Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

ACE I/D and A2350G Polymorphisms are Correlated with Body Mass Index, but Not with Body Weight and Essential Hypertension: Study in Javanese Postmenopausal Women Utami, Sri Lestari; Simamora, Dorta; Idawati, Ira; Widjaja, Jimmy Hadi
Molecular and Cellular Biomedical Sciences Vol 8, No 2 (2024)
Publisher : Cell and BioPharmaceutical Institute

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21705/mcbs.v8i2.426

Abstract

Background: Genetics was one of the risk factors for essential hypertension (EH). Research on ACE I/D and A2350G polymorphisms associated with risk factors for hypertension in Indonesia has never been done. Therefore, this study was conducted to analyze the relationship between the genotype and alleles of this gene with EH, body weight, and body mass index (BMI) in Javanese postmenopausal women.Materials and methods: This cross-sectional study involved 69 postmenopausal Javanese women according to several criteria related with hypertension risk factors. The data were obtained from the measurement and questionnaire results, along with Towards Health Card Records. The polymerase chain reaction (PCR) genotyping method used was the restriction fragment length polymorphism and allele-specific.Results: The prevalence of hypertension, prehypertension, and normotension in Javanese postmenopausal women were 0.246, 0.13, and 0.623, respectively. The frequency of BMI classification as underweight, normal, overweight, or obese were 0.029, 0.42, 0.261, and 0.29, respectively. The ACE I/D and A2350G polymorphism variant genotypes and frequencies found were II (0.464), ID (0.522), DD (0.014), and AA (1). Meanwhile, the alleles and their frequencies at ACE I/D gene polymorphism were I (0.725) and D (0.275). The II and ID genotype was mostly found in normotension subjects. The DD genotype was only available in hypertension subjects. There was no association between genotypes and alleles of ACE I/D, hypertension, body weight, and BMI classification (p>0.05). There was an association between these genotypes, alleles, and BMI (p<0.05).Conclusion: ACE I/D polymorphism is susceptible for BMI in Javanese postmenopausal women.Keywords: Javanese postmenopausal, essential hypertension, ACE I/D, ACE A2350G
INDIKATOR PEMENDEKAN USUS MENCIT KOLITIS ULSERATIF YANG DIPULIHKAN DENGAN PEMBERIAN SCFA DAN MINYAK BIJI LABU Lestari, Gietri Indah; Ari Tania, Putu Oky; Simamora, Dorta; Widjaja, Jimmy Hadi
Prosiding Seminar Nasional COSMIC Kedokteran Vol 3 (2025): Edisi 2025
Publisher : Lembaga Penelitian Dan Pengabdian Kepada Masyarakat Universitas Wijaya Kusuma Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Salah satu penyakit inflamasi di usus adalah kolitis ulseratif, yang ditandai dengan beberapa gejala termasuk turunnya berat badan, adanya darah pada feces, demam, serta kontraksi pada panjang usus, yang dapat berpotensi menjadi kanker kolorektal. Penelitian ini bertujuan untuk mengobservasi efikasi dari suplementasi minyak biji labu dan Short Chain Fatty Acids (SCFA) pada pemulihan pemendekan usus mencit model kolitis ulseratif. Metode penelitian adalah eksperimental laboratorium dengan desain simple random sampling. Empat kelompok mencit yaitu K1 kontrol (aquades), K2 kolitis usleratif (DSS 2% dilanjutkan aquades),  K3 (DSS 2% dilanjutkan dengan SCFA), K4 (DSS 2% dilanjutkan dengan SCFA dan minyak biji labu). Hasil Penelitian ini adalah rerata panjang usus pada K1, K2, K3 dan K4 masing-masing adalah 10,73; 9,6; 9,92; dan 10,32. Perbedaan perlakuan tersebut terhadap panjang kolon menunjukkan tidak ada perbedaan di antara kelompok dengan uji ANOVA (p value 0,391). Pemberian SCFA dan minyak biji lbu dapat memperbaiki ukuran panjang kolon sebagai indikator pemulihan inflamasi.
OSTEOPOROSIS PADA WARGA KELURAHAN SINGOSARI DAN DESA KARANGKIRING (KECAMATAN KEBOMAS, GRESIK) DENGAN QUANTITATIVE ULTRASOUND Widjaja, Jimmy Hadi; Suryawati, Sianny; Utami, Sri Lestari
Prosiding Seminar Nasional COSMIC Kedokteran Vol 3 (2025): Edisi 2025
Publisher : Lembaga Penelitian Dan Pengabdian Kepada Masyarakat Universitas Wijaya Kusuma Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Quantitative Ultrasound (QUS) merupakan alat pengukuran kepadatan massa tulang (BMD), yang mudah digunakan untuk pengukuran massal bagi deteksi dini osteoporosis. Penurunan kepadatan mineral dan massa tulang pada osteoporosis akan meningkatkan risiko patah tulang saat struktur dan kekuatan tulang berubah. Tujuan kegiatan PkM di Kelurahan Singosari dan Desa Karangkiring, Kecamatan Kebomas (Gresik) adalah memberikan penyuluhan tentang osteoporosis, BMD, dan pengukurannya, yang hasilnya dapat digunakan untuk menganalisis prevalensinya. Metode kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini adalah penyuluhan, pemeriksaan tensi, gula darah, BMD dan konsultasi dokter. Usia dan jenis kelamin sesuai dengan kartu indentitas penduduk. Nilai BMD merupakan hasil pengukuran QUS. Interpretasi osteoporosis berdasarkan nilai BMD pada skor-T. Analsis data yang dilakukan adalah deskriptif, distribusi frekuensi, uji korelasi, dan chi-square. Pevalensi osteoporosis di Kelurahan Singosari, Desa Karangkiring, dan total keduanya berturut-turut adalah 4%, 80%, dan 25,9%. Terdapat korelasi antara usia dengan nilai BMD (nilai p < 0,05), tetapi tidak ada hubungan antara jenis kelamin dengan osteoporosis (nilai p > 0,05). Penambahan usia seiring dengan penurunan kepadatan massa dan mineral tulang baik di Kelurahan Singosari, Desa Karangkiring, dan total keduanya. Perempuan dan laki-laki mempunyai risiko yang sama untuk menderita osteoporosis pada data ketiganya. Hasil prevalensi yang berbeda memerlukan penelitian lebih mendalam terkait faktor-faktor risiko yang berpengaruh terhadap osteoporosis.