Claim Missing Document
Check
Articles

Found 11 Documents
Search

GAMBARAN KUALITAS PELAYANAN ANTENATAL DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS SUMBER SARI BANTUL KOTA METRO TAHUN 2016 Gapmelezy, Ezzy; admin, admin
Jurnal Kesehatan Vol 2 No 1 (2018): Jurnal Kesehatan April 2018
Publisher : Akbid Wirabuana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55919/jk.v3i2.27

Abstract

Di negara miskin, sekitar 25-50% kematian wanita usia subur disebabkan hal berkaitan dengankehamilan. Data di Dinas Kesehatan Kota Metro pada tahun 2016 Cakupan kunjungan ibu hamil K4tertinggi di Ganjar Agung dan Mulyojati yaitu (100%), terendah di Karang Rejo yaitu (97,6%), danSumber Sari Bantul berada di urutan ke tujuh yaitu (99,1%). Tujuan dari penelitian ini untukmengetahuigambaran kualitas pelayanan antenatal di wilayah kerja Puskesmas Sumbersari Bantul Kota Metro Tahun2016.Metode penelitian yaitu Deskriptif. Populasi pada penelitian ini adalah ibu hamil diwilayah kerjaPuskesmas Sumbersari Bantul Kota Metro Tahun 2016 dan sampel berjumlah 180 ibu hamil. Cara ukuryang digunakan buku KIA, alat ukur berupa lembar checklist kemudian dianalisa secara univariat dengandistribusi frekuensi.Hasil didapatkan bahwa kunjungan antenatal K4 sesuai standar 121 ibu (67,22%), penimbanganberat badan sebanyak 180 ibu (100%) pengukuran tinggi badan sebanyak 148 ibu (82,22%), pengukurantekanan darah sebanyak 180 ibu (100%), Pengukuran LiILA sebanyak 159 ibu (88,33%), PengukuranTFU sebanyak180 ibu (100%), skrining TT sebanyak 119 ibu (66,11%), Pemberian tablet Fe diberikan 90tablet sebanyak 101 ibu (56,11%), pemeriksaan presentasi janin sebanyak 180 ibu (100%), pemeriksaanDJJ sebanyak 178 ibu (98,89%), Pelaksanaan temu wicara sebanyak 180 ibu (100%), Pelayanan teslaboratorium rutin yang tidak lengkap sebanyak 143 ibu (79,44%), laboratorium khusus (HbsAg) tidakdilakukan sebanyak 115 ibu (63,89%) Tatalaksana kasus dengan kondisi tidak berisiko sebanyak 124 ibu(68,89%).Kesimpulan penelitian kualitas pelayanan antenatal diwilayah kerja Puskesmas Sumbersari Bantulkota Metro tahun 2016 menunjukkan bahwa sebagian besar ibu hamil melakukan ANC sesuai standar,dilakukan penimbangan BB, pengukuran TB, LiLA, TFU, skrining TT, diberikan tablet Fe <90 tablet,dilakukan pemeriksaan leopold, DJJ, temu wicara, tes laboratorium rutin tidak lengkap, HbsAg tidakdilakukan, tatalaksana kasus tidak beresiko. Sehingga disarankan untuk dapat meningkatkan sertamempertahankan kualitas pelayanan antenatal, dengan mengerahkan ibu hamil untuk melakukankunjungan antenatal sesuai dengan standar minimal yaitu 4 kali selama kehamilan ditempat pelayanankesehatan, serta mengerahkan petugas kesehatan terutama bidan dalam memberikan pelayanan sesuaidengan standar pelayanan yang memenuhi komponen 10T pada setiap kunjungan ibu hamil
FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN ATONIA UTERI DI RSUD Dr. H. ABDUL MOELOEK PROVINSI LAMPUNG TAHUN 2018 admin, admin; Rahayu, Ria Muji; Gapmelezy, Ezzy
Jurnal Kesehatan Vol 3 No 1 (2019): Jurnal Kesehatan April 2019
Publisher : Akbid Wirabuana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55919/jk.v5i3.43

Abstract

Atonia uteri adalah keadaan lemahnya tonus/ kontraksi rahim yang menyebabkanuterus tidak mampu menutup perdarahan terbuka dari tempat implantasi plasenta setelah bayidan plasenta lahir. Berdasarkan data yang diperoleh di RSUD Dr. H Abdul Moeloekdidapatkan kejadian atonia uteri dari tahun ke tahun angka kejadiannya fluktuatif yaitu padatahun 2014 terdapat 37 (2,41%) kasus dari 1.530 persalinan, meningkat menjadi 56 (3,9%)kasus tahun 2015 dari 1.435 persalinan dan menurun menjadi 39 (2,78%) kasus pada tahun2018 dari 1.401 persalinan. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui faktor-faktor yangberhubungan dengan kejadian atonia uteri di RSUD Dr. H Abdul Moeloek Provinsi LampungTahun 2018. Metode penelitian yaitu metode Analitik dengan pendekatan case control. Populasipada penelitian ini adalah seluruh ibu bersalin di RSUD Dr. H Abdul Moeloek ProvinsiLampung Tahun 2018, dan berdasarkan hasil perhitungan sampel minimal sebanyak 38 ibuyang mengalami atonia uteri sebagai sampel kasus dan sampel kontrol dengan perbandingan1:1, berarti jumlah total sampel 76 ibu bersalin. Cara ukur yang digunakan dokumentasirekam medik, alat ukur berupa lembar checklist dengan teknik pengambilan sampel simplerandom sampling kemudian dianalisa secara univariat dengan distribusi frekuensi dan bivariatdengan uji chi square. Hasil analisis univariat pada kelompok kasus menunjukkan paritas resiko tinggi 61%,kehamilan gemeli 11% dan induksi persalinan 16%, pada kelompok kontrol menunjukkanparitas resiko tinggi 45%, kehamilan gemeli 8% dan induksi persalinan 26%. Hasil uji chisquare dengan kejadian atonia uteri diperoleh paritas p value=0,251, kehamilan gemeli pvalue=1,000 dan induksi persalinan dengan p value=0,399. Kesimpulan penelitian menunjukkan bahwa tidak ada hubungan antara paritas,kehamilan gemeli dan induksi persalinan dengan kejadian atonia uteri sehingga disarankanuntuk ibu hamil melakukan ANC secara rutin untuk mendeteksi bahaya dan komplikasiselama kehamilan dan persalinannya.
GAMBARAN KARAKTERISTIK DAN FAKTOR PENYEBAB IBU HAMIL YANG MENGALAMI HEPATITIS B DI WILAYAH PUSKESMAS SE-KOTA METRO PERIODE OKTOBER 2016- JUNI 2017 Gapmelezy, Ezzy; admin, admin
Jurnal Kesehatan Vol 4 No 2 (2020): Jurnal Kesehatan September 2020
Publisher : Akbid Wirabuana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55919/jk.v8i4.68

Abstract

Penyakit hepatitis merupakan masalah kesehatan masyarakat di negara berkembang,termasuk di Indonesia(Kementerian Kesehatan RI, 2012:1). Berdasarkan data yang diperolehkejadian Hepatitis di wilayah Puskesmas se-Kota Metro pada tahun 2016-2017 didapatkanangka dengan jumlah 27 kasus (2,04 %) dari 1323 total ibu hamil yang diperiksa HbsAg.Tujuan penelitian ini untuk mengetahui gambaran karakteristik dan faktor penyebab ibuhamil yang mengalami hepatitis B di Wilayah Puskesmas se-Kota Metro periode oktober2016-juli 2017. Jenis penelitian ini deskriptif. Populasi seluruh ibu hamil yang mengalami hepatitis Byaitu sebanyak 27 responden, tehnik pengambilan sampel adalah total sampling, denganmenggunakan alat ukur rekam medik, pengumpulan data menggunakan lembar cheklist dan dianalisis secara univariat dengan distribusi frekuensi. Berdasarkan hasil penelitian didapatkan bahwa ibu hamil yang mengalami hepatitisperiode Oktober 2016-Juli 2017 adalah sebanyak 27 responden sebagian besar usia 25th-34thsebanyak 19 orang (70,4%), paritas multigravida 22 orang (81,5%), pendidikan menengah 21orang (77,8), anggota keluarga tidak ada riwayat hepatitis 22 orang (81,5%),tidak pernahtransfusi darah26 orang (92,6 %),dan pekerjaan non medis 27 orang (100%). Kesimpulan dari hasil penelitian ibu hamil yang mengalami hepatitis B periode Oktober2016- Juli 2017, yakni usia 25-24 tahun, paritas multigravida, pendidikan menengah, anggota keluarga tidak hepatitis, tidak pernah transfusi darah, pekerjaan tidak beresiko.Sehingga disarankan sebaiknya ibu hamil untuk melakukan pencegahan dengan melakukanskrining HbsAg.
Pengaruh Jantung Pisang (Musa Paradisiaca L) terhadap Produksi ASI pada Ibu Postpartum di PMB Mendawaty Yunita, Elma; Gapmelezy, Ezzy
MAHESA : Malahayati Health Student Journal Vol 5, No 4 (2025): Volume 5 Nomor 4 (2025)
Publisher : Universitas Malahayati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/mahesa.v5i4.17026

Abstract

ABSTRACT Banana blossoms have the potential to stimulate the hormones oxytocin and prolactin which are effective in increasing and facilitating breast milk production. The nutritional content of banana blossoms includes protein, carbohydrates, fiber, fat, calcium, phosphorus, iron, copper, potassium, magnesium and vitamin E . Banana blossom is a type of plant that contains lactogagum, a substance that has the potential to stimulate breast milk production by increasing the hormones oxytocin and prolactin. To determine the effect of banana heart (Musa Paradisiaca L) on breast milk production in postpartum mothers at PMB Mendawaty in 2024. This research is a pre-experimental research with a one group pre test - post test design type. The independent variable in this research is the provision of banana blossoms (musa paradisiaca l) and the dependent variable is breast milk production in postpartum mothers. This research was conducted on 42 days postpartum mothers with a total of 40 respondents taken by purposive sampling. Researchers gave 200 grams of banana blossom every day for mothers to consume in the morning and evening for 7 days. The average value of breast milk production before giving banana blossoms to postpartum mothers at PMB Mendawaty was 110.83 ± 14.234 (95% CI 106.27- 115.38) and the median was 108.00, the lowest pre-test score was 87 ml and the highest score was 143 ml. After giving banana blossoms, the average was 140.18 and the standard deviation was 21.938 with a minimum score of 100 ml and a maximum of 180 ml. We found an increase in breast milk production with a difference of 29.35, meaning that during the 7 day trial of giving banana blossoms It was found that there was an increase with a difference of 29.35 ml before and after giving banana blossoms. The results of the paired t test/dependent sample t test (dependent samples) obtained P-values of 0.000 ≤ 0.05 with a confidence level of 95% so that it can be concluded that there is an influence of banana heart (Musa Paradisiaca L) on breast milk production in postpartum mothers. Hypothesis H0 is rejected and Ha is accepted. This shows that there is an influence of giving banana blossoms to postpartum mothers on breast milk production p value 0.000 < 0.05.  Keywords: Banana Heart, Breast Milk Production, Post Partum   ABSTRAK Jantung  pisang  memiliki  potensi  menstimulasi  hormon  oksitosin  dan  prolaktin yang efekif meningkatkan dan memperlancar produksi ASI, Kandungan nutrisi dalam jantung pisang meliputi protein, karbohidrat, serat, lemak, kalsium, fosfor, zat besi, tembaga, kalium, magnesium, serta vitamin E. Jantung pisang adalah jenis tanaman yang mengandung laktogagum, suatu zat yang memiliki potensi dalam menstimulasi produksi ASI dengan meningkatkan hormon oksitosin dan prolaktin. Untuk Mengetahui Pengaruh Jantung Pisang (Musa Paradisiaca L) Terhadap Produksi Asi Pada Ibu Postpartum Di PMB Mendawaty Tahun 2024. Penelitian ini merupakan penelitian Pra eksperimen dengan tipe one group  pre test–post test design .Variabel independen dalam penelitian ini adalah pemberian jantung pisang   (musa paradisiaca l) dan variabel dependennya adalah produksi ASI pada ibu postpartum. Penelitian ini dilakukan pada ibu postpartum 42 hari dengan total responden sebanyak 40 responden yang diambil dengan cara puposif sampling.peneliti memberikan jantung pisang sebanyak 200 gram setiap hari untuk dikonsumsi ibu pagi dan sore selama 7 hari. Nilai rata- rata produksi ASI sebelum diberikan jantung pisang pada ibu postpartum Di PMB Mendawaty adalah 110,83 ± 14,234 (95% CI 106,27- 115,38) dan median 108,00, skor pre tes terendah 87 ml dan skor tertinggi 143 ml. sesudah dilakukan pemberian jantung pisang di dapatkan rata-rata yaitu 140,18 dan standar deviasi 21,938  dengan penilaian score  minimal 100 ml   dan maksimal 180 ml  di dapatkan adanya kenaikan produksi ASI dengan selisih perbedaan yaitu 29,35, artinya selama 7 hari percobaan pemberian jantung pisang ditemukan adanya kenaikan dengan selisih 29,35 ml sebelum dan sesudah pemberian jantung pisang. Hasil uji t test paired sampel t test/dependen (sampel terikat) diperoleh nilai P-values 0,000 ≤ 0,05 dengan tingkat kepercayan 95% sehingga dapat di simpulkan ada  Pengaruh Jantung Pisang ( Musa Paradisiaca L) Terhadap Produksi Asi Pada Ibu Postpartum. Hipotesis H0 ditolak dan Ha diterima hal ini menunjukan ada pengaruh pemberian jantung pisang pada ibu nifas terhadap produksi ASI p value 0,000 < 0,05.  Kata Kunci: Jantung Pisang, Produksi Asi, Post Partum
Efektivitas Air Kelapa Hijau untuk Mengurangi Dismenore Primer Pada Remaja Putri di Puskesmas Binuangeun Lebak- Banten Suryani, Elsa; Gapmelezy, Ezzy
MAHESA : Malahayati Health Student Journal Vol 5, No 4 (2025): Volume 5 Nomor 4 (2025)
Publisher : Universitas Malahayati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/mahesa.v5i4.17019

Abstract

ABSTRACT Based on the Lebak District Health Office's adolescent report in 2022, there were 1178 cases of menstrual disorders in adolescents. Based on reports from the youth program at the Binuangeun Inpatient Health Center UPTD, as of November 2022, 43.5% of teenagers experienced dysmenorrhea or menstrual disorders. The way to treat dysmenorrhea is pharmacological and non-pharmacological, non-pharmacological using green coconut water with the highest K element content. Green coconut water contains calcium 11-25 mg/l, magnesium 6-22 mg/l, potassium 1-8 mg/l, sodium 9-25 mg/l, bicarbonate 71-187 mg/l, chioride 1-25 mg/l l, sulfate 2-33 mg/l, silica 62-87 mg/l, TDS 88-190 mg/l, pH 6.7-7.2 To determine the effectiveness of green coconut water in reducing primary dysmenorrhea pain in adolescents girls at the Binuangeun Community Health Center, Wanasalam District, Lebak Regency, Banten Province in 2024. This research design used a quasi-experimental with pre-test and pot test non-equivalent control group design. This study aims to analyze the differences between the 2 groups regarding the timing of administration of green coconut water, in the treatment group it was given 2 days before menstruation until 2 days of menstruation and in the control group on the first day of menstruation until 2 days of menstruation. The population of this study was teenagers with a sample of 60 people. The research was conducted in June-July 2024. The average reduction in the pain scale in the treatment group was found to be a mean of 2.03 - median of 2, a standard deviation of 0.718 with the lowest pain being 1 and the highest being . The average decrease in pain scale in the control group was mean 3.33, -median 3, standard deviation 0.661 with the lowest pain 2 and the highest 4. Results using the Wilcoxon Signed Rank Test at a significance level of 95%, obtained a ρ - value of more than 0.000 less than a significant value of 0.05 that there is a significant effect of reducing pain between the intervention group and the control group. Giving green coconut water to reduce primary dysmenorrhea is more effective given 2 days before menstruation until 2 days of menstruation. Keywords: Adolescent Primary Dysmenorrhea, Green Coconut Water    ABSTRAK Berdasarkan laporan remaja Dinkes Kabupaten Lebak tahun 2022 terdapat 1178 kasus gangguan haid pada remaja. Berdasarkan laporan program remaja di UPTD Puskesmas Rawat Inap Binuangeun sampai dengan November 2022 terdapat 43,5% remaja mengalami dismenore atau gangguan haid. Cara penanganan dismenore yaitu secara farmakologi dan non farmakologi, non farmakologi menggunakan air kelapa hijau dengan kandungan unsur K paling tinggi. Air kelapa hijau mengandung kalsium 11-25 mg/l, magnesium 6-22 mg/l, kalium 1-8 mg/l, natrium 9-25 mg/l, bikarbonat 71-187 mg/l, chioride 1-25 mg/l, sulfat 2-33 mg/l, silica 62-87 mg/l, TDS 88-190 mg/l, pH 6,7-7,2. Untuk mengetahui efektivitas air kelapa hijau terhadap pengurangan nyeri dismenore primer pada remaja putri di Puskesmas Binuangeun Kecamatan Wanasalam Kabupaten Lebak Provinsi Banten Tahun 2024. Desain penelitian ini menggunakan quasi eksperiman dengan pre test dan pot test non equivalent control group design. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisa perbedaan dari 2 kelompok dengan waktu pemberian air kelapa hijau, pada kelompok perlakuan diberikan 2 hari sebelum mentruasi sampai 2 hari masa menstruasi dan pada kelompok kontrol pada hari pertama menstruasi sampai 2 hari masa menstruasi. Populasi penelitian ini adalah remaja dengan sampel 60 orang. penelitian dilakukan pada bulan Juni-Juli 2024. Didapatkan rata-rata penurunan skala nyeri pada kelompok perlakuan yaitu mean 2,03 -median 2, standar daviasi 0,718 dengan nyeri terendah 1 dan tertinggi . Rata-rata penurunan skala nyeri pada kelompok control yaitu mean 3,33, -median 3, standar daviasi 0,661 dengan nyeri terendah 2 dan tertinggi 4. Hasil menggunakan uji Wilcoxon Signed Rank Test pada tingkat kemaknaan 95%, didapatkan nilai ρ – Value 0,000 lebih kecil dari nilai signifikan 0,05 bahwa terdapat pengaruh signifikan penurunan rasa nyeri antara kelompok intervensi dan kelompok control. Pemberian air kelapa hijau untuk mengurangi dismenore primer lebih efektif diberikan 2 hari sebelum menstruasi sampai 2 hari masa menstrusi. Kata Kunci: Remaja Dismenore Primer, Air Kelapa Hijau
Pengaruh Pola Asuh Orang Tua yang Bekerja Terhadap Perilaku Temper Tantrum Pada Anak Usia 2-3 Tahun di Kantor Asuransi Kesehatan Jakarta Utara Tampubolon, Victoria Vanoli; Gapmelezy, Ezzy
MAHESA : Malahayati Health Student Journal Vol 5, No 6 (2025): Volume 5 Nomor 6 (2025)
Publisher : Universitas Malahayati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/mahesa.v5i6.17607

Abstract

ABSTRACT Tantrum behaviour in children aged 2-3 years is a common occurrence and frequently presents considerable challenges for parents, particularly those who are employed. The necessity of maintaining a demanding work schedule often necessitates the use of external childcare services, which may be provided by family members, relatives, or professional caregivers. Furthermore, differences in parenting styles between parents and external caregivers, such as grandparents or professional nannies, contribute to this challenge. The objective of this study is to ascertain the influence of parenting styles employed by working parents on the incidence of temper tantrums in children aged 2-3 years at a health insurance office in North Jakarta. A quantitative method with a cross-sectional approach was employed. The study was conducted at a health insurance office in North Jakarta in August 2024. The population comprised all employees with children aged 2-3 years, totalling 70 employees. Simple random sampling was employed to select 56 samples. Data collection was conducted directly using a questionnaire. The Parenting Style Questionnaire (PSQ) was used to assess parenting styles, categorised into three types: Democratic, Authoritarian, and Permissive, as well as temper tantrum behaviour. Data analysis included univariate and bivariate analysis with statistical testing using the contingency coefficient. Among working parents, 32 respondents (57.1%) indicated that they employed a democratic parenting style, while 15 respondents (26.8%) reported that they used an authoritarian style, and 9 respondents (16.1%) stated that they employed a permissive style. The prevalence of temper tantrums among children aged 2-3 years was found to be 62.5% (35 children), with 37.5% (21 children) experiencing severe tantrums. The statistical test results demonstrated a p-value of 0.000, which is less than 0.05, indicating a statistically significant relationship between parenting styles and temper tantrum behaviour in children aged 2-3 years at the health insurance office in North Jakarta. The contingency coefficient was 0.525, indicating a moderate level of association between the variable. The study concludes that parenting styles exert an influence on the occurrence of temper tantrums in children aged 2-3 years at the health insurance office in North Jakarta. Keywords: Parenting Style, Temper Tantrum, Children Aged 2-3 Years ABSTRAK Perilaku tantrum pada anak usia 2-3 tahun merupakan fenomena yang umum terjadi dan sering kali menjadi tantangan signifikan bagi orang tua terutama bagi orang tua yang bekerja, di mana kesibukan dan jadwal kerja yang padat seringkali memaksa orang tua untuk menitipkan anak-anak mereka kepada pengasuh, baik itu keluarga dekat, saudara, maupun pengasuh profesional. Tantangan ini diperparah oleh perbedaan pola asuh antara orang tua dan pengasuh luar seperti kakek-nenek atau pengasuh professional. Mengetahui  pengaruh pola asuh orang tua yang bekerja terhadap perilaku temper tantrum pada anak usia 2-3 tahun dikantor asuransi kesehatan Jakarta Utara.Metode kuantitatif dengan pendekatan cross-sectional.  Penelitian dilaksanakan di dikantor Asuransi Kesehatan Jakarta Utara pada Agustus 2024. Populasi terdiri dari semua orang tua yang memiliki anak usai 2-3 tahun yaitu sebanyak 70 Karyawan. Sampling yang digunakan adalah teknik simple random sampling (sampling acak) sejumlah 56 sampel.  Pengumpulan data dilakukan secara langsung dengan menggunakan kuesioner, Parenting Style Questionaire (PSQ) merupakan alat ukur untuk menilai pola asuh orang tua. terbagi atas 3 bagian yaitu Demokratif, Otoriter, Permisif dan temper tantrum. untuk pengumpulan data Analisis data  univariat, bivariat dengan uji statistik menggunakan koefisien kontingensi. orang tua yang bekerja menerapkan pola asuh demokratis kepada anak yaitu sebanyak 32 responden (57,1%). Sedangkan orang tua yang menerapkan pola asuh otoriter sebanyak 15 responden (26,8%) dan orang tua yang menerapkan pola asuh permisif sebanyak 9 responden (16,1%). Kejadian temper tantrum pada anak usia 2-3 tahun didapatkan 35 anak (62,5%) mengalami tantrum sedang, 21 anak (37,5%) tantrum tinggi . Hasil analisis dari pengujian uji statistik koefisien kontingensi didapatkan nilai P value = 0,000 ≤ 0,05 yang artinya ada hubungan antara pola asuh orang tua dengan temper tantrum pada usia 2-3 tahun di salah satu kantor asuransi kesehatan Jakarta Utara. Sedangkan untuk nilai koefisien kontingensi sebesar 0,525 yang menunjukkan kekuatan hubungan antar variabel pada tingkat sedang. Simpulan dari penelitian ini membuktikan adanya pengaruh pola asuh orang tua terhadap kejadian temper tantrum pada anak usia 2-3 tahun dikantor asuransi kesehatan Jakarta Utara. Kata Kunci: Pola asuh, Temper Tantrum, Anak usia 2-3 Tahun
Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Kejadian Stunting Pada Balita di Kelurahan Tunjung Teja Kecamatan Tunjung Teja Kabupaten Serang Provinsi Banten Gapmelezy, Ezzy; Komalasari, Dwi
MAHESA : Malahayati Health Student Journal Vol 5, No 5 (2025): Volume 5 Nomor 5 (2025)
Publisher : Universitas Malahayati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/mahesa.v5i5.17138

Abstract

ABSTRACT According to data from the toddler cohort at 4 Posyandu, Tunjung Teja District for the period January 2024 to June 2024, it was recorded that of the 172 toddlers aged 6-59 months who regularly attended posyandu, there were 39 (22.6%) toddlers whose height was below -2SD or included in the category stunting. Therefore, the author is interested in knowing the factors related to the incidence of stunting among toddlers in Tunjung Teja Village, Tunjung Teja District, Serang Regency, Banten Province in 2024. To find out the factors related to the incidence of stunting in toddlers. This type of research is descriptive analytical, using a cross sectional research design, and using Chi Square test analysis, conducted in June 2024 with a population of 172 toddlers aged 6 months to 59 months, a sample of 120 toddlers with a simple random sampling technique, tools Data collection for the dependent variable is a microscopic measuring instrument, measuring Body Length (PB) and Body Height (TB) with an accuracy of 0.1 cm, independent variables using interview and documentation techniques. Univariate and Bivariate data analysis using the chi square statistical test. The results of the study showed that of the 120 respondents who experienced stunting, 63 were toddlers (52.5%), from the 4 variables studied, the results showed that there was a relationship between history of exclusive breastfeeding, a p-value of 0.012 and an Odd Ratio (OR) value of 0.363. 363 means toddlers who did not receive breast milk Exclusives have a 0.363 times chance of experiencing stunting compared to toddlers who receive exclusive breast milk. Infectious Diseases p-value 0.000 and OR 4.038 means that toddlers who have a history of infectious diseases have a 4.038 times chance of experiencing stunting compared to toddlers who do not have a history of infectious diseases. Immunization History Basic p-value of 0.001 and OR 0.202 means that toddlers who have never been immunized have a 0.202 chance of experiencing stunting compared to toddlers who have been immunized. Maternal Education p-value 0.020 and OR 2.560 means that mothers with low education have a 2.560 times chance of having stunted children compared to mothers with higher education. There is a relationship between the variables Exclusive Breastfeeding, Infectious Diseases, Complete Basic Immunization History, Mother's Education and the incidence of stunting in toddlers. This research suggests that mothers can provide exclusive breast milk, maintain children's health so they do not experience infectious diseases, and provide complete basic immunization. Keywords: Exclusive Breastfeeding, Infectious Diseases, Complete Basic Immunization History, Maternal Education, Stunting.  ABSTRAK Menurut data kohort balita di  4 Posyandu Kelurahan Tunjung Teja periode Januari 2024 sampai Juni 2024, tercatat dari 172 balita berusia 6-59 bulan yang rutin mengikuti posyandu terdapat 39 (22,6%)  balita yang tinggi badan nya di bawah -2SD atau termasuk kategori stunting. Oleh karena itu penulis tertarik untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan kejadian stunting pada balita di Kelurahan Tunjung Teja Kecamatan Tunjung Teja Kabupaten Serang Provinsi Banten Tahun 2024. Untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan kejadian stunting pada balita. Jenis Penelitian ini adalah deskriptif analitik, menggunakan design penelitian cross sectional, dan menggunakan analisis uji Chi Square, dilakukan pada bulan Juni 2024 dengan jumlah populasi 172 balita berusia 6 bulan sampai 59 bulan,  sampel 120 balita dengan teknik pengambilan sampel secara simple random sampling, alat pengumpulan data variable dependen adalah alat ukur mikrotois, pengkuran Panjang Badan (PB) dan Tinggi Badan (TB) dengan ketelitian 0,1 cm, variable independen dengan teknik wawancara dan dokumentasi. Analisa  data univariat dan Bivariat dengan uji statistic chi square. Hasil penelitian menunjukan dari 120 responden yang mengalami stunting sebanyak 63 Balita (52,5%), Dari 4 variabel yang diteliti didapatkan hasil ada hubungan  Riwayat ASI Ekslusif p-value 0,012 dan nilai Odd Rasio (OR) 0,363 berarti balita yang tidak mendapatkan ASI ekslusif mempunyai peluang 0,363 kali mengalami stunting dibandingkan balita yang mendapatkan ASI  ekslusif. Penyakit Infeksi p-value 0,000 dan OR 4,038 berarti balita yang mempunyai riwayat penyakit infeksi mempunyai peluang 4,038 kali mengalami stunting dibandingkan balita yang tidak mempunyai riwayat penyakit infeksi. Riwayat Imunisasi Dasar Lengkap p-value 0,001 dan OR 0,202 berarti Balita yang tidak pernah di imunisasi mempunyai peluang 0,202 kali mengalami stunting dibandingkan balita yang pernah di imunisasi. Pendidikan Ibu p-value 0,020 dan OR 2,560 berarti ibu dengan pendidikan rendah mempunyai peluang 2,560 kali mempunyai anak stunting dibandingkan ibu dengan pendidikan tinggi. Terdapat hubungan antara variabel ASI Ekslusif, Penyakit Infeksi Riwayat Imunisasi Dasar Lengkap, Pendidikan Ibu dengan kejadian stunting pada balita. Penelitian ini menyarankan agar ibu dapat memberikan ASi ekslusif, menjaga kesehatan anak agar tidak mengalami penyakit infeksi, memberikan imunisai dasar secara lengkap. Kata Kunci: ASI Ekslusif, Penyakit Infeksi, Riwayat Imunisasi  Dasar Lengkap, Pendidikan Ibu, Stunting
Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kepatuhan Ibu Hamil Trimester III Mengkonsumsi Tablet Tambah Darah di Puskesmas Kebon Jeruk Jakarta Wahyuningrum, Tri; Gapmelezy, Ezzy
MAHESA : Malahayati Health Student Journal Vol 5, No 5 (2025): Volume 5 Nomor 5 (2025)
Publisher : Universitas Malahayati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/mahesa.v5i5.17209

Abstract

ABSTRACT Nationally, the percentage of pregnant women receiving a minimum of 90 iron (Fe) tablets increased from 75.2% in 2020 to 82.4% in 2021. However, the success rate of the 90-tablet Fe supplementation program in Indonesia only reached 51%, and only 37.7% of pregnant women actually consumed all 90 Fe tablets. Identify the factors influencing the compliance of third-trimester pregnant women in taking iron supplement tablets. Quantitative method with a cross-sectional approach and employed a survey method for data collection. The research was conducted at the Kebon Jeruk District Health Center, West Jakarta, in 2024. The study took place in August 2024. The population consisted of all pregnant women with gestational ages betwePen 28 to 41 weeks who were undergoing ANC (Antenatal Care) at the Kebon Jeruk District Health Center, totaling 200 women. A sample of 133 women was selected using accidental sampling. Data were collected directly using questionnaires, then processed and analyzed using computerized methods. The univariate results showed that 13 respondents (9.8%) were at risk due to age, 18 respondents (13.5%) were at risk due to parity, 117 respondents (88.0%) had a secondary education, 55 respondents (41.4%) were employed, 81 respondents (60.9%) had poor knowledge, and 45 respondents (33.8%) were non-compliant in consuming iron tablets. The bivariate results indicated that there is a relationship between age, parity, and knowledge of pregnant women with compliance in consuming iron tablets (p < 0.05), while there is no relationship between education and occupation with compliance (p > 0.05). The factors related to compliance in consuming Fe tablets are age, parity, and knowledge. It is recommended that healthcare workers place more emphasis and motivation on pregnant women to consume 90 iron tablets throughout their pregnancy. Keywords: Age, Parity, Education, Occupation, Iron Supplement Tablets.  ABSTRAK Secara nasional, persentase ibu hamil yang menerima tablet Fe minimal 90 tablet meningkat dari 75,2% pada tahun 2020 menjadi 82,4% pada tahun 2021. Namun keberhasilan program suplementasi 90 tablet Fe di Indonesia hanya mencapai 51%, dan hanya 37,7% ibu hamil yang benar-benar mengonsumsi 90 tablet Fe. Mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi kepatuhan ibu hamil trimester III dalam mengonsumsi tablet tambah darah. Metode kuantitatif dengan pendekatan cross-sectional dan menggunakan metode survei untuk pengumpulan data.  Penelitian dilaksanakan di Puskesmas Kebon Jeruk Jakarta Barat Tahun 2024. Penelitian ini dilakukan pada Agustus 2024. Populasi terdiri dari semua ibu hamil dengan usia kehamilan antara 28 hingga 41 minggu yang menjalani ANC di Puskesmas Kebon Jeruk Jakarta, berjumlah 200 orang. Sampel 133 orang diambil secara accidental sampling. Pengumpulan data dilakukan secara langsung dengan menggunakan kuesioner,  Analisis data  univariat, bivariat dengan uji statistik menggunakan chi square. Hasil univariat didapatkan responden yang patuh mengkonsumsi tablet fe sebanyak 90 tablet sebanyak 88 ibu hamil (66,2%), dan yang tidak patuh  45 ibu hamil  (33,8).sebanyak 13 responden (9,8 %) memiliki usia beresiko, 18 responden (13,5%) paritas beresiko, 117 responden (88,0 %) memiliki pendidikan menengah, 55 responden (41,4%) bekerja, 81 responden (60,9 %) memiliki pengetahuan kurang baik,. Hasil uji statistic didapatkan , ada hubungan usia(p-Value 0,01 dan OR 5,250), paritas,( p-Value 0.000 dan OR 14,168) dan pengetahuan ibu hamil ,( p-Value 0.015 dan OR 2,698) dengan kepatuhan dalam konsumsi tablet tambah darah (p ≤ 0,05), serta tidak ada hubungan pendidikan,(p-Value 1.00)  dan pekerjaan dengan kepatuhan ibu hamil ,( p-Value 0.038). Faktor yang berhubungan dengan kepatuhan konsumsi tablet Fe adalah usia, paritas, dan pengetahuan. Dianjurkan pada petugas kesehatan agar lebih memberikan konseling, menekankan dan memotivasi ibu hamil dalam mengonsumsi tablet tambah darah sebanyak 90 tablet sepanjang masa kehamilan Kata Kunci: Usia, Paritas, Pendidikan, Pekerjaan, Tablet Tambah Darah
PENGARUH AROMATHERAPI LEMON TERHADAP PENURUNAN NYERI DISMINORE PADA REMAJA PUTRI KELAS 8 DI MTS MATHLA’UL ANWAR RUMPIN BOGOR TAHUN 2023 Ramdani, Ruden Lahilia; Gapmelezy, Ezzy
Jurnal Ilmiah Global Education Vol. 4 No. 4 (2023): JURNAL ILMIAH GLOBAL EDUCATION, Volume 4 Nomor 4, Desember 2023
Publisher : LPPM Institut Pendidikan Nusantara Global

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55681/jige.v4i4.1434

Abstract

Dysmenorrhea is a complaint that is often experienced by women during menstruation. Dysmenorrhea can be treated with non-pharmacology, one of which is with lemon aromatherapy which contains limonene and can inhibit prostagladin so as to reduce pain during menstruation. The purpose of this study was to determine the Effect of Lemon Aromatherapy on Reducing Dysmenorrhea Pain in Grade 8 Young Women at Mts Mathla'ul Anwar. This research design is a Quantitative research with a Quasi-Experimental Approach with One Prestes-Posttest-Design design. Measuring using the Numeric Rating Scale (NRS), the number of samples was 23 Grade 8 girls at Mts Mathla'ul Anwar aged 12-16 years. This study was conducted in June-July. Inclusion Criteria Young women who are experiencing dysmenorrhea and do not use another aromatherapy. In this study, the average mean before given was 3.09 and the mean has been given to 2.00, based on the results of an independent t test in the p-value of 0.000 (p<0.05). In this study, it can be concluded that there is a significant influence of lemon aromatherapy menstrual pain on Grade 8 girls at Mts Mathla'ul Anwar.  
EFEKTIFITAS METODE KANGGURU MENGURANGI RASA NYERI PENYUNTIKAN INTRAMUSCULAR PADA BAYI BARU LAHIR DI PMB SITI FATIMAH, AMD. KEB TAHUN 2023 Purwati, Siti Nia; Gapmelezy, Ezzy
Jurnal Ilmiah Global Education Vol. 4 No. 4 (2023): JURNAL ILMIAH GLOBAL EDUCATION, Volume 4 Nomor 4, Desember 2023
Publisher : LPPM Institut Pendidikan Nusantara Global

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55681/jige.v4i4.1456

Abstract

Prevention of pain in newborns is by nonpharmacological mens effective to reduce pain in intramuscular injection of newborn. The use of kangarro method is a nonpharmacological method that can reduce intramuscular injection pain physiologically. Based on the above, researchers are interested in conducting a study entitled “Effectiveness of Kangoroo Methods to Reduce Pain in Intramuscular Injection in Newborns in PMB Siti Fatimah”.Knowing the effectiveness of kangaroo methods reduces pain in intramuscular injections in newborns in PMB Siti Fatimah, Kel Kuta Jaya Kec Pasar Kemis, Kab Tangerang.The design of this study uses quasi-experimental. With the posttest only, control group approach. Population of newborns with inclusion criteria Normal newborns weighing 2500 – 4000 grams, in stable condition not in a state of asphyxia, apnea or shock, babies without physical disabilities, born at PMB Siti Fatimah. Sampling was taken by purposive sampling with a sample of 60 respondents, 30 control groups and 30 intervention groups. This research was conducted at PMB Siti Fatimah in May-June 2023. Measurements used observation with the NIPS (Neonatal Infant Pain Scale) measurement tool. Data analysis using univariate analysis, namely the mean, median, minimum, maximum and standard deviation and bivariate analysis using the independent T-test program SPSS 25. The average intramuscular injection pain scale in the control group was 4.97, the median was 5, the minimum value was 3 and the maximum was 7 with a standard deviation of 1.65, while the average intramuscular injection pain scale in the intervention group with the kangaroo method was 2.70, the median was 3, the value minimum 2 and highest 4 with a standard deviation of 0.70. Statistical test results There is an effect of the kangaroo method on reducing pain in intramuscular injections in newborns at PMB Siti Fatimah, Amd.Keb. with a p-value of 0.000 < ɑ (0.05). There is a significant effect of the kangaroo method on reducing intramuscular injection pain in newborns. It is hoped that this method can be implemented in the care of newborns, especially to reduce the pain of injecting Hb0 and Vit K given intramuscularly.