Claim Missing Document
Check
Articles

Found 7 Documents
Search

Pengaturan Dinamis Tata Letak Denah Upacara Wisuda Universitas Surabaya Handani, Felix; Lomanto, Jordan Valentino
Keluwih: Jurnal Sains dan Teknologi Vol. 1 No. 2 (2020): Keluwih: Jurnal Sains dan Teknologi (August)
Publisher : Direktorat Penerbitan dan Publikasi Ilmiah, Universitas Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1819.392 KB) | DOI: 10.24123/saintek.v1i2.2913

Abstract

Abstract- Flexibility and Configurability software is important to accommodate a variety of managed data. In the graduation ceremony, the committee needs to arrange the graduation floor plan based on the provisions of each institution. The order of seating is adjusted based on the order of graduation of graduates with provisions agreed to each graduation period, such as the technical dimensions of the room and the order of priority of the predicate. During this time, the spreadsheet application used by the committee was inflexible. If the number of graduates increased or dimension of the blocks and floor plans is changed, the committee cannot flexibly change the plan. The factor of application flexibility and ease of configuration is needed. To support the flexibility of the configuration, the researcher observes the parameters of the sequence and floor plan, designs the database, displays the interface and adapts the activities carried out by humans into the system to automate the process of drawing a digital floor plan. The system requires graduate data, graduate predicate data, graduate faculty data, faculty sequence data, and floor plan data as preliminary data. The implementation of the stack can help the graduation of data storage implementation. With a flexible system, the committee's activities are reduced by 50% and the complexity of the committee's work is not influenced by the amount of graduate data. Adjustments to the layout of digital plans can be done at any time thereby increasing the flexibility of the committee in making decisionsKeywords: configurability, digital floor plan, graduation, stack Abstrak- Perangkat lunak yang dirancang dengan kemudahan konfigurasi dan fleksibilitas sangat diperlukan saat ini untuk mengakomodasi berbagai macam data yang dikelola. Dalam upacara wisuda, panitia perlu mengatur denah duduk wisudawan berdasarkan ketentuan masing-masing institusi. Urutan tempat duduk disesuaikan berdasarkan urutan pemanggilan wisudawan dengan ketentuan yang disepakati setiap periode wisuda, seperti teknis dimensi ruangan dan urutan prioritas predikatnya. Selama ini, aplikasi spreadsheet yang digunakan oleh panitia tidak fleksibel. Apabila jumlah wisudawan bertambah ataupun adanya pengubahan ukuran blok dan denah wisudawan, maka panitia tidak bisa secara fleksibel mengubah denah tersebut. Peran fleksibiltas aplikasi untuk menggambar denah secara digital dan kemudahan konfigurasi dibutuhkan. Untuk mendukung fleksibilitas dari konfigurasi tersebut, peneliti mengobservasi parameter penyusun urutan dan denah, merancang basis data, tampilan antar muka dan mengadaptasi aktivitas yang dilakukan oleh manusia ke dalam sistem untuk mengotomatisasi proses penggambaran denah digital. Sistem memerlukan data wisudawan, data predikat wisudawan, data fakultas wisudawan, data urutan fakultas dan data dimensi denah sebagai data awal. Penerapan struktur data stack membantu dalam mengimplementasi penyimpanan data wisudawan. Dengan sistem yang fleksibel, aktivitas panitia menjadi berkurang 50% dan kompleksitas pengerjaan panitia tidak dipengaruhi oleh jumlah data wisudawan. Penyesuaian susunan denah digital dapat dilakukan sewaktu-waktu sehingga meningkatkan fleksibilitas panitia dalam mengambil keputusan.Kata kunci: denah digital, konfigurabilitas, stack, wisuda
Pembuatan Mobile Apps Berbasis Android dengan Memanfaatkan Geolokasi untuk Pengawasan Proses Belajar Siswa Tjan, Elvredo Kinsey; Prasetyo, Daniel Hary; Handani, Felix
Keluwih: Jurnal Sains dan Teknologi Vol. 2 No. 1 (2021): Keluwih: Jurnal Sains dan Teknologi (February)
Publisher : Direktorat Penerbitan dan Publikasi Ilmiah, Universitas Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24123/saintek.v2i1.4047

Abstract

Abstract-- Non-formal education often requires children to travel to have face-to-face meetings with their teachers. Meetings that take place often still use the attendance method manually by using the attendance form, thus allowing the loss of attendance form, errors in making attendance, and allowing fraud in doing attendance. Parents also cannot control the location of their children when attending meetings and do not know who the tutoring service is who is the teacher for their child. Based on these problems, a mobile application was created that can be used by students, teachers, and parents. Where the attendance process is done digitally by students by taking selfies through a smartphone camera. Teachers do not need to bother in recapitulating attendance and save time when the attendance process is carried out by students. Parents can find out the child's location, receive notifications when the child makes attendance, and download meeting attendance reports. The trial was carried out privately by providing input and seeing the output results whether it had gone well. Validation is done by conducting interviews with each user with the roles of parents, teachers, and students who have tried the system. Based on the results of trials and validation conducted with interviews, it was found that the system that has been created to supervise the student learning process is running well and helps parents in controlling face-to-face meetings between students and teachers through notifications received by parents when students make a presence, attendance reports that help teachers recap attendance data and help teachers make appointments with students easier to do. Keywords: education, attendance , mobile application, camera, notification Abstrak— Pendidikan non-formal sering kali mengharuskan anak bepergian untuk melakukan pertemuan tatap muka dengan guru mereka. Pertemuan yang berlangsung sering kali masih menggunakan metode presensi secara manual dengan menggunakan form presensi, sehingga memungkinkan terjadinya hilangnya form presensi, kesalahan dalam melakukan presensi, dan memungkinkan terjadinya kecurangan dalam melakukan presensi kehadiran. Orang tua juga tidak dapat mengontrol lokasi anak saat mengikuti pertemuan dan tidak mengetahui siapa jasa pengajar yang menjadi pengajar bagi anak mereka. Berdasarkan permasalahan tersebut dibuatkan sebuah aplikasi mobile yang dapat digunakan siswa, guru, dan orang tua. Dimana proses presensi dilakukan secara digital oleh siswa dengan mengambil foto selfie melalui kamera smartphone. Guru tidak perlu repot dalam melakukan rekapitulasi presensi kehadiran dan menghemat waktu saat proses presensi dilakukan siswa. Orang tua dapat mengetahui lokasi anak, menerima notifikasi ketika anak melakukan presensi, dan mengunduh laporan presensi pertemuan. Uji coba dilakukan secara pribadi dengan memberikan inputan dan melihat hasil output apakah telah berjalan dengan baik. Validasi dilakukan dengan cara melakukan interview kepada setiap pengguna dengan peran orang tua, guru, dan siswa yang telah mencoba sistem. Berdasarkan hasil uji coba dan validasi yang dilakukan dengan interview diperoleh bahwa sistem yang telah dibuat untuk melakukan pengawasan terhadap proses belajar siswa berjalan dengan baik dan membantu orang tua dalam mengontrol pertemuan tatap muka yang dilakukan siswa dengan guru melalui notifikasi yang diterima orang tua saat siswa melakukan presensi, laporan presensi yang membantu guru dalam merekap data presensi kehadiran dan membantu guru untuk membuat janji pertemuan dengan siswa menjadi lebih mudah untuk dilakukan.Kata kunci: pendidikan, presensi, aplikasi mobile, kamera, notifikasi
TINJAUAN TEORI RECIPROCAL DETERMINISM PADA REMAJA DENGAN ADIKSI INTERNET Devayanti, Rosita; Handani, Felix
Jurnal EMPATI Jurnal Empati: Volume 13, Nomor 4, Tahun 2024 (Agustus 2024)
Publisher : Faculty of Psychology, Diponegoro University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14710/empati.2024.47817

Abstract

Perkembangan teknologi menjadi fenomena yang terus dibicarakan, salah satunya adalah internet yang semakin hari semakin meningkat jumlah penggunanya. Semakin meningkatnya durasi dalam penggunaan internet, maka kerentanan terhadap adiksi (kecanduan) internet juga semakin meningkat. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran adiksi internet pada remaja dengan meninjau berdasarkan teori Reciprocal Determinism Albert Bandura. Penelitian ini menggunakan metode interview, self recording, dan juga kuesioner. Hasil penelitian menunjukkan bahwa adiksi internet pada remaja disebabkan oleh beberapa faktor, yang kemudian saling memiliki keterkaitan yakni lingkungan, perilaku, dan juga proses psikologis seseorang.
PENDALAMAN ADIKSI INTERNET PADA REMAJA DALAM KAITAN HIERARKI KEBUTUHAN MASLOW Pranoto, Jessica Pramesti; Handani, Felix
Jurnal EMPATI Jurnal Empati: Volume 13, Nomor 4, Tahun 2024 (Agustus 2024)
Publisher : Faculty of Psychology, Diponegoro University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14710/empati.2024.46698

Abstract

Pada masa kini, internet sudah bukan menjadi hal yang baru dan asing. Internet telah menjadi alat yang sangat penting bagi manusia dalam mempermudah berbagai aktivitas sehari-hari serta membantu menemukan dan melakukan hal-hal baru. Akan tetapi, tidak dapat dipungkiri bahwa masih banyak remaja yang menyalahgunakan internet dan menganggap internet bukan hanya sebagai alat, melainkan sebagai bagian dari dirinya. Peneliti menggunakan teori Griffiths untuk menganalisis gejala adiksi yang muncul pada subyek, kemudian mengaitkannya dengan teori kebutuhan Maslow. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode wawancara mendalam (depth interview), kuisioner, dan juga self recording untuk mendapatkan data yang lebih akurat. Subyek penelitian merupakan mahasiswi di Kota Surabaya yang memiliki kecanduan dalam penggunaan internet. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menggambarkan adiksi internet pada remaja dengan mengaitkan temuan tersebut dengan hierarki kebutuhan Maslow, sehingga dapat memberikan pemahaman yang lebih baik mengenai fenomena ini.
Classification of Student Learning Styles Using Artificial Neural Networks on Imbalanced Data Baharuddin, Fikri; Fajrin, Ahmad Miftah; Handani, Felix
Teknika Vol. 13 No. 3 (2024): November 2024
Publisher : Center for Research and Community Service, Institut Informatika Indonesia (IKADO) Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.34148/teknika.v13i3.1075

Abstract

The transformation of learning activities towards digital form since the COVID-19 pandemic can affect students' learning process. One of the factors that can affect this learning process is the learning style owned by each student. Learning patterns that are not in line with students' learning styles can influence their learning process. This study aims to identify students' learning styles based on data extracted from the Moodle Learning Management System (LMS). The research methods applied in this study include data collection by extracting data from Moodle LMS logs and classifying student learning styles using the Artificial Neural Network (ANN) algorithm. This study uses 310 log extraction data on the Moodle platform. The Isolation Forest algorithm was applied to this study to detect anomalies or outliers in the dataset. The data used in this study also has an unbalanced distribution of data per class. To prevent the performance degradation of the classifier model caused by the imbalance of data distribution, this study uses the SMOTE algorithm which can generate new synthetic data on minority class. This study combines three algorithms consisting of the Isolation Forest Algorithm for dataset management, the SMOTE Algorithm to solve the problem of data imbalance, and the ANN Algorithm to build a classification model. The model evaluation is carried out by considering the values of accuracy, precision, recall, and F1-Score to identify the reliability level of the produced model. Based on the research, this study produced a classifying model with an accuracy of 96%. The model produced in this study can be used to identify students' learning styles and as a reference for improving the quality of the teaching and learning process.
Model Pembelajaran Interaktif Berbasis Internet of Things untuk Meningkatkan Literasi Bencana pada Anak Usia Sekolah Dasar Louk, Maya Hilda Lestari; Handani, Felix; Liliana; Limanto, Susana; Soesanto, Daniel
Jurnal Informatika dan Sistem Informasi Vol. 11 No. 1 (2025): Jurnal Informatika dan Sistem Informasi
Publisher : Universitas Ciputra Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37715/juisi.v11i1.5693

Abstract

Abstrak: Gempa bumi dan angin puting beliung merupakan dua jenis bencana alam yang sering terjadi di Indonesia dan kerap menimbulkan kerusakan signifikan serta korban jiwa. Tingginya angka korban sering kali disebabkan oleh kurangnya edukasi kebencanaan sejak dini, terutama di tingkat sekolah dasar. Penelitian ini mengusulkan sebuah model pembelajaran interaktif berbasis Internet of Things (IoT) untuk meningkatkan literasi bencana pada anak usia sekolah dasar, khususnya terkait gempa bumi dan angin puting beliung. Sistem yang dikembangkan terdiri dari maket edukatif yang dilengkapi dengan sensor getar dan anemometer untuk mendeteksi simulasi guncangan dan hembusan angin. Sensor ini terhubung ke sebuah platform website edukasi yang menampilkan data real-time serta materi pembelajaran interaktif. Simulasi dilakukan dengan bantuan alat seperti kipas angin dan pengering rambut untuk mensimulasikan kondisi angin kencang, sedangkan guncangan dilakukan oleh pendidik secara langsung. Hasil pengujian menunjukkan bahwa sistem berjalan dengan baik dan efektif membantu guru dalam menyampaikan materi edukasi kebencanaan secara lebih menarik dan mudah dipahami oleh siswa. Model ini berpotensi menjadi media pembelajaran yang inovatif dalam mendukung program mitigasi bencana di lingkungan pendidikan dasar.
Implementation of the Zachman Framework in the Digital Sales System in Selotapak Permai Trawas Small and Medium Industries Handani, Felix
Jurnal IPTEK Vol 26, No 2 (2022)
Publisher : LPPM Institut Teknologi Adhi Tama Surabaya (ITATS)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31284/j.iptek.2022.v26i2.3719

Abstract

Small and Medium Enterprise (SMEs) is a community of citizens bringing together entrepreneurs within the scope of small-scale businesses. In SMEs, internal management is spontaneous and generally does not have standardized procedures. The use and utilization of technology can accelerate the growth of procedures that occur in a small industry, but not all of them are successful. Human resource management factors and a culture that has existed for many years shape the uniqueness of its procedures and management. Using the Zachman Framework in the software development process helps analyze needs to obtain concrete requirements according to conditions in the field. Program development using the Software Development Life Cycle by designing, implementing, testing, and validating to users. From the testing and validation results conducting interviews and observations, 15% of community members joined and used the application. With the Zachman Framework, this maturity can be measured properly thereby improving management