Gunawan, I Kadek Adi
Unknown Affiliation

Published : 3 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Model Problem Based Learning Meningkatkan Hasil Belajar IPA Siswa Sekolah Dasar Gunawan, I Kadek Adi; Rati, Ni Wayan; Sudatha, I Gde Wawan
Mimbar Pendidikan Indonesia Vol. 2 No. 2 (2021): Mei
Publisher : Undiksha Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23887/mpi.v2i2.40172

Abstract

Hasil belajar IPA siswa masih belum optimal dikarenakan model pembelajaran yang diterapkan belum inovatif. Hal tersebut melatarbelakangi dilaksanakannya penelitian ini. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis perbedaan hasil belajar IPA antara kelompok siswa yang dibelajarkan dengan model Problem Based Learning (PBL) dengan kelompok siswa yang tidak dibelajarkan dengan model Problem Based Learning (PBL). Jenis penelitian ini adalah eksperimen semu dengan rancangan non equivalent post-test only control group design. Populasi dalam penelitian ini berjumlah 138 siswa. Sampel diambil menggunakan teknik simple random sampling, dan diperoleh 56 siswa sebagai sampel penelitian. Data hasil belajar IPA dikumpulkan menggunakan instrumen tes objektif dalam bentuk pilihan ganda. Berdasarkan hasil analisis uji-t diperoleh thitung sebesar 2,44 sedangkan ttabel pada taraf signifikansi 5% dan db = 54 adalah 2,004. Hal ini berarti thitung lebih besar dari ttabel, sehingga H0 ditolak dan H1 diterima. Hal tersebut berarti terdapat perbedaan yang signifikan hasil belajar IPA antara kelompok siswa yang dibelajarkan dengan model Problem Based Learning (PBL) dengan kelompok siswa yang tidak dibelajarkan dengan model Problem Based Learning (PBL). Dari hasil uji-t tersebut dapat disimpulkan bahwa model Problem Based Learning (PBL) dapat meningkatkan hasil belajar IPA siswa kelas IV SD, sehingga model Problem Based Learning (PBL) dapat dijadikan alternatif untuk meningkatkan hasil belajar siswa khususnya pada mata pelajaran IPA.
Expressive Illocutionary Acts on Manchester United Instagram Account Gunawan, I Kadek Adi; Hikmaharyanti, Putu Desi Anggerina
Humanis Vol 28 No 1 (2024)
Publisher : Udayana University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24843/JH.2024.v28.i01.p011

Abstract

In this study, we analyzed expressive illocutionary acts in Manchester United Instagram comments, drawing on Searle's framework. Public figures and sports clubs, including Manchester United, leverage Instagram for personal branding and fan interaction. Our research focused on three distinct posts, revealing a spectrum of speech acts. The analysis identified a prevalence of thanking (14%), complaining (26%), complimenting (23%), wishing (20%), and greeting (17%). Notably, complaints stood out, indicating follower dissatisfaction with recent club developments. This underscores the significance of social media platforms in fostering user engagement and communication. The study sheds light on how fans express themselves in written form, contributing to the broader understanding of online interactions and the dynamics of fan-club relationships. As Instagram continues to play a pivotal role in communication, our findings offer insights into the diverse ways users engage with a prominent sports brand like Manchester United on this platform.
SOLAH PURUS Gunawan, I Kadek Adi; Sudibya, I Gusti Ngurah; Sulistyani, Sulistyani
Jurnal IGEL : Journal Of Dance Vol 2 No 2 (2022): Terbitan Kedua Bulan November tahun 2022
Publisher : UPT Pusat Penerbitan LP2MPP Institut Seni Indonesia Denpasar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (749.655 KB) | DOI: 10.59997/journalofdance.v2i2.1886

Abstract

Tari Solah Purus adalah karya tari kontemporer mengambil tema kesuburan yang sumber kreatifnya dari peristiwa budaya yaitu Sanghyang Enjo-Enjo.Sanghyang Enjo-Enjo merupakan wujud keyakinan masyarakat yang mempunyai makna kesuburan, menggunakan alat vital laki-laki sebagai simbol. Sanghyang Enjo-Enjo ini memiliki keunikan yaitu dari segi wujud dibuat dari ilalang (ambengan) Berbentuk sosok laki-laki (purusa), yang memegang simbol kesuburan laki-laki dan symbol kesuburan tersebut bisa digerakan dengan cara tarik-ulur serta dari segi penyajian yang ada lima yaitu didorong, ditarik, diangkat, dibanting, dan diputar. pencipta tertarik mengangkat prosesi, bentuk penyajian dan makna dari peristiwa budaya tersebut. Karya tari Solah Purus ini ditarikan oleh Sembilan penari putra dengan postur tubuh yang sama. Metode penciptaan yang digunakan dalam karya tari Solah PurusiniadalahmetodeMencipta LewattariolehY.sumandiyoHadi yangmencakup tahap penjajagan, tahap percobaan dan tahap pembentukan. Karya tari Solah Purus ini menggunakan tata rias wajah dan busana berupa baju dan celana menjadi satu dengan variasi kain rangrang khas Nusa Penida, gelang kana, gelang lengan, deker kaki, gelang kaki, jestring, kancut purus dan sabuk pinggang. Iringan yang digunakan dalam karya tari Solah Purus ini adalah beberapan instrumen gamelan Semar Pegulingan yaitu Riong, Kajar, Jegog, Jublag, Gong, Gentorang serta menggunakan vokal pada bagian opening dan Ending. Karya tari kontemporer Solah Purus dipentaskan di panggung proscenium Gedung Natya Mandala Institut Seni Indonesia Denpasar. Tujuan penciptaan karya ini yaitu untuk memberikan pesan moral bahwa janganlah menyia-nyiakan kesuburan karena kesuburan dibutuhkan setiap manusia dan mewujudkan karya tari baru berbasis kearifan lokal. Hal ini dilatari karena banyaknya kini generasi muda tidak mengenali kearifan lokal budaya mereka sendiri, padahal peristiwa budaya tersebut mengandung nilai-nilai budaya adiluhung yang patut untuk dilestarikan. Kata Kunci: Solah Purus, Kontemporer, Karya Tari, Sanghyang Enjo-Enjo, kesuburan