Claim Missing Document
Check
Articles

Found 12 Documents
Search

PERANCANGAN BALANCED SCORECARD DAN PENJABARAN AKTIVITAS PROGRAM KERJA STUDY CASE DI PERUSAHAAN FMCG Ruslan Supriyadi; Imtihan, Miftahul; M Ali Pahmi
TEKNOSAINS : Jurnal Sains, Teknologi dan Informatika Vol 8 No 1 (2021): TEKNOSAINS: Jurnal Sains, Teknologi dan Informatika
Publisher : LPPMPK-Sekolah Tinggi Teknologi Muhammadiyah Cileungsi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37373/tekno.v8i1.75

Abstract

Pandemi Covid-19 yang terjadi mulai pada akhir tahun 2019 dan terus berlanjut pada tahun 2020 menjadi pandemi global berdampak besar terhadap ekonomi dunia. Namun bagi beberapa industri khususnya terkait kebutuhan dasar hidup manusia seperti pangan dan Fast Moving Consumer Goods hal ini menjadi momen peningkatan market share yang tidak diprediksi. Dalam menyikapi hal tersebut strategic management dibutuhkan untuk penyelarasan ulang antara pandangan seluruh anggota organisasi secara terpadu dan terarah, yang dapat dipahami oleh seluruh organisasi, baik para eksekutif maupun sampai pada individu. Untuk menerjemahkan strategi maka alat atau metode yang mudah dibuat untuk melakukan pengukuran dan evaluasi kinerja yang efektif dan efisien adalah metode Balanced Scorecard. Pada penelitian ini kami mengambil studi kasus di PT.X yang bergerak di bidang Fast Moving Consumer Goods dan mengajukan framework model BSC berdasarkan strategi yang telah disepakati oleh stakeholder untuk kemudian yang diturunkan kedalam program kerja Result Oriented Indicators dengan konsep master improvement model. Pada perumusan empat factor BSC yaitu faktor learning and growth, internal process, customer, dan financial dimana masing–masing faktor menunjukan penerjemahan perspektif yang berbeda terhadap pandangan outcome strategi perusahaan. Namun dengan melakukan rancangan BSC yang ditambah dengan master improvement model akhirnya rancangan menghasilkan 10 Result Oriented Program yang akan menjadi program kerja perusahaan selama 5 tahun ke depan.
USULAN PERBAIKAN MELALUI PENERAPAN TOTAL PRODUCTIVE MAINTENANCE DENGAN METODE OEE PADA MESIN TWIN SCREW EXTRUDER PVC DI PT. XYZ T Budi Agung; Miftahul Imtihan; Suwaryo Nugroho
TEKNOSAINS : Jurnal Sains, Teknologi dan Informatika Vol 8 No 1 (2021): TEKNOSAINS: Jurnal Sains, Teknologi dan Informatika
Publisher : LPPMPK-Sekolah Tinggi Teknologi Muhammadiyah Cileungsi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37373/tekno.v8i1.78

Abstract

Perawatan pada esensinya untuk mengurangi atau meminimalisir kerusakan pada mesin atau peralatan, yang berakibat pada penurunan hasil produksi. Keberlangsungan produktivitas proses produksi dapat ditentukan dengan indikator tingkat OEE. PT. XYZ sebuah perusahaan manufaktur yang menggunakan mesin twin screw extruder. Berdasarkan temuan di lapangan, bahwa selama proses produksi 12 bulan mesin ini seringkali mengalami isu terkait six big losses sehingga mengurangi tingkat availability, performance dan quality. Tujuan dari penelitian ini adalah memberikan usulan perbaikan pemeliharaan mesin secara preventif dan berkala sehingga kerusakan mesin mampu meminimalisir secara optimal. Metode yang diterapkan dalam mencapai target yaitu dengan menerapkan TPM (Total productive maintenance) melalui pendekatan metode OEE (Overall equipment effectiveness) dan analisis fishbone. Temuan dari data-data produksi ditemukan banyaknya isu terkait quality dan rework, dengan temuan defect rata-rata 12%, tingkat scrap rata-rata 2% dan tingkat rework rata-rata 6%. Dari hasil analisis perhitungan nilai rata-rata OEE pada mesin twin screw extruder PVC di PT. XYZ adalah 63.10% yang berarti masih jauh dari standar world class 85%, dengan deviasi sekitar (21.90%). Hal ini mengindikasikan masih adanya ruang improvement dan perbaikan yang harus dilakukan. Sedangkan dari indikator utama yang berpengaruh terhadap nilai OEE adalah equipment failure dengan kisaran 2502.50 jam, dan dari hasil diskusi terhadap analisis fishbone disimpulkan bahwa aspek metode merupakan yang paling berperan terhadap equipment failure tersebut perlunya beberapa usulan perbaikan guna memperbaiki tingkat OEE.
Perancangan Produk Aquascape Dengan Metode Quality Function Deployment (QFD) Miftahul Imtihan, Elly Lestari,
JENIUS : Jurnal Terapan Teknik Industri Vol 1 No 1 (2020): Jenius: Jurnal Terapan Teknik Industri
Publisher : LPPMPK - Sekolah Tinggi Teknologi Muhammadiyah Cileungsi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1107.93 KB) | DOI: 10.37373/jenius.v1i1.24

Abstract

Inovasi produk menjadi kunci utama bagi keberlanjutan industri agar produk tetap bertahan dan mampu bersaing dengan kompetitor yang berpeluang. Perancangan produk Aquascape yang dilakukan secara inovatif, konsisten, untuk memenuhi kebutuhan konsumen dengan sistem perancangan yang tepat dan terukur akan mampu memperoleh hasil produk Aquascape yang optimal. Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah untuk merancang produk Aquascape yang mengacu pada keinginan konsumen sehingga mampu menciptakan peningkatan produksi. Implementasi rancangan produk Aquascape mengacu pada matrik kebutuhan konsumen melalui metode Quality Function Deployment (QFD). Hasil penelitian yang diperoleh terhadap 9 atribut secara prioritas utama ; Multifungsi (5,00), Kokoh (4,00), Hemat Listrik (4,00), Produk Inovasi (4,00), Lampu Tahan Lama (3,00), Ukuran Disesuaikan (3,00), Bobot Ringan (3,00), Bentuk Unik (3,00), dan Nilai Estetika (2,70). Perancangan produk Aquascape mengacu pada kriteria produk Aquascape Multifungsi yaitu dalam satu produk mampu digunakan untuk 3 fungsi sekaligus (3in1). Fungsi pertama untuk pencahayaan tanaman sebagai pengganti cahaya matahari dengan lampu LED 57,6 W yang jumlahnya disesuaikan dengan ukuran akuarium. Fungsi kedua untuk stabilitas suhu air sekaligus hemat listrik dengan menggunakan kipas DC 8” kisaranya 25-27°C. Fungsi ketiga untuk hiasan ruangan sebagai bentuk penerapan inovasi produk yang dibuat unik berbentuk jembatan dilengkapi aksesoris akrilik
PENGENDALIAN PERSEDIAN PRODUK DENGAN METODE EOQ MELALUI KONSEP SUPPLY CHAIN MANAGEMENT Wijaya, M Aldi; Nugroho, Suwaryo; M. Ali Pahmi; Miftahul Imtihan
JENIUS : Jurnal Terapan Teknik Industri Vol 2 No 1 (2021): JENIUS: Jurnal Terapan Teknik Industri
Publisher : LPPMPK - Sekolah Tinggi Teknologi Muhammadiyah Cileungsi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (797.255 KB) | DOI: 10.37373/jenius.v2i1.92

Abstract

Pengendalian persediaan produk merupakan bagian dari model yang mengintegrasikan biaya pemesanan, penggunaan bahan baku per-tahun, biaya penyimpanan per-unit. Stock out menjadi persoalan krusial yang terjadi terkait tidak terpenuhi permintaan konsumen dan berakibat menurunnya penjualan. Tujuan penelitian ini untuk mengatasi stock out pengendalian persediaan. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah economic order quantity dengan strategi supply chain managament. Hasil penelitian bahwa total biaya mencapai Rp 113.946.970,00 dengan kuantitas produk agar optimal adalah 165 box, dengan reorder point sebesar 119 box. Hal ini berarti perusahaan harus memesan kembali produk sebanyak nilai reorder point dalam memenuhi permintaan branch main warehouse atau gudang-gudang cabang agar tidak menjadi hutang kirim yang berdampak pada penurunan penjualan perusahaan.
Perancangan Perbaikan Proses Produksi Top Plug Assy Untuk Efisiensi Biaya Produksi Imtihan, Miftahul; Hidayatullah, Asep; Mulyono, Kristanto
JENIUS : Jurnal Terapan Teknik Industri Vol 2 No 2 (2021): JENIUS: Jurnal Terapan Teknik Industri
Publisher : LPPMPK - Sekolah Tinggi Teknologi Muhammadiyah Cileungsi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (530.608 KB) | DOI: 10.37373/jenius.v2i1.98

Abstract

PProses perancangan produksi yang menyimpang akan memberikan dampak pada posisi keuangan perusahaan secara negatif. Hal penting terkait perancangan perbaikan adalah alur proses produksi dan alur proses pembiayaan yang efektif. Adanya alur proses yang tidak efektif, diluar skenario rancangan, maka perusahaan akan mengeluarkan biaya diluar anggaran dan menjadi akumulasi beban biaya yang semakin membengkak. Tujuan penelitian ini untuk perbaikan proses produksi agar tercapai efisiensi biaya produksi. Metode yang digunakan dengan analisis diagram fishbone yaitu mencari akar permasalahan yang terjadi. Hasil penelitian menunjukan bahwa material, mesin, dan metode menjadi faktor penyebab terjadinya proses produksi top plug assy tidak efektif. Rancangan perbaikannya dengan menerapkan perubahan alur proses menjadi satu tahapan dengan mengganti alat potong pada jaw yang berfungsi sebagai pencengkeram benda kerja. Disimpulkan bahwa total efisiensi biaya produksi mencapai 75.29% atau setara dengan nilai Rp. 1.111.211.971,61 dengan rincian besarnya biaya tenaga kerja 68.57%, biaya proses operasi 81.02%, biaya alat potong 46.81%, serta biaya oli pendingin mencapai 50.00%.
Assistance in Managing Efficacious Drinks Using Red Ginger Raw Material Hilman Sholih; Wilarso; Miftahul Imtihan; Verry Surya Hendrawan; Hanifah Syayidah Lutfiyah
Jurnal Dedikasi Vol. 18 No. 2 (2021): November
Publisher : Direktorat Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22219/dedikasi.v18i2.18326

Abstract

In managing and marketing the production of red ginger intonutritious drinks, there are often obstacles, starting from theprocess of selecting materials, production, packaging, to themarketing process. The purpose of this activity is to understandthe production process to sales. The method used is to provideassistance in managing red ginger production from production toonline marketing. From the results of the assistance carried outon the production of red ginger, 80% of the percentage isconsidered to provide a very good contribution to producersregarding their sales. As for the marketing process, it is donethrough social media or online digital marketing and the nearestwarung. The suggestion in the production of red ginger is thatthere needs to be an increase in more beautiful packaging models,to get the product's appeal to its customers.
REDESIGN ALAT TAMBAHAN PADA MESIN PRODUKSI KOMPONEN OTOMOTIF BODY INNER DALAM MENINGKATKAN KUALITAS MELALUI STRATEGI DMAIC Miftahul - Imtihan; Revino Revino
Journal of Industrial Engineering Management Vol 4, No 1 (2019): Journal of Industrial Engineering Management Vol. 4 No. 1
Publisher : Center for Study and Journal Management FTI UMI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (603.791 KB) | DOI: 10.33536/jiem.v4i1.125

Abstract

Peluang yang dimiliki perusahaan sangat terbuka dalam berkompetisi dengan para pesaing di industri komponen otomotif. Penelitian ini bertujan untuk melakukan redesign alat tambahan mesin produksi komponen otomotif dalam meningkatkan kualitas produksi komponen Body Inner  melalui strategi DMAIC. Adapun metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kuantitatif dengan analisa strategi DMAIC yaitu implementasi dari Define, Measure, Improve dan Control. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat dua vital faktor yang menyebabkan produk cacat adalah Clamp Welding Jig Kurang Sempurna dengan Dimensi Pin Stopper tidak berfungsi sebagai pengunci sekaligus detektor. Melalui strategi DMAIC pada tahapan Improve dengan melakukan Redesign alat tambahan yaitu Install Clamp Welding Jig, maka produk yang dihasilkan mampu meningkatkan kualitas yang diinginkan pelanggan dengan indikator nilai sigma level meningkat dari 3,14 σ menjadi 4,32 σ. Efek finansial perusahaan terhadap improving continuous yang telah dilakukan mencapai sekitar Rp. 1.513.655.000,- artinya rata-rata efisiensi perusahaan adalah Rp. 504.551.666,67 per-tahun. Sehingga dengan kondisi tersebut perusahaan tetap layak untuk dijalankan dan dikembangkan.
REDESIGN ALAT TAMBAHAN PADA MESIN PRODUKSI KOMPONEN OTOMOTIF BODY INNER DALAM MENINGKATKAN KUALITAS MELALUI STRATEGI DMAIC Miftahul Imtihan; Revino Revino
Journal of Industrial Engineering Management Vol 2, No 2 (2017): Journal of Industrial Engineering Management Vol. 2 No. 2
Publisher : Center for Study and Journal Management FTI UMI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (740.279 KB) | DOI: 10.33536/jiem.v2i2.153

Abstract

Peluang yang dimiliki perusahaan sangat terbuka dalam berkompetisi dengan para pesaing di industri komponen otomotif. Penelitian ini bertujan untuk melakukan redesign alat tambahan mesin produksi komponen otomotif dalam meningkatkan kualitas produksi komponen Body Inner melalui strategi DMAIC. Adapun metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kuantitatif dengan analisa strategi DMAIC yaitu implementasi dari Define, Measure, Improve dan Control. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat dua vital faktor yang menyebabkan produk cacat adalah Clamp Welding Jig Kurang Sempurna dengan Dimensi Pin Stopper tidak berfungsi sebagai pengunci sekaligus detektor. Melalui strategi DMAIC pada tahapan Improve dengan melakukan Redesign alat tambahan yaitu Install Clamp Welding Jig, maka produk yang dihasilkan mampu meningkatkan kualitas yang diinginkan pelanggan dengan indikator nilai sigma level meningkat dari 3,14 σ menjadi 4,32 σ. Efek finansial perusahaan terhadap improving continuous yang telah dilakukan mencapai sekitar Rp. 1.513.655.000,- artinya rata-rata efisiensi perusahaan adalah Rp. 504.551.666,67 per-tahun. Sehingga dengan kondisi tersebut perusahaan tetap layak untuk dijalankan dan dikembangkan. 
ANALISIS DEFECT PADA PROSES STRANDING DENGAN METODE DMAIC PT. X Angga Adi Pratama; Miftahul Imtihan; Suwaryo Nugroho
JENIUS : Jurnal Terapan Teknik Industri Vol 1 No 2 (2020): JENIUS: Jurnal Terapan Teknik Industri
Publisher : LPPMPK - Sekolah Tinggi Teknologi Muhammadiyah Cileungsi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1347.446 KB) | DOI: 10.37373/jenius.v1i2.59

Abstract

Penerapan perencanaan produksi yang tepat akan menghasilkan produksi yang memenuhi standar kualitas dengan jumlah cacat produk (defect) yang rendah. Permasalahan yang terjadi yaitu defect pada alur proses stranding yang menjadi temuan masih terhitung tinggi. PT. X adalah perusahaan yang bergerak dalam bidang manufacture of power cable, telecommunication cable, enameled wires. Tujuan penelitian ini untuk melakukan analisis defect secara spesifik pada proses Stranding sebagai upaya meningkatkan kualitas produk kabel. Adapun metode yang digunakan adalah DMAIC (Define, Measure, Analyze, Improvement dan Control). Hasil penelitian pada tahap Define melalui diagram pareto terdapat 3 jenis defect yaitu (1).Loss 76.80%, (2). Attenuation Big 19.20%, (3). Loose Tube Brittle 4.00%. Tahap Measure diperoleh nilai level sigma 3.27 , pada tahap analyze yang menjadi faktor penyebab defect adalah material dan mesin, dan Improve yang diterapkan adalah dengan membuat Design of Experiments (DOE) yaitu dengan pemasangan keramik penghalang Filler dan memasang Dies CSM di area pay off CSM proses Stranding dan level sigma diperoleh menjadi 3,76σ. Adapun tahap Control menunjukkan bahwa produk masuk dalam area batas kontrol atas dan batas kontrol atas (UCL dan LCL). Bahwa defect pada proses stranding dengan metode DMAIC setelah dilakukan improve menurun dari 625,034 meter (11.63 %) menjadi 126,050 meter (3.54 %).
Perancangan Produk Boneka Pada Unit Usaha Kecil Untuk Meningkatkan Kemandirian Dengan Metode LP - Simpleks Miftahul Imtihan
TEKNOSAINS : Jurnal Sains, Teknologi dan Informatika Vol 7 No 1 (2020): Teknosains : Jurnal Sains, Teknologi dan Informatika
Publisher : LPPMPK-Sekolah Tinggi Teknologi Muhammadiyah Cileungsi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37373/tekno.v7i1.1

Abstract

Usaha Kecil merupakan bentuk usaha dengan modal dan tingkat kesulitan dalam membangun usahanya tidak sesulit usaha menengah maupun usaha dengan skala besar. Adapun Usaha kecil yang dimaksud adalah proses produksi kerajinan boneka. Usaha kerajinan boneka tersebut dilakukan oleh para pelaku usaha kecil dimulai dari proses pemilihan bahan baku boneka, model boneka yangdiproduksi, proses penjahitan dan finishing boneka, serta model penjualan boneka ke tangan konsumen langsung. Permasalahan yang dihadapi oleh pelaku usaha kecil kerajinan boneka adalah sumber dana yang sangat terbatas untuk melakukan perputaran usaha, tenaga kerja yang bersifat harian lepas dan sangat minim, persaingan harga jual boneka ke tangan konsumen, serta penerapan modelproduksi yang relatif konvensional. Adapun tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah agar mampu merancang produksi boneka secara optimal sehingga pelaku usaha kecil mampu meningkatkan kapasitas produksi dan mampu meningkatkan kemandirian melalui pendekatan model LP-Simpleks. Hasil penelitian dengan metode LP-Simplek menunjukkan bahwa kombinasi produksi pada tiga varian terdiri atas Produksi Bantal Leher (X) adalah 28 buah, produksi Bantal Sandaran Mobil (Y) adalah 28 buah, serta Produksi Bantal Bulat (Z) adalah 13 buah. Dengan kombinasi tersebut akan mampu memperoleh profit kurang lebih Rp. 204.607.200,00 dalam setiap bulannya. Artinya dengan menerapkan model LP-Simpleks pelaku usaha kecil memproduksi berdasarkan jumlah produk denganmemperhatikan total biaya dengan hasil yang optimal pada masing-masing variannya, sehingga ketika model ini dikembangkan maka akan mampu meningkatkan kemandirian ekonomi yang berdaulat bagi pelaku usaha kecil, tenaga kerja, dan akan mampu menopang perekonomian masing-masing elemen yang menghasilkan kemandirian ekonomi yang berdaya saing.