Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

CAMPUR KODE DAN INTERFERENSI PADA PERCAKAPAN MAHASISWA FAKULTAS ILMU BUDAYA UNIVERSITAS MULAWARMAN: KAJIAN SOSIOLINGUISTIK Julia, Ade; Rijal, Syamsul; Purwanti, Purwanti
Ilmu Budaya: Jurnal Bahasa, Sastra, Seni dan Budaya Vol 4, No 2 (2020): April 2020
Publisher : Fakultas Ilmu Budaya Universitas Mulawarman

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (590.631 KB) | DOI: 10.30872/jbssb.v4i2.2717

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan (1) bentuk campur kode pada percakapan mahasiswa Fakultas Ilmu Budaya Universitas Mulawarman; (2) mendeskripsikan bentuk interferensi pada percakapan mahasiswa Fakultas Ilmu Budaya Universitas Mulawarman; dan (3) menguraikan faktor-faktor penyebab terjadinya campur kode dan interferensi pada percakapan mahasiswa Fakultas Ilmu Budaya Universitas Mulawarman. Penelitian ini termasuk penelitian lapangan dengan pendekatan kualitatif yang dipaparkan secara deskriptif. Data penelitian ini berupa tuturan lisan mahasiswa, sedangkan sumber data dalam penelitian ini, yaitu mahasiswa Fakultas Ilmu Budaya Universitas Mulawarman. Metode dan teknik pengumpulan data yang digunakan adalah metode simak dengan teknik lanjutan berupa simak bebas libat cakap, rekam, dan catat. Metode dan teknik analisis data menggunakan teknik agih dengan teknik bagi unsur langsung untuk mendeskripsikan bentuk campur kode dan interferensi. Kemudian, metode padan dengan teknik pilah unsur penentu untuk mendeskripsikan faktor penyebab campur kode dan interferensi pada percakapan mahasiswa Fakultas Ilmu Budaya Universitas Mulawarman. Hasil penelitian ini adalah sebagai berikut. Pertama, ditemukan bentuk campur kode berupa penyisipan kata, penyisipan frasa, perulangan kata, penyisipan baster, dan penyisipan idiom. Kedua, ditemukan bentuk interferensi berupa interferensi fonologi, yaitu pada pengurangan bunyi fonem dan perubahan bunyi fonem, dan interferensi morfologi. Ketiga, faktor penyebab terjadinya campur kode dapat dilihat dari faktor ekstralinguistik, yaitu status sosial, sikap penutur, lingkungan, kebiasaan, kekerabatan, keinginan untuk menjelaskan, dan menyatakan prestise. Faktor intralinguistik, yaitu tidak adanya padanan kata dan kesesuaian maksud. Faktor penyebab terjadinya interferensi, yaitu, lingkungan, prestise bahasa dan gaya bahasa, dan terbawanya kebiasaan dalam bahasa ibu.
PELATIHAN PEMBUATAN MEDIA CANVA UNTUK MENINGKATKAN KREATIVITAS GURU DI UPTD SDN 016532 PUNGGULAN Ansi, Rahma Yunita; Manurung, Tarida Ilham; Fatonah Sitorus, Tri Nur Sefti; Julia, Ade; Zahra, Amanda Luthfia; Amri, Alsya Dwiva
Jurnal Pemberdayaan Sosial dan Teknologi Masyarakat Vol 4, No 2 (2024): Desember 2024
Publisher : Smart Education

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54314/jpstm.v4i2.2435

Abstract

Abstract: Canva training is part of the school’s efforts to improve learning through the use of technology. This research analyzes the process of implementing Canva training in schools, from planning to implementation and evaluation. Research shows that Canva training is effective when supported by school involvement, the availability of appropriate facilities and infrastructure, and ongoing professional support. Canva training is also a model for other schools in improving the quality of learning through the use of technology. This PkM activity is carried out using lecture methods, discussions and question and answer sessions, and in the end will be evaluated using Google Forms. The method used aims to achieve maximum activity. Both in terms of obtaining teaching materials, training and the ability of all teachers to immediately understand and put into practice the knowledge they have acquired. Keyword: learning media; canva application;teacher.  Abstrak: Pelatihan Canva merupakan bagian dari upaya sekolah untuk meningkatkan pembelajaran melalui pemanfaatan teknologi. Penelitian ini menganalisis proses pelaksanaan pelatihan Canva di sekolah, mulai dari perencanaan hingga pelaksanaan dan evaluasi. Penelitian menunjukkan bahwa pelatihan Canva efektif bila didukung oleh keterlibatan sekolah, ketersediaan sarana dan prasarana yang sesuai, dan dukungan profesional yang berkelanjutan. Pelatihan Canva juga menjadi model bagi sekolah lain dalam meningkatkan kualitas pembelajaran melalui pemanfaatan teknologi. Kegiatan PkM ini dilakukan dengan menggunakan metode ceramah, diskusi, dan sesi tanya jawab, dan pada akhirnya akan dievaluasi menggunakan Google Forms. Metode digunakan bertujuan untuk mencapai aktivitas yang maksimal. Baik dari segi perolehan bahan ajar, pelatihan maupun kemampuan seluruh  guru untuk langsung memahami dan mempraktekkan ilmu yang diperolehnya. Kata kunci: media pembelajaran; aplikasi canva; guru.