Claim Missing Document
Check
Articles

Found 8 Documents
Search

HUBUNGAN STATUS GIZI DAN INDEKS PRESTASI DENGAN ASUPAN GIZI SEBAGAI FAKTOR RESIKO Nurmadinisia, Rahmi; Hidayat, Yulia Anggraeni
Jurnal Mitra Kesehatan Vol. 3 No. 2 (2021): Jurnal Mitra Kesehatan
Publisher : STIKes Mitra Keluarga

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47522/jmk.v3i2.82

Abstract

Pendahuluan: Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis hubungan antara status gizi dan indeks prestasi mahasiswa STIKes Raflesia Depok. Prestasi akademik pada mahasiswa dipengaruhi oleh faktor yang bersumber dari internal dan eksternal setiap individu. Salah satu faktor internal yang mempengaruhi adalah status gizi. Gizi yang baik sangat penting untuk perkembangan mental, produktivitas serta prestasi akademik. Namun, peranan masing-masing faktor penentu tidak selalu sama dan tetap. Metode: Metode penelitian menggunakan pendekatan kuantitatif cross sectional dengan jumlah sampel 140 orang mahasiswa. Pengambilan data primer dilakukan dengan pengukuran berat badan dan tinggi badan, dan pengisian kuesioner secara mandiri (self-administering questionnaire) sesuai pedoman pengisian kuesioner. Kuesioner 2x24-hour of food recall digunakan untuk mengetahui asupan gizi mahasiswa. Data sekunder didapatkan berupa indeks prestasi mahasiswa. Analisis data menggunakan uji Chi Square dan regresi logistik. Hasil: Hasil penelitian menunjukkan bahwa tidak ada hubungan antara status gizi dengan indeks prestasi mahasiswa. Dalam penelitian ini terdapat faktor lain yang lebih kuat sebagai penentu kesuksesan indeks prestasi mahasiswa. Kesimpulan: Asupan Fe memiliki hubungan secara signifikan dengan indeks prestasi mahasiswa D3 Keperawatan STIKes Raflesia Depok.
Edukasi Penatalaksanaan Disminore pada Remaja Putri Wulandari, Priharyanti; Nurmadinisia, Rahmi
Jurnal Peduli Masyarakat Vol 5 No 2 (2023): Jurnal Peduli Masyarakat: Juni 2023
Publisher : Global Health Science Group

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37287/jpm.v5i2.1701

Abstract

Remaja putri terkadang mengalami nyeri saat menstruasi yang disebut dismenore. Dismenore bisa berakibat fatal jika tidak ditangani dengan baik karena bisa mengganggu kegiatan sehari-hari.. Menstruasi merupakan proses saat rahim dibersihkan agar siap memasuki siklus reproduksi selanjutnya. Salah satu gangguan menstruasi yang sering terjadi adalah dismenore yang dapat membahayakan wanita dan menimbulkan rasa tidak nyaman dalam beraktivitas sehari-hari, terutama bagi remaja putri yang biasanya berstatus pelajar.. Dengan upaya penanganan yang baik oleh remaja putri tentu akan mengurangi tingkat ketidakhadiran disekolah.Tujuan kegiatan pengabdian masyarakat adalah mengetahui dan memahami penatalaksanaan dismenore agar tidak mengganggu aktivitas di sekolah selama belajar. Pengabdian masyarakat ini dilaksanakan dengan memberikan pelatihan luring/tatap muka, sehingga terjadi peningkatan tingkat pengetahuan sebagian besar responden setelah penyuluhan. Hasil akhir dari pengabdian masyarakat yang dilakukan adalah sebanyak 90% siswi merespon positif dan mengalami peningkatan pemahaman tentang pengobatan dismenore dan peningkatan pengetahuannya dari rata-rata 5,30 menjadi 7,80. terlihat dari antusiasme para siswa untuk mendengarkan materi dan menjawab pertanyaan, dan juga dari apresiasi yang besar untuk menerapkan apa yang telah diberikan.
Upaya Pencegahan Anemia pada Remaja melalui Edukasi Makanan Fungsional di Yayasan Raflesia Depok Prasasti, Arnindya Kanti; Nurmadinisia, Rahmi; Wulandari, Priharyanti
Jurnal Peduli Masyarakat Vol 5 No 4 (2023): Jurnal Peduli Masyarakat: Desember 2023
Publisher : Global Health Science Group

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37287/jpm.v5i4.2468

Abstract

Anemia yang terjadi pada kalangan remaja dapat menimbulkan berbagai dampak baik di masa sekarang maupun masa depan. Prevalensi penderita anemia di kalangan remaja yang terus meningkat sekaligus juga meningkatkan risiko penurunan produktivitas pada remaja. Hasil skrining Puskesmas Tugu depok menyebutkan bahwa siswa siswi yang menuntut ilmu di sekolah naungan Yayasan Raflesia Depok masih memiliki angka anemia yang cukup tinggi. Pengabdian Masyarakat ini dilakukan untuk memberikan pemahaman kepada remaja akan bahaya anemia dan makanan yang perlu dikonsumsi untuk mencegah anemia. Sasaran dari kegiatan ini adalah 43 siswa dan siswi di SMKIT dan SMAIT Raflesia Depok. Edukasi dilaksanakan dalam dua sesi. Sesi pertama adalah pemaparan materi, dilanjutkan dengan tanya jawab. Peserta yang aktif bertanya dan menjawab pertanyaan dari tim diberikan reward. Di akhir edukasi Kesehatan, peserta diminta mengisi kuesioner untuk mengukur pemahaman peserta tentang anemia dan makanan fungsional untuk mencegah anemia.
Dominant Factors Influencing Anemia Prevention Behavior among Young Women in Depok City in 2023. Nurmadinisia, Rahmi
Jurnal Kesehatan Masyarakat Vol 12, No 4 (2024): JULI
Publisher : Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14710/jkm.v12i4.43750

Abstract

Anemia is still a global public health problem due to the high prevalence of anemia among adolescent girls and women of childbearing age. Anemia is also one of the main contributors to DALYs (disability-adjusted life years) in adolescents, so the problem of adolescent anemia needs to be addressed seriously because it impacts the quality of human resources. There are many factors that influence anemia prevention behavior in adolescent girls. Currently, the prevalence of anemia in Depok City is 16.6%, although there has been a decrease compared to the previous year 13. However, anemia is still in the top 20 causes of hospitalization in Depok City. Apart from that, anemia in young women is a risk of having stunted babies later in life, which is one of the main factors for SDG's in Indonesia. The aim of this research is to determine the dominant factors that influence anemia prevention behavior among adolescent girls in Depok City. The research method used is a quantitative method with a cross-sectional design. The total sample in this study was 221 respondents using disproportionate random sampling technique. Data analysis was carried out through multivariate analysis using multiple logistic regression tests. The results of the study showed that 45% of teenagers had behaved to prevent anemia. The variables attitude, mother support, and access to information have a significant relationship with anemia prevention behavior (p value 0.05. Access to information is the dominant factor influencing anemia prevention behavior. Applications that are upgraded and up to date are needed for the substance of the information provided so that There has been an increase in anemia prevention behavior among young women in Depok City.
Analysis of Patient Nutrition Service Management Viewed from the Input, Process and Output Aspects in the Nutrition Installation of the Khidmat Sehat Afiyat Regional General Hospital, Depok City in 2023 Nurmadinisia, Rahmi
Journal of Religion and Public Health Vol 6, No 2 (2024)
Publisher : Faculty of Health Sciences, Syarif Hidayatullah State Islamic University of Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15408/jrph.v6i1.37932

Abstract

Abstract in EnglishImplementation of nutritional management in hospitals is an important component in nutritional installations which aim to provide food for patients, starting from menu planning to food distribution to achieve optimal nutritional status and maximum recovery for patients. Hospital nutrition services can be carried out well if they are supported by good and efficient nutrition installation management. The aim of the research is to determine and analyze the description of the implementation of nutritional management in inpatients at Khidmat Sehat Afiat Regional Hospital, Depok City in 2023. This research uses analytical qualitative methods with data collection techniques through in-depth interviews using recording equipment, observation sheets, and document review at nutrition installations. The main informants were nutrition installation officers and key informants, heads of nutrition installations and inpatients. The research results show that the implementation of nutrition management starts from the input stage, namely human resources with the requirement of a nutritionist with a minimum diploma education. All officers comply with the SOP by paying attention to hygiene, sanitation and complete use of Personal Protective Equipment.. Budget planning is carried out once a year, originating from the Depok City Government's APBD funds. Menu planning uses an 11 day menu cycle. Orders and purchases are made every 2 days for wet food ingredients and once every 3-4 days for dry food ingredients. Food storage uses the FIFO/FEFO method. Food processing is carried out by looking at the menu cycle based on the recipe. Distribution uses a centralized method with good and timely service. The output is that most patients like the appearance, cleanliness, aroma and taste of the food and are satisfied with the nutritional installation services. The implementation of management in terms of input, process and output at RSUD has largely gone well. 
Determinasi Pola Istirahat dan Pengetahuan Terhadap Risiko Anemia pada Siswi SMK Assalam Kota Depok Nurmadinisia, Rahmi; Anandhila , Zihan
Al GIZZAI: PUBLIC HEALTH NUTRITION JOURNAL Vol 5 No 1 (2025)
Publisher : Program Studi Kesehatan Masyarakat UIN Alauddin Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24252/algizzai.v5i1.52380

Abstract

Anemia is a global health problem with a prevalence of 30% of the world's population, especially in developing countries. Factors that contribute to the high prevalence of anemia in adolescents include menstrual patterns, adolescent knowledge, diet and rest patterns. The study aims to identify risk factors for anemia in adolescents for further efforts by the health service/government to prevent anemia in adolescents. This study is an analytical observational study with a cross-sectional approach and a chi-square test design. This study was conducted in May 2024. The data for this study came from primary data, including respondent characteristics, anemia risk questionnaires, knowledge questionnaires and rest time duration. The population of this study was all 116 female students of grades X, XI, XII in 2024. The sampling technique used was total sampling. Based on the results of research on the factors that influence the risk of anemia in female students at SMK Assalam, Depok City that has been carried out, the percentage of anemia risk (60.3%), poor rest patterns (86.2%), low knowledge (62.9%) was obtained. Based on the results of the bivariate test, there is a relationship between rest patterns and the risk of anemia in female students of SMK Assalam, Depok City. However, there is no relationship between knowledge and the risk of anemia in female students at SMK Assalam, Depok City in 2024. The results of this study indicate the need for interventions that emphasize good rest patterns to reduce the risk of anemia in adolescents.
Edukasi Pijat Oksitosin untuk Memperlancar Produksi ASI pada Ibu Menyusui Wulandari, Priharyanti; Nurmadinisia, Rahmi; Farma, Ritta
Jurnal Peduli Masyarakat Vol 7 No 3 (2025): Jurnal Peduli Masyarakat: Mei 2025
Publisher : Global Health Science Group

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37287/jpm.v7i3.6481

Abstract

Masa laktasi merupakan suatu masa terjadi perubahan pada payudara ibu, sehingga mampu memproduksi air susu ibu (ASI) dan merupakan suatu interaksi yang sangat kompleks antara rangsangan mekanik, saraf dan berbagai macam hormon sehingga ASI dapat dikeluarkan. Salah satu kendala dini dalam pemberian ASI secara dini adalah ASI keluar dengan jumlah yang sedikit pada hari pertama setelah melahirkan. Salah satu cara untuk menstimulasi agar ASI ibu keluar dengan lancar adalah melalui pijat oksitosin. Pijat oksitosin merupakan salah satu upaya memperlancar produksi ASI dengan mekanisme yang mampu memicu pengeluaran prolaktin dan oksitosin yang merupakan hormon yang diperlukan untuk mengeluarkan ASI. Tujuan kegiatan ini adalah untuk meningkatkan pengetahuan ibu menyusui tentang pijat oksitosin untuk memperlancar produksi ASI pada ibu menyusui. Pelaksanaan kegiatan pengabdian pada masyarakat ini berupa edukasi dan praktik pijat oksitosin yang ditujukan kepada ibu menyusui sebanyak 15 orang di RW 5 Kelurahan Curug. Hasil pengabdian kepada masyarakat ini menunjukkan peningkatan pengetahuan dan keterampilan ibu menyusui tentang pijat oksitosin. Pemberian demonstrasi memberikan efek positif terhadap pengetahuan dan keterampilan ibu menyusui tentang pijat oksitosin. Setelah diberikan edukasi dan praktik pijat oksitosin diharapkan dapat memperlancar produksi ASI ibu menyusui serta meningkatkan cakupan pemberian ASI pada ibu menyusui.
The Difference Between Spiritual Emotional Freedom Technique And Acupressure On The Dysmenorrhea Intensity Wulandari, Priharyanti; Nurmadinisia, Rahmi; Nurdiana, Dina
JURNAL KESEHATAN REPRODUKSI Vol 16 No 1 (2025): JURNAL KESEHATAN REPRODUKSI VOLUME 16 NOMOR 1 TAHUN 2025
Publisher : IAKMI South Tangerang Branch

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Background: Dysmenorrhea is a type of  menstrual pain that is often experienced by adolescent girls, including school-aged students. This condition can interfere with learning activities, concentration, and even psychological well-being, often leading to  school abstain. Method: This study employed used a non-equivalent control group design. Proportional stratified random sampling was conducted on 110 students at SMP Plus Cahaya Insan Depok who met the inclusion criteria. Pain intensity was measured using the Numeric Rating Scale (NRS). Data were analyzed using  the Wilcoxon Sign Rank Test and the Mann-Whitney test. Results: The results showed that the average value of pain intensity in the intervention group (SEFT) was 4.95 which decreased to 2.11, showing  a difference of 2.84. Meanwhile, the average value in the control group (acupressure) was 4.65 which  decreased to 4.00, showing a difference of 0.65. There was a significant difference in the average dysmenorrhea intensity between the SEFT group and the acupressure group after treatment, with a p-value of 0.002 (<0.05). Conclusion: There is a significant difference in the effect of SEFT and acupressure on dysmenorrhea among adolescent girls.