Introduction: Manajemen fisioterapi pada pasien dengan kondisi pre dan post operasi penggantian katup mitral akibat regurgitasi mitral memiliki peran penting dalam mendukung pemulihan fungsi respirasi, aktivitas fungsional, dan kemampuan fisik. Penelitian ini merupakan studi kasus yang melibatkan evaluasi klinis pada tiga titik waktu: sebelum terapi (T0), setelah terapi awal (T1), dan pasca terapi lanjutan (T2). Program fisioterapi meliputi latihan pernapasan, spirometri, mobilisasi dini, latihan ROM, dan edukasi home programPurpose: Penelitian ini bertujuan untuk mengisi gap of knowledge dengan mengevaluasi efek fisioterapi pada pasien dengan kondisi pre dan post operasi penggantian katup mitral akibat regurgitasi mitral.Case Presentation: Seorang ibu rumah tangga 42 tahun menjalani operasi penggantian katup mitral di RS Kariadi akibat regurgitasi mitral yang menyebabkan nyeri dada, sesak napas, dan batuk berdahak kronis.Management and Outcome: Pasca operasi, pasien mendapat fisioterapi berupa latihan pernapasan, mobilisasi, dan ROM untuk mempercepat pemulihan. Evaluasi dilakukan menggunakan NRS, 6MWT, spirometri, dan tanda vital. Hasil awal menunjukkan nyeri ringan, jarak tempuh 252 m (6MWT), volume paru 1,5 liter, dan SpO2 93%. Penelitian ini mengevaluasi efektivitas fisioterapi terstruktur terhadap pemulihan pasien. Hasil menunjukkan adanya peningkatan kapasitas paru, dengan volume inspirasi meningkat dari 1000 ml (T0) menjadi 2000 ml (T2). Skor Indeks Barthel meningkat dari 11 (T0) menjadi 19 (T2), menandakan perbaikan signifikan dalam aktivitas fungsional. Kemampuan fisik juga membaik, tercermin dari hasil 6 Minute Walk Test (6MWT) sejauh 252 meter pada T2. Parameter laboratorium mendukung proses pemulihan, seperti peningkatan hemoglobin dari 10,8 g/dL (T0) menjadi 11,6 g/dL (T2).Conclusion: intervensi fisioterapi yang terstruktur dapat memberikan dampak positif yang signifikan dalam pemulihan pasien pre dan post operasi penggantian katup mitral. Studi ini menggarisbawahi pentingnya manajemen fisioterapi sebagai bagian integral dari perawatan multidisiplin pada pasien kardiovaskular.