Claim Missing Document
Check
Articles

Found 8 Documents
Search

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN TENTANG SEKS DENGAN PERILAKU SEKSUAL PRANIKAH PADA REMAJA KELAS X DI SMA N 1 PAJANGAN BANTUL TAHUN 2023 Anggraeni Putri, Etha Widya; Ratnawati, Anggit Eka; Rizkiana, Erin
Humantech : Jurnal Ilmiah Multidisiplin Indonesia Vol. 2 No. 12 (2023): Humantech : Jurnal Ilmiah Multidisiplin Indonesia
Publisher : Program Studi Akuntansi IKOPIN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32670/ht.v2i12.3722

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan tingkat pengetahuan tentang seks dengan perilaku seksual pranikah pada remaja di SMA N 1 Pajangan Bantul Tahun 2023. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas X di SMA N 1 Pajangan yang berjumlah 120 siswa, dengan rincian sebagai berikut : IPA 1 berjumlah 24 orang, IPA 2 berjumlah 24 orang, IPA 3 berjumlah 24 orang, IPS 1 berjumlah 24 orang, dan IPS 2 berjumlah 24 orang. Penelitian ini dilakukan pada hari Jum’at, 16 Juni 2023. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian analitik kuantitaf dengan pendekatan Cross Sectional dimana objek penelitian diukur secara bersamaan dalam waktu yang sama. Teknik pengumpulan data dengan menggunakan metode kuesioner berupa g-form.
GAMBARAN PENGGUNAAN GADGET DAN PERKEMBANGAN ANAK USIA 5-6 TAHUN DI TK MASYITOH NGASEM Dhiya’ulhaq, Rozaana; Azka, Arlina; Rizkiana, Erin
Humantech : Jurnal Ilmiah Multidisiplin Indonesia Vol. 2 No. 12 (2023): Humantech : Jurnal Ilmiah Multidisiplin Indonesia
Publisher : Program Studi Akuntansi IKOPIN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32670/ht.v2i12.3825

Abstract

Pada masa anak usia prasekolah merupakan periode perkembangan yang sangat sensitif. Pada masa prasekolah, anak akan mengalami perkembangan fisik maupun psikis. Sehingga perkembangan anak pada masa ini akan mempengaruhi perkembangan selanjutnya. Zaman yang semakin modern dan beragamnya tampilan gadget yang menarik menyebabkan banyak orang tua yang mulai mengenalkan gadget pada anaknya. Penggunaan gadget yang berlebihan akan menjadikan ketergantungan pada anak dan akan memberikan dampak buruk pada perkembangan anak. Untuk mengetahui bagaimana gambaran penggunaan gadget dan perkembangan anak usia prasekolah di TK Masyitoh Ngasem. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan metode deskriptif. Populasi dalam penelitian ini adalah anak TK B Masyitoh Ngasem beserta orang tuanya dan jumlah sampel sebanyak 44 responden dengan teknik pengambilan sampel yaitu purposive sampling. Teknik pengumpulan data menggunakan kuesioner dan format KPSP. Distribusi perkembangan anak berdasarkan durasi penggunaan gadget lebih dari setengahnya (29,55%) anak usia prasekolah di TK Masyitoh Ngasem adalah anak pengguna gadget dengan frekuensi tinggi dan perkembangan yang sesuai. Dari hasil observasi yang dilakukan, perkembangan anak prasekolah di TK Masyitoh Ngasem sebagian besar anak tidak mengalami ketergantungan gadget serta perkembangan anak sebagian besar adalah sesuai.
Pengetahuan dan sikap ibu hamil tentang risiko tinggi kehamilan terkait terlalu tua, terlalu muda, terlalu dekat dan terlalu banyak (4T) Sari, Apreza Puspita; Rizkiana, Erin
Jurnal Riset Kebidanan Indonesia Vol 7, No 2 (2023): Desember
Publisher : AIPKEMA (Asosiasi Institusi Pendidikan Kebidanan Muhammadiyah-'Aisyiyah Indonesia)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32536/jrki.v7i2.257

Abstract

Latar Belakang :  Kehamilan merupakan suatu kondisi fisiologis yang terjadi pada wanita, namun dapat diikuti dengan proses patologis yang mengancam kondisi baik ibu maupun janinnya. Menurut World Health Organization (2019), Maternal Mortality Rate (MMR) adalah jumlah kematian ibu selama kehamilan, persalinan dan masa nifas dan digunakan sebagai ukuran derajat kesehatan wanita. Angka Kematian Ibu (AKI) merupakan salah satu tujuan global Sustainable Development Goals (SDGs) untuk menurunkan Angka Kematian Ibu (AKI) menjadi 70 per 100.000 kelahiran hidup pada tahun 2030. Metode Penelitian :  Penelitian ini menggunakan penelitian kuantitatif dengan desain deskriptif yaitu jenis penelitian yang menghasilkan penemuan-penemuan yang dapat dicapai (diperoleh), penelitian ini menggunakan kuesioner yang sudah dilakukan uji validitas. Analisa data paada penelitian ini  menggunakan teknik analisa   univariat .Hasil : Dari hasil penelitian diperoleh bahwa sebagian besar responden memiliki  pengetahuan cukup 9 orang atau (18%), sebagian besar memiliki pengetahuan baik 40 orang atau (80%),sikap cukup 44 orang (88%), sikap kurang 5 orang (10%). Kesimpulan : Ibu hamil di wilayah Puskesmas Bantul 1 sudah berpengetahuan baik dan sikap cukup.
EFEKTIVITAS KONSUMSI MINUMAN JAHE DAN SEREH DALAM MENGATASI MORNING SICKNESS PADA IBU Rufaidah, Riska; Rizkiana, Erin; Kurniawati, Yovi
Jurnal Ilmu Kesehatan MAKIA Vol 13 No 2 (2023): Jurnal Ilmu Kesehatan MAKIA
Publisher : LPPM ISTeK ICsada Bojonegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37413/jmakia.v13i2.286

Abstract

ABSTRAK Mual dan muntah atau emesis gravidarum artinya keadaan mual muntah yang terjadi selama masa kehamilan antara 4-8 minggu dan berlanjut 14-16 minggu kehamilan. Jika emesis gravidarum tidak ditangani dengan baik maka dapat sebagai hiperemesis gravidarum yaitu keadaan mual muntah yang berlebihan di kehamilan. Data dari Dinas Kesehatan (Dinkes) Yogyakarta pada tahun 2022 tercatat 42 ibu hamil yang mengalami morning sickness. Upaya yang dilakukan pemerintah dan juga fasilitas kesehatan melalui pemberian vitamin B6 untuk menurunkan angka ibu hamil yang mengalami morning sickness namun belum menurun secara signifikan karena masih banyak ibu hamil yang tidak meminum secara rutin. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas konsumsi minuman jahe dan serai dalam mengatasi morning sickness di Puskesmas Bantul I. enelitian ini menggunakan pendekatan true eksperiment dengan Pre-Post Control Group. Populasi yang digunakan 16 responden dan sampel 10 responden. Untuk pegambilan sampel menggunakan Accidental Sampling dengan waktu 1 bulan di Puskesmas Bantul I dengan menggunakan instrumen penelitian kuisioner Hasil uji Independent Sample T-Test nilai p value sebesar 0,000 (p < 0,05) terdapat efektivitas konsumsi jahe dan serai dalam mengatasi morning sickness pada ibu hamil di Puskesmas Bantul I. Ada pengaruh efektivitas jahe dan serai dalam mengatasi morning sickness pada ibu hamil pada kelompok intervensi dan kontrol di Puskesmas Bantul I.
EFEKTIVITAS KONSUMSI MINUMAN JAHE DAN SEREH DALAM MENGATASI MORNING SICKNESS PADA IBU Rufaidah, Riska; Rizkiana, Erin; Kurniawati, Yovi
Jurnal Ilmu Kesehatan MAKIA Vol 13 No 2 (2023): Jurnal Ilmu Kesehatan MAKIA
Publisher : LPPM ISTeK ICsada Bojonegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37413/jmakia.v13i2.286

Abstract

ABSTRAK Mual dan muntah atau emesis gravidarum artinya keadaan mual muntah yang terjadi selama masa kehamilan antara 4-8 minggu dan berlanjut 14-16 minggu kehamilan. Jika emesis gravidarum tidak ditangani dengan baik maka dapat sebagai hiperemesis gravidarum yaitu keadaan mual muntah yang berlebihan di kehamilan. Data dari Dinas Kesehatan (Dinkes) Yogyakarta pada tahun 2022 tercatat 42 ibu hamil yang mengalami morning sickness. Upaya yang dilakukan pemerintah dan juga fasilitas kesehatan melalui pemberian vitamin B6 untuk menurunkan angka ibu hamil yang mengalami morning sickness namun belum menurun secara signifikan karena masih banyak ibu hamil yang tidak meminum secara rutin. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas konsumsi minuman jahe dan serai dalam mengatasi morning sickness di Puskesmas Bantul I. enelitian ini menggunakan pendekatan true eksperiment dengan Pre-Post Control Group. Populasi yang digunakan 16 responden dan sampel 10 responden. Untuk pegambilan sampel menggunakan Accidental Sampling dengan waktu 1 bulan di Puskesmas Bantul I dengan menggunakan instrumen penelitian kuisioner Hasil uji Independent Sample T-Test nilai p value sebesar 0,000 (p < 0,05) terdapat efektivitas konsumsi jahe dan serai dalam mengatasi morning sickness pada ibu hamil di Puskesmas Bantul I. Ada pengaruh efektivitas jahe dan serai dalam mengatasi morning sickness pada ibu hamil pada kelompok intervensi dan kontrol di Puskesmas Bantul I.
Hubungan antara pola asuh demokratis dengan kemandirian pada anak prasekolah Rumekti, Alia Nanda; Oktavia, Eka; Rizkiana, Erin
Nautical : Jurnal Ilmiah Multidisiplin Indonesia Vol. 2 No. 5 (2023): Nautical: Jurnal Ilmiah Multidisiplin Indonesia
Publisher : ARKA INSTITUTE

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55904/nautical.v2i5.899

Abstract

Kemandirian merupakan kebutuhan asih yang hendaknya dimiliki oleh anak usia prasekolah. Salah satu faktor yang mempengaruhi kemandirian adalah pola asuh. Pola Asuh Demokratis membantu orang tua memperlakukan anak sesuai tingkat perkembangannya, memahami keinginan anak, memiliki harga diri tinggi, kematangan psikologi sosial, kemandirian, dan mampu bergaul dengan teman. Kemandirian mempengaruhi kinerja, pencapaian tujuan hidup, prestasi, kesuksesan, dan penghargaan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara pola asuh demokratis dengan kemandirian pada anak prasekolah. Penelitian ini menggunakan metode observasional analitik dengan pendekatan kuantitatif dan desain cross sectional. Populasi dalam penelitian ini orang tua anak berusia 3-6 tahun yang bersekolah di KB-TKIT Anak Sholeh Bantul Yogyakarta sejumlah 196 orang dan sampel sebanyak 132 orang yang diambil dengan teknik simple random sampling. Hasil penelitian dianalisa menggunakan uji chi-square. Hasil penelitian menunjukkan sebanyak 125 responden dalam penelitian ini menerapkan pola asuh demokratis dan sebanyak 7 responden tidak menerapkan pola asuh demokratis. sebanyak 126 anak dari responden dalam penelitian ini memiliki kemandirian dan sebanyak 6 anak dari responden cenderung tidak memiliki kemandirian. Hasil uji analisa data menunjukkan bahwa terdapat hubungan antara pola asuh demokratis dengan kemandirian pada anak prasekolah di KB-TKIT Anak Sholeh Bantul Yogyakarta.
Household Chemical Exposure and Infertility in Reproductive Age Couples Living in Agricultural Regions of Yogyakarta Kurniawati, Erna Yovi; Rizkiana, Erin
Jurnal Epidemiologi Kesehatan Komunitas Vol 10, No 4: November 2025
Publisher : Master of Epidemiology, Faculty of Public Health, Diponegoro University, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14710/jekk.v10i4.28622

Abstract

Background : Exposure to household chemicals, especially those containing endocrine-disrupting compounds, can cause serious damage to reproductive health. These findings highlight the importance of developing and implementing preventive environmental health strategies. Policies should be designed to integrate ecological-reproductive risk management, particularly targeting rural communities that experience high exposure to household and agricultural chemicals.Methods : This cross-sectional epidemiological study involved 48 couples of reproductive age, selected using cluster-stratified sampling in rural agricultural areas. Data collection included structured interviews and household observations to assess exposure to common household chemicals such as floor cleaners, aerosol air fresheners, and pesticide residues.  Statistical analysis involved univariate and bivariate tests (Chi-square), as well as multivariate logistic regression, to determine independent relationships.Result: The prevalence of primary infertility was 35.4%. Bivariate analysis revealed significant associations between infertility and exposure to floor cleaners (p = 0.021), air fresheners (p = 0.034), and indoor pesticide residues (p = 0.015). Multivariate analysis confirmed indoor pesticide exposure (aOR = 3.92; 95% CI : 1.12–13.68) and air freshener use (aOR = 2.74; 95% CI : 1.01–9.15) as independent predictors of infertility.Conclusion: Exposure to household chemicals can cause serious damage to reproductive health. This risk increases when such exposure is combined with agricultural chemicals. These findings highlight the importance of developing and implementing preventive environmental health strategies. Policies should be designed to integrate ecological-reproductive risk management, particularly targeting rural communities that experience high exposure to household and agricultural chemicals.
Perbedaan Tingkat Kecemasan Terhadap Usia Ibu Hamil Di Puskesmas Bambanglipuro Wahyu Wijayanti, Nandini Dwi; Rizkiana, Erin
Agribiohealth (Journal of Agriculture, Biology & Health Sciences) Vol. 1 No. 2 (2025): Agribiohealth (Journal of Agriculture, Biology & Health Sciences)
Publisher : Medico Insight Innovation Initiative

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.65318/agribiohealth.v1i2.19

Abstract

Kehamilan adalah periode penting yang melibatkan perubahan fisik dan psikologis pada wanita. Salah satu masalah psikologis yang sering muncul adalah kecemasan, yang dapat memengaruhi kesehatan ibu dan janin, termasuk meningkatkan risiko kelahiran prematur dan gangguan perkembangan. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis hubungan antara usia ibu hamil dengan tingkat kecemasan yang dialami selama kehamilan. Studi ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan desain cross-sectional, melibatkan 45 ibu hamil di Puskesmas Bambang Lipuro yang dipilih melalui purposive sampling. Tingkat kecemasan diukur menggunakan Hamilton Rating Scale for Anxiety (HARS). Hasil penelitian menunjukkan bahwa mayoritas responden berusia 20-35 tahun (55,5%) dan sebagian besar mengalami kecemasan ringan (42,2%). Analisis bivariat menggunakan uji Chi-Square menunjukkan adanya hubungan yang signifikan antara usia ibu hamil dengan tingkat kecemasan (p=0,005). Ibu hamil yang berusia di bawah 20 tahun dan di atas 35 tahun cenderung mengalami tingkat kecemasan lebih tinggi dibandingkan dengan kelompok usia 20-35 tahun, yang dianggap sebagai rentang usia optimal. Usia ibu hamil berpengaruh signifikan terhadap tingkat kecemasan selama kehamilan. Ibu hamil yang lebih muda dan lebih tua cenderung mengalami kecemasan lebih tinggi, sehingga diperlukan dukungan psikologis yang tepat. Pemberian edukasi, konseling, dan dukungan sosial yang kuat dapat membantu mengurangi kecemasan dan meningkatkan kesejahteraan ibu hamil.