komprehesif terhadap penyediaan tenaga kefarmasian untuk meningkatkan kualitas pelayanan kefarmasian di rumah sakit tempat penelitian berlangsung.
Penghambat Reseptor Angiotensin Neprilysin (ARNi): Artikel Tinjauan Pangestu, Lauren; Yohanes, David Christianto; Sumiwi, Sri Adi
Indonesian Journal of Clinical Pharmacy Vol 13, No 3 (2024)
Publisher : Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15416/ijcp.2024.13.3.54718

Abstract

Angiotensin receptor neprilysin inhibitor (ARNi) saat ini digunakan untuk pengobatan gagal jantung dengan penurunan fraksi ejeksi (HFrEF). Selain gagal jantung, obat golongan ARNi telah banyak diteliti potensinya untuk menangani berbagai kondisi penyakit. Sacubitril/valsartan merupakan obat golongan ARNi pertama yang disetujui oleh FDA. Penelitian ini adalah studi literatur yang dilakukan dengan mengumpulkan jurnal ilmiah menggunakan kata kunci “angiotensin receptor-neprilysin inhibitor (ARNi)”, “sacubitril/valsartan”, “heart failure”, “hypertension” menggunakan mesin pencarian Google Scholar dan PubMed dalam rentang waktu 10 tahun terakhir. Hasil yang diperoleh yaitu kombinasi mekanisme kerja dari obat ini telah menunjukkan manfaat klinis yang signifikan dalam pengobatan berbagai penyakit kardiovaskular. Studi klinis menunjukkan efikasi ARNi dalam mengurangi morbiditas dan mortalitas pada pasien dengan HFrEF, serta berpotensi untuk menangani berbagai kondisi kardiovaskular lainnya seperti hipertensi, infark miokardium, dan aritmia. Namun, beberapa efek samping seperti hipotensi, hiperkalemia, dan angioedema mungkin dapat terjadi sehingga dalam pemberian obat ARNi diperlukan pertimbangan berdasarkan karakteristik pasien dan faktor risiko yang terkait, serta pemantauan selama pengobatan.