Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Serial Case : Unilateral Dan Trilateral Retinoblastoma HIsbulloh, Hisbulloh; Hendara, Farah
Medica Hospitalia : Journal of Clinical Medicine Vol. 7 No. 1 (2020): Med Hosp
Publisher : RSUP Dr. Kariadi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (592.219 KB) | DOI: 10.36408/mhjcm.v7i1.438

Abstract

LATAR BELAKANG Retinoblastoma adalah tumor intraocular pada anak. Insidensi diperkirakan 1 dalam 15.000 pada 34.000 kelahiran. Retinoblastoma trilateral merupakan kombinasi yang jarang dari unilateral atau bilateral retinoblastoma dengan neoplasma intrakranial neuroblastik, biasanya ditemukan di daerah pineal atau daerah suprasellar. Dalam kasus retinoblastoma trilateral , prognosisnya buruk dengan tingkat kelangsugan hidup antara 9 sampai 13 bulan setelah diagnosis. LAPORAN KASUS Kasus 1, anak laki-laki berusia 1 tahun dengan keluhan leukokoria mata kanan, proptosis, kemerahan, kelopak mata bengkak dan juga memiliki riwayat perdarahan di mata kanan. Pemeriksaan CT scan menunjukkan lesi padat dengan kalsifikasi pada aspek posterior mata kiri (AP 1,32 x LL 1,72 x CC 0,7 cm). Kontras CT mata kanan menunjukkan massa jaringan lunak dengan kalsifikasi (AP 3,57 x LL 3,1 x CC 3,1 cm), meluas ke retrobulbar, saraf optik menebal dan massa parasellar yang enhance(AP 2,6 x LL 2,5 x CC 2,2 cm) Kasus 2, anak laki-laki berusia 2 tahun dengan keluhan mata kanan tampak plak putih yang semakin melebar. Pada pemeriksaan CT scan menunjukan lesi pada inhomogen irregular disertai kalsifikasi pada intra bulbus occuli kanan. PEMBAHASAN Retinoblastoma bisa terjadi baik unilateral bilateral, trilateral maupun quadrilateral. Pada kasus ini, pemeriksaan radiologi berperan untuk mendeteksi adanya tumor baik intra ocular maupun ekstra ocular. Diagnosis yang cepat dan tepat dengan menggunakan neuroimaging disertai penatalaksanaan yang agresif dapat menurunkan mortalitas pada pasien dengan retinoblastoma dan tumor intracranial. KESIMPULAN Diagnosis awal dan pengobatan terbukti penting dalam mengatasi perluasan tumor dan metastasis intracranial yang kemungkinan menyebabkan kematian. CT scan dan MRI sangat penting untuk diagnosis awal, perluasan, staging, rencana pengobatan dan follow up pasien retinoblastoma. Kata kunci : retinoblastoma, unilateral, trilateral, CT scan
Gambaran Schizencephaly dengan Polymicrogyria pada Berbagai Magnetic Resonance Imaging (MRI) Sekuens Tanaji, Tandy; Hendara, Farah; Marliana, Caecilia; Astien, Astien; Nareswari, Gupita; Napitupulu, Partogi; Rahmansyah, Mulia; Wahab, Revalita
Jurnal Biomedika dan Kesehatan Vol 8 No 1 (2025)
Publisher : Fakultas Kedokteran Universitas Trisakti

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.18051/JBiomedKes.2025.v8.73-78

Abstract

Schizencephaly is a rare congenital cerebral malformation within the category of neurological migration defects. Hemiparesis, developmental delays, and seizures are clinical signs that are influenced by both the size and the location of the lesion. This condition is characterized by a cleft that traverses the brain's parenchyma lined by grey-mater (transmantle cleft). In less severe cases, the cleft does not extend into the lateral ventricle. Identification of the cleft's path, accurate assessment of the cortex, and recognition of polymicrogyria are crucial for the radiological evaluation of schizencephaly. We report a case of 18-year-old male diagnosed with closed-lip schizencephaly, which supported by MRI findings. The transmantle cleft and polymicrogyria are most effectively visualized in T2-weighted and FLAIR images. The utility of diffusion-weighted imaging (DWI) and apparent diffusion coefficient (ADC) sequences as well as susceptibility-weighted imaging (SWI) sequence in the context of schizencephaly currently remains uncertain, however it may be useful for ruling out other abnormalities such infarct, hemorrhagic, tumors or other vascular abnormalities. In this context, we emphasize the significance of MRI examination for diagnosing this condition and for recognizing the related abnormalities.