Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Efektifitas Kombinasi Ekstrak Buah Pare Dan Sawo Manila Sebagai Antimikroba Bakteri Salmonella Typhi Isolasi Pada Carrier Tifoid Susanto, Awaluddin; Farhan, Antofani; Khanifah, Farach
Journal of Islamic Medicine Vol 5, No 1 (2021): JOURNAL OF ISLAMIC MEDICINE EDISI MARET 2021
Publisher : Faculty of Medicine and Health Science, Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.18860/jim.v5i1.11091

Abstract

Latar belakang: Bakteri Salmonella typhi adalah penyebab penyakit demam tifoid. Kasus carrier demam tifoid merupakan faktor resiko terjadinya outbreak demam tifoid. Belum adanya penatalaksanaan pengobatan terhadap carrier inilah yang sekarang masih menjadi permasalahan. Buah pare dan sawo manila terkandung banyak sekali senyawa aktif dan berpotensi sebagai antimikroba alami, salah satunya bakteri Salmonella typhi penyebab demam tifoid. Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kombinasi ekstrak buah sawo manila dan pare yang efektif dalam menghambat pertumbuhan bakteri Salmonella typhi. Metode: Penelitian ini true eksperimental dengan pre-post test group desain control dengan populasi bakteri Salmonella typhi hasil isolasi dari mahasiswa Program Studi Analis Kesehatan STIKes ICMe Jombang yang terdiagnosa carrier demam tifoid. Teknik sampling menggunakan incidental sampling. Pengujian penghambatan pertumbuhan bakteri Salmonella typhi dari carier demam tifoid diberikan ekstrak buah pare dan sawo manila dengan konsentrasi 25%, 50%, 75% dan 100%. Pengukuran jumlah bakteri berasal dari sampel feces carier kemudian ditanam pada media SSA dan dilakukan uji antimikroba metode dilusi padat menggunakan media MHA. Analisa data dengan uji statistik ANOVA menggunakan program SPSS for tingkat kepercayaan p=0,05. Hasil: Hasil penelitian berdasarkan uji Kruskal Wallis menunjukkan perbedaan antar perlakuan secara signifikan (p= 0.018). Kemudian dilakukan uji Mann Withney dengan hasil kelompok perlakuan kontrol berbeda nyata dengan semua kelompok ekstrak, begitu juga antar kelompok perlakuan masing-masing berbeda nyata. Kesimpulan: Berbagai kombinasi konsentrasi ekstrak buah pare dan sawo manila efektif menghambat bakteri Salmonella typhi.Kata kunci : Buah pare , Carrier Tifoid , Ekstrak , Salmonella typhi, Sawo manila,
Improving Case Detection Rate( Cdr) By “Simatb” As Tuberculosis Screening Application Of High Risk Groups In Wonosalam: Upaya Peningkatan Case Detection Rate (Cdr) Tuberkulosis Di Kabupaten Jombang Melalui “Simatb” Sebagai Aplikasi Skrining Tuberkulosis Pada Faktor Beresiko Di Wonosalam Jombang farach; darmanto, Win; Pujiastuti Wahyuningsih , Sri; Puspita Sari, Evi; Susanto, awaluddin
Jurnal Pengabdian Masyarakat Kesehatan Vol. 9 No. 2 (2023): JPM | September 2023
Publisher : UPPM - STIKES Pemkab Jombang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33023/jpm.v9i2.1762

Abstract

Capaian Case detection rate (CDR) TBC di Kabupaten Jombang Tahun 2021 belum mencapai target yang diinginkan. Sistem rujukan belum optimal, kurangnya keikutsertaan masyarakat dalam menemukan penderita, masyarakat memandang penyakit TBC dapat menggambarkan stigma negative dan mengakibatkan efek rasa malu dan terisolir bagi penderitanya. Kegiatan pengabdian masyarakat yang bertujuan untuk mengetahui kasus baru TB fakto resiko yang berada di Wonosalam sebagai upaya peningkatan CDR. Metode pelaksanaan kegiatan dilakukan (1) Persiapan meliputi penyuluhan penularan dan bahaya penyakit TBC (2) Pelaksanaan meliputi pemeriksaan kesehatan pada semua factor beresiko dan skrining untuk penemuan kasus tuberculosis melalui investigasi kontak dengan sasarannya adalah orang yang memiliki resiko. Hasil kegiatan menunjukkan 100% jumlah sputum beresiko tidak mengandung mikobakteri tuberculosis dan penggunaan aplikasi simaTB sangat berguna dalam kegiatan skrining TB selanjutnya. Kesimpulan yang didapatkan adalah Jumlah sputum factor beresiko di Wonosalam sebanyak 36 sampel dan menghasilkan negative mikobakterium Tuberkulosis.Aplikasi simaTB dapat digunakan sebagai upaya peningkatan case detection rate (CDR) tuberkulosis di kabupaten jombang melalui “simatb” sebagai aplikasi skrining tuberkulosis pada faktor beresiko di wonosalam jombang
UJI EFEKTIFITAS EKSTRAK DAUN BELUNTAS (PLUCHEA INDICA LESS) TERHADAP BAKTERI STAPHYLOCOCCUS AUREUS Retno, Salsabella; Susanto, Awaluddin; Rosita, Evi
Jurnal Insan Cendekia Vol 11 No 2 (2024): Jurnal Insan Cendekia
Publisher : STIKES Insan Cendekia Medika Jombang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35874/jic.v11i2.1404

Abstract

Pendahuluan: Salah satu penyebab infeksi kulit adalah gangguan mikroorganisme patogen, termasuk bakteri Staphylococcus aureus. Bakteri ini dapat menjadi salah satu faktor utama terjadinya infeksi kulit. Penggunaan antibiotik yang tidak rasional dalam pengobatan infeksi bakteri dapat menyebabkan resistensi sehingga diperlukan pilihan pengobatan lain. Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk menentukan apakah ekstrak daun beluntas (Pluchea indica Less) memiliki kemampuan untuk menghambat perkembangan bakteri Staphylococcus aureus. Metode: Desain penelitian yang digunakan adalah kuantitatif dengan pendekatan analitik eksperimen. Rancangan penelitian posttest only desain diterapkan dalam penelitian ini, yang melibatkan perbandingan antara 2 kelompok: kelompok kontrol tanpa intervensi dan kelompok eksperimen yang menerima intervensi, Populasi yang digunakan adalah satu cawan petri isolat bakteri Staphylococcus aureus yang diperoleh dari Balai Besar Laboratorium Kesehatan Masyarakat (BBLK) Surabaya. Teknik sampling yang digunakan adalah purposive sampling. Sampel pada penelitian ini adalah suspensi koloni bakteri Staphylococcus aureus. Metode ekstraksi yang digunakan adalah ekstrasi maserasi. Uji antibakteri metode difusi cakram. Hasil: Hasil perolehan rata rata diameter zona hambat dengan ekstrak daun beluntas (Pluchea Indica Less) pada konsentrasi 100% sebesar 31 mm. Kontrol negatif dengan aquades menunjukkan tidak adanya zona hambat. Kesimpulan: Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa daun beluntas sangat efektif dalam menghambat pertumbuhan bakteri Staphylococcus aureus. Penelitian selanjutnya disarankan melakukan uji efektivitas antibakteri daun beluntas dengan metode ekstraksi perasan, menggunakan kontrol positif.