AbstrakDemensia merupakan masalah kesehatan global yang terus meningkat seiring bertambahnya populasi lansia. Meskipun belum ada terapi kuratif, sekitar 40% kasus demensia dapat dicegah melalui pengendalian faktor risiko yang dapat dimodifikasi. Pemberdayaan lansia sebagai subjek aktif dalam menjaga kesehatan kognitifnya telah diakui sebagai strategi potensial dalam pencegahan demensia. Kajian ini bertujuan mengidentifikasi dan menganalisis pendekatan pemberdayaan lansia dalam konteks pencegahan demensia, serta mengevaluasi efektivitas dan tantangan implementasinya. Kajian literatur sistematis disusun berdasarkan pedoman PRISMA 2020, dengan penelusuran artikel melalui database PubMed hingga Mei 2024. Kata kunci pencarian mencakup konsep pemberdayaan lansia dan pencegahan demensia. Kriteria inklusi meliputi studi yang melibatkan lansia ≥60 tahun, intervensi berbasis pemberdayaan, desain kuantitatif, kualitatif, atau campuran, dan dipublikasikan dalam jurnal peer-reviewed. Total lima artikel memenuhi kriteria untuk dianalisis. Beragam pendekatan pemberdayaan ditemukan, mulai dari program kelompok berbasis komunitas, model perawatan berbasis pemberdayaan di panti wreda, hingga intervensi multikomponen yang mencakup pelatihan kognitif dan edukasi gaya hidup. Pemberdayaan terbukti meningkatkan kontrol diri, partisipasi, self-efficacy, dan kualitas hidup lansia. Pemberdayaan lansia berperan penting dalam strategi pencegahan demensia. Namun, integrasi sistematis pemberdayaan ke dalam intervensi masih terbatas. Diperlukan pengembangan model intervensi yang adaptif terhadap konteks sosial-budaya dan sistem kesehatan lokal. Kata Kunci: lansia, demensia, pemberdayaan, pencegahan, fungsi kognitif.