Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Sinyal Bradikinin Pada Covid-19: Tinjauan Pustaka Nurwidya, Fariz; Zulfiyah, Itsna Arifatuz; Hidayat, Moulid; Baskoro, Hario
Jurnal Ilmu Kedokteran dan Kesehatan Vol 11, No 7 (2024): Volume 11 Nomor 7
Publisher : Prodi Kedokteran Fakultas Kedokteran Universitas Malahayati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jikk.v11i7.15551

Abstract

Patofisiologi COVID-19 melibatkan jalur persinyalan seluler dan molekuler kompleks terkait inflamasi. Salah satu jalur yang mungkin terlibat adalah jalur bradikinin yang mengalami disregulasi. Bradikinin adalah suatu nonapeptida linear derivat dari kininogen yang terdistribusi di berbagai jaringan dan di plasma. Bukti ilmiah memperlihatkan peningkatan produksi bradikinin pada inflamasi. Manifestasi klinis seperti batuk juga berhubungan dengan aktivitas bradikinin. Memahami patogenesi COVID-19 menjadi penting dalam upaya menemukan pendekatan baru pada terapi efektif yang melibatkan jalur bradikinin. Pada tinjauan pustaka ini, akan dibahas bagaimana peranan bradikinin dan metabolitnya pada patogenesis COVID-19.
ANTI INTERLEUKIN-1 PADA COVID-19 Nurwidya, Fariz; Zulfiyah, Itsna Arifatuz
Jurnal Ilmiah Kesehatan Ar-Rum Salatiga Vol 9, No 1 (2024)
Publisher : STIKES Ar-Rum Salatiga

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36409/jika.v9i1.242

Abstract

Pada coronavirus infectious disease (COVID-19) terjadi invasi virus SARS-COV2 pada epitel alveolar. Sel epitel alveolar yang terinfeksi akan mengekpresikan antigen virus pada permukaan sel yang kemudian memicu respon rekognisi oleh makrofag. Sel makrofag ini kemudian mensekresikan interleukin-1 (IL-1) untuk aktivasi respon seluler. Metode, dilakukan penelusuran bukti ilmiah menggunakan kata kunci IL-1, Covid-1 dan inhibitor IL-1 pada database ilmiah PubMed dan Google Scholar. Hasil, pasien COVID-19 memiliki peningkatan kadar IL-1 pada darah dan berhubungan dengan severitas penyakit. Penggunaan zat biologik yang mentarget secara spesifik jalur yang mengalami hiperaktivasi pada pasien COVID-19 adalah salah satu strategi untuk mengatasi hiperinflamasi. Beberapa penelitian uji klinis telah dilakukan menggunakan IL-1 inhibitor pada pasien COVID-19 derajat berat dan mengancam jiwa. Kesimpulan, tinjauan pustaka ini menemukan bahwa IL-1 berperan pada kaskade inflamasi pasien COVID-19 dan inhibisi IL-1 sebagai salah satu cara untuk mengatasi proses inflamasi pada pasien COVID-19 derajat berat.
STEROID PADA COVID-19 Nurwidya, Fariz; Zulfiyah, Itsna Arifatuz
Jurnal Ilmiah Kesehatan Ar-Rum Salatiga Vol 8, No 2 (2024)
Publisher : STIKES Ar-Rum Salatiga

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36409/jika.v8i2.144

Abstract

Pada pasien Corona virus infection disease (COVID)-19 dengan gejala berat ditemukan kadar sitokin proinflamasi yang tinggi dibandingkan dengan pasien bergejala ringan hingga sedang. Agen imunomodulator utama yang telah diketahui memiliki berbagai manfaat sekaligus efek samping adalah kortikosteroid. Tujuan artikel tinjauan pustaka ini adalah untuk mengelaborasi penggunaan kortikosteroid pada pasien COVID-19. Metode penulisan ini adalah deskripsi naratif berdasarkan panduan Organisasi Kesehatan Dunia, Perhimpunan Dokter Paru Indonesia dan berbagai penelitian uji klinis pada pasien COVID-19. Hasil penelusuran bukti ilmiah menunjukkan bahwa kortikosteroid telah diindikasikan untuk berbagai macam penyakit, yang secara umum dapat dibagi menjadi penyakit infeksi dan inflamasi, penyakit alergi dan autoimun. Kortikosteroid bekerja dengan mekanisme yang kompleks, yang terdiri dari mekanisme genomik dan nongenomik. Pada COVID-19, kortikosteroid digunakan secara sistemik dan dapat diberikan melalui rute oral atau injeksi. Berdasarkan berbagai bukti ilmiah dari uji pra-klinis dan uji klinis yang meneliti aspek indikasi, mekanisme kerja, efek samping, interaksi obat, dan penggunaan pada kelompok khusus, disimpulkan bahwa steroid efektif dan aman digunakan pada pasien COVID-19 membutuhkan suplementasi oksigen pada perawatan di rumah sakit.