Wicaksono, Prima Hadi
Brawijaya University

Published : 5 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

STUDI PERENCANAAN KONSTRUKSI BENDUNGAN BETON GRAVITASI KUALU DI KABUPATEN TOBA SAMOSIR PROVINSI SUMATRA UTARA Saputra, Yayang; Marsudi, Suwanto; Wicaksono, Prima Hadi
Jurnal Mahasiswa Jurusan Teknik Pengairan Vol 3, No 2 (2020)
Publisher : Jurusan Teknik Pengairan, Fakultas Teknik, Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Bendungan Kualu merupakan bendungan beton gravitasi yang direncanakan di sungai Aek Kualu. Bendungan ini dibangun untuk meninggikan muka air sungai Aek Kualu agar memenuhi tinggi jatuh dari PLTA Kualu.  Tujuan dari studi ini adalah merencakan bendungan beton gravitasi yang sesuai dengan kriteria pedoman desain dengan pertimbangan aspek hidrolika, topografi, dan geologi. Langkah pertama dalam studi ini adalah analisis hidrolika pelimpah, hal ini bertujuan untuk merencakan dimensi pelimpah dan juga dimensi peredam energi. Kemudian dilanjutkan dengan perencanaan dimensi bendungan dan dinding penahan. Analisis daya dukung tanah atau batuan dilakukan untuk mengetahui berapakah tegangan ijin maksimal yang bisa dikerjakan di daerah studi ini. Selanjutnya dilakukan analisis stabilitas yang mencakup stabilitas geser, stabilitas guling, dan daya dukung. Analisis stabilitas  bendungan dilakukan dengan perhitungan manual sedangkan untuk analisis stabilitas dinding penahan dihitung dengan bantuan paket program GEO5. Dalam analisis stabilitas bendungan digunakan tujuh jenis kombinasi pembebanan. Perencanaan strukur bangunan dilakukan dengan menggunakan paket program STAAD.Pro V8i SS6 untuk mengetahui momen yang akan digunakan dalam tahap penulangan. Grouting juga dilakukan dalam studi ini, jenis grouting yang digunakan adalah grouting tirai dan grouting konsolidasi. Hasil dari studi ini adalah pelimpah yang direncanakan berjenis overflow dengan lebar  33 meter dan tingginya dari bendungan adalah 37 meter. Peredam energi yang digunakan adalah sloted roller bucket dan tipe dinding penahan yang direncanakan adalah jenis kantilever. Tegangan ijin maskimal yang dapat dikerjakan adalah 345,683 ton/m2. Untuk hasil analisis stabilitas didapatkan hasil bahwa bangunan aman terhadap geser, guling, dan daya dukungnya masih kuat. Dari hasil perhitungan momen didapatkan daerah kritis berada di hulu pelimpah. Pada konstruksi bendungan dan dinding penahan direncanakan menggunakan beton f’c = 25 Mpa dan baja tulangan dengan fy = 400 Mpa. Rencana kedalaman grouting tirai adalah 23  meter dengan jarak 2 meter sedangkan untuk grouting konsolidasi direncakanan dengan kedalaman 10 meter dengan jarak primer 5 meter.Kualu dam is a concrete gravity dam in the Aek Kualu River. This dam was built to raise the water level of the Aek Kualu river to reach the high fall of the Kualu Hydroelectric Power Plant. The purpose of this study is to plan the concrete gravity dam by considering the aspect of hydraulics, topography, and geology. Step in this study begins with spillway hydraulics analysis, it is meant to planning the spillway dimensions and also the energy dissipators dimensions. The next step is planning the dam dimension and retaining wall dimensions. After planning all the dimensions, the next step is stability analysis which includes sliding stability analysis, overturning stability analysis, and soil bearing capacity analysis. The dam stability analysis calculated by manual, while the retaining wall calculated by the GEO5 application. Stability analysis calculates with seven load combinations. Structure planning will be done using the package of STAAD.PRO V8I SS6 program in which the result will be used in the reinforcement step. The Type of grouting in this study is curtain grouting and consolidation grouting. Based on the result of the study, the spillway wide is 33 meters while the high is 37 meters from the dam. The result of the stability analysis shows that the sliding, bolster, and soil bearing capacity is still strong. Depend on the moment calculation, conclude that the critical area located upstream of the spillway. The dam and retaining wall construction are planned to use concrete with f'c=25 MPa and steel reinforcement with fy=400 Mpa. The depth of curtain grouting is 23 meters with distance=2 meters, while the depth of consolidated grouting is 10 meters with primary distance=5 meters.
PEMODELAN FLUSHING SEDIMEN BENDUNG LODOYO DENGAN MENGGUNAKAN SEDIMENT SIMULATION IN INTAKE WITH MULTIBLOCK OPTION (SSIIM 2) Dwiguna, Muhamad Anugrah; Dermawan, Very; Wicaksono, Prima Hadi
Jurnal Mahasiswa Jurusan Teknik Pengairan Vol 2, No 1 (2018)
Publisher : Jurusan Teknik Pengairan, Fakultas Teknik, Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (541.647 KB)

Abstract

ABSTRAK: Bendung Lodoyo merupakan salah satu bendung yang mempunyai tipe sebagai bendung gerak. Bendung Lodoyo mempunyai fungsi sebagai PLTA, pengendali banjir, pariwisata, yang membuat Bendung Lodoyo menerima banyak sedimen mengendap di daerah tampungannya. Sehinnga perlu adanya penanganan untuk menghilangkan atau mengurangi endapan sedimen yang ada pada Bendung Lodoyo. Salah satu caranya dengan melakukan penggelontoran (flushing) sedimen. Pemodelan flushing Bendung Lodoyo dilakukan untuk mengetahui bagaimana besaran kondisi sedimentasi pada Bendung Lodoyo sebelum dan sesudah adanya penggelontoran sedimen (flushing). Dan dapat dilakukan perbandingan hasil volume gerusan total dari pemodelan menggunakan model Sediment Simulation In Intake with Multiblock option (SSIIM) dengan kondisi asli di lapangan. Dari hasil pemodelan menggunakan Sediment Simulation In Intake with Multiblock option (SSIIM) yang telah dilakukan, menunjukkan volume gerusan total di lapangan sebesar 143.449,259 m3 dan pada pemodelan SSIIM sebesar 129.226,630 m3 dengan kesalahan relatif sebesar 9,94%.   Kata kunci : Penggelontoran Sedimen, Pemodelan Penggelontoran Sedimen, SSIIM   ABSTRACT: Lodoyo Dam is a dam that has a type as a barrage. Lodoyo Dam has a function as a hydropower, flood controller, tourism, which makes Lodoyo Dam receive a lot of sediment deposit in its reservoir area. There should have been treatment to eliminate or reduce sediment deposits in Lodoyo Dam. One of the ways is by flushing sediments. Flushing modelling of Lodoyo Dam was conducted to find out how the amount of sedimentation conditions in Lodoyo Dam was before and after flushing. And we can compare the results of the total scour volume from the modelling using the Sediment Simulation In Intake with Multiblock option (SSIIM) model with the original conditions in the field. From the modelling results using the Sediment Simulation In Intake with Multiblock option (SSIIM) that has been carried out, shows total scour volume in the field of 143,449.259 m3 and SSIIM modeling of 129,226,630 m3 with a relative error of 9.94%. Keywords: Sediment Flushing, Modelling Sediment Flushing, SSIIM.
STUDI PENGARUH SEDIMEN TERHADAP BEBAN PUNCAK PADA PLTA SENGGURUH Wahyuningtyas, Dessy Putri; Andawayanti, Ussy; Wicaksono, Prima Hadi
Jurnal Mahasiswa Jurusan Teknik Pengairan Vol 2, No 1 (2018)
Publisher : Jurusan Teknik Pengairan, Fakultas Teknik, Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (363.774 KB)

Abstract

ABSTRAK:Bendungan Sengguruh direncanakan sebagai pembangkit listrik tenaga air (PLTA) untuk beban puncak dan sebagai pengendali sedimen. Perubahan tata guna lahan menyebabkan terjadinya perbedaan besar debit inflow (fluktuatif debit inflow) pada musim penghujan dan musim kemarau sehingga debit outflow yang dikeluarkan untuk PLTA berubah-ubah. Bertambah banyak jumlah sedimen yang diangkut oleh Sungai Amprong dan Sungai Lesti, sehingga volume sedimen di Bendungan Sengguruh bertambah dengan cepat dan berbeda dengan desain rencana sedimen pada rancangan pembangunannya. Studi ini bertujuan untuk mengetahui besarnya perubahan kapasitas waduk dan perubahan produksi listrik pada beban puncak pada PLTA sengguruh akibat sedimentasi. Dari hasil analisa perubahan kapasitas tampungan didapatkan laju sedimentasi antara tahun 2012 dan 2014 adalah sebesar 84.348,34 m3 / tahun dengan laju erosi sebesar 0,0545 m / tahun, sehingga untuk menekan laju sedimentasi dilakukan alternatif pengerukan sebesar 300.000 m3 dan 800.000 m3.  Dengan metode area increment dapat dianalisa penumpukan sedimen tiap-tiap elevasi yang selanjutnya digunakan untuk simulasi operasi waduk.  Dengan adanya pengerukan pada alternatif 1 didapatkan energi sebesar 31.051.198,35 kWh dan pada alternatif 2 menghasilkan energi sebesar 31.334.591,28 kWh.   Hasil simulasi operasi waduk menunjukkan bahwa adanya pengerukan dengan jumlah yang besar akan menghasilkan produksi listrik yang signifikan.   Kata Kunci: Sengguruh, Sedimentasi, Pengerukan, PLTA ABSTRACT: Sengguruh dam is planned as hydropower for peak loads and as controller of sediments. Changes in land use triggered a huge difference inflow (inflow discharge volatile) in the wet season and the dry season so that the discharge outflow for hydroelectric power. Increased the number of changeable sediments transported by The river Amprong and the river Lesti, so the volume of sediment in the dam Sengguruh adds up quickly and different with the design plan of sediment on its construction. This study aims to find out the magnitude of the change reservoir capacity and production of electricity at peak loads on hydropower sengguruh due to sedimentation. From the results of an analysis in capacity change obtained the rate of sedimentation between the years 2012 and 2014 is 84,348.34 m3/year with the rate of erosion is 0.0545 m/year, so as to depress the rate of sedimentation we can do alternative dredging of 300,000 m3 and 800,000 m3. With the method area increment can be analyzed sediment buildup every subsequent elevation used for simulating the operation of reservoirs. With dredging in alternative 1 the amount of energy is 31.051.198,35 kWh and with alternative 2 the amount of energy is 31.334.591,28 kWh. Simulation results indicate that the presence of reservoir operating dredging with a large amount will result in a significant production of electricity. Keywords : Sengguruh, Sedimentation, Dredging, Hydropower 
STUDI PERENCANAAN PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA MIKRO HIDRO (PLTMH) DESA CIKEUSIK KECAMATAN CIDAHU KABUPATEN KUNINGAN PROVINSI JAWA BARAT oktanti, vita; Juwono, Pitojo Tri; Wicaksono, Prima Hadi
Jurnal Mahasiswa Jurusan Teknik Pengairan Vol 1, No 2 (2018)
Publisher : Jurusan Teknik Pengairan, Fakultas Teknik, Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (806.686 KB)

Abstract

ABSTRAK : Sungai Cisanggarung yang terletak di Kabupaten Kuningan ini memiliki tinggi jatuh yang sangat rendah setinggi 1,054 m dan pemilihan jenis turbin.yang digunakan tergolong Pumps As Turbin (PAT). Dalam kondisi tersebut, Sungai Cisanggarung mendukung untuk dibangunnya PLTMH. Sungai Cisanggarung dapat mengalirkan debit yang diandalkan sepanjang.tahunnya dan memiliki kontur sesuai dengan teknis perencanaan untuk dibangunnya PLTMH Cikeusik.Dalam perencanaan PLTMH Cikeusik, debit pembangkit Q90% sebesar 1,509 m3/detik dan bangunan sipil meliputi bangunan pengambilan memiliki lebar pintu 2,2 meter. Pipa pesat berdiameter 0,97 meter. Turbin yang digunakan adalah jenis Axial Flow Pump As Turbine, menghasilkan daya 11,934 kW dan energi sebesar 104.545,17 kWh. Hasil Rencana Anggaran Biaya (RAB) perencanaan PLTMH Cikeusik adalah Rp 1.242.193.008,33.   Kata kunci: PLTMH, Debit, Turbin, Listrik, Rencana Anggaran Biaya   ABSTRACT : Cisanggarung River located in the district Kuningan has a very low head as 1,054 m and selection different types of turbines used Pumps As Turbin (PAT). In these conditions, river Cisanggarung support for the building of PLTMH. Cisanggarung River can flow the discharge water that reliable throughout the year and have contours in accordance with technical planning to built a PLTMH Cikeusik. In plannings PLTMH Cikeusik, plant discharge Q90% of 1.509 m3/s and civic buildings include intake has 2.2 meters. Diameter penstockpipe of 0.97 m. The turbine used is type Axial Flow Pump Turbine, power of 11.934 kW and energy amounted to 104,545.17 kWh. The results of the budget plan costs (RAB) planning PLTMH Cikeusik is Rp 1,242,193,008.33. Key words: PLTMH, Flow, Turbine, Electric, Plans Cost Budget
Pemodelan Hidrolik Sistem Kanal Larona Akibat Perbaikan Dasar Saluran Menggunakan Aplikasi HEC-RAS Khoiruddin, Muhammad Fahmi; Dermawan, Very; Wicaksono, Prima Hadi
Jurnal Mahasiswa Jurusan Teknik Pengairan Vol 3, No 2 (2020)
Publisher : Jurusan Teknik Pengairan, Fakultas Teknik, Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pelapisan dasar kanal pada Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) Larona menggunakan material geomembran menyebabkan perubahan kinerja akibat peningkatan kapasitas pengaliran air menuju kolam penenang. Studi ini akan memodelkan dan mengkaji kinerja hidrolik sistem kanal air kondisi eksisting sehingga dapat memberikan usulan bukaan pintu pada bagian pengambilan agar debit yang dialirkan melalui kanal menjadi optimal. Pemodelan hidrolik sistem kanal air Larona menggunakan aplikasi HEC-RAS versi 5.0.7 dengan 2 alternatif pendekatan. Panel kanal air dimodelkan cross section berjumlah 469 buah. Kalibrasi menggunakan estimasi nilai Manning dengan pencocokan data pengukuran kecepatan dan kedalaman aliran. Evaluasi kinerja menggunakan hasil pemodelan dengan melihat elevasi air kolam penenang kemudian memberikan usulan bukaan pintu pengambilan. Model hidrolik menunjukkan hasil kalibrasi cukup baik menggunakan pendekatan alternatif 1. Diperoleh nilai Manning 0.016 untuk kondisi kanal sebelum lining dan 0.013 kondisi setelah lining, dengan kesalahan relatif rerata terkecil yaitu 4,39 %. Usulan bukaan pintu pengambilan mengacu pada pengaliran debit dengan waktu tempuh yang sama sebelum dan sesudah lining sehingga memberikan waktu pengisian yang sama saat aliran menuju headpond. Untuk operasional maksimum maka perlu pengusulan debit masuk dari intake 131.98 m3/detik, sedangkan untuk operasional normal perlu pengusulan debit masuk intake 103.80 m3/detik. Usulan debit yang masuk intake menghasilkan bukaan pintu yang lebih rendah daripada bukaan pintu eksisting. Hasil evaluasi kinerja peluap samping menunjukkan hasil operasional debit maksimum yang tidak optimal menggunakan bukaan pintu eksisting. Hasil komputasi hidrolik menunjukkan debit melimpas di atas peluap samping sebesar 5.15 m3/detik. Usulan bukaan pintu menunjukkan pengoperasian optimal, diketahui dari elevasi muka air hasil running program tidak ada yang lebih tinggi dari elevasi puncak peluap samping. Lining of the bottom canal on Larona Hydropower Plant using geomembrane material caused a change of performance due to increased water flow capacity to the headpond. This study will be modeling and examine the hydraulic performance of the existing water canal system so that it can present the proposed opening gates at the canal intake to pass the operating discharge optimally. The hydraulic modeling of the Larona water canal system uses HEC-RAS software version 5.0.7 with 2 alternative approaches. The canal panels are modeled as a cross-section as many as 469 pieces. The calibration uses the estimated Manning value with matching measurement data of velocity and flow depth. Performance evaluation uses modeling results by checking at the elevation of the headpond and then giving the proposed opening gates at intake. The hydraulic model shows calibration results using alternative approach 1 were quite good. Acquired the value of Manning 0.016 for canal conditions before lining and 0.013 conditions after lining, with the smallest average error of 4.39%. The proposed opening gates at intake refers to the same stream time as the flow of the discharge before and after the lining, thus giving the same charging time as the stream to the headpond. For maximum operation, it is necessary to propose incoming discharge from intake 131.98 m3/sec, while for normal operation need to be the discharge of incoming intake of 103.80 m3/sec. The proposed discharge that enters the intake results in lower opening gates than the existing opening gates. The results of the side weir performance evaluation showed optimal on maximum discharge operational results using existing opening gates. Hydraulic computing results show a spill discharge over a side weir of 5.15 m3/sec. Proposed opening gates indicate optimal operation, known from the elevation of water in the results running program does not exist higher than the crest elevation of the side weir.