Claim Missing Document
Check
Articles

Found 7 Documents
Search

GAMBARAN IBU BERSALIN YANG MENGALAMI PRE-EKLAMPSIA BERAT Rahayu, Ria Muji; admin, admin
Jurnal Kesehatan Vol 5 No 1 (2021): Jurnal Kesehatan April 2021
Publisher : Akbid Wirabuana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55919/jk.v9i5.8

Abstract

Penyebab langsung kematian ibu adalah perdarahan (30%), eklamsi (25%), partus lama (5%), komplikasi abortus (8%), dan infeksi (12%). Preeklampsi berat adalah suatu komplikasi kehamilanyang ditandai dengan timbulnya hipertensi 160/110 mmHg atau lebih disertai proteinuria pada umurkehamilan 20 minggu atau lebih. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran ibubersalin yang mengalami preeklamsi berat di RSUD dr. H. Abdul Moeloek Bandar Lampung tahun2020. Jenis penelitian ini adalah Deskriftif, subjek penelitin yaitu seluruh ibu berrsalin yangmengalami preeklamsi berat, sedangkan objek penelitiannya adalah gambaran ibu bersalin yangmengalami preeklampsia berat. Populasidalam penelitian ini yaitu 258 orang dan seluruh jumlahpopulasi dijadikan sampel penelitian. Alat pengumpulan data dalam penelitian ini berupa formatpengumpulan data, analisis data penelitian ini adalah analisis univariat dengan distribusi frekuensi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ibu bersalin yang mengalami PEB di RSUD AbdoelMoeloek Tahun 2015 mayoritas adalah ibu yang berusia 20-35 tahun 155 ibu (60,1%), paritasmultipara sebanyak 150 ibu (58,1%),ibu yang mempunyai riwayat preeklamsi sebanyak 188 ibu(72,9%), ibu yang tidak mengalami distensi rahim 206 ibu (79,8%). Kesimpulan ibu bersalin yang mengalami preeklamsia berat di RSUD Dr. H Abdoel MoeloekBandar Lampung tahun 2020 mayoritas adalah ibu yang berusia 20-35, paritas multipara, ibu yangmempunyai riwayat preeklamsi, dan ibu yang tidak mengalami distensi rahim. Disarankan kepada ibuhamil untuk rutin memeriksakan kehamilannya setiap bulan sesuai jadwal dan memeriksakan tekanandarahnya agar mendapat pengobatan dan mendeteksi komplikasi sedini mungkin.
FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN ATONIA UTERI DI RSUD Dr. H. ABDUL MOELOEK PROVINSI LAMPUNG TAHUN 2018 admin, admin; Rahayu, Ria Muji; Gapmelezy, Ezzy
Jurnal Kesehatan Vol 3 No 1 (2019): Jurnal Kesehatan April 2019
Publisher : Akbid Wirabuana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55919/jk.v5i3.43

Abstract

Atonia uteri adalah keadaan lemahnya tonus/ kontraksi rahim yang menyebabkanuterus tidak mampu menutup perdarahan terbuka dari tempat implantasi plasenta setelah bayidan plasenta lahir. Berdasarkan data yang diperoleh di RSUD Dr. H Abdul Moeloekdidapatkan kejadian atonia uteri dari tahun ke tahun angka kejadiannya fluktuatif yaitu padatahun 2014 terdapat 37 (2,41%) kasus dari 1.530 persalinan, meningkat menjadi 56 (3,9%)kasus tahun 2015 dari 1.435 persalinan dan menurun menjadi 39 (2,78%) kasus pada tahun2018 dari 1.401 persalinan. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui faktor-faktor yangberhubungan dengan kejadian atonia uteri di RSUD Dr. H Abdul Moeloek Provinsi LampungTahun 2018. Metode penelitian yaitu metode Analitik dengan pendekatan case control. Populasipada penelitian ini adalah seluruh ibu bersalin di RSUD Dr. H Abdul Moeloek ProvinsiLampung Tahun 2018, dan berdasarkan hasil perhitungan sampel minimal sebanyak 38 ibuyang mengalami atonia uteri sebagai sampel kasus dan sampel kontrol dengan perbandingan1:1, berarti jumlah total sampel 76 ibu bersalin. Cara ukur yang digunakan dokumentasirekam medik, alat ukur berupa lembar checklist dengan teknik pengambilan sampel simplerandom sampling kemudian dianalisa secara univariat dengan distribusi frekuensi dan bivariatdengan uji chi square. Hasil analisis univariat pada kelompok kasus menunjukkan paritas resiko tinggi 61%,kehamilan gemeli 11% dan induksi persalinan 16%, pada kelompok kontrol menunjukkanparitas resiko tinggi 45%, kehamilan gemeli 8% dan induksi persalinan 26%. Hasil uji chisquare dengan kejadian atonia uteri diperoleh paritas p value=0,251, kehamilan gemeli pvalue=1,000 dan induksi persalinan dengan p value=0,399. Kesimpulan penelitian menunjukkan bahwa tidak ada hubungan antara paritas,kehamilan gemeli dan induksi persalinan dengan kejadian atonia uteri sehingga disarankanuntuk ibu hamil melakukan ANC secara rutin untuk mendeteksi bahaya dan komplikasiselama kehamilan dan persalinannya.
GAMBARAN TINGKAT PENDIDIKAN DAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU USIA LANJUT TENTANG PERUBAHAN FISIK SAAT MENOPAUSE DI POSYANDU LANSIA WILAYAH KERJA PUSKESMAS MARGOTOTO KECAMATAN METRO KIBANG TAHUN 2018 Rahayu, Ria Muji; admin, admin
Jurnal Kesehatan Vol 3 No 2 (2019): Jurnal Kesehatan September 2019
Publisher : Akbid Wirabuana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55919/jk.v6i3.53

Abstract

Setiap wanita akan mengalami menopause dalam siklus kehidupannya. Perubahan yang mencolok dalam masa menopause terlihat pada perubahan fisik dan perubahan psikis.Sekitar 70-80% wanita Eropa, 60% di Amerika, 57% di Malaysia, 18% di Cinadan 10% diJepang dan Indonesia mengalami sindrom menopause. Wanita Indonesia yang memasukimasa menopause pada tahun 2002 sebanyak 7,4% dari populasi. Tujuan penelitian ini untukmengetahui tingkat pendidikan dan tingkat pengetahun ibu lanjut tentang perubahan fisik saatmenopause. Penelitian ini bersifat deskriptif peneliti menyajikan gambaran tingkat pendidikan dantingkat pengetahuan ibu usia lanjut tentang perubahan fisik saat menopause, sampel sebanyak93 ibu dan teknik pengambilan sampel total sampling, alat pengumpulan data yang digunakandalam penelitian ini berupa kuisoner dan lembar checklist dengan mengunakan data primer.Hasil penelitian didapatkan bahwa tingkat pendidikan dan tingkat pengetahuan ibu usia lanjuttentang perubahan fisik saat menopause di posyandu lansia wilayah kerja PukesmasMargototo tingkat pendidikan terbanyak adalah dasar yaitu 65 ibu (69,6%) dan pada tingkatpengetahuan sebagian besar berpengetahuan cukup yaitu sebanyak 69 ibu (74,2%). Kesimpulan yang diperoleh dari penelitian ini yaitu gambaran tingkat pendidikan dantingkat pengetahuan ibu usia lanjut tentang perubahan fisik saat menopause di posyandulansia wilayah kerja Puskesmas Margototo tahun 2018 berpendidikan dasar danberpengetahuan cukup. Diharapkan ibu untuk dapat lebih memahami tentang menopause dantanda gejala maupun keluhan perubahan fisik pada masa menopause dengan caraberkonsultasi dengan tenaga kesehatan serta mengikuti penyuluhan-penyuluhan dan dapatmenambah wawasan tentang menopause melalui media cetak atau media elektronik.
GAMBARAN FAKTOR PENYEBAB PERSALINAN PREMATUR PADA IBU BERSALIN DI RSB PERMATA HATI METRO TAHUN 2019 Rahayu, Ria Muji; admin, admin
Jurnal Kesehatan Vol 4 No 1 (2020): Jurnal Kesehatan April 2020
Publisher : Akbid Wirabuana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55919/jk.v7i4.60

Abstract

Persalinan prematur adalah persalinan yang dimulai setiap saat setelah awal minggu gestasi ke-20 sampai akhir minggu gestasi ke-37.Berdasarkan data Pra Survey yang dilakukan pada bulanDesember 2019 di RSB Permata Hati Metro tercatat pada tahun 2016 angka kejadian persalinanprematur sebanyak 56 orang (2,4% ) dari 2340 kelahiran, tahun 2017 terdapat 160 orang (6%) dari2665 kelahiran, dan tahun 2019 mngalami peningkatan terdapt 176 orang ( 8,48 %).Tujuan penelitianini adalah untuk mengetahui gambaran faktor Penyebab Persalinan Prematur Pada Ibu Bersalin DiRSB Permata Hati Metro Tahun 2019.Penelitian ini menggunakan Metode deskriptif. Subjek penelitian ini adalah ibu denganpersalinan Prematur. Objek penelitian ini adalah faktor penyebab persalinan prematur. Populasi dalampenelitian ini adalah seluruh ibu bersalin dengan prematur berjumlah 176 dan sampel penelitian inikeseluruhan dari populsi yang berjumlah 176. Data yang digunakan adalah data sekunder yang dilihatdari rekam medis pasien. Teknik pengambilan sampel menggunakan total sampling. Alat pengambilandata menggunakan Ceklish.Analisis data menggunakan analisis univariat dengan distribusi frekuensi . Berdasarkan hasil penelitian pada 176 ibu bersalin yang mengalami persalinan prematur diRSB Permata Hati tahun 2019 berdasarkan faktor penyebab sebagian besar dengan usia 20-35 tahunberjumlah 136 ( 77,28%), paritas multigravida berjumlah 100 (56,82%), Pekerjaan ibu IRT sebanyak 153 ( 86,93%), tidak ada riwayat abortus sebanyak 150 ( 85, 23%) tidak ada riwayat preeklamsisebanyak 153 ( 86,93%) dan ketuban pecah dini berjumlah 90( 51,14%). Kesimpulan dari penelitian ini adalah faktor penyebab persalinan prematur sebagian besaradalah faktor pekerjaan seperti IRT, tidak ada riwayat preeklamsi, tidak ada riwayat abortus, usia ibu20-35 tahun, paritas multigravida dan riwayat ketuban pecah dini, sehingga disarankan untuk ibuhamil melakukkan kunjungan rutin untuk meriksakan kehamilannya minimal 4 kali selama hamil yangberguna untuk mendeteksi adanya kelainan persalinan khusunya pada persalinan prematur.
KARAKTERISTIK IBU HAMIL YANG MENGALAMI ANEMIA DI PUSKESMAS BANJARSARI KOTA METRO Rahayu, Ria Muji; admin, admin
Jurnal Kesehatan Vol 4 No 2 (2020): Jurnal Kesehatan September 2020
Publisher : Akbid Wirabuana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55919/jk.v8i4.71

Abstract

Prevelensi anemia menurut WHO pada ibu hamil di negara-negara berkembang sekitar53,7% dari semua ibu hamil 63,5%. Masalah anemia pada ibu hamil karena kurangnyamengkonsumsi makanan yang mengandung zat besi. Dampak dari anemia ini akanmeningkatkan risiko bayi dengan berat lahir rendah, keguguran, kelahiran prematur dankematian pada ibu dan bayi baru lahir. Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahuiKarakteristik ibu hamil yang mengalami anemia di Puskesmas Banjarsari Tahun 2019. Metode penelitian yang digunakan yaitu metode deskriptif. Populasi pada penelitian iniadalah ibu hamil yang mengalami anemia yang berada di wilayah Kerja Puskesmas BanjarsariTahun 2019 yang berjumlah 63 responden. Teknik pengambilan sampel yang digunakandalam penelitian ini adalah total sampling. Cara ukur yang digunakan dengan alat ukur berupakuesioner dianalisa secara univariat dengan distribusi frekuensi Hasil penelitian univariat menunjukkan bahwa karakteristik ibu hamil yang mengalamianemia. umur 20-35 tahun sebanyak 55 orang (85.9%). Paritas multipara sebanyak 35 orang(54.7%). Pendidikan dasar sebanyak 31 orang (48.5%), ibu tidak bekerja sebanyak 53 orang(82.2%). jumlah zat yang diminum oleh ibu hamil kurang dari 90 tablet sebanyak 53 orang(82.8%) Kesimpulan penelitian ini diperoleh hasil bahwa karakteristik ibu hamil yangmengalami anemia diwilayah kerja puskesmas banjarsari yang terbanyak adalah umur 20-35tahun, paritas multipara, pendidikan dasar, pekerjaan ibu yang tidak bekerja, jumlah tabletyang dikonsumsi kurang dari 90 tablet besi. untuk mencegah anemia ibu hamil disarankanuntuk mengkonsumsi tablet zat besi lebih dari 90 tablet.
HUBUNGAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DENGAN KEJADIAN INFEKSI SALUARAN PERNAFASAN AKUT (ISPA) Rahayu, Ria Muji
Jurnal Kesehatan Vol 6 No 2 (2022): Jurnal Kesehatan September 2022
Publisher : Akbid Wirabuana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55919/jk.v12i6.96

Abstract

Acute Respiratory Infection (ARI) is a major cause of infectious disease morbidity and mortality in the world. Nearly four million people die from ARI every year, 98% of which are caused by acute respiratory infections. The purpose of this study was to determine the relationship between exclusive breastfeeding and the incidence of ARI in children under five at the Yosomulyo Public Health Center, Metro Central District, Metro City in 2022. Analytical research method with a cross sectional approach. The population of toddlers aged 7-60 months who visited the Yosomulyo Health Center in May-June amounted to 80 toddlers, taking the sample using accidental sampling technique. The measuring method used is by distributing questionnaires and observations with a measuring instrument in the form of a questionnaire sheet which is analyzed univariately with frequency distribution and bivariate with chi square test. The results of the study on the distribution of the incidence of ARI among toddlers were 43 toddlers (53.75%) and 37 people did not experience ARI (46.25%), most of them did not give exclusive breastfeeding as many as 41 toddlers (51.25%) and exclusive breastfeeding as many as 39 children under five (48.75%). There is a relationship between exclusive breastfeeding and the incidence of ARI with a value of 2count of 7.155 and a value of 2table with dk = 1 of 3.841. The conclusion obtained from this study is the distribution of the incidence of ARI in under five children as many as 43 children (53.75%) and 41 infants not given exclusive breastfeeding (51.25%). There is a relationship between exclusive breastfeeding and the incidence of ARI in toddlers, so it is recommended for health workers at the Yosomulyo Health Center to increase counseling efforts to mothers, especially related to the incidence of ARI and the importance of exclusive breastfeeding for the health of toddlers.
Edukasi SADARI dalam Rangka Skrining Keganasan Kanker Payudara pada Wanita Usia Subur Tri Susanti; Rahayu, Ria Muji; Redowati, Tusi Eka; Rahmawati, Mega
Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat Nusantara Vol. 6 No. 1 (2025): Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat Nusantara Edisi Januari - Maret
Publisher : Lembaga Dongan Dosen

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55338/jpkmn.v6i1.4992

Abstract

Kanker payudara merupakan penyumbang angka kematian terbanyak dari seluruh kejadian kanker di dunia yaitu. Bentuk pencegahan dai kanker payudara yaitu dengan pemeriksaan payudara sendiri (SADARI) sehingga angka kejadian menurun. Tujuan pengabdian ini memberikan edukasi pada wanita usia subur (WUS) tentang skrining kanker payudara dengan SADARI, sebagai tindakan preventif terhadap kanker payudara. Kegiatan ini dilaksanakan di Desa Sidoharjo Kecamatan Jati Agung Lampung Selatan dengan sasaran WUS berusia 18-50 tahun sebanyak 39 WUS. Pada pelaksanaan kegiatan PKM ini, tim memulai kegiatan dengan melakukan tanya jawab kepada peserta untuk mengukur pengetahuan peserta tentang kanker payudara dan mendemonstrasikan cara melakukan SADARI. Dari hasil prestest, pengetahuan WUS diketahui rata-rata adalah 64. Dan pada hasil post-test didapatkan peningkatan rata-rata pengetahuan WUS yaitu sebesar 80. Ini berarti ada pengaruh edukasi terhadap peningkatan pengetahuan WUS. Diharapkan setelah pemberian edukasi ini, pengetahuan WUS terkait kanker payudara akan lebih baik dan mampu secara mandiri untuk melakukan praktik SADARI sebagai deteksi dini.