Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

ANALISIS RISIKO KESELAMATAN PADA PROSES CRUDE OIL TANK CLEANING DENGAN MENGGUNAKAN METODE TASK RISK ASSESSMENT Mey Rohma Dhani; Nora Amelia Novitrie
Jurnal Teknologi Maritim Vol 5 No 2 (2022): Jurnal Teknologi Maritim
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (P3M) - PPNS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33863/jtm.v5i2.1536

Abstract

Crude oil tank cleaning merupakan kegiatan yang memiliki risiko bahaya tinggi. Identifikasi bahaya dan analisis risiko keselamatan sangat diperlukan untuk melakukan mitigasi yang tepat pada setiap risiko bahaya yang terjadi. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui potensi bahaya pada proses crude oil tank cleaning dan memberikan rekomendasi mitigasi yang sesuai. Metode yang digunakan adalah task risk assessment (TRA). TRA dipilih karena mampu memberikan penjelasan detail penyebab dari potensi bahaya yang terjadi. Risiko bahaya tertinggi terdapat di tahapan personal entry, karena memiliki nilai severity 5 dan likelihood 3. Pengendalian dilakukan di semua tingkat risiko tahapan pekerjaan, namun diberikan pengendalian tambahan di risiko bahaya tinggi. Pengendalian dilakukan berdasarkan hirarki pengendalian yang ada.
SOSIALISASI DAMPAK PEMAKAIAN BAHAN KIMIA RUMAH TANGGA DAN BAHAN ADITIF MAKANAN TERHADAP KESEHATAN KELUARGA Adhi Setiawan; Ammaisarah Disrinama; Ulvi Priastuti; Nora Amelia Novitrie
Jurnal Cakrawala Maritim Vol 1 No 1 (2018): Jurnal Cakrawala Maritim
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (P3M) - PPNS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33863/cakrawalamaritim.v1i1.427

Abstract

Bahan kimia dan bahan aditif makanan seringkali digunakan di dalam lingkungan keluarga. Bahan kimia maupun bahan aditif pada makanan tersedia secara alami maupun buatan. Penggunaan bahankimia dan bahan aditif yang diproduksi secara alami tidak memberikan efek bahaya terhadap maklukhidup maupun lingkungan. Perkembangan industri yang modern menyebabkan penggunaaan bahanalami dalam memenuhi kebutuhan manusia mulai tergeser. Berbagai macam produk bahan kimia rumah tangga maupun bahan aditif makanan yang diproduksi oleh industri antara lain detergen, pasta gigi, pemutih, pewangi sintesis, pewarna makanan, penyedap makanan, dan lain-lain. Penggunaanbahan kimia tersebut jika tidak digunakan secara bijaksana dapat berpotensi menimbulkan ganguankesehatan maupun pencemaran lingkungan. Penggunaan bahan aditif makanan secara berlebihandapat menimbulkan efek samping serta gangguan terhadap kesehatan. Bahan aditif berbahaya sepertiboraks atau formalin seringkali ditambahkan pada makanan agar makanan lebih awet. oleh karena itumasyarakat harus lebih berhati-hati dalam memilih bahan makanan. Sosialisasi terhadap masyarakatkhususnya pada ibu rumah tangga dan anak-anak diharapkan dapat meningkatkan kesadaran dalammemakai bahan kimia sintetis di rumah tangga sehingga kasus kecelakaaan, keracunan, serta gangguanterhadap kesehatan dapat dicegah lebih dini. Kegiatan sosialisasi dilakukan dengan metode ceramah,dialog interaktif, dan demonstrasi kepada para peserta dalam mendeteksi bahan boraks atau formalin didalam makanan. Kegiatan tersebut diharapakan dapat meningkatkan kesadaran terhadap masyarakattentang penggunaan bahan kimia berbahaya maupun bahan aditif makanan khususnya di lingkungan
PENGARUH KONSENTRASI SURFAKTAN DAN KECEPATAN PUTAR PENGADUK TERHADAP PROSES PEMISAHAN BITUMEN DARI ASBUTON Nora Amelia Novitrie; Susianto; Ali Altway
Journal of Research and Technology Vol. 2 No. 2 (2016): JRT Volume 2 No 2 Des 2016
Publisher : 2477 - 6165

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (65.758 KB) | DOI: 10.55732/jrt.v2i2.220

Abstract

Asbuton is a rock contain of the bitumen. Asbuton can be used as road construction alternatives after extracting bitumen from the mineral. A method for separating bitumen is separation process using hot water medium. The process was carried out in a stirred tank, 200 grams of asbuton was mixed with diesel oil and added by hot chemical solution (surfactant) in the digestion tank. The separation process in the extractor was made at 900C and time set was 30 minutes. Surfactan concentration and the speed of stirrer were set according to the variable. After the process completed, the mixture was moved into a beaker glass and 500 ml hot water was added. The mixture of diesel oil and bitumen will float in the surface then the density will be measured to determine the bitumen concentration. It can be concluded that concentration of surfactant solution and speed of stirrer have the significant results. The highest recovery percentage of bitumen is 81,99 %. Keywords: Asbuton, Hot water, Speed of stirrer, Surfactant.
DESAIN PROTOTIPE UNIT FILTRASI UNTUK PENGOLAHAN LIMBAH AIR WUDHU Mar’atus Sholihah; Vivin Setiani; Ria Rismawati; Nora Amelia Novitrie; Sekarsari Wibowo; Nur Fajar Aprilia Sari
Nusantara Hasana Journal Vol. 5 No. 5 (2025): Nusantara Hasana Journal, October 2025
Publisher : Yayasan Nusantara Hasana Berdikari

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

This study aims to design and evaluate a simple prototype filtration unit for the treatment of ablution (wudhu) wastewater generated from religious facilities. Ablution water is categorized as domestic wastewater that is commonly discharged directly into the environment without prior treatment, although it still poses a potential risk of pollution. The developed prototype employs a multi-layer filter configuration consisting of palm fiber, zeolite, activated carbon, and sponge, with a total media height of 40 cm and an operational flow rate of 100 L/h. Based on design calculations, the system achieved a Hydraulic Loading Rate (HLR) of 0.4 m³/m²·h and an Empty Bed Contact Time (EBCT) of 60 minutes, indicating conservative hydraulic characteristics with a relatively long contact time. Performance testing showed that the filtration unit effectively reduced turbidity from 3 NTU to 1.2 NTU, achieving a removal efficiency of 88%, and increased the pH value from 5.6 to 7.0, thereby meeting the Class II water quality standard as regulated in Government Regulation No. 22 of 2021. These findings demonstrate that the designed filtration system is effective in improving the physical quality of ablution wastewater and has strong potential for application in public facilities such as mosques and educational institutions to support water conservation and sustainable wastewater management.